Part 5.Flash Back

Ternyata mang Darto sedang berada di pos satpam,bi inem pun langsung menghampiri nya.

"Mang,itu di suruh ibu ambil obat di mobil,mana kuncinya." ucap bi Inem

"Emang kamu teh bisa buka mobilnya sendiri?," tanya mang Darto

"Enggak sih, hihihi." bi Inem terkekeh

"Ya sudah ayo saya bantu." mang Darto langsung melangkah menuju garasi dan membuka pintu mobil nya.

"Ini obat nya." ucap mang Darto.

"Iyah,eh itu teh mobil siapa yang datang?." ucap bi Inem melihat satpam yang membuka pintu gerbang.

"Kayaknya teh mobilnya tuan Handoko." ucap mang Darto

"Ya udah atuh, Inem teh harus buru buru nganterin ini ke kamar,awas kamu teh jangan menghalangi jalan Inem" ucap Inem yang ribet sendiri.

Saat bi Inem akan masuk ke dalam rumah, tiba-tiba Handoko memanggilnya.

"Bi tunggu!" panggil Handoko.

"Iyah tuan," bi Inem menghentikan langkahnya.

"Nyonya sama William di mana?" tanya Handoko.

"Ada di kamar tuan,den William sedang di kasih makan sama nyonya,ini saya di suruh ambilkan obat di mobil," ucap bi Inem.

"Baiklah bi,sini mana obat nya,biar saya yang bawa,bibi lanjutkan saja pekerjaan yang lain!" ucap Handoko.

"Baik tuan, terimakasih," bi Inem memberikan obat pada Handoko.

Handoko langsung pergi menuju kamar William yang ada di atas, ketika ia membuka pintu kamar, terlihat puji sedang duduk di tepi ranjang.

"Mah," panggil Handoko.

"Papa..." ucap Puji lirih sambil berlari memeluk suaminya.

"Bagaimana keadaan nya?" tanya Handoko lembut.

"Putra kita sangat terpukul dengan kepergian istri pah, sekarang dia hanya melamun,dia juga gak mau makan, hiks hiks hiks." Puji kembali meneteskan air matanya.

"Biar papa bantu bujuk yah mah," ucap Handoko sembari menghampiri putra nya.

"Nak,kamu harus makan,papa suapi yah," ucap Handoko.

Namun William tak juga merespon,ia hanya melamun, tatapan nya kosong, hanya ada air mata yang menetes di sudut matanya.

"Mah,papa mau bicara," ucap Handoko melangkah ke luar, Sedangkan Puji mengikuti dari belakang.

Handoko membawa istrinya duduk di ruang keluarga,ia ingin menceritakan hal yang sangat penting.

"Mah,mama tau,kan gadis yang selamat dari kecelakaan itu?" tanya Handoko.

"Iyah pah, kenapa dengan gadis itu." ucap Puji.

"Sejak dua Minggu yang lalu,setelah dia sembuh,dia tinggal bersama besan kita," ucap Handoko.

"Lalu?" tanya Puji penasaran.

"Besan kita meminta agar gadis itu kita nikah kan dengan putra kita," ucap Handoko.

"Apa?,Mama tidak setuju pah,papa lihat sendiri kan bagaimana keadaan putra kita sekarang!" ucap Puji menolak.

"Papa ngerti mah,papa juga tak akan melangsungkan pernikahan mereka sekarang,tapi nanti setelah putra kita sembuh," ucap Handoko.

"Tapi mama tetap tidak setuju pah,papa tau kan bagaimana cinta nya putra kita terhadap istrinya,apa putra kita bersedia untuk menikahi nya?" ucap Puji mulai emosi.

"Mah, dengerin papa dulu, tolong jangan emosi,mama tau kan, akibat dari kelalaian putra kita,gadis itu harus kehilangan keluarganya, orang tua nya meninggal akibat putra kita mah,apa mama tega membiarkan dia hidup sendiri?" ucap Handoko.

"Tapi tidak dengan menikahinya juga kan pah?" Puji masih tak bisa menerima.

"Hanya dengan itu mah, William bisa bertanggung jawab atas kesalahannya,mama tau kan waktu itu, dengan baik hatinya gadis itu tak mau kalau William di tuntut atas kesalahannya,gadis itu berlapang dada di tinggalkan oleh orang tuanya, walaupun waktu itu polisi sudah mengecek lewat cctv kalau memang mobil William yang menabrak mobil keluarganya," Handoko mencoba untuk menjelaskan.

"Tapi pah," Puji kembali meneteskan air matanya.

"Mah,kalau gadis itu tidak mencabut laporan polisi, mungkin anak kita sekarang sudah di penjara," Handoko memeluk istrinya, mencoba untuk memberikan pengertian.

***

Sementara di tempat lain, seorang gadis cantik tengah memeluk sebuah foto yang ada di ponselnya, sambil menangis ia terus membelai foto tersebut.

Gadis malang itu bernama Kinanti saputri,ia harus menerima kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan yang menimpanya satu bulan yang lalu.

Kini ia tinggal bersama orang tua Putri yaitu Pratiwi dan Wijaya,saat itu saat pemakaman berlangsung mereka menemui putri tengah menangis di atas makam kedua orang tuanya.

*Flash back on*

Wijaya dan Pratiwi sedang menghadiri pemakaman putri mereka,dan ternyata orang tua korban kecelakaan tersebut juga dimakan kan tepat di sana, mereka melihat seorang gadis tengah menangis sendirian di makam kedua orang tua nya.

"Nak,kamu yang sabar yah..." ucap Pratiwi lirih.

"Kenapa mereka tidak membawa ku bersama nya, kenapa mereka membiarkan aku sendiri di sini, hiks hiks hiks." Kinan menangis terisak.

"Kami mengerti apa yang kamu rasakan nak,kami juga baru saja kehilangan putri kami satu satu nya, hiks hiks hiks," Pratiwi memeluk Kinan.

"Kami minta maaf atas nama suami dari putri kami yang sudah membuat kamu kehilangan orang tua mu nak," ucap Wijaya.

"Aku tak tau bagaimana kehidupan ku tanpa mereka,aku tak tau, hiks hiks hiks," Tangis Kinan semakin pecah.

"Pah,apa sebaiknya gadis ini kita bawa ke rumah saja,dia akan ikut tinggal bersama kita?" ucap Pratiwi.

"Iyah mah,papa setuju,papa kasihan melihat dia hidup sendiri nantinya,biar kita rawat saja dia,kita Anggap dia sebagai anak kita sendiri," ucap Wijaya.

"Nama kamu siapa nak?" tanya Pratiwi.

"Kinan Tante," Kinan menghapus air matanya.

"Nama yang cantik,Sekarang,kamu ikut sama Tante sama om yah,kamu tinggal di rumah kita?" ucap Pratiwi.

"Tapi Tante..." Kinan merasa tak enak.

"Gak ada tapi tapi,kami akan mengangkat kamu sebagai anak kami," ucap Pratiwi.

"Makasih Tante," Kinan memeluk Pratiwi.

Setelah itu Kinan ikut ke rumah mereka dan tinggal di rumah nya.

*Flash back off*

"Sayang kamu sedang apa?" Pratiwi masuk ke dalam kamar Kinan.

"Kinan cuma lagi keinget sama orang tua Kinan aja Tante," jawab Kinan sambil menghapus air matanya.

"Tante paham sayang,tapi kamu harus tau kalau sekarang kamu punya Tante sama om,yang akan selalu ada buat kamu." Pratiwi memeluk Kinan.

"Makasih yah,Tante selalu ada buat Kinan, walaupun Kinan bukan siapa siapa,tapi Tante sangat baik sama Kinan." ucap Kinan.

"Sssst,jangan bilang begitu,Kinan kan udah jadi anak Tante sekarang, jadi,gak boleh ngomong gitu lagi yah!" ucap Pratiwi.

"Iyah Tante," Kinan menghapus air matanya.

"Oh Iyah, ada yang mau Tante sampai kan sama kamu,Tante harap kamu setuju dengan keputusan ini," ucap Pratiwi.

Episodes
1 Part 1.Pesta Pernikahan
2 Part 2.Bulan Madu
3 Part 3.Kecelakaan
4 Part 4. Kehilangan
5 Part 5.Flash Back
6 Part 6.keputusan
7 Part 7.Balas dendam
8 Part 8. Wanita pembawa sial
9 Part 9.Hanya ingin mengobati
10 Part 10.Memberi pelajaran
11 Part 11.Demam tinggi
12 Part 12.Sebuah pelukan
13 Part 13.Ke Luar Kota
14 Part 14.Foto pengantin
15 Part 15.Bebas
16 Part 16.Di renggut paksa
17 Part 17.Tanpa rasa cinta
18 Part 18.Ke rumah sakit
19 Part 19.Ingin pulang
20 Part 20.Takdir Hidup
21 Part 21.Membela Kinan
22 Part 22.Wanita murahan
23 Part 23.Luka Hati
24 Part 24.Kebaikan Pratiwi
25 Part 25.Bertemu Astri
26 Part 26.Menutup rapat rapat
27 Part 27.Satu Permintaan
28 Part 28. Pesan Terakhir
29 Part 29.Meminta Izin
30 Part 30.Rumah kenangan
31 Part 31.Menemui Astri
32 Part 32.Sebuah Surat
33 Part 33.Kejadian pagi hari
34 Part 34.Makan Malam
35 Part 35.Peristiwa dulu
36 Part 36.Peristiwa dulu part 2
37 Part 37.Salah paham
38 Part 38.Sepupu William
39 Part 39.William Sakit
40 Part 40.Merasa nyaman
41 Part 41.Merasa Aneh
42 Part 42.Nyambung
43 Part 43.Rasa yang berbeda
44 Part 44.Sebuah Rahasia
45 Part 45.Positif
46 Part 46.Sebuah permintaan
47 Part 47.Terimakasih
48 Part 48.Tak ada jalan lain
49 Part 49.Donor Hati
50 Part 50.Satu Hati
51 Part 51.Ngidam
52 Part 52.Ketakutan Kinan
53 Part 53.Berubah
54 Part 54.Penyesalan
55 Part 55.Mengintrogasi Ricky
56 Part 56.Minta Bantuan Astri
57 Part 57.Menceritakan semuanya
58 Part 58.Mencari Kinan
59 Part 59.Siapakah Astri?
60 Part 60.Terpaksa berbohong
61 Part 61.Tidak Nafsu Makan
62 Part 62.Lima Bulan Kemudian
63 Part 63.Mimpi
64 Part 64.Mencari Astri
65 Part 65.Gagal lagi
66 Part 66.Kotak Hitam
67 Part 67.Ke Surabaya
68 Part 68.Bayangan dirinya
69 Part 69.Kebaikan Kinan
70 Part 70.Mirip
71 Part 71.Ketakutan Kinan
72 Part 72.Jangan memberitahu nya
73 Part 73.Merasa bersalah
74 Part 74.Meyakinkan perasaan
75 Part 75.Ke Rumah Sakit
76 Part 76.Mengejar Kinan
77 Part 77.Menemui Kinan
78 Part 78.Pulang Ke Jakarta
79 Part 79.Rencana ke Surabaya
80 Part 80.Menemui Kinan
81 Part 81.Membujuk Kinan
82 Part 82.Sampai di Jakarta
83 Part 83.Meyakinkan Hati
84 84.Kesempatan Kedua
85 TAMAT
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Part 1.Pesta Pernikahan
2
Part 2.Bulan Madu
3
Part 3.Kecelakaan
4
Part 4. Kehilangan
5
Part 5.Flash Back
6
Part 6.keputusan
7
Part 7.Balas dendam
8
Part 8. Wanita pembawa sial
9
Part 9.Hanya ingin mengobati
10
Part 10.Memberi pelajaran
11
Part 11.Demam tinggi
12
Part 12.Sebuah pelukan
13
Part 13.Ke Luar Kota
14
Part 14.Foto pengantin
15
Part 15.Bebas
16
Part 16.Di renggut paksa
17
Part 17.Tanpa rasa cinta
18
Part 18.Ke rumah sakit
19
Part 19.Ingin pulang
20
Part 20.Takdir Hidup
21
Part 21.Membela Kinan
22
Part 22.Wanita murahan
23
Part 23.Luka Hati
24
Part 24.Kebaikan Pratiwi
25
Part 25.Bertemu Astri
26
Part 26.Menutup rapat rapat
27
Part 27.Satu Permintaan
28
Part 28. Pesan Terakhir
29
Part 29.Meminta Izin
30
Part 30.Rumah kenangan
31
Part 31.Menemui Astri
32
Part 32.Sebuah Surat
33
Part 33.Kejadian pagi hari
34
Part 34.Makan Malam
35
Part 35.Peristiwa dulu
36
Part 36.Peristiwa dulu part 2
37
Part 37.Salah paham
38
Part 38.Sepupu William
39
Part 39.William Sakit
40
Part 40.Merasa nyaman
41
Part 41.Merasa Aneh
42
Part 42.Nyambung
43
Part 43.Rasa yang berbeda
44
Part 44.Sebuah Rahasia
45
Part 45.Positif
46
Part 46.Sebuah permintaan
47
Part 47.Terimakasih
48
Part 48.Tak ada jalan lain
49
Part 49.Donor Hati
50
Part 50.Satu Hati
51
Part 51.Ngidam
52
Part 52.Ketakutan Kinan
53
Part 53.Berubah
54
Part 54.Penyesalan
55
Part 55.Mengintrogasi Ricky
56
Part 56.Minta Bantuan Astri
57
Part 57.Menceritakan semuanya
58
Part 58.Mencari Kinan
59
Part 59.Siapakah Astri?
60
Part 60.Terpaksa berbohong
61
Part 61.Tidak Nafsu Makan
62
Part 62.Lima Bulan Kemudian
63
Part 63.Mimpi
64
Part 64.Mencari Astri
65
Part 65.Gagal lagi
66
Part 66.Kotak Hitam
67
Part 67.Ke Surabaya
68
Part 68.Bayangan dirinya
69
Part 69.Kebaikan Kinan
70
Part 70.Mirip
71
Part 71.Ketakutan Kinan
72
Part 72.Jangan memberitahu nya
73
Part 73.Merasa bersalah
74
Part 74.Meyakinkan perasaan
75
Part 75.Ke Rumah Sakit
76
Part 76.Mengejar Kinan
77
Part 77.Menemui Kinan
78
Part 78.Pulang Ke Jakarta
79
Part 79.Rencana ke Surabaya
80
Part 80.Menemui Kinan
81
Part 81.Membujuk Kinan
82
Part 82.Sampai di Jakarta
83
Part 83.Meyakinkan Hati
84
84.Kesempatan Kedua
85
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!