Part 9.Hanya ingin mengobati

Apa salah saya bi, apakah salah jika seorang istri membuatkan sarapan untuk suaminya,tapi kenapa dia berbeda, bukan seperti ini rumah tangga yang saya inginkan bi, hiks hiks hiks." ucap Kinan sambil menangis terisak.

"Non Kinan yang sabar yah, mungkin den willi masih belum bisa melupakan mendiang istrinya,tadi non denger sendiri kan kalau den Willi menyukai masakan non Kinan,mungkin hanya butuh waktu saja untuk bisa meluluhkan hati den William." ucap bi inem memberikan semangat pada Kinan,ia tak tega gadis sebaik Kinan di perlakukan seperti itu oleh suaminya sendiri.

"Sampai kapan bi,sampai kapan saya akan begini, hiks hiks hiks." Kinan merasa tak sanggup.

"Sabar yah non,bibi yakin,den willi pasti berubah." ucap bi Inem.

Bi Inem membantu Kinan untuk istirahat di kamar nya,setelah itu ia melanjutkan kembali pekerjaan nya.

Sementara di kamar, sepertinya Kinan merasa bosan,tak ada kesibukan yang bisa ia lakukan, karena William tidak mengizinkan nya untuk melakukan tugasnya sebagai seorang istri yang biasanya sibuk mengurus kebutuhan suami, ketika suaminya sedang bekerja.

Pada siang harinya, Kinan keluar dari kamarnya,ia bosan berada di dalam kamarnya,ia pun memutuskan untuk menonton televisi di ruang tamu.

Saat Kinan Sedang menonton televisi,ia dikagetkan dengan seseorang yang memencet bel rumahnya, saat ia akan membuka pintu rumah tersebut, ternyata bi Inem sudah membuka nya terlebih dahulu.

"Mana wanita itu?" ucap Puji saat memasuki rumah.

"Maksud nyonya teh,non Kinan?" tanya bi Inem.

"Siapa lah namanya saya gak tau, kemana dia?" tanya Puji lagi.

"Non Kinan Sedang menonton TV,di ruang tamu nyonya." ucap bi Inem.

Tanpa menjawab lagi perkataan bi Inem,Puji langsung menghampiri Kinan yang sedang berada di ruang tamu.

"Wah wah wah,enak sekali yah kamu bisa bersantai di villa mewah seperti ini,sudah merasa menjadi tuan putri seperti nya di rumah ini." ucap Puji tiba-tiba.

"Mama." Kinan kaget melihat kedatangan mama mertua nya.

"Jangan panggil saya dengan sebutan itu,saya tidak pernah menganggap kamu sebagai menantu ku apalagi menganggap kamu sebagai anak ku." ucap Puji.

Kinan menunduk,hati nya sakit mendengar perkataan mama mertua nya,ia heran mengapa mama mertua nya begitu membencinya, sedangkan ia tak pernah berbuat apa apa.

"Kenapa diam?" Puji duduk di sofa dengan angkuhnya.

"Sa-saya." Kinan bingung harus menjawab apa.

"Saya sangat paham,Perempuan seperti kamu ini hanya butuh uang untuk memuaskan keinginan nya,tulis, berapa banyak uang yang kamu butuhkan." Puji memberikan selembar cek kepada Kinan.

"Ma-maksud mama apa?" Kinan tidak mengerti.

"Sebutkan jumlah uang yang kamu inginkan,lalu setelah itu,pergi dari hidup anak saya." ucap Puji.

"Saya nggak bisa." jawab Kinan.

"Kenapa,apa kamu ingin menguasai semua harta anak saya,hmmm saya makin sadar perempuan macam apa kamu ini." ucap Puji.

"Bukan seperti itu,saya hanya ingin mengobati luka hati nya." ucap Kinan tulus.

"Hahaha, jangan munafik kamu, asal kamu tau aja,anak saya tidak akan pernah mencintai perempuan seperti mu, cinta dia begitu tulus pada istrinya,dia tak akan segampang itu, untuk luluh oleh seorang perempuan macam kamu." Ucap Puji.

"Saya akan buktikan kalau saya bisa melakukan itu,dan saya akan membuktikan bahwa tuduhan mama salah terhadap saya." ucap Kinan.

Puji berdiri lalu ia menghampiri Kinan,ia menatap tajam kearah Kinan.

"Saya pegang kata kata mu." ucap Puji,lalu ia langsung pergi dari tempat tersebut.

Sikap Puji berubah sejak William keluar dari rumah sakit waktu itu,tampak nya ia begitu terpukul ketika melihat William yang kehilangan istri nya, kehadiran Kinan di antara mereka malah semakin membuat Puji teringat akan kejadian kecelakaan yang membuat William koma selama sebulan.

Puji sangat menyayangi putra nya, sehingga ia tak mau jika putra nya merasakan kesakitan yang mendalam bila terus menerus mengingat kejadian itu, karena tak bisa di pungkiri bahwa setiap William melihat Kinan ia pasti teringat akan peristiwa naas itu.

Kinan sudah tidak bisa membendung air matanya,ia berlari menuju kamar nya,ia tumpahkan semua kekecewaan nya, sakit hati yang ia rasakan begitu dalam,ia harus menghadapi dua orang yang tidak menyukainya di dalam hidup ini.

"Apakah aku salah jika aku ingin mengobati luka hatinya,aku hanya berniat untuk menyembuhkan luka ku dan lukanya,dia kehilangan cintanya dan aku kehilangan kedua orang tua ku,aku hanya ingin kita saling mengobati,bukan saling menyakiti,hiks hiks hiks." tangis Kinan pecah.

Kinan awal nya memang merasa ragu menerima pernikahan ini,namun ia juga bingung, karena tak tau arah tujuan hidupnya lagi, setelah kedua orang tuanya meninggal.

Ia pun menerima pernikahan ini karena tak ingin merepotkan kedua orang tua Putri, walaupun mereka sangat baik terhadapnya tapi ada rasa bersalah dalam hatinya.

Kinan hanya berharap,ia dan William bisa saling menyembuhkan luka hati masing-masing, walaupun mungkin butuh perjuangan yang panjang yang harus ia lakukan.

***

Sore hari pun tiba, William baru saja sampai di villa,ia melihat sekeliling,namun tampaknya masih sepi, hingga akhirnya ia bertemu dengan bi Inem yang sedang memasak.

"Aden sudah pulang,ada yang bisa bibi bantu den?" tanya bi Inem ketika melihat William mengambil air minum di dalam lemari es.

"Nggak bi,eemm perempuan itu kemana?" tanya William, menanyakan keberadaan Kinan.

"Non Kinan masih di kamar nya den, semenjak tadi nyonya ke sini dan mereka seperti nya berdebat,non Kinan gak keluar kamar lagi den." ucap bi Inem.

"Tadi mama kesini?" tanya William terkejut.

"Iyah den,bibi denger sih kayaknya tadi ribut gitu sama non Kinan." ucap bi Inem.

("Mama ngomong apa yah sama perempuan itu.") batin William

"Ya sudah,biar saya saja yang ngecek ke kamar nya." ucap William sambil berjalan.

William pun menghampiri kamar Kinan,ia pun langsung membuka pintu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu,saat masuk tampak nya ia tak melihat sosok istrinya itu di atas tempat tidur.

Namun ia mendengar suara gemericik air di kamar mandi, rupa nya Kinan Sedang membersihkan dirinya.

William masuk ke dalam kamar Kinan,ia melihat sekeliling kamar tersebut, kemudian matanya tertuju pada sebuah foto yang ada di meja, foto Kinan bersama kedua orang tua nya.

Entah kenapa William tampak sangat marah ketika melihat foto tersebut, yang ada di ingatan nya hanyalah bahwa kedua orangtuanya Kinan lah yang sudah menyebabkan istri nya meninggal.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!