Riak air terbentuk begitu kepala Samudra muncul dari dalam air. Terus bergerak, kedua tangan Samudra mendayung dan kakinya meluncur tanpa hambatan di kolam renang apartemen. Kolam renang indoor yang terletak di lantai ter-atas apartemen ini lebih menyenangkan dibanding kolam renang outdoor yang berada di lantai bawah, belakang apartemen. Karena Samudra bisa leluasa melihat pemandangan luar apartemen ketika ia selesai berenang ataupun tengah berendam di dalam kolam air hangat Jacuzzi yang berada di samping kolam renang.
Biasanya Samudra menghabiskan waktu di sore harinya ketika ia tidak sedang ada mata kuliah ataupun tidak ada jadwal menjadi dokter coass(magang) rumah sakit di Boston, Amerika Serikat.
Samudra mengangkat tubuhnya dari kolam begitu ia merasa sedikit lelah. Ia pun menarik bathrobe dari kursi dan mengenakannya. Layar ponsel yang tergeletak di meja menyala, Samudra duduk dan membaca pesan yang masuk di sana. Mandi bisa menunggu sebentar lagi, batinnya.
Sayangnya pesan itu tidak berguna apa-apa selain berhasil membuat Samudra mengumpat pelan. Pesan itu dari Cameron yang mengajaknya untuk clubing malam ini.
Samudra pun kini berdiri dan berjalan malas menuju shower yang berada di ujung ruang kolam renang. Cucuran air hangat membasahi tubuh kekarnya. Membuat bayangan gadis itu muncul kembali. Sialan...! umpatnya pelan.
...
Akhirnya Samudra duduk di balkon apartemen sambil merokok. Ia sadar jika saat ini dirinya adalah calon dokter dan tentu saja Samudra mengetahui bahaya apa saja yang disebabkan oleh kebiasaan merokoknya itu. Namun baginya hanya benda berbentuk lintingan panjang itulah yang bisa membuatnya tenang setiap kali ia merasakan perasaan galaunya.
Samudra membuka ponsel, menuju grup chat berisi dia dan dua sahabat konyolnya, siapa lagi kalau bukan Cameron dan William. Dahinya mengernyit ketika melihat nama grup yang baru saja diganti. Manusia Pemakan Nasi.
Samudra terkekeh geli, menurutnya kedua sahabatnya itu terlalu lebay untuk ukuran pria berusia dua puluh lima tahunan.
Chat grup Manusia Pemakan Nasi
^^^Gue mau minta pendapat, bantuan dan saran kalian, manusia-manusia yang gak lebih ganteng dari gue.^^^
^^^Samudra^^^
Kenapa lo? Lagi ada masalah sama cewe lo?
Cameron
^^^No, bukan itu^^^
^^^Samudra^^^
Trus kenapa?
Cameron
^^^^^^Gue sering mimpi buruk akhir-akhir ini^^^^^^
^^^Samudra^^^
Hah?
William
What dream, dude?
William
Samudra memutar bola matanya malas. William adalah tipe orang yang selalu memenggal tiap ucapannya dalam chat.
Jika apa yang akan disampaikannya panjang, siap-siap menerima rentetan pesan dari cowok itu.
*Chat grup Manusia Pemakan Nasi
^^^Gue seperti melihat sebuah kejadian kecelakaan di dalam mimpi^^^
^^^Samudra^^^
Kecelakaan?
William
Siapa yang Kecelakaan?
William
Emang lo kenal wajahnya?
William
Samudra mendengus. Seandainya William ada di hadapannya minimal kepalanya sudah kena toyor.
*Chat Grup Manusia Pemakan Nasi
^^^Wil, bisa gak lo kalo ngetik gak ngirit gitu, hah!^^^
^^^Samudra^^^
Hahahaha sorry, dude. Ini udah kebiasaan gue
William
Terus apa yang bikin lo stres?
Cameron
^^^Gue penasaran mimpi itu selalu datang dalam tidur gue^^^
^^^Samudra^^^
Yeah... I think if ur dream is making love will be more titillating, right dude? Hahaha
Cameron
^^^Sialan lo kampret!^^^
^^^Samudra^^^
Samudra mendengus sebentar.
*Chat grup Manusia Pemakan Nasi
Dude, come on better we go to the club tonight
Cameron
Cam benar, Am. Kita clubing
William
Gue otewe ke club biasa
William
Gue tunggu kalian di sana
William
Ok, on the way, dude....
Cameron
Percakapan berakhir yang menyisakan Samudra yang termenung menatap layar ponsel.
Hingga tiba-tiba ponselnya berdering kembali. Veronika...
Dengan sedikit malas, Samudra pun menjawab panggilan tersebut.
Hey honey__ malam ini?__ hm aku kesana__ oke__ hm see you....
Ia kembali membuang napas berat sebelum beranjak dari duduknya dan mengganti celana boxer-nya serta kaus oblong dengan celana jeans dan hoodie maroon.
to be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments