Part 19.Ingin pulang

("Duh, gimana gue jelasin nya yah.") batin William.

"Suami dari nona Kinan ini,terlalu semangat ketika melakukan malam pertamanya tuan,makanya terjadi pendarahan ringan di bagian sensitif nona Kinan tuan,kata dokter Salsa sih gitu tadi pas memeriksa nona Kinan,mungkin suaminya malu untuk mengatakan langsung,bukan begitu tuan?." ucap suster sambil tersenyum kecil ketika sedang memasang infus untuk Kinan.

"Apa benar yang dikatakan suster?" Handoko melihat ke arah William.

"I-iyah." William menunduk kan wajahnya.

("Lebih tepatnya,dia melakukannya karena amarah,bukan karena cinta.") batin Kinan.

"Tapi itu nggak membahayakan menantu saya kan sus?" tanya Handoko cemas.

"Tidak tuan, semuanya sudah di tangani dokter Salsa tadi, untung saja nona Kinan cepat di bawa ke sini." suster itu pun tersenyum.

Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Permisi tuan,nona Kinan akan saya pindahkan ke ruang rawat." ucap salah satu suster yang baru saja masuk.

"Silahkan sus!" ucap Handoko.

Kinan pun di bawa ke ruang rawat oleh suster,sedangkan William dan Handoko mengikuti nya dari belakang.

"Kalau papa mau pulang gak papa, biar William aja yang jaga Kinan di sini." ucap William.

"Ya udah, papa harus balik lagi ke kantor,nanti papa telpon mama buat kesini." ucap Handoko.

"Iyah pah." jawab William.

"Ya udah,papa ke kantor lagi yah,kamu cepet sehat yah." ucap Handoko pada Kinan.

"Iyah pah, makasih udah antar Kinan ke sini." jawab Kinan.

Handoko pun langsung keluar dari kamar tersebut,saat sudah keluar, William menghampiri Kinan.

"Jangan berharap aku akan iba melihat mu di rawat di sini,hatiku tidak selembut itu." William menatap tajam ke arah Kinan.

Kinan tidak menjawab perkataan William, hatinya sakit mendengar perkataan dari mulut suaminya,entah ia terlalu bo*oh atau apa,namun tak ada niatan sedikit pun untuk meninggalkan William walaupun hatinya sudah banyak menelan kepahitan.

William tak mengajak Kinan berbicara,ia malah sibuk dengan ponselnya ketika menunggu Kinan di ruang VIP tersebut.

Kinan merasa bosan karena tidak ada yang mengajak nya mengobrol,ia juga merasa sudah tak sakit lagi di bagian sensitif nya,ia ingin pulang dari sana, karena bagaimanapun di rumah ada bi Inem yang menemaninya.

Kinan melihat ke arah William sejak tadi, karena William pun merasa ada yang memperhatikan nya,ia pun langsung menghampiri Kinan.

"Ada apa?" ucap William dingin.

"Sa-saya mau pulang." ucap Kinan tiba-tiba.

"Sebentar." jawab William.

William melihat ke arah jam tangannya,ia melihat ternyata waktu sudah menjelang malam,lalu ia pun keluar untuk berbicara dengan dokter Salsa.

Tok...tok...tok...

"Silahkan masuk!" ucap Dokter Salsa.

"Maaf dok,apa istri saya boleh pulang malam ini, soalnya dia ingin pulang." tanya William.

"Eemm, baiklah saya akan lihat kondisi nya dulu,mari." dokter Salsa berjalan terlebih dahulu.

Dokter Salsa menemui Kinan di ruang rawatnya, kemudian ia memeriksa keadaan nya.

"Eemm apa bagian sana masih sakit?" tanya dokter Salsa,Kinan pun menggeleng.

"Sebenarnya saya tidak menganjurkan untuk pulang malam ini,tapi jika nona Kinan mau pulang sekarang tidak apa-apa, karena kondisi nya sudah lebih baik." ucap dokter Salsa.

"Baik dok, terimakasih." ucap Kinan.

"Baik tuan, kalau begitu anda boleh membawa pulang istri anda,tapi,saya peringatkan untuk lebih berhati-hati ke depannya." ucap dokter Salsa.

"Terimakasih dok." ucap William.

"Sama sama." Dokter Salsa pun langsung meninggalkan ruangan tersebut.

("Untung saja wanita ini mau pulang,aku bosan sekali berlama lama di sini.") batin William.

Setelah selesai mengurus administrasi, William pun kembali lagi ke kamar rawat Kinan,namun ketika ia masuk ternyata sudah ada kedua orang tuanya juga kedua orang tua Putri.

"Apa benar istrimu sudah bisa pulang malam ini?" tanya Handoko.

"Iyah pah,tadi William sudah bicara dengan dokter Salsa,dia pun sudah memeriksa nya lagi tadi." ucap William.

"Kalau punya penyakit gak usah manja,di rumah juga nanti bakalan sembuh." ucap Puji ketus yang tak mengetahui apa keluhan Kinan.

"Mama,papa gak suka mama berbicara seperti pada menantu kita." ucap Handoko pada puji.

"Iyah jeng,tidak sepantasnya jeng puji bicara seperti itu pada Kinan." ucap Pratiwi.

"Sudah sudah,Kinan udah nggak papa kok,ayo kita pulang." ucap Kinan tak mau melihat keributan.

"Papa akan ikut ke villa kamu,jika mama nggak mau ikut,mama bisa pulang sendiri." ucap William.

"Mama ikut pah,mama nggak mau pulang sendiri." ucap Puji.

"Ya sudah ayo,kita siap siap." ucap Handoko.

("Aduh gawat nih,kenapa papa pake ikut ke villa segala sih,aku harus buru buru kirim pesan sama bi Inem untuk memindahkan barang barang Kinan ke kamar ku.") batin William.

Tring

("Aman,pesan nya sudah terkirim.") batin William.

"Kamu kenapa malah sibuk main handphone sih,ayo bawa Kinan ke mobil." ucap Handoko Ketika melihat William memainkan ponselnya.

"Iyah sebentar,William ambil kursi roda dulu." ucap William mengambil kursi roda di depan.

William tak mau kalau sampai keluarga nya akan curiga jika dia sebenernya tidak memperlakukan Kinan semana mesti nya.

Sementara di tempat lain,bi Inem terkejut ketika mendapatkan pesan dari tuan muda nya,ia pun beberapa membaca karena takut salah.

"Iyah,ini teh bener kan,den William menyuruh bibi memindahkan barang barang non Kinan ke kamar nya." bi Inem mengernyitkan keningnya.

"Sepertinya akan ada yang nginep di sini,bibi harus buru-buru nih,takut nggak keburu." bi Inem pun bergegas untuk melaksanakan perintah tuan mudanya itu.

Bi Inem tak terlalu Sulit untuk memindahkan barang barang Kinan, karena barang barang nya tidak terlalu banyak,hanya saja bi Inem terlalu panik sehingga ia harus bolak-balik ke atas dan ke bawah untuk memindahkan barang nya.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga,duh pinggang bibi sakit banget ini,hmmm tapi kayaknya bibi teh harus masak ini mah,takut orang orang sampai sini duluan." gumam bi Inem yang bergegas ke dapur.

Dan benar saja,saat bi Inem selesai memasak, mereka sudah sampai di villa tersebut,bi Inem pun menyambut mereka dari depan pintu.

"Alhamdulilah,non Kinan udah pulang." bi Inem tampak senang melihat Kinan sudah pulang.

"Iyah Bi, tolong bawa koper saya di bagasi mobil dan simpan di kamar tamu." ucap Handoko.

"Siap tuan." ucap bi Inem.

("Tuh kan,tuan sama nyonya nginep,pantesan den William nyuruh bibi pindahin barang nya non Kinan,hmm untung aja tadi sempat beresin kamar nya.") batin bi Inem.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!