Bolos

"Lo bolos lagi?"

^^^"Yoi."^^^

"Eh si kampret."

^^^"Ngapa lo, nyet? Lo udah ngelaksanain apa yang gue suruh?"^^^

"Apaan? Buruan ngomong. Gue lagi di toilet, gue bela-belain pura-pura ijin demi nelpon kembaran lak*nat macam lo."

^^^"Info tipe cewek idaman Bryan. Dia satu club basket kan sama lo?"^^^

"Oh kenapa? Mo lo gebet?"

^^^"Buruan jangan banyak ngomong."^^^

"Nanti gue kirim lewat chat, Oh ya daddy lagi di cafe dan sebentar lagi kesini. Siap-siap kena damprat kembaranku yang bergelimang dosa."

Samantha berdecak ketika Benua mematikan telepon. Jadi ayahnya alias Samuel akan ke sini? Untuk apa?

Sebenarnya hal itu tidak masalah, tapi kemungkinan ia akan dimarahi dan duduk diam selama tiga puluh menit dengan mendengar ceramah dari ayahnya adalah hal yang paling Samantha benci. Samantha tidak bisa diam, selalu aktif atau terlalu aktif?

Karena bagaimanapun juga meskipun Samuel adalah ayahnya dan kadang bersikap lunak padanya, namun aura menyeramkan yang Samantha rasakan memang membuat tidak nyaman.

"Mam*pus gue, anjir."

.....

Samantha mengerjapkan matanya beberapa kali, ia kini berbaring di atas bangku panjang di rofftop sekolah. Matanya memicing menatap langit biru berawan.

Untung saja, karena jika langit benar-benar biru tanpa awan, Samantha pasti akan kepanasan di atas sana.

Padahal ia tidak ingin beranjak apalagi turun ke bawah. Ini adalah tempat favorit Samantha jika tengah di ambang kebosanan atau ketika ia merasa tidak sepaham dengan tenaga pengajar di SMA favorit Unggulan.

"Bolos lagi?" Samantha menoleh ke belakang dan hampir saja berseru ketika mendapati Samuel, ayahnya sudah berada di belakangnya dan menatapnya tajam.

Tubuhnya yang berbalut setelan kantor perlahan mendekati dirinya.

"Eh, Daddy.... siang, Dad."

Samuel menghembuskan napas pelan. "Kenapa kamu bolos lagi dan lebih memilih di sini?"

"Pengen ngadem aja, Dad."

"Sammy, sampai kapan kelakuan kamu seperti ini, hm? Ingat kamu ini anak perempuan Moms-Dad satu-satunya."

"Iya tau."

"Lantas apa yang membuat kamu bersikap kekanak-kanak-an seperti ini?"

"Tapi Daddy dulu waktu SMA juga gitu kan, suka bolos dan main di rofftop sekolah." Samantha menjeda sebentar, melirik ke arah sang ayah yang terdiam.

"Mommy yang cerita." Samantha melanjutkan kembali ucapannya.

Samuel merasa jika ia harus mengingatkan Maya untuk tidak mengatakan segala kenakalannya sewaktu SMA karena hal itu bisa saja menjadi tameng Samantha untuk membela diri.

"Samantha, kembali ke kelas dan belajar yang bener."

"Tapi Dad, Sam masih mau di sini. Sam males mengikuti pelajaran Bu Susan."

"Kenapa?"

"Habisnya Bu Susan selalu aja ngasih catatan untuk di salin tanpa kasih penjelasan atau pemahaman soal pelajaran Sejarah." Samantha mendengus kecil.

"Kalo cuma nyatet aja, Sam juga bisa entar di rumah."

"Memangnya Bu Susan sering seperti itu?"

"Hm, dan ada beberapa guru lagi yang suka begitu. Sam gak suka."

Samuel menghela napas berat.

"Duduk sini, Dad. Emang gak capek ya berdiri terus?"

Samuel mendengus tapi akhirnya ia duduk juga di samping Samantha.

"Semua keluhan kamu dan temen-temen kamu yang lain bisa kamu ajukan pada kepala sekolah kan?"

Samuel melonggarkan dasinya sendikit.

"Nurut sama Dad, dan kamu kembali ke kelas."

"Tapi, Dad...."

"Gak ada tapi-tapi-an. Sekarang juga kembali ke kelas. Jangan seperti orang yang tidak pernah makan bangku sekolahan kamu, Sammy!"

Samantha meringis, ucapan Samuel memang sering sekali pedas, hal itu yang diturunkan kepadanya dan Benua.

"Tapi Sam masih pengen di sini, Dad..."

"Samantha! Turun dan kembali ke kelas!" Ucap Samuel dengan penekanan.

"Iya-iya." Samantha mendahului Samuel menuju ke kelasnya.

Dengan wajah ditekuk kesal dan kaki yang ia hentak-hentakkan Samantha masuk ke kelasnya tanpa memberi salam atau apapun. Hanya melewati Bu Susan yang tengah duduk di kursi gurunya sambil mengamati seluruh murid yang tengah mencatat tugas darinya.

"Hei Samantha, kenapa anjeun terlambat masuk class? Kamu harus mendapat punishment." Bu Susan berbicara dengan gaya bahasanya yang khas, mencampur adukkan berbagai bahasa.

"Karena lagi dapet, Bu." Jawab Samantha asal dan langsung disambut tawa teman sekelasnya.

Bu Susan mendengus. "Sini kamu! Berdiri di depan class sampai pulang."

Samantha menggeleng. "Gak mau ah Bu."

"Samantha!"

"Iya-iya." Samantha berdiri di depan kelas dengan bersandar pada dinding dan memejamkan matanya.

"Samantha! I'm suruh you berdiri di depan class bukan malah sleeping beauty," ucap Bu Susan kesal.

Lagi-lagi Samantha mendengus pelan. Sementara Jully dan Amel sahabatnya hanya bisa geleng-geleng melihat satu lagi kelakuan absurd Samantha.

to be continue...

Episodes
1 Samudra Baskoro Pratama
2 Samantha Olivia Perdana
3 Absurd girl
4 Gak se-simpel itu
5 Dream Catcher
6 Bad Dream
7 Mimpi Misterius
8 Bolos
9 Like a Dream
10 Date?
11 Cemburu?
12 First Kiss Yang Gagal/Cast Pemain
13 I'm Jealous?
14 Sorry
15 Boston&Jakarta
16 Bad day?
17 Jadian
18 Alay
19 First Day After Jadian
20 Rindu
21 Persaingan?
22 Pulang
23 Welcome Back, Am
24 Good Night, My Little Girl
25 Wajahnya tak asing....
26 Don't be late
27 Bianglala
28 Maaf
29 Ke Puncak
30 Second Kiss
31 Sebuah Pertanyaan
32 Sam&Maya Time
33 Rindu
34 Bryan's Kissing
35 Selalu Memikirkan Dia
36 God, Help me
37 Jemput Paksa
38 Cinta Tak Pernah Salah
39 Aksi Veronika
40 Kepergok
41 Rahasia Yang Terbongkar
42 Kebenaran
43 Maaf Ver
44 Satu Bulan Kemudian(Samudra pov)
45 Satu Bulan Kemudian(Samantha pov)
46 Veronika
47 Gadis Gila
48 Menginap di Apartemen Samudra
49 Tidak Ada Balasan Chat
50 Kesal
51 Cemburu
52 Ujian Matematika
53 Ke Rumah Sakit
54 Nggak Sabar
55 Aneh?
56 Mencari Tau Soal Aisya?
57 Bali day 01
58 Bali day 02
59 Pantai Rahasia
60 Postingan IG
61 Unggahan Yang Bikin Kesel
62 Aku Cemburu
63 Pesta Yang Membosankan
64 After Prom
65 Lamaran
66 What did You Drink?
67 Salah Kamar
68 Di Kolam Renang
69 Tidak Jujur
70 Jebakan?
71 Maaf
72 Ragu?
73 Tak Diduga
74 Dia Kembali
75 Don't Leave Me
76 Satu Bulan Kemudian
77 I'm Sorry, Ve
78 Fitting Gaun Pengantin
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Samudra Baskoro Pratama
2
Samantha Olivia Perdana
3
Absurd girl
4
Gak se-simpel itu
5
Dream Catcher
6
Bad Dream
7
Mimpi Misterius
8
Bolos
9
Like a Dream
10
Date?
11
Cemburu?
12
First Kiss Yang Gagal/Cast Pemain
13
I'm Jealous?
14
Sorry
15
Boston&Jakarta
16
Bad day?
17
Jadian
18
Alay
19
First Day After Jadian
20
Rindu
21
Persaingan?
22
Pulang
23
Welcome Back, Am
24
Good Night, My Little Girl
25
Wajahnya tak asing....
26
Don't be late
27
Bianglala
28
Maaf
29
Ke Puncak
30
Second Kiss
31
Sebuah Pertanyaan
32
Sam&Maya Time
33
Rindu
34
Bryan's Kissing
35
Selalu Memikirkan Dia
36
God, Help me
37
Jemput Paksa
38
Cinta Tak Pernah Salah
39
Aksi Veronika
40
Kepergok
41
Rahasia Yang Terbongkar
42
Kebenaran
43
Maaf Ver
44
Satu Bulan Kemudian(Samudra pov)
45
Satu Bulan Kemudian(Samantha pov)
46
Veronika
47
Gadis Gila
48
Menginap di Apartemen Samudra
49
Tidak Ada Balasan Chat
50
Kesal
51
Cemburu
52
Ujian Matematika
53
Ke Rumah Sakit
54
Nggak Sabar
55
Aneh?
56
Mencari Tau Soal Aisya?
57
Bali day 01
58
Bali day 02
59
Pantai Rahasia
60
Postingan IG
61
Unggahan Yang Bikin Kesel
62
Aku Cemburu
63
Pesta Yang Membosankan
64
After Prom
65
Lamaran
66
What did You Drink?
67
Salah Kamar
68
Di Kolam Renang
69
Tidak Jujur
70
Jebakan?
71
Maaf
72
Ragu?
73
Tak Diduga
74
Dia Kembali
75
Don't Leave Me
76
Satu Bulan Kemudian
77
I'm Sorry, Ve
78
Fitting Gaun Pengantin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!