Part 18.Ke rumah sakit

William mendengus kesal mendengar Kinan sakit,namun ternyata ada seseorang yang mendengar pembicaraan nya di telpon tadi dari belakang.

"Siapa yang masuk rumah sakit?" ucap Handoko.

("Aduh, Kenapa papa harus dengar sih,aku harus gimana nih?") batin William.

"Ki-kinan pah,kinan yang sakit." jawab William.

"Terus kenapa kamu biarkan dia di antar sama bi Inem? kamu itu suami nya,jadi kamu yang harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi pada Kinan,ayo sekarang kita ke villa,biar papa yang antar ke rumah sakit,urusan meeting biar Gilang yang handle." ucap Handoko tegas.

"I-iyah pah." William pun mengikuti papa nya dari belakang.

William tak bisa menolak ajakan Handoko, karena ia tahu persis bagaimana sifat papanya,namun yang ia khawatir kan adalah soal Kinan,ia takut Kinan akan memberi tahu apa yang sudah ia lakukan pada Kinan selama ini.

Sekitar dua jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di villa milik William, ketika Handoko akan keluar dari mobilnya, William mencegah nya.

"Sebentar pah,lebih baik papa tunggu di mobil saja, William yang akan bawa Kinan kesini,biar lebih cepat juga kan?" ucap William mencari alasan.

"Eemm benar juga sih yang kamu katakan, kalau begitu cepat masuk,bawa Kinan ke sini." ucap Handoko yang kembali memperbaiki posisi duduknya.

("Untung aja papa nurut,bisa ribet kalau sampai papa tau kalau kita tidur terpisah, apalagi sekarang Kinan pasti di kamarnya.") batin William.

William pun bergegas masuk dan berjalan menuju kamar Kinan,di sana sudah ada bi Inem yang menemani Kinan.

"Kinan biar saya yang bawa ke rumah sakit,bibi tunggu aja di rumah, kalau saya butuh sesuatu, nanti bibi bisa menyusul sama mang Darto." ucap William menghampiri Kinan.

"Baik den,biar bibi bantu bawa koper nya." bi Inem membawa koper yang sudah ia siapkan tadi.

"Apa kau bisa berjalan?" tanya William melihat ke arah Kinan.

Kinan pun menggeleng, akhirnya William menggendong Kinan karena ia tidak mau papa nya akan curiga kalau ia tak perhatian pada istrinya itu.

Ketika Kinan di gendong oleh suaminya itu,Kinan menatap wajah William sambil tersenyum, walaupun William sama sekali tidak melirik nya,tapi Kinan merasa sedikit bahagia karena William masih perhatian ke padanya.

Saat Kinan di bawa ke dalam mobil,ia terkejut melihat papa mertua nya sudah ada di depannya,ia pun mengerti kenapa William bersikap manis terhadap nya.

("Ku kira,dia benar benar perhatian padaku, sepertinya aku salah besar menilai nya, ternyata dia hanya berakting di hadapan papa nya, sepertinya aku saja yang terlalu berharap lebih.") batin Kinan.

"Papa?" panggil Kinan.

"Iyah nak,sekarang papa bawa kamu ke rumah sakit yah." Handoko melihat ke belakang.

Setelah William membaringkan Kinan di kursi belakang, William duduk di depan kemudi,ia pun segera melajukan mobilnya.

Saat di perjalanan,Kinan tak banyak berbicara,ia hanya menjawab bila papa mertuanya bertanya,itu pun Kinan hanya menjawab singkat,ia tak mau William marah kalau ia salah menjawab.

Setelah sampai di rumah sakit, William langsung membawa kinan ke ruang UGD, dokter pun langsung memeriksa keadaan nya,dan bertanya keluhan nya, sementara William dan Handoko menunggu di luar.

"Jangan bilang kamu yang sudah membuat Kinan seperti ini." ucap Handoko tiba-tiba.

"Maksud papa apa? saya juga nggak tau Kinan sakit apa." ucap Natan, karena ia juga belum tau pasti sakit yang Kinan alami.

"Kamu ini gimana? masa istri kamu sakit aja nggak tau, bukannya kalian tinggal bersama." ucap Handoko.

William tak menjawab perkataan papa nya,ia memilih diam, dari pada bertengkar di sana, William juga takut keceplosan kalau dirinya telah berbuat tidak baik pada istrinya itu.

"Kalau sampai Kinan sampai Kenapa napa,kamu yang bakal papa salahkan." Handoko menatap tajam ke arah William.

Tiba-tiba suara pintu terbuka, Dokter pun keluar dari ruangan UGD tersebut.

"Eemm bisa bicara dengan suami dari nona Kinan?" ucap Dokter Salsa.

"Saya Dok." William berdiri.

"Mari ikut ke ruangan saya." ucap dokter Salsa.

"Biar papa yang temenin Kinan,kamu ikut Dokter Salsa ke ruangan nya." ucap Handoko yang langsung melangkah menuju pintu UGD.

William pun langsung mengikuti dokter Salsa dari belakang, setelah sampai di ruangan nya,dokter Salsa mempersilakan William untuk duduk.

"Jadi begini tuan,dari pemeriksaan yang saya lakukan, sepertinya kalian ini pengantin baru yah." dokter Salsa tersenyum.

"Maksud dokter?" William masih belum paham.

"Ada sedikit robekan di bagian sensitif istri tuan,dan saya yakin itu terjadi karena anda terlalu kuat ketika melakukan hubungan suami-istri bersama istri anda,sehingga Istri anda mengalami sedikit pendarahan, seharusnya tuan lebih hati hati melakukan nya, karena istri tuan masih perawan, sehingga lubang v****a nya masih sangat sempit." ucap Dokter Salsa menjelaskan.

"Lalu bagaimana dok?" tanya William.

"Anda tenang saja,saya sudah menangani nya tadi,dan untung saja, luka nya tidak terlalu serius hanya saja kalau sampai tadi tidak buru buru di bawa kesini mungkin akan ada infeksi di sana." dokter Salsa tersenyum.

"Apakah istri saya akan di rawat dulu?" tanya William.

"Yah, sebaiknya begitu, istri tuan harus di rawat dua sampai tiga hari di sini, supaya saya bisa memantau keadaan nya." dokter Salsa memberikan saran.

"Baiklah kalau begitu dok." ucap William.

"Baik, sekarang tuan boleh mengurus administrasi terlebih dahulu, setelah itu istri tuan akan di pindahkan ke ruang inap." dokter Salsa berdiri.

"Baik,Terimakasih dok." William berdiri.

"Sama sama,eemm satu lagi tuan, tolong lain kali lebih lembut lagi melakukan nya." dokter Salsa tersenyum malu.

"I-iyah." jawab William dengan gugup.

William pun langsung ke bagian pendaftaran untuk mengurus administrasi, setelah itu kembali lagi ke ruang UGD.

"Bagaimana? apa kata dokter?" tanya Handoko saat William masuk.

"Kinan harus di rawat dua sampai tiga hari pah." ucap William.

"Lalu apa penyakitnya?" Handoko penasaran.

"Eemm itu-" William memotong ucapan nya.

("Duh, gimana gue jelasin nya yah.") batin William.

"Suami dari nona Kinan ini,terlalu semangat ketika melakukan malam pertamanya tuan,makanya terjadi pendarahan ringan di bagian sensitif nona Kinan tuan,kata dokter Salsa sih gitu tadi pas memeriksa nona Kinan,mungkin suaminya malu untuk mengatakan langsung,bukan begitu tuan?." ucap suster sambil tersenyum kecil ketika sedang memasang infus untuk Kinan.

"Apa benar yang dikatakan suster?" Handoko melihat ke arah William.

"I-iyah." William menunduk kan wajahnya.

("Lebih tepatnya,dia melakukannya karena amarah,bukan karena cinta.") batin Kinan.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!