Seminggu kemudian
Samantha mengernyit heran melihat bibik dan mbak Pur sibuk merapikan kamar tamu dan juga kamar kakaknya, Samudra. Meski setiap hari kamar itu selalu dibersihkan oleh bibik tapi hari ini beda. Bibik bahkan mengganti bed cover dan memasang pengharum ruangan baru di sana.
Dan di ujung ruangan yang lain mbak Pur juga tengah sibuk membersihkan kamar tamu. Mulai mengganti bed cover, memasang pengharum ruangan dan menaruh vas bunga berisi bunga mawar dari kebun ibunya, seperti akan ada seseorang yang menempatinya.
Samantha berjalan memasuki kamar tamu. "Mbak Pur....!" panggil Samantha, ia pun langsung duduk di sofa kecil yang ada di sudut kamar tamu.
"Iya Non?"
"Emang mau ada tamu? Kamarnya kok di rapih-in gitu?" Netra Samantha berotasi.
"Gak tau, Non. Mbak Pur cuma diperintah sama Nyonya bersihin kamar tamu yang ada di sebelah kamarnya den Samudra." Mbak Pur sedikit mengedikkan bahunya.
Tanpa banyak bertanya lagi, Samantha beranjak berdiri dari tempat duduknya dan keluar kamar.
Dia pun berjalan menuruni tangga dan menjumpai Maya yang tengah sibuk membuat brownis kukus kesukaan Samudra.
"Mom...."
"Hm?" Maya merespon ucapan anaknya namun masih terlihat sibuk memasukkan adonan ke dalam loyang.
"Emang siapa si yang mo datang? Kamar kak Am dan kamar tamu kok dibersih-in?" tanya Samantha sembari menuang air putih ke dalam gelas dan meminumnya.
Maya tersenyum sebentar. "Ya kan kakak kamu mau pulang, Sammy."
Samantha spontan saja tersedak air minum saat mendengar jawaban dari ibunya.
"Uhuk-A-apa? Kak Am pu-lang?" tanya Samantha dengan terbatuk-batuk.
"Iya, kamu kok kaget gitu sih denger kakak nya mau pulang?" tanya Maya bingung.
"Oh-mm-b-bukan gitu Mom. Tapi kok dadakan gitu sih pulangnya?"
"Gak dadakan sayang. Kak Am udah bilang sama Moms-Dad lima hari yang lalu kok."
"Trus kenapa Mom gak bilang ke Sammy?"
"Mom lupa, hehehe.... maaf ya," kekeh Maya lucu.
"Ish Mommy...." Samantha pun mengerucut lucu.
"Trus kamar tamunya kok dibersih-in juga?" tanya Samantha lagi.
"Buat temen kakak kamu nanti."
"Temen?" tanya Samantha bingung.
"Iya temen kakak kamu, dia ikut pulang ke Indo bareng Samudra."
"Cewek?" selidik Samantha.
"Hm, katanya si gitu."
Untuk sejenak Samantha diam mematung.
"Hey kok malah ngelamun? Sini dong bantu-in Moms buat kue."
Samantha tergeragap ketika mendengar suara Maya.
"Eh-i-ya...." gagap Samantha.
...
"Lo kenapa sih, Sammy?" tanya Jully sambil mengunyah cilok dagangannya.
"Gak kenapa-napa."
"Bokis lo. Diputus-in Bryan ya?"
"Sotoy lo ah..." dengus Samantha. Ia pun merotasikan netranya ke arah cilok yang ada di tangan sahabatnya. "Jully... kalo lo makan dagangan lo sendiri mana bisa balik modal lo ntar."
"Habisnya laper, gue. Tadi pagi gak sempet sarapan," cengir Jully. Samantha hanya geleng-geleng kepala maklum akan kelakuan sahabat satunya ini.
"Sam....." ucap Amel yang tiba-tiba saja datang, sembari menaruh tas dan ikut nimbrung bareng keduanya.
"Hm?"
"Udah denger kabar belom?"
"Apaan?"
"Apa sih Mel, to the point aja elah...." celetuk Jully dengan wajah serius.
"Sstt....! Denger-denger siang nanti Bryan mo nembak cewek di kantin."
"Serius?!" pekik Jully hingga membuat Samantha terkaget dan spontan menutup kedua telinganya.
"Jully....!" geram Samantha.
"Hehehe... sory Sam, habisnya gue langsung kaget denger Bryan mo nembak cewek." Jully nyengir.
"Tapi bukannya lo dan Bryan lagi deket ya?" tanya Jully kemudian.
Samantha mendengus pelan. Wajahnya mendadak memerah. Bukan karena tersipu namun dia marah ketika mendengar gosip tentang Bryan yang ingin nembak cewek siang ini di kantin.
"Sam....?"
"Auk ah....!" kerucut Samantha kesal.
Hari ini seperti hari kesialan-nya. Semalam Samantha mendapat kabar jika Samudra pulang dengan membawa teman cewek. Dan sekarang--- gosip tentang Bryan yang santer terdengar membuat kekesalannya semakin menggunung.
Samantha kira selama ini Bryan mendekatinya karena cowok itu suka padanya. Ternyata salah. Bryan tetaplah Bryan si playboy.
Ingin rasanya ia menonjok muka tampan cowok itu di hadapan teman-temannya. Pasti akan menjadi berita heboh seantero sekolahan.
"Tunggu reaksi gue, Bryan....!" geram Samantha dalam hati.
to be continue....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments