Part 7.Balas dendam

"Apa tidak sebaiknya kita tunda dulu keputusan ini pah?" ucap Puji pada Handoko.

"Tidak bisa, keputusan ini sudah bulat,dan tidak ada yang bisa merubahnya, sekali pun William sendiri yang menolaknya." Handoko mendekat ke arah William, "Mulai sekarang, kau harus bisa belajar bertanggung jawab,kalau tidak,papa sendiri yang akan menjebloskan mu ke dalam penjara,ingat itu." Handoko menunjuk ke arah wajah William,lalu pergi dari tempat itu.

Sementara Kinan hanya bisa meneteskan air matanya melihat kejadian di depan matanya, Pratiwi yang melihat Kinan menangis langsung memeluk nya dengan erat.

"Terserah kalian saja,aku muak dengan semua ini." ucap William, yang langsung pergi juga dari sana.

"Bagaimana ini jeng?" Ucap Pratiwi pada Puji.

"Biar saya temui dulu suami saya yah, kalian silahkan lanjutkan makan." ucap Puji,dan langsung mengikuti suaminya.

"Bagaimana ini Tante?" ucap Kinan,ia menangis di pelukan Pratiwi.

"Kamu gak usah khawatir,biar kami yang mengatasi ini semua." ucap Pratiwi.

William Sangat tak bisa menerima keputusan keluarga nya,ia memutuskan untuk pergi menemui sahabatnya,ia pergi ke rumah Gilang, sahabatnya sejak kecil, sekaligus asisten pribadinya.

Tak lama kemudian, sekitar satu jam lebih,kini William sampai di rumah Gilang,saat itu Gilang Sedang berada di kamar nya.

"Eh buset,gue kira siapa yang datang, ternyata si bos,ada apa nih tumben, berkunjung ke gubuk ku ini?" ucap Gilang sambil cengengesan.

Gilang memang terbiasa ngomong seadanya dengan William, Walaupun ia atasannya tapi karena mereka sudah dekat sejak kecil,jadi tak ada batasan, seperti bos dan bawahan pada umumnya di antara mereka berdua,namun mereka tetap profesional ketika bekerja di kantor.

"Gue lagi pusing di rumah,gue nginep sini yah," ucap William.

"Rumah ini selalu terbuka untuk siapa saja, apalagi buat bos ku ini."ucap Gilang.

William tak menjawab lagi perkataan Gilang,ia menghempaskan tubuhnya ke sofa,lalu menatap ke langit langit kamar.

"Loe kenapa sih bos?" tanya Gilang penasaran.

"Hmmm,bokap gue mau nikahin gue sama cewek yang gue tabrak waktu itu." ucap William.

"Wih enak banget,bos udah mau nikah lagi aja, apalah dayaku yang sekali aja belum pernah." ucap Gilang.

"Enak gimana sih Lang,gue gak mau nikah sama cewek itu." ucap William.

"Kenapa gak mau?" tanya Gilang.

"Loe tau sendiri kan,gara gara kecelakaan itu,gue sampe kehilangan istri gue yang paling gue cintai." ucap William.

"Tapi bukannya kecelakaan itu terjadi karena bos sendiri yang keluar dari pembatas jalan,terus kenapa bos malah nyalahin dia." ucap Gilang.

"Yang pasti dia udah bikin gue kehilangan istri gue lang." ucap William.

"Hmmm serah ku deh, terus kenapa loe gak bisa nolak kalau loe gak mau?" tanya Gilang.

"Loe kayak gak tau papa aja,mana bisa dia ngerubah apa yang udah jadi keputusan nya." ucap William sambutan menghembus kan nafasnya.

"Jadi loe tetep akan nikah sama dia?" ucap Gilang.

"Kayaknya sih gitu, soalnya bokap gue bilang, kalau sampai gue nolak,gue bakal di masukin ke penjara." ucap William.

"Ya udah loe terima aja keputusan bokap loe,mau atau nggak nya itu urusan belakangan." ucap Gilang.

"Tau ah gue pusing Lang." William memijit pelipisnya.

