Chapter 20

Di sebuah aula yang di hias dengan begitu mewah dan megah, seorang wanita berjalan melewati tamu undangan yang hadir menuju ke depan pemuka agama.

Clara terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna putih senada dengan tuksedo dikenakan oleh Boy, calon suaminya.

Tidak nampak sama sekali senyuman di wajah cantiknya itu, bahkan Clara terlihat seperti seorang pengantin yang dipaksa menikah karena sebuah perjodohan.

"Kau sudah siap, sayang?" tanya Bastian yang berada di samping Clara dan menggandeng tangan putrinya tersebut.

"Daddy tau bukan, aku bahkan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini." bisik Clara tanpa menatap Daddy nya.

Bastian menggeleng menahan emosi yang sudah ia tahan sejak tadi. Clara berteriak dan menghancurkan hampir separo perabotan yang ada di mansion nya.

Bahkan yang lebih menggelikan, ia mengancam untuk bunuh diri. Sangat kekanak-kanakan sekali, pikirnya.

"Tersenyumlah, sayang. Jangan membuat Daddy malu." pinta Bastian.

Clara acuh, dan malah semakin memperlihatkan wajah tidak terimanya. Kalau saja tidak ada penjaga yang mengawasinya semalam, mungkin saja Clara sudah kabur dan tidak ada di sini sekarang. Tapi ternyata, Boy juga berada di luar kamarnya berjaga sampai pagi.

"Dia tidak mencintaiku, tapi begitu posesif padaku. Sebenarnya apa mau nya." gumam Clara dalam hati.

Bastian melepaskan tangan Clara dan memberikannya pada Boy. "Aku serahkan putriku padamu, jaga dan cintai dia sepenuh hatimu, Boy."

Boy meraih tangan Clara dan menggenggamnya erat, lalu keduanya pun memulai acara pemberkatan itu.

"Aku Boy Matteo, berjanji untuk mencintai Clara Alfred, menyayangi dan melindunginya serta menerima segala kekurangan maupun kelebihannya. Selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka, hingga maut memisahkan."

Kalimat panjang lebar yang baru saja Boy ucapkan membuat Clara memutar bola mata malas. Memuakkan pikirnya.

Mereka selesai bertukar cincin dan saatnya keduanya berada di momen yang paling di tunggu-tunggu oleh semua tamu undangan.

"Silahkan, kalian boleh berciuman." ucap pemuka agama tersenyum melihat raut wajah Clara yang sedikit kaget.

"Aku tidak mau!" teriak Clara membuat para tamu undangan saling berbisik dan menggunjingnya.

"Maaf semua, mungkin maksud istriku dia tidak mau melakukannya di depan umum. Bukan begitu 'kan, sayang." Boy meremas pinggang Clara, hingga wanita itu meringis menahan sakit.

"I-iya aku malu." ucapnya sedikit terbata.

Mereka yang berada di sana bersorak dan memberikan tepuk tangan meriah pada kedua sepasang pengantin itu. Padahal mereka berdua sudah lama tinggal di luar negeri, tapi masih saja saling menunjukkan wajah malu.

Setelah upacara pemberkatan selesai, mereka menyapa para tamu undangan yang hadir. Tidak hanya rekan bisnis keluarga Bastian, tapi juga kolega Darren dari kalangan berpengaruh.

''Mulai besok, Boy akan bekerja di salah satu cabang perusahaan milik Jean.'' ucap Darren pada Boy yang kemudian mengangguk. Karena sebelumnya Darren sudah membicarakan ini dengan nya.

Clara menghela nafas dan lebih memilih untuk menemui para sahabatnya yang kebetulan datang di pesta pernikahan mereka.

''Selamat atas pernikahanmu, Clara.'' ucap salah satu wanita berambut panjang dan terlihat modis.

''Terima kasih, karena sudah datang, Elisa.'' Clara membuang muka, bisa dipastikan Elisa akan membully nya sekarang.

Dan benar saja, sahabat semasa sekolahnya dulu mengatakan sesuatu yang membuatnya marah dan menampar wajahnya.

''Kenapa kau menamparku, hah?! Bukankah yang aku katakan benar. Kau menikah dengan seorang bodyguard miskin.''

Clara menjambak rambut Elisa, membuat wanita itu menjerit kesakitan. ''Jaga bicaramu! Kalau kau tidak mau aku permalukan pergilah dari sini.'' ancam Clara.

Elisa benar-benar tidak menyangka jika Clara yang sekarang berbeda dengan Clara yang dulu. Lemah dan tidak bisa berbuat apapun.

''Apa kau tidak tau kalau semalam aku melihat ayahmu bermain dengan seorang jallang di bar, hum?''

''Apa maksud ucapan mu? Ayahku tidak seperti itu, arghh....'' kepala Elisa membentur tembok dan berdarah.

Sahabat Clara yang lain, bukan membela nya malah lebih memilih Elisa. Mengajak wanita itu pergi dari sana.

Untung saja mereka berada di dekat kolam yang sedikit sepi jadi apa yang Clara lakukan tidak mengundang perhatian orang-orang.

''Kenapa kau melakukan itu, kasar sekali'' Boy yang sejak tadi berada di sana menghampiri Clara dan mengajak wanita itu masuk ke kamar.

''Lepaskan aku! Semua gara-gara kau, mereka mempermalukan aku! Menikah denganmu adalah sebuah musibah!'' Clara berniat memukul Boy namun ditahan oleh pria itu.

''Aku tidak peduli. Kita pulang sekarang, atau aku akan menyeret mu!''

Terpaksa Clara menuruti kemauan Boy, entah kenapa pria itu menjadi sangat kasar dan bertambah menyebalkan.

''Boy...'' panggil seorang wanita.

''Alice, kau di sini?'' Boy mendekati Alice dan mengabaikan Clara yang masih berdiri di belakangnya.

''Aku merindukanmu.'' Alice memeluk erat mantan tunangannya yang kini sudah menjadi milik wanita lain.

Clara yang melihat itu mengepalkan tangannya erat dan pergi dari sana. Ia meminta Mark mengantarnya pulang daripada harus berlama-lama melihat pemandangan yang merusak matanya, pikir Clara.

''Dasar buaya, sialan!''

Terpopuler

Comments

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

semangat thor 🥰

2023-01-14

1

jaran goyang

jaran goyang

enk..rsa kn bgus alice... bikin clara cmbr stg🥰❤💪

2023-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!