Tak terasa hanya tersisa empat hari lagi sebelum berlangsungnya kompetisi Pulau Kecil Bai Dao. Saat ini, Luo Feng, Patriak Shui Zen, Tetua Pertama Shui Kun, serta sepuluh murid Klan Shui sedang dalam perjalanan menuju Klan Yun tempat berlangsungnya kompetisi tahun ini.
Seperti kompetisi sebelumnya, lima belas Klan akan ikut serta dalam kompetisi, dan setiap Klan akan diwakili sepuluh murid terbaik kecuali Klam pemenang kompetisi sebelumnya yang berhak mengirim dua puluh perwakilan.
Kompetisi sendiri nantinya akan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pria dan wanita, yang mana setiap kelompok terdiri dari lima murid Klan.
Setiap kelompok harus mengumpulkan tiga poin kemenangan untuk dapat melakukan ke putaran selanjutnya. Untuk kelompok yang kalah di putaran pertama, mereka akan mengikuti pertandingan ulang sebagai penentu siapa yang paling lemah. Bagi kelompok terlemah, Klan asal mereka harus membayar kompensasi dengan menyerahkan wilayah Klan pada pihak pemenang kompetisi.
“Paman, siapa yang akan menjadi lawan Klan Shui di putaran pertama?” Luo Feng
bertanya pada Patriak Shui Zen yang sebelum berangkat baru menerima surat dari Klan Yun tentang lawan Klan Shui di putaran pertama.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan melawan kelompok Klan Huo, tapi beruntungnya kali ini kita hanya akan melawa kelompok kedua Klan itu,” jawab Patriak Shui Zen.
Luo Feng
menganggukkan kepala tanpa adanya reaksi terkejut di raut wajahnya. Dia masih terlihat tenang setelah tahu lawan Shui Cen dan yang lainnya di putaran pertama. Berbeda dengan Patriak Shui Zen dan Tetua Shui Kun yang berdebar-debar karena kembali Klan Shui dihadapkan pada kekuatan besar Klan Huo.
Sebenarnya bagaimana cara penentuan lawan dalam kompetisi masih menjadi tanya bagi Patriak Shui Zen dan semua anggota Klan Shui, tapi tak ada yang berani bertanya cara seperti apa yang digunakan karena selama ini lawan dalam kompetisi ditentukan langsung oleh lima orang perwakilan dari Pulau Besar Zhu Dao.
Sekalipun ada kecurangan, Klan Shui tak memiliki kekuatan melawan mereka yang jelas berkali-kali lebih kuat dari Klan Shui. Sekali berteriak curang pada mereka, kemungkinan besar keberadaan Klan Shui tak akan lagi ada di semesta ini.
Namun, dalam kompetisi kali ini Patriak Shui Zen memiliki keyakinan dapat melewati putaran pertama kompetisi, sekalipun dihadapkan pada perwakilan Klan Huo yang tak pernah menderita kekalahan sejak terakhir kekalahan mereka dari Klan Yun seratus tahun yang lalu.
Sehari semalam melakukan perjalanan, kelompok Klan Shui yang dipimpin Patriak Shui Zen akhirnya sampai di wilayah Klan Yun, dan kedatangan mereka disambut lima murid luar Klan Yun. Sungguh sambutan yang begitu rendah untuk perwakilan Klan yang dipimpin langsung oleh seorang Patriak Klan.
Mengikuti lima murid luar Klan Yun yang menyambut kedatangan kelompok Klan Shui, tak lama mereka sampai di kediaman kecil yang selama beberapa hari ke depan akan menjadi tempat tinggal kelompok Klan Shui, selama berlangsungnya kompetisi.
Tak ada kekecewaan di mata Patriak Shui Zen dengan sambutan ataupun kediaman yang ditempati kelompok Klan Shui. Baginya semua ini sudah biasa didapatkan Klan Shui tiap kali mengikuti kompetisi.
Perasaan iri juga tidak lagi dirasakan setelah berkali-kali mendapatkan perlakuan sama.
“Tempat yang begitu tenang karena jauh dari keramaian. Kalian segera duduk bersila dan lanjutkan latihan! Jangan berharap kalian dapat malas-malasan meski sebentar lagi akan mengikuti kompetisi.” Tegas Luo Feng
berbicara pada Shui Cen dan sembilan orang lainnya.
Tatapan Luo Feng
begitu tajam dan tak ada yang berani membantah ucapannya termasuk Patriak Shui Zen dan Tetua Shui Kun.
“Keberadaan Tuan Muda Luo Feng
adalah keberuntungan bagi Klan Shui. Hanya dalam waktu yang begitu singkat dia berhasil membuat perubahan besar pada Klan Shui.” Tetua Shui Kun berbicara dengan sorot mata penuh dengan kekaguman pada sosok Luo Feng.
“Masih berani memanggil keponakanku Tuan Muda, apa kamu ingin mendapatkan marah darinya?” Patriak Shui Zen melirik kearah Tetua Shui Kun, mencoba mengingatkannya tentang Luo Feng yang melarang keras memanggil dirinya Tuan Muda.
Luo Feng melarang keras panggilan Tuan Muda untuk dirinya. Dia hanya ingin dipanggil nama, atau dianggap sebagai keponakan oleh para Tetua.
Tetua Shui Kun yang teringat larangan Luo Feng, dia hanya nyengir dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang bisa memancing amarah Luo Feng.
Setelahnya keduanya kembali melihat wajah Luo Feng
yang begitu tenang mengawasi latihan Shui Cen dan yang lainnya.
‘Melihatnya terasa melihat ayahnya saat memberi pelatihan pada murid Klan Luo. Tenang, tegas, tak banyak bicara, tapi semua muridnya dapat berkembang pesat dalam pelatihannya.’ Patriak Shui Zen bicara dalam hati sembari mengingat kejadian di masa lalu.
...----------------...
Tiga hari berlalu begitu saja, keadaan Klan Yun yang merupakan tempat diadakannya kompetisi Pulau Kecil Bai Dao sudah sangat ramai.
Lebih dari seratus ribu penonton sudah mengisi tempat yang disediakan panitia untuk menonton jalannya kompetisi. Selain penonton dari berbagai wilayah Pulau Kecil Bai Dao, ada juga penonton dari Pulau Kecil lain yang datang untuk menyaksikan jalannya kompetisi.
Kompetisi Pulau Kecil Bai Dao juga sering diartikan sebagai kompetisi diantara generasi muda terbaik yang ada di Pulau Kecil Bai Dao. Tiga puluh tahun adalah batas peserta yang diizinkan mengikuti kompetisi, selebihnya mereka sudah tak diakui sebagai generasi mulai, melainkan remaja yang siap menjalani kehidupan keras di Pulau Kecil Bai Dao.
Sebagai kompetisi terbesar dan satu-satunya yang berlangsung di Pulau Kecil Bai Dao, tak ada satu orang pun di Pulau Kecil Bai Dao yang akan melewatkan jalannya kompetisi, meski hanya dengan cara mendengarkan kabar dari mulut ke mulut.
Di kediaman yang ditempati perwakilan Klan Shui, Luo Feng
, Patriak Shui Zen, Tetua Shui Kun, serta sepuluh orang perwakilan Klan Shui yang akan ikut dalam kompetisi Pulau Kecil Bai Dao, mereka bersiap meninggalkan kediaman dan pergi ke tempat berlangsungnya kompetisi.
Patriak Shui Kun menjadi pemimpin rombongan, di belakangnya terdapat Luo Feng dan Tetua Shui Kun, sedangkan Shui Cen dan sembilan orang lainnya mereka berada di barisan belakang.
Tak ada yang menjemput rombongan Klan Shui dan mengantarkannya ke tempat berlangsungnya kompetisi, berbeda dengan Klan lainnya yang setidaknya di jemput oleh salah satu Tetua Klan Yun.
Di saat Klan lain dijemput menggunakan kereta kuda khusus, rombongan Klan Shui dengan tenang berjalan menuju tempe berlangsungnya kompetisi.