"Nih yah dari pada loe pusing gini, mending kita dugem,gue yakin nanti loe bisa nenangin pikiran loe di sana,kita minum sampe mabok." ajak Gilang.

"Ya udah, daripada gue pusing mikirin ini semua,tapi loe yang bawa mobil yah,gue lagi males nyetir!." ucap William.

"Siap bos ku." Gilang langsung berdiri.

Mereka pergi mengendarai mobilnya, sesampai di tempat tersebut, William tak bisa mengendalikan diri nya,ia sangat banyak minum malam ini,ia ingin melupakan apa yang menjadi beban pikiran nya, seandainya bisa ia pun ingin melupakan istrinya,namun itu percuma,cinta nya begitu dalam sampai ia tak bisa begitu saja melupakan nya.

Hari hari telah dilalui William, akhir akhir ini ia sering menghabiskan waktunya untuk minum serta bersenang senang dengan wanita di club tersebut.

***

Kini tiba waktunya acara pernikahan yang telah di tentukan oleh dua keluarga, William mau tak mau harus menuruti keinginan Handoko yang tidak bisa di ganggu gugat.

"Sah." ucap para saksi.

Kini William dan Kinan sudah sah menjadi pasangan suami istri,akad pernikahan pun baru saja selesai, walaupun acara pernikahan ini di adakan secara sederhana,namun tetap menjadi momen yang paling di nantikan oleh semua mata orang yang melihatnya.

Setelah menikah, William meminta agar ia dan Kinan tinggal di villa pribadi nya, villa mewah tersebut cukup jauh dari keramaian,namun terasa sangat damai ketika berada di sana.

Kalau dulu saat ia menikah dengan putri, William mengajak nya tinggal di villa tersebut adalah untuk agar dirinya tak di ganggu ketika berbulan madu,namun berbeda saat ini,ia mengajak Kinan tinggal di sana, supaya keluarga nya tidak mengetahui jika ia akan berbuat buruk pada istrinya tersebut.

Dan,William ternyata punya rencana di balik itu semua,ia menerima untuk menikah dengan Kinan karena satu hal,ia ingin balas dendam atas kematian istrinya, walaupun itu atas kelalaiannya sendiri.

"Kinan pamit yah." ucap Kinan kepada semua keluarga.

"Iyah,kamu hati hati yah di sana,nanti kalau ada waktu,Tante akan berkunjung ke sana." ucap Pratiwi,Kinan hanya membalasnya dengan senyuman.

Setelah berpamitan, mereka pun berangkat dari kediaman Handoko menuju villa,saat di perjalanan,tak ada sepatah kata pun yang terucap dari pasangan pengantin baru itu,yang ada hanya ada keheningan di dalamnya.

Sesampainya di villa tersebut, mereka di sambut oleh Bi Inem,bi Inem membantu nya membawa koper milik Kinan,bi inem pun berniat membawa koper itu ke kamar William yang berada di lantai atas.

"Tunggu bi!" ucap William.

"Ada apa den?" bi Inem menghentikan langkahnya.

"Siapa yang menyuruh bibi membawa koper itu ke atas." ucap William.

"Tapi bibi gak salah kan mau bawa koper non Kinan ke kamar Aden?" ucap bi Inem heran.

"Jelas salah bi,saya tidak Sudi sekamar dengan wanita itu." William menunjuk ke arah Kinan.

"Maksud Aden teh bagaimana?" Bi Inem masih belum mengerti.

"Mulai sekarang,lantai atas adalah tempat pribadi untuk saya,saya tak mau siapapun naik ke lantai atas,tanpa terkecuali wanita itu juga,dan untuk wanita itu,dia akan tinggal di kamar yang ada di lantai bawah,saya tak mau sekamar dengan wanita itu,dan yang harus bibi ingat,dia tidak boleh menyentuh barang barang saya, walaupun dia sudah menjadi istri saya,tapi saya minta bibi yang menyiapkan semua keperluan saya, termasuk mencuci pakaian saya." ucap William.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!