Saat siang hari,ia merasa sedikit lelah setelah melakukan tugas nya,tanpa di sadari ia pun ketiduran sampai sore.
Saat bangun,ia terkejut melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore,ia pun bergegas membersihkan dirinya dan langsung keluar kamar.
"Aku lupa belum menyetrika pakaian dia." Kinan bergegas menuju ruang khusus untuk menyetrika.
Kinan pun langsung menyetrika baju milik suaminya itu dengan sangat rapi, setelah selesai,ia langsung membawa baju tersebut kedalam kamarnya.
Kinan masuk ke dalam kamar William, ketika ia akan membuka lemari,ia melihat koper yang tergeletak di sisi lemari tersebut,Kinan pun penasaran dengan isi nya.
"Kenapa kemarin aku nggak ngeh yah ada koper di sini." Kinan memegang koper tersebut.
Karena penasaran,ia pun membuka koper tersebut, ketika di buka,ia melihat ada sebuah lingerie berwarna merah,ia pun memegang lingerie tersebut.
"Bagus sekali lingerie ini, dulu aku pernah membayangkan,jika aku menikah,di malam pertama ku,aku ingin sekali menggunakan pakaian seperti ini,tapi sepertinya itu hanya mimpi bagiku hmmm." Kinan menghembuskan nafasnya.
Kinan beberapa kali,membolak balik kan lingerie tersebut dengan tersenyum.
"Apa aku coba saja yah pakai lingerie ini, lagi pula William kan gak ada di rumah,dia lagi jauh di luar kota,aku pakai aja ah,ini juga kayaknya bukan bekas, sepertinya ini masih baru,masih ada cap nya." Kinan tersenyum sendiri.
Kinan berdiri,lalu ia masuk ke kamar mandi untuk mencoba lingerie tersebut,setelah berganti pakaian tersebut,Kinan pun berdiri di depan cermin,ia melihat dirinya yang sedang menggunakan lingerie tersebut.
"Ternyata lingerie ini sangat pas di badan ku,tapi ini bukan seperti aku,hihihi." Kinan terkekeh melihat dirinya di cermin.
Ceklek
Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kamar, pintu kamar pun terbuka,namun Kinan belum menyadari nya.
"Kinan!" Panggil William dengan tatapan ingin membunuh.
"William..." Kinan terkejut melihat William datang.
"Sedang apa kau di kamarku?" William menghampiri Kinan.
"Siapa yang menyuruhmu memakai pakaian istri ku." William menghempaskan tubuh Kinan ke atas tempat tidur.
Kinan sangat ketakutan, William seperti nya sangat marah melihat Kinan memakai lingerie tersebut.
"Sa-saya hanya mencoba nya." badan Kinan bergetar menahan ketakutan nya.
"Sepertinya kamu harus di kasih pelajaran supaya kamu mengerti." William mengunci kamar nya.
Setelah mengunci pintunya, William mendekati Kinan, kemudian ia mencengkram rahang Kinan dengan posisi berada di atas tubuh Kinan.
"Saya tanya sekali lagi, kenapa kau memakai baju istri ku?" William semakin emosi.
"Sa-saya hanya mencoba nya,saya tidak bermaksud apa-apa." Kinan gugup.
"Bohong! kau pasti ingin menggoda ku, dasar wanita jal*ng." William menatap tajam ke wajah Kinan. "Sepertinya ini yang kau inginkan dariku." William merobek paksa lingerie yang di kenakan Kinan.
William melucuti semua pakaian yang menempel di tubuh Kinan dengan paksa, setelah itu ia merengkuh tubuh Kinan.
"Jangan,jangan lakukan ini hiks hiks hiks." Kinan melipat kan tangannya, menutupi gunung kembarnya yang sudah tak terhalang oleh kacamata pelindung nya.
Sudah tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya,kini terlihat tubuh nya yang putih mulus, William pun semakin tak bisa mengendalikan tubuhnya.
"Ini kan yang kamu mau?" William menjamah tubuh Kinan.
