“Permisi, Pak. Tolong antar aku ke bandara Soekarno Hatta.”
“Baik, Tuan.”
Sopir taksi pun kembali menyalakan mesinnya, lalu mobil pun berjalan pergi meninggalkan apartemen Joko.
Dari spion mobil Joko melihat mobil sedang hitam dengan plat yang sama masih mengikutinya sejak pagi.
Joko sangat yakin bahwa semua orang yang berada di dalam mobil adalah seorang agen yang mendapat perintah dari Aji untuk selalu mengawasi semua aktivitas Joko.
Joko pun berinisiatif untuk bertukar tempat duduk dengan sopir taksi dan Joko akan mengambil alih kemudinya.
“Apa aku bisa meminta tolong padamu, Pak?”
“Iya, Tuan.”
“Aku ingin kita bertukar posisi. Kau bisa berpindah ke sebelah, lalu akan ke depan dan mengambil alih kemudi mobil.”
“Astaga. Tidak, Tuan. Aku terlalu takut untuk melakukan itu. Itu terlalu berbahaya. Lebih baik aku menurunkanmu disini demi keselamatanku.”
Joko pun mengeluarkan segepok uang 100 ribuan per lembarnya, lalu menunjukkan kepada sopir.
Tentu saja sopir taksi langsung tergiur dengan uang yang sedang ditunjukkan oleh Joko.
“Baiklah, kalau begitu.”
Sopir taksi pun akhirnya mau berpindah tempat dan mobil taksi pun telah dikemudikan oleh Joko.
Saat Joko menginjak pedal gas sedalam-dalamnya, mobil taksi itu pun melaju dengan kencang yang membuat sopir aslinya tersentak ke belakang karena terkejut.
Mobil taksi yang dikendarai Joko melaju dengan kencang dan menyalip semua kendaraan yang sedang melintas di jalan raya itu.
“Dengarkan aku, Pak. Di depan sana ada persimpangan terakhir sebelum menuju ke bandara Soekarno Hatta. Setelah kita berbelok dan melewati persimpangan itu, aku akan turun di pinggir jalan, lalu kau bisa terus menyetir mobil taksi milikmu hingga bandara. Apa kau mengerti?”
“Baik, Tuan. Baiklah. Aku akan melakukannya sesuai apa yang kau inginkan.”
Sopir taksi pun hanya bisa menuruti perintah Joko karena ia pun ketakutan dan telah mendapat segepok uang dari Joko.
Taksi yang dikendarai Joko pun akhirnya sampai di persimpangan dan terlihat mobil sedang yang mengikutinya telah jauh tertinggal di belakang.
Setelah mobil itu melewati persimpangan, Joko menghentikan mobilnya tepat di pinggir jalan. Joko turun dari mobil dan mengambil tasnya, lalu pergi dengan memanggil taksi lain yang sedang melewat.
Saat Joko telah menaiki taksi lain, mobil sedan yang mengikuti Joko pun baru terlihat sedang melewati persimpangan.
Mobil sedan itu terus mengikuti taksi yang masih mereka sangka, Joko berada di dalamnya.
Saat mobil taksi berhenti tepat di depan bandara, empat orang menggunakan pakaian rapi dengan setelan jas hitam dan kemeja putih, turun dari mobil sedan, lalu menuju ke taksi yang mereka ikuti sejak tadi.
*TOK TOK TOK!!!
“Buka pintunya!”
Salah satu orang itu mengetuk kaca jendela mobil dengan menunjukkan identitasnya sebagai agen.
Dan benar saja seperti dugaan Joko. Mereka adalah para agen yang ditugaskan Aji untuk mengawasinya.
Saat pintu mobil telah terbuka, mereka sangat terkejut saat melihat Joko yang sudah tak berada di tempat itu.
“Dimana yang menaiki taksimu?” tanya salah satu agen itu.
“Itu… Tadi… Dia sudah turun tepat setelah melewati persimpangan, dan dia menyuruhku terus mengemudi kemari, dan memberiku uang sebanyak ini.”
Sopir taksi itu menjawab dengan jujur dan menunjukkan uang yang telah diberi Joko kepadanya.
Sopir taksi itu terlihat sangat ketakutan karena melihat pistol yang tersembunyi di balik jas hitam pada pria yang bertanya kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments