Part 8. Wanita pembawa sial

"Maksud Aden teh bagaimana?" Bi Inem masih belum mengerti.

"Mulai sekarang,lantai atas adalah tempat pribadi untuk saya,saya tak mau siapapun naik ke lantai atas,tanpa terkecuali wanita itu juga,dan untuk wanita itu,dia akan tinggal di kamar yang ada di lantai bawah,saya tak mau sekamar dengan wanita itu,dan yang harus bibi ingat,dia tidak boleh menyentuh barang barang saya, walaupun dia sudah menjadi istri saya,tapi saya minta bibi yang menyiapkan semua keperluan saya, termasuk mencuci pakaian saya." ucap William.

"Tapi den?"bi Inem tidak tega melihat Kinan yang meneteskan air matanya.

"Lakukan saja apa yang saya perintahkan,dan satu hal lagi, jangan ceritakan kepada keluarga saya maupun keluarga putri soal ini." ucap William,ia langsung pergi ke lantai atas.

Bi Inem langsung menghampiri Kinan,ia memeluk gadis itu,ia tak tau bagaimana perasaan nya saat ini,namun mendengar perkataan tuan muda nya, seperti Kinan sangat hancur saat ini.

"Bibi antar ke kamar non yah,ayo!" bi inem membawa Kinan ke kamar tamu yang berada tak jauh dari sana.

Kini mereka sampai di kamar Kinan,bi Inem meletakan koper di dekat lemari,ia ingin membantu Kinan membereskan pakaian nya nya ke dalam lemari,namun Kinan tak enak hati.

"Nggak usah bi,biar saya saja yang merapikan nya,bibi istirahat saja ini sudah malam." ucap Kinan sambil menghapus air matanya.

"Gak papa non,bibi udah biasa kok tidur malam, lagian non juga pasti capek." ucap bi Inem.

"Makasih bi," ucap Kinan.

"Sama sama non,eemm non Kinan yang sabar yah ngadepin den willi, sebenarnya dia orang nya baik,cuma kayaknya dia terlalu berat untuk kehilangan mendiang istrinya." ucap bi Inem.

"Iyah Bi,saya juga ngerti kok,mau tidak mau saya harus bisa, karena dari awal saya sudah menyetujui untuk menikah dengan nya." ucap Kinan.

"Iyah non." bi Inem tersenyum,ia kagum pada gadis ini, yang sangat sabar menghadapi sifat William yang telah berubah menjadi dingin.

Setelah selesai merapikan pakaian,bi Inem pamit ke kamar untuk beristirahat, sedangkan Kinan Sedang berbaring di atas tempat tidur,ia menatap langit langit kamar.

"Ayah,ibu, kenapa kalian meninggalkan ku, apakah aku bisa hidup tanpa kalian, apakah aku bisa menjalani takdir ini, belum sehari pun sepertinya hatiku sudah sakit menjadi istri dia,aku tak tau ke depannya akan seperti apa,hiks hiks hiks." gumam Kinan, sambil meneteskan air mata nya.

Kinan seperti nya sangat sedih malam ini,ia tak menyangka,di malam pertama nya ini,ia malah mendapatkan luka yang begitu dalam di hati nya,bahkan pria yang sekarang sudah sah menjadi suami nya adalah orang yang membuat luka tersebut.

Perlahan lahan ia memejamkan matanya, sampai terlelap dengan air mata yang masih basah di pipinya,ia berharap esok pagi akan kuat menghadapi kehidupan nya.

***

Pagi pun telah menyapa,Kinan bangun dari tidurnya,ia membuka jendela kamarnya, sangat sejuk dan tenang berada di sana,tak ada suara kendaraan yang membuat telinga bising,hanya ada kicauan burung yang membuat telinga tenang siapa pun yang mendengar nya.

Setelah merasa cukup menikmati keindahan pagi,Kinan membersihkan dirinya ke kamar mandi, setelah itu ia memutuskan untuk pergi ke dapur,ia ingin memasak sarapan pagi,ia ingin menjadi istri yang baik untuk suaminya.

"Bibi lagi apa?" tanya Kinan dengan semangat baru.

"Eh non udah bangun,ini bibi mau bikin nasi goreng buat sarapan." ucap bi Inem.

"Emmm kalau gitu biar Kinan aja yah yang bikin,bibi ngerjain tugas yang lain aja." ucap Kinan.

"Tapi non,gimana kalau den willi tau?" tanya bi Inem ketakutan.

"Gak papa, semalam dia gak bilang kan kalau aku gak boleh masak." ucap Kinan sambil tersenyum.

"Iyah juga sih non,ya udah bibi ke belakang dulu yah mau nyuci pakaian dulu." ucap bi Inem.

"Iyah Bi." ucap Kinan sambil tersenyum,ia langsung menyiapkan bahan bahan untuk membuat nasi goreng.

Tak lama kemudian,nasi goreng buatan Kinan pun jadi,Kinan langsung menata nya di meja makan, setelah itu ia menunggu William untuk turun dan sarapan bersama.

Dan benar saja,tak lama kemudian William turun dari tangga sudah mengenakan setelan kemeja dan jas nya, William terlihat sangat tampan menggunakan pakaian tersebut.

"Bibi?" panggil William.

"Bibi lagi di belakang,dia sedang mencuci baju." ucap Kinan.

"Cih,siapa suruh kau yang jawab panggilan dari ku, cepat Panggil bi Inem ke sini,saya mau sarapan." ucap William dingin.

"Baik,tunggu sebentar." ucap Kinan,ia langsung memanggil bi Inem untuk menemui William di meja makan.

"Ada apa den?" ucap bi Inem,saat baru datang dari belakang.

"Saya mau sarapan." jawab William.

"Baik den." Bi Inem langsung menyendok kan nasi goreng ke piring William.

William pun memakan nasi goreng tersebut,namun ia merasa ada yang berbeda dari masakan buatan asisten rumah tangga nya itu,rasa nya lebih enak dari biasanya.

"Enak yah den?" ucap bi Inem ketika melihat William makan dengan lahap.

"Hmmm," jawab William.

"Jelas saja enak den,non Kinan sendiri yang membuat nasi goreng itu." ucap bi Inem sambil tersenyum.

"Apa?" William berdiri, wajahnya merah menahan amarah,ia langsung menghampiri Kinan.

"Siapa suruh kau yang masak sarapan untuk ku,sudah saya bilang,saya tidak Sudi di layani oleh mu." William tampak nya sangat marah.

"Sa-saya hanya menjalankan kewajiban saya untuk mengurus suami saya." ucap Kinan gugup.

"Hah,suami kau bilang?"William menatap tajam ke arah Kinan. "Saya tidak pernah menganggap kamu sebagai istri saya,di mata saya,kau hanyalah wanita pembawa sial." ucap William,yang langsung pergi keluar dan mengendarai mobilnya.

Tubuh Kinan ambruk ke lantai, hatinya hancur,ia tak bisa menahan tangisnya, ucapan suaminya Sangat membuat nya sakit hati.

"Non Kinan." bi Inem terkejut melihat tubuh Kinan yang ambruk ke lantai.

"Apa salah saya bi, apakah salah jika seorang istri membuatkan sarapan untuk suaminya,tapi kenapa dia berbeda, bukan seperti ini rumah tangga yang saya inginkan bi, hiks hiks hiks." ucap Kinan sambil menangis terisak.

"Non Kinan yang sabar yah, mungkin den willi masih belum bisa melupakan mendiang istrinya,tadi non denger sendiri kan kalau den Willi menyukai masakan non Kinan,mungkin hanya butuh waktu saja untuk bisa meluluhkan hati den William." ucap bi inem memberikan semangat pada Kinan,ia tak tega gadis sebaik Kinan di perlakukan seperti itu oleh suaminya sendiri.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!