"Maksud Aden teh bagaimana?" Bi Inem masih belum mengerti.
"Mulai sekarang,lantai atas adalah tempat pribadi untuk saya,saya tak mau siapapun naik ke lantai atas,tanpa terkecuali wanita itu juga,dan untuk wanita itu,dia akan tinggal di kamar yang ada di lantai bawah,saya tak mau sekamar dengan wanita itu,dan yang harus bibi ingat,dia tidak boleh menyentuh barang barang saya, walaupun dia sudah menjadi istri saya,tapi saya minta bibi yang menyiapkan semua keperluan saya, termasuk mencuci pakaian saya." ucap William.
"Tapi den?"bi Inem tidak tega melihat Kinan yang meneteskan air matanya.
"Lakukan saja apa yang saya perintahkan,dan satu hal lagi, jangan ceritakan kepada keluarga saya maupun keluarga putri soal ini." ucap William,ia langsung pergi ke lantai atas.
Bi Inem langsung menghampiri Kinan,ia memeluk gadis itu,ia tak tau bagaimana perasaan nya saat ini,namun mendengar perkataan tuan muda nya, seperti Kinan sangat hancur saat ini.
"Bibi antar ke kamar non yah,ayo!" bi inem membawa Kinan ke kamar tamu yang berada tak jauh dari sana.
Kini mereka sampai di kamar Kinan,bi Inem meletakan koper di dekat lemari,ia ingin membantu Kinan membereskan pakaian nya nya ke dalam lemari,namun Kinan tak enak hati.
"Nggak usah bi,biar saya saja yang merapikan nya,bibi istirahat saja ini sudah malam." ucap Kinan sambil menghapus air matanya.
"Gak papa non,bibi udah biasa kok tidur malam, lagian non juga pasti capek." ucap bi Inem.
"Makasih bi," ucap Kinan.
"Sama sama non,eemm non Kinan yang sabar yah ngadepin den willi, sebenarnya dia orang nya baik,cuma kayaknya dia terlalu berat untuk kehilangan mendiang istrinya." ucap bi Inem.
"Iyah Bi,saya juga ngerti kok,mau tidak mau saya harus bisa, karena dari awal saya sudah menyetujui untuk menikah dengan nya." ucap Kinan.
"Iyah non." bi Inem tersenyum,ia kagum pada gadis ini, yang sangat sabar menghadapi sifat William yang telah berubah menjadi dingin.
Setelah selesai merapikan pakaian,bi Inem pamit ke kamar untuk beristirahat, sedangkan Kinan Sedang berbaring di atas tempat tidur,ia menatap langit langit kamar.
"Ayah,ibu, kenapa kalian meninggalkan ku, apakah aku bisa hidup tanpa kalian, apakah aku bisa menjalani takdir ini, belum sehari pun sepertinya hatiku sudah sakit menjadi istri dia,aku tak tau ke depannya akan seperti apa,hiks hiks hiks." gumam Kinan, sambil meneteskan air mata nya.
Kinan seperti nya sangat sedih malam ini,ia tak menyangka,di malam pertama nya ini,ia malah mendapatkan luka yang begitu dalam di hati nya,bahkan pria yang sekarang sudah sah menjadi suami nya adalah orang yang membuat luka tersebut.
Perlahan lahan ia memejamkan matanya, sampai terlelap dengan air mata yang masih basah di pipinya,ia berharap esok pagi akan kuat menghadapi kehidupan nya.
***
Pagi pun telah menyapa,Kinan bangun dari tidurnya,ia membuka jendela kamarnya, sangat sejuk dan tenang berada di sana,tak ada suara kendaraan yang membuat telinga bising,hanya ada kicauan burung yang membuat telinga tenang siapa pun yang mendengar nya.
Setelah merasa cukup menikmati keindahan pagi,Kinan membersihkan dirinya ke kamar mandi, setelah itu ia memutuskan untuk pergi ke dapur,ia ingin memasak sarapan pagi,ia ingin menjadi istri yang baik untuk suaminya.
"Bibi lagi apa?" tanya Kinan dengan semangat baru.
"Eh non udah bangun,ini bibi mau bikin nasi goreng buat sarapan." ucap bi Inem.
"Emmm kalau gitu biar Kinan aja yah yang bikin,bibi ngerjain tugas yang lain aja." ucap Kinan.
"Tapi non,gimana kalau den willi tau?" tanya bi Inem ketakutan.
"Gak papa, semalam dia gak bilang kan kalau aku gak boleh masak." ucap Kinan sambil tersenyum.
"Iyah juga sih non,ya udah bibi ke belakang dulu yah mau nyuci pakaian dulu." ucap bi Inem.
"Iyah Bi." ucap Kinan sambil tersenyum,ia langsung menyiapkan bahan bahan untuk membuat nasi goreng.
Tak lama kemudian,nasi goreng buatan Kinan pun jadi,Kinan langsung menata nya di meja makan, setelah itu ia menunggu William untuk turun dan sarapan bersama.
Dan benar saja,tak lama kemudian William turun dari tangga sudah mengenakan setelan kemeja dan jas nya, William terlihat sangat tampan menggunakan pakaian tersebut.
"Bibi?" panggil William.
"Bibi lagi di belakang,dia sedang mencuci baju." ucap Kinan.
"Cih,siapa suruh kau yang jawab panggilan dari ku, cepat Panggil bi Inem ke sini,saya mau sarapan." ucap William dingin.
"Baik,tunggu sebentar." ucap Kinan,ia langsung memanggil bi Inem untuk menemui William di meja makan.
"Ada apa den?" ucap bi Inem,saat baru datang dari belakang.
"Saya mau sarapan." jawab William.
"Baik den." Bi Inem langsung menyendok kan nasi goreng ke piring William.
William pun memakan nasi goreng tersebut,namun ia merasa ada yang berbeda dari masakan buatan asisten rumah tangga nya itu,rasa nya lebih enak dari biasanya.
"Enak yah den?" ucap bi Inem ketika melihat William makan dengan lahap.
"Hmmm," jawab William.
"Jelas saja enak den,non Kinan sendiri yang membuat nasi goreng itu." ucap bi Inem sambil tersenyum.
"Apa?" William berdiri, wajahnya merah menahan amarah,ia langsung menghampiri Kinan.
"Siapa suruh kau yang masak sarapan untuk ku,sudah saya bilang,saya tidak Sudi di layani oleh mu." William tampak nya sangat marah.
"Sa-saya hanya menjalankan kewajiban saya untuk mengurus suami saya." ucap Kinan gugup.
"Hah,suami kau bilang?"William menatap tajam ke arah Kinan. "Saya tidak pernah menganggap kamu sebagai istri saya,di mata saya,kau hanyalah wanita pembawa sial." ucap William,yang langsung pergi keluar dan mengendarai mobilnya.
Tubuh Kinan ambruk ke lantai, hatinya hancur,ia tak bisa menahan tangisnya, ucapan suaminya Sangat membuat nya sakit hati.
"Non Kinan." bi Inem terkejut melihat tubuh Kinan yang ambruk ke lantai.
"Apa salah saya bi, apakah salah jika seorang istri membuatkan sarapan untuk suaminya,tapi kenapa dia berbeda, bukan seperti ini rumah tangga yang saya inginkan bi, hiks hiks hiks." ucap Kinan sambil menangis terisak.
"Non Kinan yang sabar yah, mungkin den willi masih belum bisa melupakan mendiang istrinya,tadi non denger sendiri kan kalau den Willi menyukai masakan non Kinan,mungkin hanya butuh waktu saja untuk bisa meluluhkan hati den William." ucap bi inem memberikan semangat pada Kinan,ia tak tega gadis sebaik Kinan di perlakukan seperti itu oleh suaminya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments