Karna merasa sendirian Lica bertepuk tangan sambil bernyanyi.
"Naik gajih...naik gajih...naik gajih...horeeee...! berhasil berhasil hore!" kata Lica dalam lagu yang dia cipta kan sendiri, tapi dia tidak melihat kalau sejak tadi Rafael berada di belakang pohon bonsai yang melihat kelakuan nya dan juga kelakuan Farhat, Rafael tersenyum sendirian melihat hal itu, setelah selesai menari Lica pun kemudian pergi berjalan menuju restoran dan masuk ke dapur.
"Antar ke meja nomor berapa Chef...??" tanya Lica kepada Chef nya.
Di dapur juga sudah ada Farhat yang datang terlebih dulu dari Lica, dia pun langsung bilang kepada Lica.
"Lica bagaimana kalau kamu hari ini pergi jalan-jalan ke mall atau ke mana pun anggap saja hari ini adalah hari cuti mu" ucap Farhat dengan senyum lebar sambil memamerkan kan gigi nya yang tidak tersusun rapi itu.
Lica semakin kebingungan dan semua orang juga semakin bingung karna Farhat terkenal sebagai pria yang sangat pemarah maka tidak ada yang berani bertanya meski pun merasa sangat penasaran.
Kemudian dengan sejuta pertanyaan Lica pergi meninggal kan restoran lalu mengunjungi panti asuhan tempat adik-adik nya di rawat, saat Lica datang mereka semua sedang menanam bunga di belakang panti asuhan dan Lica pun ikut membantu juga, sore pun tiba kemudian Lica pulang ke kost nya.
Ke esokan hari nya tepat jam 11:30 wita siang,Lica melihat Rafael yang sedang berdiri di luar dan kali ini penampilan Rafael lebih miskin karna hanya memakai celana pendek yang kira-kira harga nya hanya 30 ribu saja dengan baju kaos warna putih yang juga bolong-bolong, bahkan Lica berpikir Rafael datang untuk mengemis, kemudian Lica mendekati Rafael kemudian menegur nya.
"Hy...,jangan mengemis di sini,nanti kamu bisa dapat masalah jika atasan ku melihat mu!" ucap Lica dengan sopan kepada Rafael sebalik nya Rafael menyapa nya.
"Hallo,apa kabar? nama ku Rafael!" sapa Rafael kepada Lica,tapi Lica tidak langsung menjawab dia melirik ke kiri dan ke kanan karna takut kena omel dari Pak Farhat jika melihat nya berbicara dengan pengemis, Rafael pun tersenyum manis.
"Aku lapar!" ucap Rafael sambil menepuk perut nya kemudian Lica berkata.
"Kamu tunggu di parkiran, aku akan beri kamu makan saat jam makan siang ku tiba nanti" Rafael mengangguk kemudian Rafael pergi ke parkiran lalu duduk di bangku di bawah pohon Ketapang, jam istirahat pun tiba kemudian Lica membeli di restoran itu satu porsi untuk Rafael dan satu porsi jatah makan siang nya.
"Yang satu porsi ini aku bayar, nanti masukan dalam kasbon gajih ku dan potong dari gajih ku saja" ucap Lica kepada kasir yang bernama Iwan.
"Ok,tapi untuk siapa kamu membeli?apakah untuk kamu sendiri atau untuk orang lain?"
tanya iwan yang juga adalah teman baik Lica dan lica pun menjawab sambil tersenyum.
"Untuk pengemis yang menunggu di parkiran sana, kasihan dia, kata nya dia sedang lapar" kemudian Lica menunjuk ke arah pohon ketapang lalu Iwan tersenyum sambil mengangguk.
Setelah Lica pergi datang lah Farhat yang melihat Iwan sedang menulis bon dengan nama Lica kemudian Farhat bertanya.
"Apakah itu bon nya Lica?" mendengar pertanyaan itu Iwan kaget karna tiba-tiba ada Farhat di belakang nya lalu menjawab dengan gugup.
Itu...! Lica memberi makan pengemis" sahut Iwan, mendengar itu Farhat dengan wajah emosi dia berjalan keluar dan di ikuti Iwan dari belakang sambil Iwan berkata.
"Bos maaf kan Lica bos karna Lica hanya iba kepada pengemis itu jadi jangan marah kepada Lica"
Farhat membalikan tubuh nya ke arah Iwan sambil berkata dengan lantang.
"Yang nama nya pengemis jangan di kasih hati nanti kebiasaan" ucap Farhat sambil marah di sertai air liur yang muncrat kemana mana sambil Farhat menunjuk ke wajah Iwan kemudian salah satu pegawai bernama Aisyah juga berkata.
"Bos nanti biar saya saja yang menegur Lica tapi beri kan Lica kesempatan kali ini saja" mendengar itu membuat Farhat semakin kesal lalu berkata.
"Kalian ketularan Lica sok dermawan dan sok setia kawan siapa pun yang membela Lica akan aku pecat" ucap Farhat dengan sangat marah lalu dia berjalan menuju pintu ke luar, di ikuti oleh anak buah yang lain karna khawatir Farhat akan mengamuk tapi setidak nya mereka bisa melerai.
Seketika Farhat menjadi beku di tempat saat melihat ke bawah pohon ketapang dan wajah nya mendadak menjadi pucat, hanya Farhat yang tahu rasa nya, maju takut mundur malu, setelah itu dia pura-pura mengambil ponsel dari dalam saku celana nya lalu berpura pura menerima panggilan.
"Ooohh hello tuan takur, iya nanti kita akan pergi bersama-sama ke kafe biasa dan aku yang traktir,ha ha ha ha ha" ucap Farhat sambil tertawa dan ketika Farhat berkata begitu sambil berbalik arah menuju ke dalam restoran lagi, dia pura-pura belum melihat Lica dan Rafael di bawah pohon, Farhat berjalan ke dalam lewat di depan Chef Anggel dan Anggel hanya tersenyum melihat kelakuan Farhat karna bukan tuan takur tapi arti nya adalah tuan takut.
"Cerdas" Chef Anggel bergumam.
Saat itu Anggel juga kebetulan sedang makan siang di salah satu sudut ruangan di restoran dan karna restoran itu terbuat dari kaca jadi terlihat jelas dari dalam keluar, Anggel juga memperhati kan ke dekatan Rafael dan Lica kemudian Anggel tersenyum sambil melanjut kan makan siang nya.
Jam makan siang berakhir kemudian Lica masuk ke dalam restoran dan beberapa teman teman nya mendekati nya, salah satu teman bernama Risna berbicara pelan setengah berbisik sambil melihat ke sekitar takut ada Farhat yang tiba tiba datang.
"Lica kamu beruntung tadi pak farhat belum melihat kamu dan pengemis itu"
Kemudian teman nya yang lain yaitu Anita juga berkata.
"Iya untung ada yang menelfon pak Farhat sehingga dia batal nyamperin kamu, sumpah tadi kami sangat khawatir" Kata kata itu membuat Lica jadi tegang dan wajah nya pucat kemudian lewat chef Anggel yang menyelesai kan makan nya yang berkata.
"Di larang menggosip" ucap nya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Ya cheeeef" sahut mereka serentak lalu Anggel langsung pergi, tapi walau pun sedikit bicara cukup membuat semua orang kehilangan nyali nya karna Anggel adalah wanita yang sangat dingin dan juga cuek, jarang bicara dan senyuman nya juga langka.
Mereka pun mengubah topik pembicaraan.
"Teman teman! hari ini gajihan kan?" tanya Iwan kepada semua orang.
"Iya...." jawab yang lain serentak kegirangan.
Sore itu sebelum pulang Iwan dan Lica yang terakhir masuk ke ruangan Farhat untuk mengambil gajih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
red_rubby
Hay KK...
aku datang dengan membawa like.
jangan lupa feedback nya ya.
2023-03-03
1
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
yang dapat gaji jangan lupa traktirannya ya.. 🤭
2023-02-22
2