Dengan langkah tenang mereka terus berjalan, dan tak lama mereka akhirnya sampai di tempat berlangsungnya kompetisi di bawah tatapan sinis orang-orang yang mengetahui rombongan mereka adalah perwakilan Klan Shui.
Beberapa orang yang melihat kedatangan perwakilan Klan Shui yang berjalan kaki, langsung saja kata-kata hinaan serta cacian meluncur dari mulut mereka dan jelas kata-kata itu ditujukan pada perwakilan Klan Shui.
“Miris sekali nasib Klan Shui. Saat Klan lain datang dengan kendaraan jemputan khusus dari Klan Yun, mereka justru datang dengan berjalan kaki. Kalau aku jadi Patriak Klan Shui, aku lebih memilih pulang dan menyerahkan wilayah ke pihak pemenang kompetisi.”
“Itu juga kalau mereka masih punya wilayah untuk diserahkan pada pemenang kompetisi. Dari apa yang aku dengar, tahun ini bisa menjadi tahun terakhir Klan Shui mengikuti kompetisi karena begitu kompetisi ini berakhir Klan itu akan resmi dibubarkan karena tak lagi memiliki wilayah kekuasaan.”
“Mereka dulu dipanda tinggi karena keberadaan Klan Luo, tapi begitu kejatuhan Klan Luo yang setelahnya menghilang, mereka tak lagi mampu bertahan dan sekarang terancam hancur seperti yang terjadi pada Klan Luo.”
Luo Feng yang pendengarannya sangat tajam hanya tersenyum sinis saat mendengar ucapan orang-orang di sekitar rombongan Klan Shui. Ingin dia membungkam mulut mereka untuk selama-lamanya, tapi itu akan terlalu menyenangkan untuk mereka.
Pada akhirnya dia memutuskan akan membungkam mulut mereka dengan hasil pencapaian Klan Shui dalam kompetisi yang segera dimulai.
Luo Feng menggela napas pelan mencoba meredam amarahnya, lalu setelah amarahnya lega dia segera menyusul Patriak Shui Kun dan duduk tepat di sebelahnya. Sedangkan Tetua Shui Kun, dia pergi mendampingi Shui Cen dan yang lainnya pergi ke tempat duduk peserta kompetisi.
Baru juga duduk, Luo Feng
merasa ada lima sosok yang mengarahkan pandangan padanya. “Sepertinya ada yang mencoba mencari tahu seberapa besar kekuatanku, tapi sekeras apapun mereka berusaha, mereka hanya akan melihat melihatku selayaknya orang yang tidak memiliki kekuatan,” gumamnya pelan.
Luo Feng tetap menunjukkan wajah tenang meski terang-terangan ada yang mencoba mencari tahu kekuatannya. Sementara itu lima orang yang terang-terangan mencari tahu sekuat apa Luo Feng, yakin tak menemukan sesuatu yang menarik pada diri Luo Feng, bersamaan mereka tak menganggap adanya ancaman dari rombongan Klan Shui.
“Meski Patriak Shui Zen berhasil menerobos satu tingkatan setelah lima tahun berlalu dan murid-murid nya juga mengalami sedikit peningkatan, tetap saja mereka sangat lemah.”
“Sudah lemah tapi membawa pemuda biasa duduk di sebelahnya. Keberadaan pemuda itu justru semakin menegaskan jika Klan Shui sangat lemah, sampai-sampai Patriak mereka bersedia duduk sejajar dengan seorang pemuda tanpa kekuatan.”
“Sudahlah abaikan Klan Shui, yang jelas tahun ini akan menjadi kompetisi terakhir mereka sebelum hancur karena kehilangan seluruh wilayah.”
Mereka berlima adalah lima Patriak Klan terkuat di Pulau Kecil Bai Dao, dan mereka merasa sangat senang saat Klan Shui berada di ujung tanduk.
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Harman Loke
Luo Feng perlihatkan kemampuannya Klan Shui
2025-01-10
0
On fire
🫢🫢🫢🫢😬😬💪🏼
2024-09-10
1
On fire
👍👍👍👍💪🏼💪🏼
2024-09-10
0