BAB 19. Kemungkinan HIV/AIDS

Riana yang telah pulang setelah berjalan-jalan menghabiskan waktu bersama kedua anaknya pun akhirnya bisa bersantai di tempat tidur dengan pikiran yang kosong.

Laura yang terbaring menatap langit-langit atap kamarnya pun memikirkan semua kenangan indah dirinya bersama Kamal dan kedua anaknya.

"Mas, kenapa kau berubah? Kenapa kau menodai Pernikahan kita?" tanya Riana dengan suara yang lemah dengan air mata yang tanpa sadar mengalir ke pipinya.

Riana yang mengetahui bahwa saat ini Kamal tidak akan mengingat dirinya ataupun kedua anak mereka tiba-tiba merasakan sakit yang tidak berdarah di dadanya.

Riana yang lelah fisik, batin maupun pikiran perlahan memejamkan matanya dan tertidur karena rasa kantuk yang telah menyerangnya.

Kamal yang telah menghabiskan waktu bersama Yonna merasa perasaan kesalnya telah menghilang dan memutuskan pulang setelah mengantar Yonna ke rumahnya.

Riana yang mendengar suara gembok pagar rumahnya berbunyi pun bergegas bangun dan mengintip dari jendela kamarnya.

Riana yang melihat Kamal sampai di rumah di pukul sepuluh malam pun menatap dingin ke arah Kamal lalu bergerak cepat menuju tempat tidur dan berpura-pura tidur.

"Akhirnya kau pulang juga Mas. Sepertinya kau sangat bahagia karena telah menghabiskan waktu bersama dengan Mbak Yonna!" ucap Riana dalam hati dengan tatapan mata yang dingin.

Riana yang melihat Kamal yang telah masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya sambil bernyanyi dengan suasana hati yang bahagia membuat Riana menjadi sangat kesal.

Riana yang ingin menemukan bukti Yonna dan Kamal bertukar pesan atau saling menghubungi satu sama lain di handphone Kamal ternyata tak mendapatkan apapun.

"Apa ini? Kenapa pesan di handphone Mas Kamal bersih sekali dan hanya ada pesan dari rekan kerja dan bosnya? Meskipun menghubungi Mbak Yonna, Mas Kamal hanya berbalas pesan seputar pekerjaan. Ini benar-benar membuatku curiga!" ucap Riana dalam hati dengan tatapan mata yang curiga.

Riana yang tak ingin ketahuan pun menghapus aplikasi yang telah dibukanya lalu kembali berbaring di tempat tidur.

Keesokan paginya, Riana yang bangun tidur dan melakukan pekerjaannya tetap bersikap seperti biasanya.

Kamal yang tidak mengatakan apapun tentang tindakannya yang telah menjadikan Riana sebagai tempat pelampiasan kemarahannya memilih bersikap cuek dan tidak peduli sehingga membuat Riana menjadi kesal.

Namun Riana yang tak ingin kalah dari memenangkan egonya yang ingin tetap marah pada Kamal pun menarik nafas panjang lalu menenangkan hati dan pikirannya lalu memutuskan untuk melupakan sikap Kamal.

"Mas, ini sarapannya!" ucap Riana dengan nada suara yang datar dengan ekspresi wajah yang masih terihat kesal.

Kamal yang melihat Riana telah memanggilnya meski dengan wajah yang sedikit masam tetap membuat Kamal menjadi senang.

Lalu saat Laura melihat Kamal pergi lebih awal bersama kedua anaknya itu pun bergegas berbalik arah dan menyelesaikan pekerjaannya.

"Aku harus ke Rumah Sakit sekarang. Aku harus melakukan pemeriksaan menyeluruh karena aku khawatir bahwa aku akan terkena Penyakit AIDS. Aku tidak mau merasakan karma dari perbuatan buruk Mas Kamal!" ucap Riana dengan tekad yang kuat.

Setelah tiga jam berlalu, Riana yang telah berada di salah satu Rumah Sakit ternama dengan fasilitas yang lengkap pun melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Bagaimana dok? Apakah saya terkena AIDS?" tanya Riana dengan ekspresi wajah yang penasaran dengan rasa ingin tau yang tinggi.

"Ibu sabar dulu. Hasilnya akan segera keluar setelah setengah jam menunggu karena darah yang diambil harus diidentifikas terlebih dahulu!" ucap Dokter suara yang ramah.

Riana yang sangat tidak tenang membuat Dokter yang menangani Riana menjadi ikut tidak tenang.

"Maafkan saya jika saya lancang. Apakah saya boleh tau alasan Ibu melakukan tes ini?" tanya Dokter dengan sedikit perasaan penasaran.

Riana yang tidak bisa berbohong karena ini menyangkut kesehatan dirinya dan kedua anaknya pun memutuskan berkata jujur.

"Sebenarnya saya baru mendapatkan kenyataan bahwa suami saya telah berselingkuh dan aku pun baru mengetahui bahwa keduanya sering melakukan hubungan i*tim!" ucap Riana dengan ekspresi wajah yang sedih.

"Apakah wanita yang menjadi selingkuhan suami Ibu sering bertukar pasangan?" tanya Dokter dengan ekspresi wajah yang penasaran.

"Saya tidak tau Dokter tapi satu hal yang pasti saya ketahui bahwa wanita itu masih memiliki suami yang sah!" ucap Riana dengan suara yang tegas.

Dokter yang mendengar penjelasan Riana pun terdiam lalu tiba-tiba seorang perawat datang membawakan hasil tes pemeriksaan Riana.

"Silahkan Ibu buka. Ini adalah hasil tesnya!" ucap Dokter nada suara yang ramah dengan senyum yang lembut.

Riana yang sangat gugup tetap memberanikan dirinya untuk membuka amplop tersebut dengan perlahan hingga akhirnya Riana melihat hasil yang ditunggunya.

"A-Aku negatif!" ucap Riana dengan suara yang sedikit tinggi dengan mata yang terbuka lebar dengan ekspresi wajah yang tidak percaya.

"Benar sekali. Ibu tidak terindifikasi terkena HIV/AIDS tapi saya sarankan untuk Ibu minum Obat PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) mendengar cerita Ibu tadi dan sebaiknya Ibu sering-sering periksa ke Rumah Sakit untuk mendeteksi Penyakit ini sesering mungkin paling lama enam bulan sekali!"" ucap Dokter dengan ekspresi wajah yang serius dan perca diri.

"Hmmm, baiklah dok. Terima kasih." ucap Riana dengan ekspresi wajah yang lega lalu menebus obat yang disarankan Dokter untuknya.

Riana yang telah merasa lega akan kesehatannya dan anak-anaknya pun bergegas kembali ke rumah kembali.

"Hah! Sekarang aku sudah bisa merasa lega dan aku hanya perlu meminum Pil ini sehari sekali lalu aku akan terbebas dari resiko penyakit yang mungkin dibawa oleh Mas Kamal dan Mbak Yonna." ucap Riana dengan ekspresi wajah yang lega sambil mencari tempat untuk menyembunyikan obatnya.

Riana yang membuka lemari tidak sengaja melihat map yang berisikan sertifikat rumah, Surat-surat mobil dan Surat Keterangan Tugas Kamal bekerja di BUMN.

"Hmmm, aku tak ingin Mbak Yonna mendapatkan semua yang menjadi tujuannya saat menjadi selingkuhan Mas Kamal. Aku harus mendapatkan semua ini tapi bagaimana caranya?" ucap Riana saat memegang tiga surat berharga tersebut di tangannya.

"Aku akan membuat Mas Kamal menjual mobil itu dan mengambil pinjam uang di Bank dalam jumlah yang besar lalu semua uang itu akan aku simpan di dalam rekeningku!" ucap Riana dalam hati dengan tekad yang kuat.

