Part 13.Ke Luar Kota

Setelah bergelut dengan pikirannya, akhirnya William memutuskan untuk membersihkan dirinya,ia berniat untuk pergi ke kantor,daripada stress di rumah.

Tanpa sepengetahuan siapapun,William berangkat mengendarai mobilnya, walaupun ini sudah cukup siang, karena tadi William harus menelpon dokter terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan Kinan,tapi ia juga punya tanggung jawab pada perusahaan nya.

Apalagi tadi Gilang sempat menelepon nya karena ada berkas berkas yang harus di tanda tangani secepatnya.

"Ikut ke dalam ruangan saya!" William membuka pintu ruangan nya.

"Baik bos." Gilang yang sedang duduk di meja yang berada di depan ruangan William pun langsung mengikuti William dari belakang.

"Bagaimana, proyek kita yang di luar kota?" William membaca isi berkas berkas yang ingin ia tandatangani.

"Sepertinya kita harus mengecek ke sana bos,ada sesuatu yang harus kita bereskan di sana." Gilang bersandar di kursi dengan santai.

"Segera urus ke keberangkatan kita,sore ini kita langsung ke sana." William duduk sambil memandangi berkas berkas nya.

"Baik bos." Gilang menyungging kan senyum nya.

("Asyik,naik pesawat lagi kita") batin Gilang.

Gilang keluar ruangan tersebut, ia langsung mengurus keberangkatan nya dengan William, tampak nya Gilang Sangat senang kali ini, karena setelah beberapa bulan ini, semenjak William koma,ia tak pernah pergi ke luar kota bersama bos nya itu.

Setelah mengerjakan tugas nya, William kembali ke villa nya bersama dengan Gilang untuk mengambilkan pakaian, sepertinya mereka akan nginep beberapa hari di Semarang.

Saat ini Gilang yang mengendarai mobilnya, sampai akhirnya mereka sampai di depan villa milik William yang terbilang sangat mewah namun terpencil, karena cukup jauh dari keramaian ibu kota.

"Wih,udah lama nih bos,saya gak ke villa ini." William melihat sekeliling.

"Kau tunggu di sini,saya mau memanggil asisten rumah tangga saya dulu!" William menuju dapur,ia mencari keberadaan bi Inem.

Saat Gilang Sedang melihat sekeliling, matanya tertuju pada seorang gadis cantik yang sedang menuju ke arah nya dengan tersenyum manis.

("Gila, ternyata cantik banget istri nya si bos,gue baru lihat dia sedekat ini.") batin Gilang.

"Hai..." Gilang melambaikan tangannya.

Kinan hanya tersenyum, lalu duduk di samping Gilang,Kinan terlihat sangat cantik menggunakan dress berwarna merah muda, rambutnya ia kuncir berantakan namun terlihat semakin cantik natural walaupun tanpa polesan make up.

"Kau temannya William yah?" tanya Kinan dengan lembut.

"Iyah,kau mengenalku?" Gilang balik bertanya.

"Tidak,saya hanya melihatmu waktu acara pernikahan kami." Kinan menyungging kan senyum nya.

"Oh,eemm kau sendiri di sini?" Gilang melihat kanan kiri.

"Tidak,saya tinggal bersama suami saya,bi Inem dan juga mang Darto." ucap nya lembut.

"Oh,eemm apa saya boleh bertanya?" Gilang berbisik pelan.

"Tentang apa?" Kinan mengernyit kan alisnya.

"Apakah William, berlaku baik pada mu?" Gilang melihat ke belakang,ia takut kalau tiba-tiba William datang.

"Eemm I-iyah,sepertinya begitu." Kinan ragu untuk menjawabnya.

"Tak perlu takut,saya hanya khawatir, William berbuat kasar padamu." William menjelaskan pertanyaan nya.

"Tidak perlu ada yang di khawatir kan,dia sangat baik terhadapku." Kinan tersenyum ramah.

