Nasi Sudah Menjadi Bubur

Kini Ronald sedang di perjalanan menuju perusahaan pak Surya, dia terus berusaha untuk bertemu dan minta maaf sama Gilang.

Ronald pun bertanya kepada satpam di sana, dan satpam pun menunjuk kan mes yang di tempati Gilang.

Sengaja Ronald menunggu Gilang di seberang mes nya Gilang, agar Ronald bisa melihat Gilang dari jauh.

Ronald dengan sabar menunggu Gilang keluar dari kantor, hingga terlihat beberapa karyawan pun mulai keluar satu persatu.

Ronald menajamkan mata, agar dia bisa lebih jelas lagi melihat Gilang.

Jam kantor pun menunjukan jam pulang, Gilang seperti biasa sudah siap-siap untuk pulang.

"Lang, gimana jadi ngga nembak bu Alina nya? Tanya Hendra.

"Jadi dong" jawab Gilang.

"Terus gimana? Di terima ngga? Kembali Hendra bertanya.

Gilang pun menunduk membuat ekspresi sedih di depan Hendra.

"Liat dari muka lo, kayak nya lo di tolak nih, sabar ya Lang, mungkin bu Alina memang bukan jodoh kamu" Hendra pun memberi semangat kepada Gilang.

"Iya Hen, aku ngga nyangka dengan sikap bu Alina, kok bisa-bisa nya sih gue di terima" jawab Gilang sambil tersenyum.

"Apa Lang? Kamu di terima? Jadi kamu di terima sama bu Alina? Hendra kaget sekaligus senang mendengar Gilang di terima oleh bu Alina.

"Iya" jawab Gilang sambil tersenyum.

"Wah selamat ya Lang, moga lancar sampai hari H nya" ucap Hendra.

"Thanks Hen, ya udah yuk kita balik" ajak Gilang sambil mengambil tas kecil nya, lalu pergi dari pantry.

*

*

"Mas Gilang mana ya? Gumam Alina sambil terus melihat ke arah gerbang kantor.

Ya, Alina yang memang sudah pulang duluan pun sudah menunggu Gilang di mes nya.

Ronald yang melihat ke arah mes nya Gilang pun melihat ada seorang perempuan dengan seragam kerja nya lagi duduk dan sesekali terlihat melirik ke arah gerbang kantor, cuman Ronald ngga bisa melihat dengan jelas wajah nya.

"Siapa perempuan itu? Apa itu wanita yang di bilang ibu Dewi tadi? Gumam Ronald sambil terus melihat ke arah Alina.

Ronald pun kembali melihat ke arah gerbang kantor, dan nampak lah seorang pria yang dia kenal dengan seragam OB nya, Ronald pun langsung berlari menghampiri Gilang.

"Oke Hen, gue duluan ya" teriak Gilang pada Hendra, begitu Gilang membalikan tubuh nya nampak lah seseorang yang telah membuat luka di hati nya.

"Lang, bisa kita bicara" ucap Ronald.

"Lo siapa? Gue ngga kenal lo, jadi jangan bicara sama gue" jawab Gilang lalu pergi meninggal kan Ronald.

"Lang tunggu sebentar, gue ingin minta maaf sama lo" teriak Ronald.

Gilang seolah menutup kedua telinga nya, dia terus saja berjalan meninggalkan Ronald yang terus mengikuti dan memanggil nya.

Ronald pun berlari dan berhasil memegang pundak Gilang.

"Lang, gue mohon dengerin gue dulu, gue balik kesini mencari elo, gue minta maaf sama lo" ucap Ronald dengan wajah memohon nya.

"Maaf! Lo bilang Maaf! Kemana hati nurani lo dulu di saat elo sedang bercumbu dengan kekasih gue, dimana rasa persaudaraan yang pernah lo bilang dulu, dimana!" teriak Gilang dengan wajah menahan amarah nya.

"Gue ngaku salah, gue baru sadar, makanya gue datang kesini dan mencari elo hanya untuk mendapat kan kata maaf dari elo" ucap Ronald pelan.

"Lo baru sadar, karena lo pasti udah di tinggalin Rena, gue bersyukur Rena lo ambil, gue jadi tahu siapa Rena, dan siapa elo, gue cuma mau bilang, makasih buat elo yang sudah merebut Rena dari gue, hingga gue sekarang mendapatkan pengganti nya yang lebih baik dari Rena" setelah mengucapkan kata-kata itu Gilang pun kembali meneruskan langkah nya.

"Siapa yang bersama mas Gilang? Hati Alina pun bertanya-tanya, sambil terus menatap ke arah Gilang dan Ronald.

Tapi baru satu langkah kaki nya melangkah, Gilang pun kembali membalik kan tubuh dan menatap tajam ke arah Ronald.

"Ingat! Ini yang terakhir kali nya lo menampakan wajah lo, setelah ini gue ngga mau lihat wajah lo lagi, gue ngga akan segan-segan membuat hidup lo hancur" teriak Gilang lalu pergi meninggalkan Ronald yang sedang terpaku menatap nya dengan perasaan dan pikiran yang kacau.

