Rafael hanya mampu melaksana kan perintah kakak nya dan memulai pekerjaan dadakan nya itu sambil sesekali melihat arloji nya, dia pun memandang ke luar ruangan kerja nya karna ruangan nya terbuat dari kaca jadi Rafael bisa melihat satu per satu orang-orang di kantor bersiap untuk pulang dan tidak lama kemudian Rafael melihat Erlin lewat di depan ruangan nya, menuju ke luar untuk pulang juga.
Rafael mengambil ponsel nya dan berniat mau menghubungi istri nya tapi kemudian dia batal kan karna berpikir pekerjaan nya akan selesai sebelum jam 19:00 wita, kemudian Rafael meletakan ponsel nya di meja dan memulai pekerjaan tambahan nya itu.
Di rumah, Lica membereskan pekerjaan nya dengan cepat dan dia juga memasak makan malam untuk Erlin dan juga ibu mertua nya setelah selesai memasak Lica masuk ke kamar ibu mertua nya, mertua nya saat itu sedang membaca koran kemudian Lica duduk di samping ibu mertua nya.
"Ibu malam ini aku dan Rafael akan makan di luar, aku sudah memasak untuk ibu dan Erlin jadi nanti ibu tinggal memanas kan nya saat mau makan" ucap Lica menjelaskan.
Ibu mertua melipat koran yang dia baca dan meletak kan di atas meja yang terletak di samping tempat tidur nya.
"Ya anak ku pergi lah dan jangan khawatir tentang aku dan Erlin pergilah bersenang senang dengan suami mu" sahut ibu mertua dengan lembut dan penuh kasih sayang sambil mengusap kepala Lica kemudian memeluk nya.
"Aku tidak pernah menganggap mu sebagai menantu ku, tapi aku sudah anggap kamu sebagai anak ku" kata ibu mertua sambil mengusap air mata nya setelah melepas kan pelukan nya.
"Pergi lah untuk berdandan dan jangan biarkan suami mu lama menunggu kamu berdandan" sambil tersenyum sedikit ibu mertua berkata seperti itu, Lica mengangguk sambil tersenyum lalu Lica keluar dari kamar ibu mertua nya lalu di luar dia berpapasan dengan Erlin, Lica pun menyapa Erlin dengan hormat
"Kakak ipar" ucap Lica sambil senyum menyapa Erlin tapi Erlin hanya diam dan tidak mengatakan sepatah kata pun dia terus berjalan dengan mengabaikan keberadaan Lica, kemudian Lica berjalan menuju ke pintu dan membuka pintu untuk melihat apakah suami nya juga sudah pulang, tetapi ternyata hanya ada mobil Erlin dan belum ada mobil suami nya.
Lica pun masuk kamar dan mulai berdandan kemudian selesai berdandan pukul 18:30 wita Lica pun keluar dari kamar nya dan saat Erlin melihat nya mata Erlin tidak berkedip melihat keanggunan nya dan sesaat Erlin mengagumi nya dalam hati dia berkata.
"Sangat cantik"
Tapi kemudian Erlin mampu menguasai diri nya dan mengalihkan kan pandangan nya ke arah laptop nya lagi, Lica kemudian duduk di ruang tamu bersama ibu mertua nya di sofa yang sama dan ibu mertua nya membaca koran sambil sesekali melirik ke arah menantu nya yang terlihat gelisah karna tidak sabar menunggu kedatangan suami nya.
Di kantor, Rafael akhir nya menyelesaikan kan pekerjaan nya dan melirik arloji nya yang menunjukan pukul 19:00 wita dan Rafael bergegas keluar dari kantor lalu mengendarai mobil nya dengan kencang dan di tengah jalan terjebak macet kemudian Rafael mengambil hadiah dari dalam saku nya yaitu cincin yang indah untuk hadiah ulang tahun istri nya kemudian sambil senyum-senyum sendiri Rafael menggenggam cincin itu dengan tangan kiri nya dan mengambil ponsel dengan tangan kanan nya kemudian dia menelpon Lica lalu berkata.
"Sayang seperti nya aku akan terlambat datang karna sekarang sedang terjebak macet di jalan" Lica dengan lembut berkata.
