Riana yang mendengar bahwa Kamal sedang dalam masalah pun tersenyum bahagia lalu memikirkan rencana selanjutnya.
"Mas Kamal pasti sedang marah sekarang karena baik aku maupun Mbak Yonna tak ada satupun yang menolongnya!" ucap Riana dengan suara yang rendah sambil memainkan handphonenya.
"Aku sudah menduga Mas Kamal pasti akan menjemput Mbak Yonna. Oleh karena itu dia memintaku datang lebih awal ke sekolah hanya saja aku tidak sebodoh itu. Sekarang rasakanlah akibat dari perbuatanmu, Mas!" ucap Riana dengan senyum yang lebar.
"Aku tidak akan membantunya. Aku hanya bertanya kabar setengah jam lagi jadi lebih baik sekarang aku menyelesaikan pekerjaanku!" ucap Riana dengan ekspresi wajah yang ceria.
Sementara itu, Kamal yang tak bisa diam saja menunggu hingga ada orang yang akan membantunya pun menghubungi Bosnya meminta izin untuk telat.
"Maaf Pak, saya hari ini izin datang terlambat karena mobil saya tiba-tiba mogok di jalan. Saya akan berusaha datang lebih cepat!" tulis kamal di pesan singkatnya.
Kamal yang melihat mobilnya yang mogok pun mencoba mendorong mobilnya lagi sambil meminta bantuan orang-orang sekitar dengan sebuah imbalan uang.
Kamal yang akhirnya mendapatkan bantuan tiga orang pria pun akhirnya bisa mendorong mobil hingga ke bengkel mobil selama setengah jam.
"A-akhirnya sampai juga! Terima kasih banyak ya, Bapak-bapak atas bantuannya!" ucap Kamal dengan senyum yang lebar dengan ekspresi wajah yang lega sambil mengeluarkan uang seratus lima puluh ribu.
Kamal yang berniat memberikan tiap orang uang lima puluh ribu atas bantuannya menjadi sangat terkejut atas respon bapak-bapak itu.
"Hanya lima pulug ribu. Apa kau bercanda? Apa kau ingin menipu kami? Mendorong mobil dari ujung jalan sana hingga kesini itu sangat jauh dan kau bilang akan memberikan imbalan yang setimpal. Apa ini maksudmu?" ucap ketiga bapak-bapak itu secara bergantian dengan ekspresi wajah yang marah dengan suara yang meninggi.
"A-agh! La-lalu jika itu tidak cukup maka berapa banyak uang yang bapak-bapak inginkan?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang sedikit ketakutan.
"Berikan kami masing-masing dua ratus ribu. Jika tidak maka kami akan melaporkanmu ke kantor Polisi atas tuduhan penipuan dan tindakan kurang menyenangkan!" ucap salah seorang Pria yang membantu Kamal dengan nada mengancam.
"Aku tidak punya uang sebanyak itu. Aku pun harus mengeluarkan uang untuk memperbaiki mobilku yang rusak. Aku hanya bisa memberi seratus ribu per orang, bagaimana?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang sedikit khawatir.
Ketiga pria itu pun saling menatap dan menganggukkan kepalanya secara bersamaan seolah telah mencapai kesepakatan bersama hingga ketiganya pun mengambil uang yang diberikan Kamal lalu pergi meninggalkan Kamal sendiri.
Kamal yang melihat tiga orang itu pergi akhirmya bisa bernafas lega lalu berbalik arah meminta bantuan salah seorang Montir.
"Maaf, bisakah kau memperbaiki mobilku? Mobilku mogok dan aku tidak tau apa yang telah terjadi?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang bingung.
Montir yang mendapatkan pekerjaan baru pun dengan cepat melakukan tugasnya untuk mengecek dan memperbaiki mobil yang rusak.
Kamal menunggu di ruang tunggu pun bersandar pada sebuah kursi dengan ekspresi wajah yang sangat lelah lalu tiba-tiba handphonenya berbunyi.
Riana yang telah berencana menghubungi Kamal setengah jam kemudian pun menjalankan rencananya dengan baik.
"Hallo, Mas. Mas ada dimana sekarang? Gimana dengan mobilnya, Mas? Apakah sudah diperbaiki? Aku sudah menghubungi Leo untuk membawa temannya datang membantu Mas. Mas bisa kirim lokasi Mas sekarang kepada Leo." ucap Riana dengan suara yang lembut dan tanpa henti bicara.
Kamal yang merasa jika bantuan Riana tidak ada gunanya lagi pun menjadi marah dan melampiaskan kemarahannya kepada Riana.
"Aku sudah berada di Bengkel Mobil! Aku tidak membutuhkan bantuanmu lagi! Bantuanmu itu sudah terlambat!" ucap Kamal dengan kata-kata yang ketus dengan nada suara yang tajam.
Riana yang tidak terima dimarahi oleh Kamal untuk kesalahan yang tidak diperbuatnya pun ikut marah dan mematikan telepon tanpa berkata-kata lagi.
"Kamu ini kenapa, Mas? Kenapa jadi marah-marah padaku? Aku sudah berbaik hati menolongmu dengan mencarikan bantuan meski telat dan bantuanku tidak berguna, Mas!" teriak Riana dengan suara yang meninggi dengan ekspresi wajah yang pura-pura marah.
"Itu semua adala salahmu, Mas. Kenapa juga kamu pergi ke Sako sementara Kantormu ada di arah yang lain. Pekerjaan lain? Pekerjaan apa, Mas? Jangan-jangan kamu ada wanita lain dan kamu ke Sako untuk menjemput simpananmu itu!" sindir Riana yang benar-benar menuangkan kekesalannya.
"Kamu jangan sembarangan menuduh. Mas tidak punya wanita simpanan seperti yang kamu tuduhkan!" ucap Kamal dengan suara yang tegas.
Riana yang sudah mengetahui kebenarannya tidak mudah percaya dengan perkataan Kamal karena bagi Riana adalah pembohong profesional yang bisa berbohong tanpa berkedip ataupun ketahuan.
"Hmmm, jika tidak maka Mas tidak perlu meninggikan nada seperti itu padaku yang telah berusaha menolong Mas di saat Mas kesusahan!" ucap Riana dengan nada tegas yang dengan cepat mematikan teleponnya.
Riana yang sangat kesal dengan sikap Kamal yang menjadikannya tempat pelampiasan kemarahannya pun menyingkirkan handphonenya dan memutuskan untuk mengabaikan Kamal sementara waktu.
Kamal yang merasa bersalah kepada Riana mencoba menghubungi Riana kembali dan meminta maaf tapi tak satu kali pun teleponnya diangkat membuat Kamal menyerah lalu mengirimkan pesan singkat permintaan maafnya.
Kamal yang menyadari bahwa montir yang memperbaiki mobilnya telah pergi dan penutup depan mobilnya telah ditutup membuat Kamal pergi ke meja kasir.
"Mbak, apakah mobil saya telah selesai diperbaiki?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang penasaran.
"Mobilnya sudah selesai diperbaiki dan ini adalah biayanya." ucap wanita yang bekerja di bagian administrasi dan kasir itu secara bersamaan.
Kamal yang mengambil struk bayaran itu menjadi sangat terkejut dengan jumlahnya yang telah melebihi satu juta.
"Mbak, apakah mobil saya rusaknya separah itu hingga biayanya mahal sekali?" tanya Kamal dengan ekspresi wajah yang bingung dengan tatapan mata yang tidak percaya dengan penglihatannya.
"Tidak separah itu, Pak. Namun mobil bapak selang bensinnya bocor jadi menyebabkan bensin keluar dan membuat mobil tidak bisa berjalan dan aki mobil pun telah habis sehingga perlu diganti dengan yang baru!" ucap wanita itu dengan percaya diri.
Kamal yang terdiam mendengar penjelasan wanita itu pun tersenyum kaku dan membayar biaya perbaikan mobil tersebut.
Kamal yang tidak mengetahui bahwa dirinya sedang dibohongi dan dicurangi oleh montir yang memperbiaki mobilnya pun bergegas memeriksa mobilnya.
Kamal yang mencoba menghidupkan mobilnya itu pun menyadari bahwa ternyata mobilnya sudah bisa menyala kembali lalu tanpa sadar terdiam di dalam mobil dan bersandar dengan mata terpejam.
Kamal yang telah menenangkan dirinya pun pergi ke kantor dengan hati yang masih berat karena harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat banyak dalam sekali waktu.
#Bersambung#
Bagaimana hari Kamal selanjutnya? Bagaimana reaksi Riana mendengar penjelasan Kamal tentang biaya perbaikan mobil? Tunggu di BAB selanjutnya ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ivonovi
rasain loe, ini baru permulaan.. lets go....
2023-04-16
3
Uthie
mang enak ya 😜
2023-03-30
1
Ida Ida
laki2 mah bnyk.akal y to bohong SMA.istri....mky.gkmad kemajuan karna ngebohongin istri...
2023-03-26
1