"Lalu untuk melakukan itu semua aku harus menjual mobil itu terlebih dahulu lalu meminta bantuan kedua orangtuaku!" ucap Riana dengan hati yang berat karena tak ingin orangtuanya tau masalah yang dihadapinya.

#Bersambung#

Apakah Riana akan memberitau orangtuanya tentang perselingkuhan Kamal atau tidak? Tebak jawabannya di kolom komentar ya....

Terpopuler

Comments

Aqua_Chan

Aqua_Chan

mencoba terus baca

2023-10-05

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jangan di kasi lama..

2023-08-26

1

Adi Putra Putra

Adi Putra Putra

Laura, Riana,
siapa nya ahk..😰😰😰

2023-03-26

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Notifikasi Email
2 BAB 2. Perselingkuhan
3 BAB 3. Aset
4 BAB 4. Bujukan Menjual Motor
5 BAB 5. Tawaran Bantuan
6 BAB 6. Asal Usul Perselingkuhan
7 BAB 7. Tiga Puluh Juta
8 BAB 8. Mengumpulkan Bukti
9 BAB 9. Rencana Merusakkan Mobil
10 BAB 10. Mengambil Mobil dan ATM
11 BAB 11. Tempat Les Baru
12 BAB 12. Mobil Mogok
13 BAB 13. Ditinggal Sendiri
14 BAB 14. Pemalakan
15 BAB 15. Ditegur Atasan
16 BAB 16. Pernyataan Cinta yang Tak Terduga
17 BAB 17. Saran yang Tak Terduga
18 BAB 18. Air Mata Buaya
19 BAB 19. Kemungkinan HIV/AIDS
20 BAB 20. Mengganti Aki Mobil
21 BAB 21. Pergi Mendadak
22 BAB 22. Perdebatan
23 BAB 23. Mogok Lagi
24 BAB 24. Dorong Mobil
25 BAB 25. Dua Handphone
26 BAB 26. Pertimbangan
27 BAB 27. Niat Lain Yonna
28 BAB 28. Mensadap Handphone
29 BAB 29. Uangmu itu Hakku dan Anakku
30 BAB 30. Makan-makan
31 BAB 31. Transfer
32 BAB 32. Melipat Gandakan Uang
33 BAB 33. Bos Baru
34 BAB 34. Lolos Tes Pemberkasan
35 BAB 35. Pertengkaran
36 BAB 36. Bendera Damai
37 BAB 37. Aku atau Kamu yang bodoh?
38 BAB 38. Pinjaman Bank Diterima
39 BAB 39. Kesepakatan
40 BAB 40. Serong Sana, Serong Sini
41 BAB 41. Ketahuan Shawn
42 BAB 42. Kecelakaan.
43 BAB 43. Kenyataan yang Menyakitkan
44 BAB 44. Dukung Penuh
45 BAB 45. Batas Kesabaran Riana
46 BAB 46. Rencana Penggrebekan I
47 BAB 47. Rencana Penggrebekan II
48 BAB 48. Penggrebekan I
49 BAB 49. Penggrebekan II
50 BAB 50. Masuk Penjara
51 BAB 51. Hukum Masyarakat
52 BAB 52. Air Mata Kesedihan
53 BAB 53. Rencana Dion
54 BAB 54. Permintaa Lainnya
55 BAB 55. Pertemuan
56 BAB 56. Keputusan Mengakhiri Semua
57 BAB 57. Pengembalian Uang atau Tuntutan Perdata
58 BAB 58. Perjanjian Verbal
59 BAB 59. Permintaan Yonna
60 BAB 60. Sindiran Tetangga
61 BAB 61. Keputusan Akhir Dion
62 BAB 62. Menjual Tanah
63 BAB 63. Yonna Bebas dari Penjara
64 BAB 64. Kehamilan Yonna
65 BAB 65. Nada Anjani
66 BAB 66. Kehilangan Janin
