Part 17.Tanpa rasa cinta

Saat Kinan akan berdiri,ia tak bisa menahan perih di bagian sensitifnya nya, William sangat kasar melakukan nya tadi, sehingga Kinan merasa sangat kesakitan.

"Aw, kenapa sakit sekali." Kinan mulai berdiri,ia melihat noda darah di seprai milik William.

"Bukan seperti ini,malam pertama yang aku harapkan,aku tak pernah membayangkan semua ini akan terjadi padaku, hiks hiks hiks." Kinan kembali menangis, melihat tanda kesuciannya telah di renggut dengan paksa oleh suaminya sendiri.

Dengan hati hati dan menahan sakit nya,Kinan pun masuk ke dalam kamar mandi,ia memakai pakaiannya, setelah itu keluar dari kamar William menuju kamar nya di bawah.

Sesampainya di kamar,ia masuk ke dalam kamar mandi nya,ia menguyur tubuhnya dengan kucuran air dari shower,ia menangis sejadi jadinya, meratapi nasibnya.

"Aku sudah kehilangan semuanya,aku kehilangan orang yang sangat aku sayangi,dan sekarang aku harus kehilangan kehormatan ku oleh laki-laki yang tidak mencintai ku bahkan dia sangat membenci ku hiks hiks hiks." Kinan memeluk tubuhnya, sambil menangis terisak.

Sementara William,kini sedang berada di kamar tamu,ia mengira bahwa Kinan masih ada di kamar nya,tak ada penyesalan dalam dirinya karena sudah merenggut kesucian Kinan.

Yang ia pikirkan,hanya bagaimana caranya agar ia bisa puas menyiksa gadis itu, sampai benar benar sepadan dengan apa yang ia rasakan.

"Ini bukan apa apa Kinan,kamu harus lebih menderita dari ini." ucap William dengan amarah nya.

***

Pagi pagi sekali, William sudah bangun,ia berniat kembali ke kamar nya, setelah semalam ia tidur di ruang tamu yang ada di sebelah kamar nya, ketika ia membuka pintu kamarnya ternyata Kinan sudah tidak ada di dalam.

"Kemana wanita itu?" William menghampiri tempat tidur nya.

William melihat uang yang semalam ia taburkan,masih berada di atas tempat tidur,ia pun melihat noda darah pada seprai miliknya,ia hanya tersenyum licik melihat nya.

William pun membersihkan dirinya ke kamar mandi, setelah itu ia bersiap siap untuk berangkat ke kantor, setelah selesai ia menuju meja makan, yang kebetulan bi Inem sudah ada di sana.

"Wanita itu kemana bi?" tanya William.

"Kurang tau den,bibi juga belum lihat non Kinan dari tadi pagi, mungkin dia lagi di kamar nya." jawab bi Inem.

"Ya udah,eemm bibi tolong gantikan seprai tempat tidur ku,dan juga bersihkan sekeliling nya,saya langsung berangkat yah,ada meeting pagi soal nya." ucap William.

"Baik den." jawab bi Inem.

William pun pergi meninggalkan bi Inem,ia langsung mengendarai mobil nya.

"Aneh, perasaan seprei den William baru kemarin di ganti sama non Kinan, biasanya kan paling cepat tiga hari sekali ganti nya, jangan banyak mikir ah,kerjain aja,nanti saya di marahin lagi." gumam bi Inem yang langsung naik ke atas kamar William.

Bi Inem terkejut melihat kamar William yang berantakan,ia pun segera masuk ke dalam.

"Ya ampun,ini teh Kenapa berantakan gini,ini uang banyak banget lagi,eh itu teh apa?" bi Inem melihat noda darah di seprai tersebut. "Wah ini mah abis terjadi pertempuran semalam." bi Inem tersenyum sendiri.

Bi Inem berpikir bahwa memang telah terjadi pertempuran di antara William dan Kinan,tapi yang ia bingung kan kenapa ada banyak uang yang berhamburan di atas tempat tidur.

Namun bi Inem pun tak mau ambil pusing,ia mengambil uang tersebut satu persatu kemudian menyimpannya kembali ke dalam amplop, selanjutnya ia mengganti seprai dan membersihkan kamar William, seperti instruksi nya tadi.

Setelah selesai mengerjakan tugas nya,bi Inem teringat akan Kinan, karena sampai saat ini ia belum keluar dari kamarnya juga,bi Inem pun menghampiri kamar nya untuk memeriksa keadaan Kinan.

Tok...tok...tok

"Non Kinan,ini bibi," bi Inem mengetuk pintu kamar Kinan.

"Masuk bi." ucap Kinan dengan pelan.

Bi Inem pun masuk ke dalam kamar,ia melihat Kinan Sedang berbaring di atas tempat tidur.

"Non Kinan gak papa?" bi Inem menghampiri Kinan.

"Nggak papa bi." ucap Kinan,duduk dari posisi tidurnya.

Bi Inem duduk di tepi ranjang. "Non,tadi bibi di suruh beresin kamar den William,bibi melihat-" bi Inem ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Iyah Bi, semalam William melakukan itu." mata Kinan berkaca kaca.

"Non Kinan kenapa sedih, harusnya kan non Kinan senang kalau den William sudah mau tidur bareng non Kinan." ucap bi Inem heran.

"Dia memaksaku bi,kita melakukan nya bukan karena cinta,tapi William melakukan nya dengan kasar terhadapku hiks hiks hiks." Kinan tak bisa lagi membendung air matanya.

"Ya ampun non,bibi nggak tau apa yang terjadi,maafin bibi nggak bisa nolongin Non Kinan semalam." bi Inem memeluk Kinan.

"Dia hanya menganggap ku sebagai Pela**r bi,dia memberikan uang setelah dia merenggut sesuatu yang paling berharga dari diriku hiks hiks hiks." Kinan tak bisa menahan tangisnya.

"Terus sekarang gimana keadaan non Kinan apa ada yang sakit." bi Inem panik.

"Sakit bi,bagian itu masih berdarah sampai sekarang." ucap Kinan.

"Ya ampun, kalau begitu bibi telpon den William Sebentar yah." bi Inem mengambil ponselnya di saku nya.

"Jangan bi,nanti dia marah." Kinan khawatir.

"Tapi ini nggak bisa di biarkan non,bibi takut non Kinan Kenapa napa." bi Inem pun langsung keluar,ia menelpon William di luar.

"Bibi...?" Kinan memanggil bi Inem,namun bi Inem tak menggubris nya.

Tut...Tut..Tut...

"Halo den?" ucap bi Inem.

"Kenapa bi?" jawab William.

"Non Kinan sakit den." ucap bi Inem panik.

("Dasar wanita yang merepotkan, kenapa harus sakit segala sih?") batin William.

"Ya udah bi,bawa dia ke rumah sakit,nanti saya suruh mang Darto untuk mengantar,saya ada meeting pagi ini jadi tidak bisa mengantar." ucap William.

"Baik den." bi Inem pun mematikan telponnya.

William mendengus kesal mendengar Kinan sakit,namun ternyata ada seseorang yang mendengar pembicaraan nya di telpon tadi dari belakang.

"Siapa yang masuk rumah sakit?" ucap Handoko.

("Aduh, Kenapa papa harus dengar sih,aku harus gimana nih?") batin William.

"Ki-kinan pah,kinan yang sakit." jawab William.

"Terus kenapa kamu biarkan dia di antar sama bi Inem? kamu itu suami nya,jadi kamu yang harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi pada Kinan,ayo sekarang kita ke villa,biar papa yang antar ke rumah sakit,urusan meeting biar Gilang yang handle." ucap Handoko tegas.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!