Part 11.Demam tinggi

"Bibi kan tadi sudah bilang non,biar bibi saja yang Panggil den willi, sekarang non lihat sendiri kan apa yang den willi lakukan sama non." ucap bi Inem tak tega melihat Kinan.

"Saya hanya ingin memberi perhatian padanya bi, apakah itu salah." ucap Kinan.

"Tapi sekarang non lihat kan apa yang dilakukan den willi,bibi gak tega melihat non Kinan seperti ini." ucap bi Inem.

Bi Inem kasihan melihat Kinan, sekujur tubuhnya basah dan mata nya memerah, walaupun Bi Inem tidak tahu apa yang terjadi,tapi pasti William telah berbuat kasar pada Kinan tadi.

Bi Inem membawa Kinan ke kamar nya,Kinan sudah menggigil badan nya juga panas, sepertinya Kinan demam.

"Badan non Kinan panas sekali,bibi Panggil dokter yah?" ucap bi Inem cemas.

"Nggak usah bi, ambilkan obat penurun panas saja,ada,kan?" ucap Kinan.

"Tapi non." bi Inem tampak nya sangat khawatir karena panas nya sangat tinggi.

"Tolong bi,ambilkan obat,saya mau ganti pakaian dulu." ucap Kinan.

"Ba-baik non." bi Inem bergegas mengambil obat penurun panas.

Sepertinya akibat dari demam yang Kinan alami adalah karena ia belum makan dari tadi siang,belum lagi ia tadi di perlakukan tidak seharusnya oleh William, sehingga membuat demam nya tinggi.

Bi Inem membawa nampan berisi makanan dan obat ke kamar Kinan,ia tahu bahwa Kinan belum makan dari tadi,bi Inem sangat kasian melihat Kinan yang menderita seperti ini.

"Makan dulu non, setelah itu minum obat." ucap bi Inem.

Kinan yang sedang berbaring pun mencoba untuk duduk,ia tidak mau terlihat lemah,ia harus kuat menghadapi ini semua.

"Dia kemana bi?" tanya Kinan.

"Den willi, sepertinya keluar,tadi dia membawa mobilnya,sudahlah non jangan pikirkan yang lain dulu, sekarang mending non makan, minum obat setelah itu istirahat." ucap bi Inem.

"Makasih bi." ucap Kinan.

Kinan pun menuruti perintah bi Inem,setelah melihat kinan sedikit tenang,bi Inem pun meninggalkan Kinan, supaya bisa beristirahat dengan baik.

***

Seperti biasanya, William datang ke club malam saat ia merasa stress,ia mengajak Gilang ke tempat tersebut untuk menghilangkan kepusingan yang ia rasakan.

"Kenapa lagi sih loe bos?" tanya Gilang sambil minum minuman beralkohol.

"Biasa lah, gue pusing sama perempuan itu." ucap William.

"Eh,Wil, menurut gue yah, sebenarnya loe sendiri yang buat hidup loe ribet gini,kalau loe bisa Nerima dia,loe gak bakal kayak gini terus,gue lihat dia juga cewek yang baik." ucap Gilang.

"Gak tau Lang,tapi setiap gue lihat cewek itu,gue selalu inget sama istri gue yang udah nggak ada." ucap William.

"Sepertinya trauma loe terlalu berat Wil,sampe sampe loe gak bisa ngendaliin diri loe sendiri." ucap Gilang.

William tak mendengar perkataan sahabat nya itu,ia hanya butuh ketenangan untuk saat ini, menurut nya hanya minuman lah yang bisa membuat nya sedikit tenang,Saat merasa sudah cukup tenang, William pun kembali pulang ke rumahnya.

***

Pagi pun tiba, seperti biasanya bi Inem mulai mengerjakan tugas nya, namun ia sedikit heran, tidak seperti biasanya Kinan belum bangun, karena biasanya Kinan sudah berada di dapur saat jam segini.

"Tumben non Kinan belum bangun." ucap bi Inem heran.