Dengan rakusnya ia menyesap gunung kembar milik Kinan tanpa ampun, William pun langsung membobol lembah surgawi yang masih tersegel.
"Cukup... hiks hiks hiks." Kinan merasakan sakit di bagian sensitif nya,air matanya mengalir deras,namun William malah semakin puas melihat Kinan yang terlihat kesakitan.
William mencoba untuk mendobrak lembah surgawi Milik kinan, sampai akhirnya senjata William berhasil masuk lebih dalam,dan ketika sampai pada puncaknya,ia pun langsung ambruk di atas tubuh Kinan.
William langsung terjatuh ke samping Kinan,lalu membelakangi nya.
"Hiks hiks hiks." Kinan menangis terisak,ia merasakan sakit di area sensitif nya, karena William melakukan nya dengan kasar tadi.
William memakai pakaian nya kembali, kemudian ia duduk di tepi tempat tidur, membelakangi Kinan yang sedang terisak.
"Jangan kau pikir,dengan memberikan keperawanan mu itu,akan membuat aku dengan mudah memaafkan kesalahan orang tua mu,ingat! merenggut kesucian mu itu tidak sepadan dengan kesedihan yang ku rasakan." William berbicara tanpa melihat ke arah Kinan.
"Cukup William! setelah kau buat aku kehilangan orang tua ku,kau juga mengambil apa yang paling berharga dalam diriku, apakah belum cukup kau menyakitiku." Kinan tak dapat menahan emosi nya.
"Hahaha,jadi,kau tak rela memberikan apa yang seharusnya kau berikan untuk ku, ingat! bukankah aku ini suami mu,aku berhak atas tubuh mu." William menatap tajam ke arah Kinan.
"Apa! suami yang kau katakan!,apa aku tak salah dengar dengan apa yang barusan kau ucapkan, apa selama ini kau bersikap selayaknya seorang suami padaku?" Kinan tersenyum getir.
"Oh jadi menurut mu aku tidak layak menjadi suamimu, baiklah jika itu keinginan mu." William berdiri,ia mengambil lembaran uang di dalam tas nya nya. "Ambilah,anggap saja aku telah membayar tubuhmu ini, sepertinya kau tunjukkan sifat asli mu,dasar jal*ng." William menabur kan lembaran uang ke tubuh Kinan.
"Minum pil kontrasepsi ini,aku tak sudi memiliki keturunan dari anak seorang pembunuh seperti mu." William melemparkan obat kontrasepsi ke wajah Kinan, kemudian ia keluar dari kamar tersebut.
"Hiks hiks hiks,kau jahat William,kau pria yang sangat jahat." Kinan hanya bisa menangis dengan perlakuan William terhadap nya.
Kinan terus menangis,ia bahkan tak tau apa yang harus ia lakukan,kalau ia kabur, William pasti akan mencari nya, karena pasti orang tua William tidak akan tinggal diam kalau sampai Kinan pergi dari tempat tersebut.
"Ayah,ibu,hati Kinan hancur,kinan harus bagaimana menghadapi semua ini,tak ada tempat untuk Kinan mengadu,Kinan merindukan kalian hiks hiks hiks." Kinan terus menangis meratapi nasibnya.
Kinan bangun dari posisi tidurnya,ia tak mau berlama-lama berada di kamar William, hatinya hancur saat membayangkan kejadian tadi.
Saat Kinan akan berdiri,ia tak bisa menahan perih di bagian sensitifnya nya, William sangat kasar melakukan nya tadi, sehingga Kinan merasa sangat kesakitan.
"Aw, kenapa sakit sekali." Kinan mulai berdiri,ia melihat noda darah di seprai milik William.
"Bukan seperti ini,malam pertama yang aku harapkan,aku tak pernah membayangkan semua ini akan terjadi padaku, hiks hiks hiks." Kinan kembali menangis, melihat tanda kesuciannya telah di renggut dengan paksa oleh suaminya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments