Chapter 11

''Boy, kenapa diam saja. Cepat bantu aku rasanya tubuhku panas sekali!" teriak Clara menarik lengan Boy lalu menindih tubuhnya.

Boy melotot tajam ke arah Clara yang sudah susah payah ia menahan hasratnya sejak tadi.

"Berhenti bersikap seperti wanita murahan, Clara Alfred!" bentak Boy.

Ucapan pria itu, membuat Clara terdiam sesaat. Memang benar saat ini dirinya terlihat seperti sorang jallang liar.

"Aku tidak peduli, kau harus membantuku menuntaskannya sekarang!'' pinta Clara dengan tatapan mata sayu.

Clara melepaskan kedua kain yang sejak tadi masih menutupi bagian aset nya, lalu mendekat ke arah Boy. Menarik tangan pria itu untuk menyentuhnya.

"Aku akan membayar mu, anggap saja ini adalah misi penting sebagai seorang bodyguard."

Boy tersenyum kecut, meski sedang butuh bantuan sekalipun Clara masih saja sombong dan membanggakan harta kekayaan yang dimilikinya,

"Baiklah jika itu mau mu!"

Boy menarik pinggang Clara dengan cepat, lalu membalik posisi dimana Clara sekarang ada di bawahnya. Ia melepaskan satu persatu kain dan melemparnya ke lantai.

Glek!

Melihat pemandangan indah di depan matanya, membuat Clara menelan saliva dengan sudah payah. Tubuh indah mempesona milik Boy sungguh membuatnya tak berkedip sama sekali.

Ditambah lagi saat ini tatapannya turun ke bawah, dimana senjata pamungkas Boy sudah berdiri tegak. "J-jadi kau tidak impoten?" ucap Clara sedikit gugup.

"Apa aku pernah mengatakan kalau selama ini aku impoten, hum?" Boy menarik kedua kaki Clara dan membuka lebar pahanya.

''Kau mau apa, Boy!" seru Clara.

"Bukankah kau ingin aku memuaskan mu, Nona Clara? Jadi sekarang aku akan melakukan perintah mu!" senyum licik terukir di sudut bibir Boy.

Boy sama sekali tidak pernah berpikir kalau akan melepas keperjakaannya bersama wanita yang tidak ia cintai.

Namun ucapan Clara yang sejak tadi merendahkan dirinya membuat Boy geram. Belum lagi wanita itu sudah berhasil memancing hasrat bercinta di dalam dirinya memuncak.

''Oh, God!" desaah Clara sambil memejamkan matanya erat menahan sakit. Merasakan nyeri di bagian bawah tubuhnya.

"Sial! Kau masih perawan?!" ujar Boy saat senjata pamungkasnya mencoba masuk ke dalam dengan susah payah. Ia melihat noda merah menetes sprei berwarna putih tersebut.

Clara mengangguk. Selama ini ia memang belum pernah melakukan hubungan seperti ini dengan pria manapun. Dan Boy adalah yang pertama.

"Lanjutkan saja, Boy...'' pinta Clara dengan air mata yaang mulai menetes.

Boy tidak menyangka jika Clara masih menjaga kehormatannya sampai sekarang. Padahal yang pria itu tau, Clara selalu bergonta ganti pasangan.

"Aku tidak bisa melakukannya," Boy menarik diri dan ingin beranjak dari sana.

"Kalau kau berani menjauh dariku satu senti saja aku akan lompat dari gedung ini!" ancam Clara.

"Lakukan saja, karena aku tidak peduli!" Boy memungut pakaiannya yang tergeletak di lantai dan memakainya kembali.

Tidak dengan Clara, ia segera meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. Ya, lebih tepatnya Nicholas.

"Siapa yamg kau hubungi?!" bentak Boy dengan raut wajah kesal. Ada saja tingkah Clara yang membuatnya emosi.

"Nicholas, aku memintanya untuk datang kemari dan membantuku mphh--" dengan cepat Boy membungkam bibir Clara lalu menindih tubuhnya.

Entah kenapa pria benci saat Clara menyebut nama Nicholas.

Boy kembali melepas celana dan kemejanya lalu menerjang tubuh Clara yang sejak tadi membuatnya hampir kehilangan akal sehat.

"Aku tidak akan membiarkan pria brngsek itu menyentuhmu!"

"Tapi dia kekasihku, wajar saja jika ahh...'' Clara memekik saat Boy kembali memasukan miliknya. "Perlahan, Boy! Ini sakit...''

Boy tidak peduli dengan ucapan Clara. Ia terus saja bergerak liar, hingga kini benda perkasa itu berhasil masuk sempurna di dalam sana.

Rasa sakit yang Clara rasakan sejak tadi, perlahan berubah menjadi rasa nikmat.

Hanya suara dsahaan yang saling bersahutan dari bibir mereka, serta penyatuan keduanya terdengar menggema memenuhi ruang kamar.

"Apa ini, rasanya aku mau pipis?"

"Pipis saja jangan ditahan!" ketus Boy.

''Menyingkir lah, Boy! Aku tidak mau membasahi ranjangnya.'' ucap Clara dengan wajah polos.

Lagi-lagi Boy tidak peduli, karena dirinya sudah sampai di ujung kenikmatan saat milik Clara menjepitnya dan berdenyut di bawah sana.

Gerakan pria itu sudah tidak beraturan sekarang.

''Ahh.....'' lenguh Boy panjang. Ia melepaskan semua benih kecebong nya ke dalam sana tanpa tersisa.

''Hiks....''

''Kenapa kau menangis, bodoh!'' tanya Boy namun dengan nada tinggi. Setelah tadi merengek, sekarang wanita menyebalkan itu malah menangis

''Aku pipis di sana, aku jorok...''

''Kau itu tidak pipis tapi--'' Boy tidak melanjutkan kalimatnya dan kembali menerjang Clara.

''Boy hentikan!''

''Kita akan melakukannya sampai pagi,'' Lirih Boy saat merasakan miliknya kembali menegang.

Hingga akhirnya mereka mengulangi kesalahan itu sampai keduanya lelah dan sama-sama tertidur.

Sedangkan di luar, Mark terus mengumpat karena mendengar suara laknat dari dalam kamar.

Ya, pria itu sengaja masuk untuk mengambil berkas penting. Namun sayang, ia malah di sambut dengan sebuah kejutan luar biasa.

''Mereka berdua benar-benar tidak waras!''

...----------------...

Mampir yuk kak...

Terpopuler

Comments

jaran goyang

jaran goyang

alhamdilillah... moga hamil clara❤💪😄

2023-01-10

2

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

alhamdulilah pertahanan boy runtuh sudah 😂😂😂 malah ketagihan 🤭🤣🤣🤣
hayo lo boy akan ada apa selanjutnya, habis kau di libas keluarga nya clara 🤭

2023-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!