“Baiklah kalau begitu. Bolehkan aku kembali jika kau sudah selesai berbicara?”
“Ya. Silahkan.”
Setelah berdiri dan melangkah, tiba-tiba Joko kembali membalikkan badannya dan,
“Satu lagi, hentikanlah semua orang yang kau suruh untuk mengikutiku selama ini, jika kau tak mau melihat mereka terluka. Permisi.”
Joko pun melangkah pergi meninggalkan Aji.
Begitupun Aji yang hanya tertawa melihat sikap Joko yang masih sama seperti dulu. Joko tetaplah Joko. Orang yang fokus dan berkomitmen tinggi dan tak suka banyak berbicara.
***
Keesokan harinya di pagi hari, terlihat Joko yang sudah memakai pakaian rapi dan siap untuk bekerja di tempatnya dan tim yang baru.
Joko berdiri di depan kaca dan memakai dasi hitam, lalu menyisir rambut yang membuatnya terlihat lebih tampan dengan setelan rambut yang tersisir rapi.
Setelah rapi dengan setelan jasnya, Joko pun segera berangkat pergi ke kantor ARN untuk hari pertama kalinya ia bekerja setelah menghilang selama 3 tahun.
Sebelum pergi ke kantornya, Joko pergi ke tempat pemakaman khusus para agen yang telah gugur selama masa tugasnya.
Tempat pemakaman itu sangatlah luas dengan patung Soekarno yang sedang berdiri dan menghormat menghadap bendera merah putih di ujung tempat.
Joko terus berjalan menuju ke salah satu makam milik kedua orang koleganya yang saling berdampingan.
Setelah memberikan doa dan penghormatan terakhir, Joko bergegas menuju kantor untuk melihat tempat kerjanya yang baru.
Kantor baru Joko terletak tepat di belakang gedung pusat ARN. Kantor itu cukup kecil hingga tertutup oleh gedung pusat, jika melihatnya dari depan.
Joko berdiri di depan kantor barunya yang cukup kecil itu dan melihat sekelilingnya.
Setelah memandangi sekeliling kantor kecil itu, Joko pun masuk ke dalam kantor.
Joko terus melangkah menyusuri lorong kantor yang terlihat sangat sepi, dan bahkan belum terlihat pegawai satupun di pagi itu.
Akhirnya, Joko pun telah tiba di ruangan barunya. Ia membuka pintu ruangan, lalu masuk ke dalam ruangan itu.
Joko kembali berjalan dan memutari sekitar ruangan itu. Di dalam ruangan itu hanya terdapat empat meja kerja dengan sekat pembatas yang membatasi meja satu dengan lainnya.
Joko pun mendatangi meja kerjanya dan melihat namanya yang terpampang di papan nama yang berada di atas meja itu. Joko hanya melihatnya dengan tatapan kosong.
Sepertinya ia benar-benar tak menyukai sama sekali dengan tempat kerjanya yang baru itu.
Setelah mulai bosan, Joko pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangannya.
Saat Joko akan membuka pintu,
*BRAK!!!
“Astaga. Kau mengagetkanku.”
Sepasang kekasih lebih dulu membuka pintu itu yang membuat mereka berdua terkejut.
Sepasang kekasih itu sepertinya adalah orang yang juga berada di ruangan baru Joko dan berada di tim yang sama.
Joko pun hanya menundukkan kepalanya tanda permintaan maaf, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
***
Di kantor pusat, terlihat Tri bersama asistennya sedang berada di ruangan pribadi Tri untuk memilih calon karyawan baru yang sedang melamar di kantor ARN.
Asisten Tri membawa sebuah stopmap berisi berkas data diri orang yang akan melamar sebagai karyawan baru di kantor ARN, dan memulai membacakan isi berkasnya.
“Tini. Dia adalah seorang wanita lulusan Universitas Oxford. Dia mengambil jurusan IT saat berada disana. Dia juga dapat menempuh pendidikannya hanya dalam 3 tahun, dan mendapat gelar sarjana di usia 20 tahun.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments