Bab 13 Bukan Bayi Hantu?

Kemudian Erlin menerima panggilan itu dan dia pun bertanya.

"Ya Ibu! ada apa? apakah ada masalah?" dengan panik ibu nya menyahut.

"Erlin kamu dimana nak? bisa kah kamu pulang sebentar nak? adik mu tiba tiba pingsan di kamar mandi,ibu sangat khawatir" Erlin kemudian ingat ketika Rafael tiba-tiba lenyap, Erlin pun berkata

"Jangan khawatir bu,aku akan datang segera karna kebetulan aku masih belum sampai di kantor, aku bisa putar balik" sahut Erlin,setelah berkata begitu telepon di tutup oleh Erlin dan dia putar balik, ketika sampai di rumah ibu nya sudah menunggu di depan pintu dan begitu Erlin datang ibu nya langsung terlihat lega kemudian Erlin bertanya.

"Dimana Lica?"

"Adik mu ada di kamar mandi dan dia basah kuyup,ibu tidak bisa mengangkat nya"

Kemudian Erlin berlari menuju kamar mandi dan ibu nya berjalan sangat cepat di belakang Erlin, ketika pintu kamar mandi di buka Erlin kembali terkejut karna Rafael sudah ada berdiri di samping tubuh istri nya .

Kemudian tanpa menghiraukan keberadaan Rafael, Erlin pun mengangkat tubuh Lica dan membawa nya ke dalam kamar Rafael.

"Bu! sebaik nya ganti pakaian nya kemudian kita bawa ke rumah sakit" ucap Erlin setelah meletakan Lica di atas ranjang nya

Ibu nya pun mengambil baju kering dari dalam lemari dan duduk di sudut ranjang di samping Lica, setelah itu melirik ke arah Erlin yang berdiri di samping ranjang sambil melamun dia meletak kan tangan nya di dagu nya kemudian ibu memanggil nya.

"Erlin!" tapi Erlin tetap berada di dunia nya seolah tidak mendengar kan panggilan ibu nya.

"Erlin!"

Panggil ibu nya lagi dengan lebih nyaring,tapi Erlin masih belum ada waktu untuk memperhatikan hal lain,kemudian ibunya memanggil lagi dengan lebih keras.

"Erlin!" Sambil memanggil ibu melempar kan bra Lica ke wajah Erlin dan setelah mendapat kan hadiah bra dari ibu nya Erlin pun keluar dari lamunan nya kemudian dia mengambil bra dari wajah nya.

"Apakah ibu butuh sesuatu?" tanya Erlin sambil dia berjalan mendekati ibu nya dengan memegang Bra di tangan kanan nya, ibu nya berkata dengan kesal.

"Ibu akan mengganti pakaian Lica, apakah kamu mau melihat?" tanya ibu dengan wajah curiga,kemudian Erlin mengangkat alis nya dengan tidak faham seolah nyawa nya belum sepenuh nya kembali.

"Melihat apa?" tanya Erlin heran.

"Adik mu akan telanjang dan sebaik nya kamu menunggu di luar" ucap ibu nya dengan lantang karna sudah sangat kesal dengan sikap Erlin.

Sangat malu ketika Erlin mendengar yang di kata kan ibu nya itu, setelah menyerah kan bra milik Lica kepada ibu nya kemudian dia pun langsung keluar dan tidak sengaja Erlin melihat ke arah sudut lain ranjang Lica yang juga sedang berdiri Rafael dengan mata nya memandang ke arah Lica dan kali ini Keberanian Erlin seperti nya lebih banyak sehingga dia tidak terkejut setelah melihat Rafael kemudian Erlin pun pergi menuju pintu dan saat ingin membuka pintu Erlin berbisik sambil dia melihat ke arah Rafael berdiri.

Hy!! Rafael apakah kamu mau melihat semua nya? ibu akan mengganti pakaian nya, apakah kamu tidak malu jika melihat nya telanjang?" ucap Erlin bermaksut memberi tahu kepada adik nya, kemudian Rafael melihat ke arah Erlin, Erlin pun langsung kehilangan nyali nya dan segera keluar dari kamar itu, lalu setelah tiba di luar Erlin pun menelpon bawahan nya dan berkata.

"Neyreen, rapat nya kita tunda ada masalah di rumah ku dan aku akan tiba di kantor kira-kira 2 jam lagi! atur ulang jadwal nya"

Kemudian panggilan di akhiri Erlin dan Erlin meneruskan lamunan nya yang tadi terganggu saat di dalam kamar, Erlin sedang memikir kan hal yang telah dia alami dan lamunan nya berakhir ketika ibu nya membuka pintu dan berkata.

"Erlin, ayo bawa adik mu ke mobil dan kita pergi ke rumah sakit, tunggu! Ibu akan mengambil kunci rumah"

"ya bu!" sahut Erlin kemudian Erlin masuk ke kamar dan menggendong Lica yang masih pingsan lalu membawa nya ke dalam mobil kemudian membaring kan nya di bangku belakang, setelah ibu mengunci rumah, ibu masuk ke dalam mobil di bangku belakang dan ibu meletak kan kepala Lica untuk berbaring di atas paha nya lalu mereka pun menuju rumah sakit, setiba nya di rumah sakit dokter memeriksa Lica dan Erlin bersama ibu nya menunggu di luar.

Erlin menjadi pusat perhatian para perawat karna memang dia sangat tampan dan juga type pria idola dengan kulit putih bersih dan juga badan yang ideal tidak gemuk dan tidak kurus membuat semua wanita normal akan mengagumi nya.

Sebalik nya Erlin hanya duduk diam saja sambil menyilang kan kaki nya dan bersandar di bangku dengan melipat tangan nya pandangan mata nya ke arah lantai dia tidak perduli kepada semua orang yang lewat dia terus melamun dalam kebingungan tentang hantu adik nya dalam hati dia berkata.

"Mengapa hanya aku yang bisa melihat Rafael dan bukan ibu juga bukan Lica? apakah ada hal yang membuat Rafael tidak bisa tenang?"

Lamunan nya hilang lagi ketika dokter keluar dari ruangan kemudian ibu dan juga Erlin bangkit bersamaan dari duduk nya kemudian ibu bertanya kepada dokter.

"Bagaimana keadaan menantu saya dok?"

Dokter wanita itu pun mengeluar kan satu tangan kanan nya dari saku nya kemudian mengulur kan tangan nya untuk bersalaman dengan Erlin dan berkata.

"Selamat pak,istri bapak hamil dan sekarang memasuki usia kehamilan 3 bulan"

Ibu pun terkejut dan bilang.

"Haaaaaa...apa dok?"

Erlin juga tertegun lalu dokter melepas kan jabatan tangan nya dengan Erlin yang masih membeku, sambil dokter berkata.

"Baik Ibu! Bapak! saya permisi dan sebaik nya biar kan pasien di rawat sampai besok setelah kondisi nya stabil kemudian baru boleh pulang dan biar kan pasien istirahat dan jangan berisik,permisi" ucap dokter dengan sopan dan sedikit tersenyum, kemudian pergi meninggal kan tempat itu.

Erlin dan ibu pun saling memandang, ibu berkata.

"Suami nya meninggal 1 bulan yang lalu dan sekarang dia hamil 3 bulan?"

Erlin tidak berkata apa pun dia hanya tersenyum saja kepada ibu nya, ibu nya antara bahagia dan sedih masuk ke kamar tempat Lica di rawat tapi Lica masih belum sadar dia masih belum membuka mata nya,Kemudian ibu berkata:

"Arti nya 1 bulan sebelum kematian adik mu, Lica sudah hamil?"

Erlin hanya diam dan dalam hati nya berkata.

"Jadi kehadiran Rafael adalah karna dia mau menjaga anak dan istri nya, sekarang aku faham alasan yang membuat Rafael merasa belum tenang"

Terpopuler

Comments

Toko john 125

Toko john 125

chiyeeeeeer.....
ada hati yg mulai jatuh nih 😍😍😍🤣🤣🤣

2023-02-01

1

Toko john 125

Toko john 125

jangan2 Lica juga dibesarkan di panti yg sama?? 🤔🤔🤔

2023-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!