Chapter 3

''Aku lapar sekali.'' Clara mengusap perutnya sambil berjalan menuju ke dapur.

Langkah kaki Clara terhenti, bibirnya mengatup seketika saat Ia dikejutkan oleh Boy yang sudah lebih dulu berada di sana dengan posisi membelakangi wanita itu.

''A-apa yang kau lakukan di dapurku, hah?!'' tanya Clara sedikit membentak. Tidak biasanya Boy berada di dapur karena lebih memilih melaporkan kegiatan sehari-harinya pada Darren.

Boy bergeming dan masih fokus dengan kegiatannya. Entah apa yang sedang pria itu lakukan.

''Apa kau tuli, Boy?! Aku sedang bicara padamu!'' ulang Clara.

Boy menarik nafas panjang. Dia berbalik dan berjalan ke arah Clara. ''Kenapa kau berisik sekali. Aku sedang memasak. Karena aku tahu kau sedang lapar.''

Hati Clara menghangat mendengar ucapan Boy. Sudah lama sekali dirinya tidak mendapatkan perhatian seperti ini. Dia pikir, Boy tidak bisa bersikap baik padanya. Ternyata semua prasangka buruknya salah.

''Aku melakukan semua ini karena terpaksa. Tuan Darren yang memintanya karena dia tau kau semalam mabuk berat.'' ujar Boy. Membuat apa yang baru saja Clara pikirkan musnah begitu saja.

''Aku mau makan di luar saja!'' ketus Clara kesal mendengar alasan Boy lalu bangkit dari duduknya.

Boy menahan pundak Clara agar wanita keras kepala itu tidak pergi kemanapun. ''Sebelum itu, minumlah ini. Supaya sakit kepala mu sedikit hilang!'' imbuh Boy. "Atau aku tidak akan segan-segan menghubungi tuan--''

''Iya aku akan meminumnya!'' potong Clara memutar bola mata malas. Lalu meraih gelas yang berada di depannya dan menghabiskannya sekali tegukan.

''Shitt!'' gumam Boy dengan memejamkan mata sekilas. Jakunnya naik turun melihat cara Clara minum. Lagi-lagi wanita itu berhasil membuatnya menelan saliva dengan susah payah. Matanya tidak bisa berhenti menatapnya. Dan bahkan saat ini manik biru itu sedang tertuju pada dua gundukan kembar yang berada di depan nya.

''Kenapa melihatku seperti itu. Apa ada yang salah?!'' tanya Clara dengan wajah bingung.

''Tidak ada!'' ketus Boy dengan datar dan memalingkan wajahnya.

Pagi ini, Clara memakai koas oblong berwarna pink sebatas paha tanpa bawahan. Memperlihatkan hampir keseluruhan bentuk tubuh dan juga kulit putih mulusnya. Di tambah lagi sepertinya dia juga tidak mengenakan braa. Pucuknya tercetak jelas di sana.

''Aku ingin kembali ke kamar sebentar. Jangan lupa habiskan sarapan pagi mu.'' Boy melepas Appron nya dan berlari keluar.

Terlihat semburat merah di pipinya karena menahan sesuatu.

''Dasar pria aneh! Padahal aku belum menjalankan rencana ku. Kenapa dia malah pergi. Atau jangan-jangan dia tau kalau aku berniat mengerjainya.'' lirih Clara mengecilkan suaranya, takut Boy masih di sana dan mendengar apa yang dia ucapkan.

Karena mata dan telinga bodyguardnya itu seakan berada di setiap sudut kamar apartemen miliknya.

"Oh God! Sepertinya aku melupakan sesuatu!" Clara menepuk jidatnya sendiri. Ia baru sadar kalau saat ini tidak mengenakan dalaman sama sekali. Karena merasa sangat lapar, Clara segera berlari ke dapur tapi memperhatikan apa yang kenakan.

"Rencana ku untuk mengusir mahluk impoten itu akan berhasil kali ini." Clara tersenyum menyeringai saat tahu apa kelemahan Boy sekarang.

.

.

.

''Mau kemana malam-malam begini?'' tanya Boy.

Clara mlengos ke samping dan mengacuhkan Boy. Sejak tadi wanita itu terus tersenyum saat menatap benda pipih yang berada di tangan nya. Sampai-sampai Boy mengepalkan tangannya erat dan menggebrak meja yang berada di hadapan Clara.

''Aku bertanya pada mu, Clara Alfred!''

Clara bangkit dari duduknya dan mendongak, membalas tatapan mata Boy. ''Berhentilah kepo dengan urusan orang lain!''

Srett!

Dengan cepat Boy mencekal tangan Clara, hingga wanita itu merintih kesakitan karena perbuatannya. "Jangan berani kabur! Karena aku tidak akan segan untuk melaporkan semuanya pada tuan Jhon dan juga--"

"AKU TIDAK PEDULI!" teriak lantang Clara menggema ke seluruh ruangan.

"Tapi jika terjadi sesuatu pada mu, aku yang akan di salahkan. Jadi berhentilah bersikap egois!"

Setelah pertengkaran itu, Clara memilih untuk merebahkan dirinya di sofa dan menatap langit-langit. Tanpa sadar matanya terpejam.

Sedangkan Boy, lebih memilih keluar untuk menenangkan diri. Ia tidak mau berlama-lama berada dalam satu ruangan bersama wanita yang selalu membuat tekanan darahnya naik.

"Dia pikir aku akan menyerah begitu saja? Tidak sama sekali.'' Clara tersenyum, lalu meraih ponselnya dan berniat menghubungi seseorang.

''London, I coming!" seru Clara. "Tunggu aku, Nicholas sayang."

Namun, semua niatnya sirna saat ponselnya lebih dulu berdering.

''Kakak....'' gumam Clara. Wanita itu menelan saliva nya dengan susah payah.

"Ada apa, Kak? Tumben sekali menghubungiku, biasanya kau menanyakan semua tentangku padanya," ketus Clara.

"Dua hari lagi, Steve menikah. Jadi aku mau keluarga kita datang di hari bahagianya."

"Menikah?" Clara terlihat sedikit shock tak percaya. Ia pikir setelah patah hati karena di tolak olehnya, Steve akan melajang seumur hidup.

"Kenapa? Kau tidak rela dia menikah, hum?"

Clara berdecak kesal. Rencananya bertemu dengan Nicholas gagal gara-gara Darren. Tapi tunggu, kakaknya tadi bilang London bukan?

"Clara, apa kau mendengar ku? Kalau kau keberatan aku tidak akan memaksamu dan--"

"Dengan senang hati, aku akan datang," potong Clara lalu meletakkan ponselnya.

Senyuman menyeringai terlihat jelas di bibirnya. Seketika rasa kesalnya berubah menjadi rasa bahagia. Entah apa yang sedang wanita itu pikirkan.

...----------------...

To be Continued.....

Terpopuler

Comments

Ika Ratna🌼

Ika Ratna🌼

Seberapa kuat imanmu boy....lihat yg aduhai begitu😂.Untung kamu bukan kucing garong yg disuguhi ikan asin langsung ditubruk🤭🤣

2023-01-25

1

jaran goyang

jaran goyang

jan hrp km bs pigi dr boy😭🤣🤣🤣🥰🥰❤💪💪

2023-01-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!