67 Bb 67. Video Viral
68 BAB 68. Pelantikan
69 BAB 69. Pindah atau Berhenti
70 BAB 70. Pindah
71 BAB 71. Kamal Kecelakaan
72 BAB 72. Jodohku
73 BAB 73. Pengumuman Pernikahan
74 BAB 74. Menyakiti Hati dan Raga
75 BAB 75. Akhir Cerita
76 Pengumuman
77 Perhatian
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1. Notifikasi Email
2
BAB 2. Perselingkuhan
3
BAB 3. Aset
4
BAB 4. Bujukan Menjual Motor
5
BAB 5. Tawaran Bantuan
6
BAB 6. Asal Usul Perselingkuhan
7
BAB 7. Tiga Puluh Juta
8
BAB 8. Mengumpulkan Bukti
9
BAB 9. Rencana Merusakkan Mobil
10
BAB 10. Mengambil Mobil dan ATM
11
BAB 11. Tempat Les Baru
12
BAB 12. Mobil Mogok
13
BAB 13. Ditinggal Sendiri
14
BAB 14. Pemalakan
15
BAB 15. Ditegur Atasan
16
BAB 16. Pernyataan Cinta yang Tak Terduga
17
BAB 17. Saran yang Tak Terduga
18
BAB 18. Air Mata Buaya
19
BAB 19. Kemungkinan HIV/AIDS
20
BAB 20. Mengganti Aki Mobil
21
BAB 21. Pergi Mendadak
22
BAB 22. Perdebatan
23
BAB 23. Mogok Lagi
24
BAB 24. Dorong Mobil
25
BAB 25. Dua Handphone
26
BAB 26. Pertimbangan
27
BAB 27. Niat Lain Yonna
28
BAB 28. Mensadap Handphone
29
BAB 29. Uangmu itu Hakku dan Anakku
30
BAB 30. Makan-makan
31
BAB 31. Transfer
32
BAB 32. Melipat Gandakan Uang
33
BAB 33. Bos Baru
34
BAB 34. Lolos Tes Pemberkasan
35
BAB 35. Pertengkaran
36
BAB 36. Bendera Damai
37
BAB 37. Aku atau Kamu yang bodoh?
38
BAB 38. Pinjaman Bank Diterima
39
BAB 39. Kesepakatan
40
BAB 40. Serong Sana, Serong Sini
41
BAB 41. Ketahuan Shawn
42
BAB 42. Kecelakaan.
43
BAB 43. Kenyataan yang Menyakitkan
44
BAB 44. Dukung Penuh
45
BAB 45. Batas Kesabaran Riana
46
BAB 46. Rencana Penggrebekan I
47
BAB 47. Rencana Penggrebekan II
48
BAB 48. Penggrebekan I
49
BAB 49. Penggrebekan II
50
BAB 50. Masuk Penjara
51
BAB 51. Hukum Masyarakat
52
BAB 52. Air Mata Kesedihan
53
BAB 53. Rencana Dion
54
BAB 54. Permintaa Lainnya
55
BAB 55. Pertemuan
56
BAB 56. Keputusan Mengakhiri Semua
57
BAB 57. Pengembalian Uang atau Tuntutan Perdata
58
BAB 58. Perjanjian Verbal
59
BAB 59. Permintaan Yonna
60
BAB 60. Sindiran Tetangga
61
BAB 61. Keputusan Akhir Dion
62
BAB 62. Menjual Tanah
63
BAB 63. Yonna Bebas dari Penjara
64
BAB 64. Kehamilan Yonna
65
BAB 65. Nada Anjani
66
BAB 66. Kehilangan Janin
67
Bb 67. Video Viral
68
BAB 68. Pelantikan
69
BAB 69. Pindah atau Berhenti
70
BAB 70. Pindah
71
BAB 71. Kamal Kecelakaan
72
BAB 72. Jodohku
73
BAB 73. Pengumuman Pernikahan
74
BAB 74. Menyakiti Hati dan Raga
75
BAB 75. Akhir Cerita
76
Pengumuman
77
Perhatian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!