Part 4. Kehilangan

Terlihat makam yang masih baru telah di hiasi taburan bunga dan beberapa jenis buket bunga yang berada di atasnya.

"Tolong tinggalkan William sendiri mah," Ucap William

"Biar mama temenin kamu aja yah nak,!!" Ucap Puji khawatir

"Sebentar aja mah," Ucap William matanya berkaca-kaca

Puji pun pergi beberapa langkah,ia memantau putra nya dari kejauhan,ia sangat mengerti apa yang di rasakan oleh putranya namun,ia hanya khawatir.

"Kenapa kamu biarkan mas sendiri sayang, kenapa kamu tak mengajak mas pergi bersama mu,apa yang harus mas lakukan tanpa mu,hiks hiks hiks." William mengusap nisan bertuliskan nama istri nya, seketika tubuhnya ambruk ia tak bisa menahan diri nya.

Sedangkan dari kejauhan,puji menangis menyaksikan kesedihan putra nya,ia terkejut melihat William yang ambruk tak berdaya, akhirnya ia kembali menghampiri nya.

"Jangan begini nak, putri akan bersedih jika melihat mu seperti ini." Puji mencoba membangunkan William

"Ini hanya mimpi kan ma,putri sedang menunggu ku kan di rumah,hiks hiks hiks." tangisnya semakin terisak

"Ayo kita pulang nak,kamu harus banyak istirahat...!." ucap Puji lirih.

"Tidak mah,jangan pisahkan aku dengan cintaku,aku tak mau berpisah dengan istriku,hiks hiks hiks." Natan kembali ambruk ke tanah.

Puji bingung apa yang harus ia lakukan, akhirnya ia memanggil mang Darto untuk membantu nya, membawa William ke dalam mobil, William yang tak berdaya di papah oleh mang Darto sampai ke dalam mobil, kemudian mereka melanjutkan perjalanan nya.

"Ayo mang,kita pulang ke rumah!" ucap Puji

"Siap nyonya." ucap mang Darto

"Aku tidak mau pulang ke rumah mama,antarkan saya ke villa saya mang." ucap William

"Kamu harus tinggal di rumah mama dulu nak, nanti siapa yang akan urus kamu di sana?" ucap Puji lirih

"Aku ingin pulang ke villa mah,rumah aku dan istriku di sana." ucap William dengan tatapan kosongnya

"Bagaimana nyonya?," tanya mang Darto bingung harus ke mana.

"Lakukan saja apa yang dia mau mang!." ucap Puji sambil menghapus air matanya.

Mang Darto akhirnya membawa mereka ke villa,dimana William dan Putri pernah tinggal di sana walaupun cuma satu hati satu malam.

Sesampainya di sana, William melangkah kan kakinya yang terlihat sempoyongan menuju kamarnya,Puji hanya memantau nya dari kejauhan,ia mengerti kalau putra nya butuh waktu untuk sendiri.

Saat sampai di kamar,seketika William teringat sosok istrinya,di kamar itu lah mereka merajut asmara cinta,malam pertama nya yang sangat indah itu,kini hanya tinggal bayang bayang di pikiran nya.

William menghampiri koper yang tergeletak di lantai,koper itu adalah barang yang akan di bawa mereka saat akan pergi bulan madu waktu itu, William membuka nya, memberanikan diri untuk melihatnya.

Ia melihat sebuah lingerie yang pernah dikatakan putri akan dipakai nya ketika berbulan madu, William mengambil nya, memeluk nya dengan tangisnya.

"Kenapa kamu berbohong sayang,bukankah kamu akan memakai ini saat bulan madu kita,tapi kenapa kamu malah meninggalkan aku sendiri,hiks hiks hiks." Air mata William kembali mengalir begitu deras,ia sangat terpukul dengan semua ini.

Akhirnya William meletakkan nya kembali,ia tak mau membuangnya karena itu akan membuat nya semakin bersalah.

Puji hanya melihatnya di balik pintu,ia tak berani untuk menghampiri nya,hati Puji pun sama hancur nya ketika melihat betapa putra nya sangat terpukul atas kepergian istri nya, apalagi William yang sempat koma satu bulan membuat Puji tak bisa merasa tenang saat itu.

"Nyonya..." panggil bi Inem pelan.

"Iyah Bi." Puji menghapus air matanya.

"Kasihan sekali yah den William teh harus kehilangan non Putri,bibi teh sangat sedih melihatnya." ucap bi Inem

"Iyah bi,nanti tolong jaga dia yah kalau saya lagi gak di sini,tapi saya akan sering sering kesini, bahkan mungkin akan menginap di sini." ucap Puji.

"Iyah nyonya" ucap bi Inem.

"Sekarang tolong,bikin bubur untuk dia,saya mau istirahat sebentar di kamar sebelah, kalau sudah selesai panggil saya saja,saya yang akan mengantarkan nya ke kamar!." ucap Puji.

"Baik nya." ucap bi Inem, yang langsung pergi ke dapur.

Sementara Puji pergi ke kamar sebelah setelah melihat William tidur di atas ranjangnya sambil memeluk Poto istrinya.

Drt... drt... drt...

Ponsel puji bergetar, ketika ia melihat nya, ternyata suaminya yang menelepon,tadi ia belum sempat memberi kabar bahwa ia pulang ke villa bukan ke rumah utama.

"Halo mah,mama masih di mana,kok belum pulang,papa sudah di rumah,tadi pulang dulu dari kantor karena mendengar kabar dari mama kalau William pulang hari ini?." suara di balik telpon.

"Iyah pah,maaf mama belum sempat ngabarin kalau kita gak pulang ke sana, William tadi minta pulang ke villa nya, sekarang kita udah sampai di sini." ucap Puji.

"Kenapa pulang nya kesana, bukannya mama khawatir William akan mengingat almarhum istrinya kalau pulang ke sana?." ucap Handoko.

" William yang maksa untuk pulang ke sini pah,kalau mama gak turutin,mama takut dia kenapa napa." ucap Puji

"Ya udah kalau gitu papa kesana yah,sekalian papa mau cerita,ada hal penting yang harus kita bicarakan." ucap Handoko

"Iyah pah,mama tunggu!." ucap Puji sambil mematikan telponnya.

Beberapa saat kemudian,ada seseorang yang mengetuk pintu kamar, Puji yang sedang beristirahat pun bangun untuk membukakan pintu.

Tok...tok... tok...

"Nyonya,bubur nya sudah siap." ucap bi inem membawa nampan berisi semangkuk bubuk dan segelas air putih.

"Makasih yah bi,eh Iyah tolong ambilkan obat William di mobil,tadi saya lupa tidak membawa nya,minta kunci mobilnya sama mang Darto yah." ucap Puji sambil mengambil nampan dari tangan bi inem.

"Iyah nya." Bi inem langsung pergi mencari keberadaan mang Darto.

Ternyata mang Darto sedang berada di pos satpam,bi inem pun langsung menghampiri nya.

"Mang,itu di suruh ibu ambil obat di mobil,mana kuncinya." ucap bi Inem

"Emang kamu teh bisa buka mobilnya sendiri?," tanya mang Darto

"Enggak sih, hihihi." bi Inem terkekeh

"Ya sudah ayo saya bantu." mang Darto langsung melangkah menuju garasi dan membuka pintu mobil nya.

"Ini obat nya." ucap mang Darto.

"Iyah,eh itu teh mobil siapa yang datang?." ucap bi Inem melihat satpam yang membuka pintu gerbang.

"Kayaknya teh mobilnya tuan Handoko." ucap mang Darto

"Ya udah atuh, Inem teh harus buru buru nganterin ini ke kamar,awas kamu teh jangan menghalangi jalan Inem" ucap Inem yang ribet sendiri.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!