"Jangan khawatir misua ku,karna aku akan menunggu mu dengan tenang dan sabar, hati hati sayang dan jangan buru buru karna keselamatan mu lebih penting ingat sayang pelan pelan saja menyetir"
"Ya sayang, aku tahu dan aku sangat mencintai mu" setelah berkata begitu Rafael memutuskan panggilan dan Lica pun mengambil cermin dari dalam tas nya lalu memperbaiki dandanan nya, ibu mertua bertanya.
" Di mana Rafael?"
"Masih terjebak macet Bu" jawab Lica dengan sopan kepada mertua nya.
Di tengah jalan setelah bebas dari macet Rafael melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan yang lumayan sepi itu tapi di sebuah tikungan Rafael berpapasan dengan sebuah truk yang mengalami pecah ban dan untuk menghindari kecelakaan Rafael membanting setir ke kiri kemudian mobil nya menabrak pohon yang tumbuh di pinggir jalan,dan supir truk juga pingsan, tidak lama kemudian lewat sebuah mini bus yang melihat kecelakaan itu dan menelpon ambulans,kemudian ambulans dan polisi datang bersamaan ke TKP.
Polisi mencari alamat Rafael di dalam mobil Rafael dan menemukan SIM nya di laci mobil nya.
Meski dalam keadaan tidak sadar kan diri, cincin dalam genggaman Rafael tidak bisa di lepaskan kemudian ambulans membawa pergi Rafael dan supir truk itu ke Rumah Sakit dan polisi pergi menuju alamat rumah yang ada di SIM itu.
Di rumah, Lica melihat jam dinding menunjukan pukul 20:30 wita Lica pun mulai gelisah dan mondar mandir di balik pintu dengan perasaan cemas yang terlihat jelas di wajah nya.
Dari luar terdengar suara ketukan pintu dan Lica bergegas membuka pintu tapi dia heran melihat ada dua orang polisi yang malam malam datang ke rumah keluarga Romanov dengan heran Lica menoleh kepada ibunya lalu memanggil.
" Ibu!"
Kemudian ibu menoleh kepada Lica dan bingung dengan siapa yang sedang datang, ibu tidak melihat siapa yang datang karna terhalang daun pintu dan Erlin juga melihat ke arah Lica kemudian ibu bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju pintu di ikuti Erlin di belakang ibu nya kemudian salah satu polisi itu berkata.
"Apakah benar ini kediaman saudara Rafael Romanov?" Kemudian Lica mengangguk, polisi kemudian berkata lagi.
"Kami menemukan alamat ini dari SIM milik Rafael Romanov yang dia simpan di laci mobil dan sekarang saudara Rafarl sedang berada di rumah sakit karna baru saja mengalami kecelakaan"
Lica langsung berteriak.
"Tidaaaaaaaaa...!!"
Kemudian dia terduduk di lantai dan ibu hampir terjatuh tapi Erlin menangkap ibu dari belakang kemudian polisi berkata.
"Sekarang saudara Rafael berada di Rumah Sakit harapan bunda " Setelah berbicara begitu polisi bilang lagi.
"Kami akan melanjutkan tugas kami dan kami permisi" Kemudian polisi pergi dan ibu berkata kepada Erlin.
" Ayo kita ke rumah sakit sekarang nak!"
" I-iya Bu" sahut Erlin dengan gugup, kemudian Erlin melepaskan pelukan nya dari ibu nya lalu melirik sebentar ke arah Lica yang sedang kebingungan yang seperti membeku.
Kemudian Erlin mengambil kunci mobil nya di atas meja setelah itu mereka pun pergi menuju rumah sakit dan setiba nya di rumah sakit dengan berjalan perlahan Lica mendekati suami nya yang terbaring dan tidak bergerak dengan bersimbah darah ibu langsung pingsan melihat keadaan Rafael kemudian Erlin mengangkat ibu nya dan membaringkan kan nya di sofa kemudian berdiri di sebelah kiri dan Lica berdiri di sebelah kanan dengan air mata yang tidak bisa berhenti mengalir kemudian Lica memanggil
"Rafael...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Kak S
ikut nagis aku, tanggung jawab Thor 😭😭😭
2023-02-24
2
Toko john 125
😹😹🤣🤣🤣🤣 udah somplak tu si Farhat,,, 🤣🤣🤣 sumpah ngakak bgt...
2023-02-01
1