Chapter 7

''Nicholas, tunggu!" teriak Clara pada kekasihnya.Mereka memutuskan untuk menjalin hubungan jarak jauh karena dituntut oleh pekerjaan.

Namun sepertinya pria itu sama sekali tak menghiraukannya.

"Siapa wanita itu, kenapa mereka terlihat sangat akrab,'' gumam Clara yang masih mengikuti mereka berdua.

Kedua mata Clara melotot sedangkan bibirnya menganga tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

Nicholas mencumbu wanita itu mesra layaknya sepasang kekasih.

Clara yang melihat keduanya, merasa tidak terima lalu menghampiri Nicholas.

Plak!

Satu pukulan mendarat di pipi Nicholas, membuat wajah pria itu berpaling ke samping karena ulah Clara.

"Oh, jadi selama ini kau bermain api di belakangku, Nicho?'' tanya Clara dengan raut wajah emosi.

Amarahnya sedang meledak-ledak sekarang. Dari banyaknya pria yang Clara kencani, Nicholas lah yang bisa mengambil hatinya dan membuatnya jatuh cinta.

"Siapa dia? Kau mengenalnya?" tanya wanita yang berada di samping Nicholas.

"Tidak! Aku sama sekali tidak mengenalnya. Mungkin dia salah satu pengagum rahasiaku, sayang." Nicholas tersenyum miring ke arah Clara, membuat wanita itu semakin geram.

Padahal baru kemarin mereka saling melepaskan rindu setelah sekian lama tidak menjalin komunikasi, dengan alasan kesibukan masing-masing. Tapi sekarang, sikap pria itu berbanding terbalik.

"Cepat pergi, kenapa masih ada disini! Mengganggu saja." bentak Nicholas yang kembali memberikan sebuah ciuman panas pada wanitanya.

Clara menarik lengan Nicholas dan memukul nya kuat.

''Kau berubah Nicho, kau menghianatiku. Padahal aku begitu mencintaimu dan--" belum selesai Clara bicara, Nicho menyeretnya menjauh.

"Kita sudahi saja semuanya. Aku tidak mau menjalin kasih dengan wanita yang tidak mau ku sentuh.'' tegasnya pada Clara.

"Aku butuh wanita untuk menyalurkan hasratku, Clara! Dan kau tidak bisa memberikannya."

"Kita bisa melakukannya setelah menikah 'kan?!''

Nicholas menghela nafas seraya tersenyum mengejek. ''Kita berada di Jerman, sekss bebas tidak jadi masalah bukan. Lagipula kau sudah sering berganti-ganti pacar, jadi milikmu itu pasti sudah longgar.''

"Apa kau bilang?!" seru Clara. Kalimat yang keluar dari mulut kekasihnya itu membuatnya dadanya bergemuruh.

"Pergilah, karena aku malas denganmu! Wanita kotor yang sok suci.''

Clara mengepalkan tangannya erat. Dia salah sangka selama ini, pria yang selalu perhatian dan memberikan semua kemauannya ternyata menjijikan.

"Dasar brengsekk!" gumam Clara kemudian menarik lengan Nicholas.

Dugh!

"Arghh!'' Nicholas menjerit kesakitan akibat ulah Clara yang menendang bagian intinya dengan sangat kuat.

"Aku harap burung sialan mu tidak pernah bangun lagi.'' setelah mengatakan kalimat umpatan dan cacian, Clara memutuskan untuk pergi dari sana.

.

.

.

Malam semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Darren dan juga Boy sedang sibuk mencari keberadaan Clara.

"Kenap kau tidak mengikutinya, Boy!"

"Maafkan saya Tuan, nona Juliet tadi menangis jadi saya membawanya keluar sebentar."

Darren mengusap wajahnya frustasi, belum lama ini anak buahnya memberikan kabar kalau Clara sedang bertengkar dengan seorang pria dan setelah itu pergi dari sana.

"Aku akan membantumu mencari keberadaan Clara.'' ujar Steve yangjuga ikut khawatir.

"Tidak boleh, sayang. Ini malam pertama kita dan kau ingin meninggalkanku begitu?" Selena merasa tidak terima dengan perlakuan Steve dan langsung menyeret pria itu pergi dari sana.

Boy menghela nafas kasar, ini kedua kalinya Clara kabur dan menghilang tanpa jejak. Padahal dia sudah menempatkan beberapa penjaga di banyak titik. Tapi tetap saja wanita menyebalkan itu terlepas.

"Saya janji Tuan, akan segera membawa nona Clara pulang." Boy meminta ijin pada Darren untuk meninggalkan hotel.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***