("William sangat beruntung memiliki istri yang menyembunyikan sifat keburukannya, sebenarnya aku tau kalau William tidak berprilaku baik padanya,namun dia tetap menjaga nama baik suaminya itu,Kinan memang wanita langka,tak sebaiknya William berbuat kejam padanya.") batin Gilang.

"Kenapa kamu melamun?" Kinan heran melihat Gilang yang seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Tidak papa, sepertinya aku hanya lapar." Gilang terkejut, jadinya ia asal jawab.

"Kebetulan,saya habis selesai masak,ayo saya antar ke meja makan." Kinan berdiri lalu berjalan menuju meja makan.

"Waw, semua makanan ini masakan mu?" Gilang takjub melihat makanan yang kelihatan nya sangat enak.

"Iyah." Kinan tersenyum.

Gilang seperti nya ngiler melihat makanan yang tersaji di meja makan,tanpa pikir panjang ia mengambil piring dan duduk menikmati masakan Kinan.

"Eemm masakan mu benar benar lezat, William pasti bangga memiliki istri yang pandai masak seperti mu." William menyendok kan makanan ke mulutnya.

Tiba-tiba William datang dari belakang bersama bi Inem, mereka melihat Kinan dan Gilang Sedang berbincang bincang di meja makan.

"Sedang apa kau di sini?" William menatap tajam ke arah Gilang.

"Makan bos,masakan Kinan enak banget,bos pasti juga sangat suka masakan nya kan." Gilang makan dengan lahap.

William tak menjawab pertanyaan Gilang, karena dirinya belum pernah makan masakan Kinan Sebelum nya,dan William sendiri yang melarang untuk memasak makanan untuk nya.

"Dia gak suka masakan ku,dia juga belum pernah makan masakan buatan ku." ucap Kinan dengan santai.

"Apa? bos rugi banget kalau gak makan masakan Kinan, karena rasanya kayak restoran bintang lima." Gilang memuji Kinan.

William tak menggubris perkataan Gilang, entah kenapa ia tak suka Gilang memuji istri nya itu.

"Bibi, tolong siapkan beberapa pakaian saya ke dalam koper! William melihat ke arah Bi Inem.

"Aden mau kemana?" tanya bi Inem.

"Beberapa hari ke depan saya akan berada di luar kota,bibi tolong jaga rumah ini baik baik,dan jangan sampai dia keluar tanpa seizin saya." William menatap ke arah Kinan.

"Baik den, kalau gitu,bibi ke atas dulu yah, nyiapin pakaian Aden." bi Inem naik ke atas lewat tangga.

"Jika sudah selesai makan, ikut saya ke ruang kerja!" William berbicara tanpa melihat ke arah Gilang, kemudian ia berjalan terlebih dahulu.

"I-iyah bentar lagi, ganggu orang makan aja sih." Gilang mengelap mulutnya dengan tisu.

"Udah kenyang?" tanya Kinan.

"Udah,nanti Suamimu marah kalau saya lama lama di sini,ya udah saya ngikutin dia dulu yah." Gilang menyusul William dengan tergesa-gesa.

DI RUANG KERJA

"Apa semuanya sudah siap?" William menatap ke arah luar lewat jendela.

"Sudah, pesawat pribadi sudah siap, tinggal menunggu kita sampai bandara." Gilang mengecek informasi dari ponsel nya.

"Baiklah,eemm berbicara apa saja wanita itu tadi padamu?" William membalikkan tubuhnya menghadap Gilang.

("Sudah ku duga,dia mengajak ku kesini hanya ingin tau aku sama Kinan ngobrolin apa tadi, ngomong nya gak suka sama Kinan,tapi kepo,gimana sih?") batin Gilang.

"Heh, kenapa diam?" William berseru.

"Eh Iyah sabar Napa bos,galak amat,eemm tadi kita cuma bahas itu aja,apa,eemm saya nanyain dia betah nggak tinggal di sini sama bos gitu." Gilang menjelaskan.

"Dia ngomong apa tentang saya?" tanya William menekan.

"Katanya,bos sangat baik padanya,dia gak ngomongin buruk tentang bos, kalau gak percaya cek aja cctv." Gilang meyakinkan.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!