Tak Tega untuk dikomentari

Satu minggu kemudian.

Ra Popo sibuk memutar badan di depan cermin, sedangkan Anda sibuk menyemir sepatu pantofel untuk dibawa bekerja.

"Pakai yang ini pantes gak, Pah?" tanya Ra Popo dan melirik lewat cermin besar di depannya. "Besok beli cermin yang kecil saja, mungkin karena cermin nya besar, makanya badanku juga terlihat besar," imbuhnya menggerutu.

"Ealah, ya memang aslinya badanmu besar, mau gimana juga keliatan besar."

"Tapi aku gak gendut 'kan? Udah gak kayak gajah bengkak? Soalnya Aku kemarin pinjem timbangan tempat Wak Mida, lumayan udah turun 5 kilo."

"Kau yakin turun lima kilo? Jangan-jangan mata kau salah liat. Padahal ku pikir badanmu bertambah makmur."

Celetok!

"Auh!"

Ra Popo melempar sisir ke arah Anda dan mengenai jidat jenong sang suami. "Makmur bagaimana? Ususku mulai mengecil karena program hemat darimu."

Anda yang tadi sibuk dengan sepatu pantofel, kini beralih menatap Ra Popo. "Astagfirulloh ... kau yakin pegi tempat Paklek pakai pakaian begitu?" Bola mata Anda melotot mendapati istrinya memakai baju mini series warna hijau tua dipadu padankan dengan celana kulot pendek salur warna senada dan tambahan putih. Badan Ra Popo sudah tak ada beda dengan kue lemper. Tak lupa, rambut sedikit ikalnya digelung tinggi.

Sudah itu saja, Anda tak sanggup lagi untuk berkomentar soal dandanan. Yang pasti mengalahkan dandanan para ondel-ondel senior. Jidat yang ditimpa bedak tebal terlihat tidak rata. Alis bagian kanan kecil dan panjang, sedangkan yang kiri sedikit tebal, gendut dan pendek. Bulu mata kelewat lentik, panjangnya sampai susah dibuat berkedip. Bagian mata, sudah seperti kena bogem mentah, memakai eye shadow biru tua dan ungu, jadi terlihat kehitaman. Terakhir, bibir tebalnya memakai lipstik merah mengkilat. Kontras sekali dengan giginya yang putih, sama-sama menyilaukan mata.

Benar-benar tak tega untuk dikomentari. Kasian.

"Kenapa dengan style pakaianku? Dengan begini badanku terlihat lumayan. Enggak terlihat gendut-gendut banget."

Anda membuang napas panjang lewat mulutnya. "Pakai saja daster kebanggaan seperti biasanya. Aku takut orang rewang lainnya pada kabur liat dandanan kau begitu."

"Bah ... apa kau pikir aku setan, sampai mereka harus kabur?!" Ra Popo melirik sinis.

"Bukan begitu. Pokoknya dandan saja seperti hari-hari kau di rumah. Seperti itu kau lebih cantik, jangan dandan yang aneh-aneh, orang-orang bakal pangling melihat dandanan kau yang full make up."

Dengan kesal dan juga menghentakkan kaki, Ra Popo mencopoti pakaiannya dan mengambil daster kebanggaan. Tak lupa pergi ke kamar mandi untuk menghapus make up tebalnya. "Padahal satu minggu aku sudah belajar make up dari yutub. Habis kuota 30 gb hanya demi melihat tutorial cara berdandan para artis. Jaman sudah maju, aku juga ingin cantik seperti artis-artis di tv. Biar orang-orang tersanjung, tapi kenapa dia malah tidak mendukung?

Padahal ku tengok wajahku baik-baik saja, yah ... walaupun sedikit terlihat aneh, sih. Ah, mungkin Anda cemburu melihat aku terlihat cantik di depan umum, makanya dia suruh aku dandan yang biasa saja."

Sepuluh menit kemudian Ra Popo sudah selesai berdandan seperti hari-hari biasanya. Memakai daster merah muda dengan corak bunga sepatu. Tas di selempang di atas bahu, tak lupa semprot parfum sampai bersin-bersin.

Setelahnya, sebelum Anda pergi ke kantor kelurahan, terlebih dahulu mengantar Ra Popo ke rumah Paklek Syahroji. Dan nanti sepulang bekerja Anda akan menyusul. Di sana, rumah Paklek Syahroji sudah banyak tetangga yang berdatangan. Termasuk Mak Pong dan Nur Cahaya yang sudah terlihat mencebik.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-01-09

0

mom's Arthan

mom's Arthan

bab nya double yaa akak Mei?🤭

2023-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!