"Oke Lang, ini yang terakhir nya gue menampakan wajah gue, gue sadar kalau semua ini adalah kesalahan terbesar gue" gumam Ronald lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Ronald sudah bertekad dia akan pergi ke rumah kakek dan nenek nya di kampung jika Gilang tidak mau memaafkan nya.

Ronald ini seorang pria yang pekerja keras, dia tinggal bersama kedua orang tua nya di kota ini sejak dia kecil, orang tua nya juga terbilang orang yang sukses dalam menjalankan perusahaan nya.

Ronald berteman dengan Gilang sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar sampai pertemanan mereka hancur karena seorang wanita matre.

Orang tua Ronald meninggal dalam sebuah kecelakaan sehingga perusahaan nya dia yang meneruskan, salah satu nya perusahaan yang di luar negeri, yang sekarang sudah hancur dan bangkrut gara-gara Rena si wanita matre.

Ronald sangat menyesali semua yang telah terjadi, tapi mau bagaimana lagi ibarat kata nasi sudah menjadi bubur dan ngga mungkin kembali menjadi nasi lagi.

Ronald pun menyambangi makam kedua orang tua nya dengan perasaan bersalah nya.

Sepanjang perjalanan Ronald terus menyesali semua perbuatan nya, hingga air mata nya pun lolos menetes di pipi nya.

Tinggal mobil dan rumah yang ada di sini peninggalan orang tua nya yang tersisa, dan Ronald pun mau menjual rumah orang tua nya dan membuka usaha di kampung kakek nya.

Kini Ronald sudah berada di depan makam kedua orang tua nya.

"Pah, mah, maafin Ronald, Ronald sudah salah melangkah, Ronald sudah menghancurkan usaha papah yang papah rintis sejak lama.

"Dan sekarang Gilang sahabat Ronald pun tidak mau memaafkan Ronald dan ngga mau melihat wajah Ronald lagi, andai kan papah dan mamah masih hidup, mungkin papah dan mamah juga akan melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Gilang pada Ronald, bahkan mungkin papah menghukum Ronald lebih dari yang Gilang berikan" gumam Gilang sambil menabur kan bunga di atas makam ke dua orang tua nya.

"Pah, mah, Ronald mau jual rumah kita, Ronald mau membuka usaha di kampung, do\*a kan Ronald berhasil ya pah, mah, dan maafkan semua kesalahan Ronald selama ini, semoga papah dan mamah tenang di sana, Ronald pulang ya pah, mah" ucap Ronald lalu pergi meninggalkan tempat pemakaman ke dua orang tua nya.

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

mana bisa orang sdh meninggal masih d minta doa...yg ada orang yg masih hidup mendoa kan yg ssh meninggal... ✌️🙂🙂

2024-08-31

1

Dedeh Dian

Dedeh Dian

wah ada yang merana n menyesal ya...Ronald memang contoh salah satu figur manusia dari othor yang tidak pernah bersyukur atas kehidupannya yang mapan dan karir yang sukses..itulah salah satu sifat manusia klo sudah diatas lupa lihat kebawah ..malah di bumbui oleh maksiat dan menghalalkan segala cara untuk kesenangan duniawi...

2023-02-28

2

Michelle Rafa

Michelle Rafa

tumben momy bikin menu bubur hahahaha 🤣🤣🤣

2023-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 Di manfaatkan
2 Rencana Gilang
3 Motor Jadul
4 Debaran Jantung
5 Hati Tulus Alina
6 Cewek Sombong
7 Berharap
8 Berkunjung Ke Rumah Alina
9 Pengganggu
10 Mengungkapkan Perasaan
11 Yes
12 Mendatangi Rumah Gilang
13 Nasi Sudah Menjadi Bubur
14 Pecel Lele
15 Menyimpan Perasaan
16 Game tantangan
17 Berenang Tengah Malam
18 Karena Cinta
19 Aman
20 Harapan
21 Menginap
22 Kesal
23 Ngga Enak Perasaan
24 Kecewa
25 Kecewa
26 Mendatangi Rumah Alina
27 Kepergian Alina
28 Seorang CEO
29 Mencari Alina
30 Kakak Tampan
31 Aneh
32 Terlambat Bulan
33 Garis Dua
34 Titik nya Ada Dua
35 Diluar Nalar
36 Ngidam
37 Berharap
38 Rezeki
39 Mencari Tahu
40 Berbeda
41 Misteri Cinta Di Rumah Kang Pecel
42 Omongan Tetangga
43 Sakit Perut
44 Kabar Dari Suci
45 Ngga Sabar
46 Cemburu
47 Ngga Sudi Di Madu
48 Bertemu nya Gilang dan Ronald
49 Indah nya Saling Memaaf kan
50 Cucu
51 Kakak Ipar
52 Azzam Dan Azzura
53 Anak Haram
54 Penjelasan
55 Kedatangan Pak Surya dan Bu Dewi.
56 Melamar
57 Ikhlas
58 Buka Lembaran Baru
59 Uang Saku
60 Boleh
61 Tiga Kabar Bahagia
62 Murung
63 Couple lan
64 Menggantikan nya
65 Sah
66 Kerinduan
67 Tamparan
68 Kamu Nanya?
69 Penyesalan Ronald
70 Maafkan Aku
71 Demam
72 Siap Untuk Pergi
73 Kesalahan Bersama
74 Baby Genius
75 Cinta yang terbalas
76 Bucin
77 Mencintai Apa Adanya.
78 Balas Dendam
79 Bingung
80 Mencintai Dari Jauh
81 Di Buly
82 Datang Kembali
83 Percaya Diri
84 Percaya
85 Yanto vs Yanti
86 Aku Hendra bukan Bambang
87 Sudah Merasakan
88 Keras Kepala
89 I Love You Hunny
90 Air Mata Kebahagiaan
91 Posesif
92 Sambutan
93 Pingin Adik Laki-Laki
94 Ingin Mandiri
95 Marah
96 Bosan
97 Kedatangan Alina
98 Air Mata Dan Keringat
99 Mengantar Pulang
100 Kartu Mainan
101 Penjelasan
102 Kesadaran Rena
103 Berbeda
104 Ingin Saling Melengkapi
105 Gilang Sakit
106 Ingin Makan Rujak
107 Hamil.
108 Panggil Aku Rena
109 Periksa
110 Jadi Ayah nya Zidan
111 Ternyata Suamiku Seorang CEO
112 Heran
113 Nostalgia
114 Baby Ziel
115 Kebahagiaan
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Di manfaatkan
2
Rencana Gilang
3
Motor Jadul
4
Debaran Jantung
5
Hati Tulus Alina
6
Cewek Sombong
7
Berharap
8
Berkunjung Ke Rumah Alina
9
Pengganggu
10
Mengungkapkan Perasaan
11
Yes
12
Mendatangi Rumah Gilang
13
Nasi Sudah Menjadi Bubur
14
Pecel Lele
15
Menyimpan Perasaan
16
Game tantangan
17
Berenang Tengah Malam
18
Karena Cinta
19
Aman
20
Harapan
21
Menginap
22
Kesal
23
Ngga Enak Perasaan
24
Kecewa
25
Kecewa
26
Mendatangi Rumah Alina
27
Kepergian Alina
28
Seorang CEO
29
Mencari Alina
30
Kakak Tampan
31
Aneh
32
Terlambat Bulan
33
Garis Dua
34
Titik nya Ada Dua
35
Diluar Nalar
36
Ngidam
37
Berharap
38
Rezeki
39
Mencari Tahu
40
Berbeda
41
Misteri Cinta Di Rumah Kang Pecel
42
Omongan Tetangga
43
Sakit Perut
44
Kabar Dari Suci
45
Ngga Sabar
46
Cemburu
47
Ngga Sudi Di Madu
48
Bertemu nya Gilang dan Ronald
49
Indah nya Saling Memaaf kan
50
Cucu
51
Kakak Ipar
52
Azzam Dan Azzura
53
Anak Haram
54
Penjelasan
55
Kedatangan Pak Surya dan Bu Dewi.
56
Melamar
57
Ikhlas
58
Buka Lembaran Baru
59
Uang Saku
60
Boleh
61
Tiga Kabar Bahagia
62
Murung
63
Couple lan
64
Menggantikan nya
65
Sah
66
Kerinduan
67
Tamparan
68
Kamu Nanya?
69
Penyesalan Ronald
70
Maafkan Aku
71
Demam
72
Siap Untuk Pergi
73
Kesalahan Bersama
74
Baby Genius
75
Cinta yang terbalas
76
Bucin
77
Mencintai Apa Adanya.
78
Balas Dendam
79
Bingung
80
Mencintai Dari Jauh
81
Di Buly
82
Datang Kembali
83
Percaya Diri
84
Percaya
85
Yanto vs Yanti
86
Aku Hendra bukan Bambang
87
Sudah Merasakan
88
Keras Kepala
89
I Love You Hunny
90
Air Mata Kebahagiaan
91
Posesif
92
Sambutan
93
Pingin Adik Laki-Laki
94
Ingin Mandiri
95
Marah
96
Bosan
97
Kedatangan Alina
98
Air Mata Dan Keringat
99
Mengantar Pulang
100
Kartu Mainan
101
Penjelasan
102
Kesadaran Rena
103
Berbeda
104
Ingin Saling Melengkapi
105
Gilang Sakit
106
Ingin Makan Rujak
107
Hamil.
108
Panggil Aku Rena
109
Periksa
110
Jadi Ayah nya Zidan
111
Ternyata Suamiku Seorang CEO
112
Heran
113
Nostalgia
114
Baby Ziel
115
Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!