Karena penasaran,bi Inem pun mengecek Kinan ke kamar nya,ia mengetuk pintu kamar Kinan.

Tok tok tok

"Non,non Kinan..." panggil bi Inem mengetuk pintu kamar Kinan.

"Kok gak ada suara nya sih." bi Inem cemas karena Kinan tak juga membuka pintu nya.

Bi Inem pun memegang gagang pintu lalu membuka pintu tersebut yang kebetulan tidak di kunci.

"Masih tidur." ucap bi Inem yang melihat Kinan masih berbaring dengan menggunakan selimut.

Tapi bi Inem rupanya masih khawatir, akhirnya ia mendekati Kinan,bi inem terkejut ketika melihat Kinan yang sedang menggigil di bawah selimut, wajahnya pucat dan berkeringat.

Karena saking paniknya,bi Inem keluar kamar memanggil William ke kamar nya,ia bingung harus berbuat apa.

"Den,den willi,buka den!" bi Inem mengetuk pintu kamar William dengan panik.

"Ada apa sih bi,pagi pagi gini udah ribut." ucap William.

"Itu den,itu,non Kinan badan nya panas." ucap bi Inem.

"Kasih obat aja, mungkin cuma demam,udah saya mau tidur lagi." ucap William santai.

"Tapi den, semalam bibi udah kasih obat penurun panas,tapi tadi panas nya malah semakin tinggi,bibi khawatir den,ayo kita ke bawah." ucap bi Inem panik.

"Ya udah Iyah bentar." William pun turun ke bawah menuju kamar Kinan.

Setelah sampai di kamar Kinan,bi inem memperlihatkan Kinan yang sedang menggigil,tubuhnya di balut dengan selimut.

"Lihat den." ucap bi Inem.

William pun memegang kening Kinan, yang ternyata panas nya benar benar tinggi, akhirnya dia pun menelepon dokter supaya datang ke villa nya,ia tak mau di salah kan jika terjadi apa apa pada Kinan.

Tak lama kemudian pun dokter datang ke villa tersebut, dokter langsung memeriksa keadaan Kinan dan langsung mengobrol dengan William.

"Darah nya sangat rendah, sepertinya dia juga dehidrasi,sementara ini saya sudah memberikan obat penurun panas dosis tinggi pada istri tuan, sepertinya sebentar lagi panas nya akan turun." ucap dokter Edward.

"Baik dok." ucap William.

"Sepertinya panas nya ini di sebabkan oleh sesuatu,eemm apakah nona Kinan sempat hujan-hujanan kemarin?" tanya dokter Edward.

"Ti-tidak dok." ucap William gugup.

"Baiklah,ini obat tolong berikan setelah panas nya turun yah,dan jangan lupa diberikan setelah makan,tuan tidak usah khawatir sepertinya istri anda hanya sedikit banyak pikiran saja,jadi usahakan agar dia jangan terlalu stress." ucap dokter Edward.

"Ba-baik dokter, terimakasih." ucap William.

"Baik,saya rasa sudah cukup,saya permisi dulu tuan, kalau ada apa-apa bisa hubungi saya lagi." ucap dokter Edward.

"Iyah dok terimakasih,mari saya antar ke depan." ucap William,yang langsung mengantar dokter Edward ke depan.

William memperhatikan kepergian dokter Edward sampai mobil yang di Kendarai nya tak terlihat lagi, setelah itu ia kembali lagi ke kamar Kinan.

"Bagaimana den,non Kinan kenapa?" tanya bi Inem.

"Dia hanya kecapean saja,tolong bibi kasih obat ini saat dia sudah sadar, jangan lupa juga kasih makan dulu sebelum minum obat nya." ucap William yang langsung pergi ke kamar nya.

"Baik den." ucap bi Inem.

"Bibi tau den,sebenarnya hati Aden itu baik,sama seperti dulu,cuma sekarang mungkin Aden masih belum bisa menerima keadaan ini." gumam bi Inem.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!