Chapter 2

Keesokan harinya Clara terbangun, tidurnya terganggu karena sinar matahari pagi yang mengintip dari celah jendela menyinari wajah cantiknya.

Ya, dengan sengaja Boy membuka sedikit tirai nya agar wanita itu bangun.

''Baguslah, akhirnya kau bangun.'' ujar Boy yang sudah rapi dan kini sedang berdiri di hadapan Clara.

Clara berdecak kesal. Pasti bodyguard menyebalkan nya ini sudah melakukan sesuatu padanya.

Dan benar saja, ia merasakan pergelangan tangannya terasa sakit dan pegal.

Boy mengikatnya kuat, ditambah lagi posisi tidur yang terlentang semalaman tanpa bisa bergerak bebas.

''Oh my God! Apa yang kau lakukan padaku, Boy!'' pekik Clara saat tau jika kedua tangan nya dalam kondisi terikat.

''Seharusnya kau bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Jadi aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar." ujar Boy dengan datar.

Perlahan wanita itu mencoba mengingat kembali apa yang terjadi. Namun, bukannya ingat, kepalanya malah terasa pusing dan sedikit berat akibat pengaruh alkohol.

''Dasar bodyguard tidak tau diri, sialan, brngsek, menyebalkan!'' semua kalimat umpatan keluar dari bibir Clara.

Tapi sayang sekali, Boy hanya diam dan tidak terpengaruh karena sudah biasa mendengarnya. Setiap hari selalu saja itu yang Clara ucapkan. Sampai-sampai mengharuskan Boy seminggu sekali untuk memeriksakan keadaan telinganya.

''Jika sudah selesai, cepatlah mandi. Aku sudah menyiapkan semuanya.'' Boy melepaskan ikatan tangan Clara.

"Antar aku ke kamar mandi mu, cepat!" rengek Clara yang sudah merasa gerah karena Ac di kamar Boy mati.

Boy mendekat ke wajah Clara lalu berbisik lirih. ''Kau tidak boleh menggunakan kamar mandi pribadi milik seorang pria!"

Seketika wajah Clara bersemu merah. Namun berusaha menyembunyikan nya.

Dasar pria dingin tidak peka! Seluruh tubuhnya seakan remuk karena posisi tidur yang tidak benar lalu sekarang harus berjalan ke kamar mandi sendiri dengan kedua kaki yang lemas.

''Kau sedang tidak bercanda 'kan, Boy?!''

Yang ditanya hanya menggidikan bahu acuh. Sedangkan Clara terlihat geram menahan amarah.

Bagaimana bisa dia memiliki bodyguard seperti Boy. Pria dingin tanpa ekspresi dan irit bicara, ditambah lagi sok mengatur hidupnya. Jika di dunia ini tidak ada pria yang tersisa dan hanya ada dia, mungkin lebih baik Clara tidak menikah seumur hidup.

Dia tidak mau mati tertekan karena hidup dengan pria yang banyak aturan seperti Boy.

''Menyingkir lah, jangan halangi jalanku dengan badan mu yang tinggi namun impoten itu!'' celetuk Clara bangkit dari tempat tidur.

Boy melotot tajam mendengar kalimat Clara yang seakan merendahkan dirinya. Impoten dia bilang? Apa dia tidak tau jika setiap hari harus menahan hasratnya mati-matian karena melihat bentuk tubuhnya.

Memakai pakaian seksi dan ketat, apalagi belahan dadanya yang selalu terbuka terlihat menggoda bagi kaum pria. "Tidak mungkin aku mengeluarkan milikku dan menunjukkan padanya!'' gumam Boy dalam hati.

Boy menarik nafas. Percuma menjawab ucapan Clara, yang ada mereka akan beradu mulut karena tidak ada yang mau mengalah.

''Letak pintu keluar nya ada di sana. Bukan di situ,'' Boy menunjuk pintu keluar, karena Clara malah ingin masuk ke kamar mandinya.

''Iya aku tau, bawel sekali!'' gumam Clara. Wanita itu terus melangkah meski sedikit oleng dan memegang kepala sejak tadi.

Boy yang tidak sabar melihatnya berjalan seperti keong, segera membopong Clara. mEmbawa wanita itu masuk ke kamar.

''Lepas! Aku bisa jalan sendiri!'' Clara memukul dada Boy berulang kali, berharap jika pria itu segera menurunkannya.

Jujur saja, ia sangat membenci Boy. Apapun yang Clara lakukan selalu saja sampai di telinga Darren. Dimana dan dengan siapa ia pergi, kakaknya itu pasti tahu.

''Lalu membiarkan mu salah masuk kamar lagi, begitu?''

Clara terdiam menunduk lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Boy.

Wanita itu memang selalu salah masuk kamar saat kembali ke apartemen dalam keadaan mabuk dan membuat tetangga samping kamarnya terganggu.

Lebih parahnya lagi, Clara pernah salah mengetuk pintu kamar sepasang suami istri yang sedang berbulan madu. Hingga mengira kalau Clara adalah selingkuhan pria beristri itu.

Menggelikan sekali.

''Turunkan sekarang! Aku bisa mandi sendiri.'' perintah Clara.

Byurr!

Benar saja, Boy menurunkan Clara ke dalam bathub berisi air yang sudah ia siapkan sebelum wanita itu bangun.

''Apa yang kau lakukan, bodoh! Lihat pakaianku jadi basah semua.'' Clara memekik dan menatap tajam ke arah Boy.

''Tentu saja saya sedang menurunkan mu. Bukankah tadi kau yang memintanya?'' Boy menaikan satu alisnya seraya mengejek Clara, membuat wanita itu geram dan kembali mengumpat.

Boy menggeleng pelan. Segera ia beranjak dari sana sebelum Clara semakin murka.

''Arghh!'' Clara mengusap wajahnya frustasi. ''Aku harus bisa membuat Boy menyerah jadi bodyguard ku. Kalau terus seperti ini aku bisa mati muda karena tertekan.''

Hingga bunyi dering ponsel yang berada di luar mengalihkan semuanya.

''Sial, ponselku ada di luar!'' Clara tak berkutik sama sekali. ''Aku malah terjebak disini sekarang hiks.. Mommy, Daddy! Clara mau pulang!"

...----------------...

To be continued....

Terpopuler

Comments

Ika Ratna🌼

Ika Ratna🌼

Clara...bar² kamu ternyata😄.Laki² normal kamu bilang impoten,awas nanti lihat ular pitonnya boy nangis jejeritan 😂.Dari luarnya aja udah gahar, apalagi dalemnya.Uh...malah mbayangin🤭

2023-01-25

1

kholifah ifah

kholifah ifah

Hahaha Boy diejek Clara laki2 impoten 🤭🤣 Clara g tau perkututnya Boy bersiul lho liat body seksoymu tapi takut masuk sarangmu🤭🤣

2023-01-10

1

😈 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 😈

😈 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 😈

gk pp kan suru melihat adegan 🌚🌚🤧

2023-01-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!