bahagia berdua

Ibram dan Lessa sangat bahagia saat ini, bahkan keduanya kemanapun selalu berdua.

seperti hari ini, karena ini hati Minggu mereka ada jadwal untuk melakukan pemeriksaan di pabrik tahu milik keluarga Ibram.

saat sampai di pabrik, terlihat ada Fahri dan Keisha yang juga sedang ada di pabrik untuk melihat produksi.

"kalian disini? ada apa?" tanya ibram yang bergandengan dengan Lessa.

"tidak ada, hanya mau memastikan tahu yang di jual pada kami memiliki kualitas terbaik, kan mas juga tau jika cafe kami sekarang sudah sangat maju," kata Keisha.

"aduh sombongnya, tapi aku dengar cafe itu rame setelah kamu bekerjasama dengan produsen Frozen food yang tepat," kata Ibram.

Keisha mengangguk dan melirik Lessa, pasalnya kakaknya itu tak tau jika pabrik itu milik istrinya.

"sudah sekarang Fahri ikut aku, dan kalian tunggu di luar karena di dalam pasti panas," kata Ibram.

"iya mas,"

Lessa dan Keisha duduk bersama di saung yang di sediakan memang untuk tamu atau sekedar tempat istirahat para pekerja.

tak lama ada seorang ibu yang membawakan tahu yang masih hangat.

"emm ... kurang sambel petis ini," kata Keisha yang mengambil tahu asin itu.

"ingat kamu masih punya bayi, kemarikan keponakan ku ini, ya Allah gantengnya..." kata Lessa mencium pipi putra adik iparnya itu.

sedang di dalam pabrik, Ibram memastikan kedelai yang di gunakan yang baik.

dan tak ada campuran apapun, karena itu bisa membuat rasa dan kualitas menurun.

"kalian membuat tempe gembus juga?" tanya ibram yang melihat ada beberapa karyawan yang sibuk di ruangan lain.

"iya mas, ini tempe gembus pesanan Mbak Lessa," kata pak salam salah satu orang kepercayaan dari Ibram.

"menang di buat apa tempe gembus sebanyak itu?" bingung Ibram yang memang tak tau usaha milik istrinya.

"mas tak tau, mbak Lessa itu sekarang buka outlet waralaba baru, namanya kalau gak salah sate kere, dan itu sangat laris loh karena mengunakan sambal buatan mbak Lessa sendiri," kata Fahri.

"benarkah, sebenarnya istriku ini punya berapa banyak usaha," gumam Ibram.

karena yang dia tau jika memang keluarga habis itu sekarang di kenal sebagai keluarga yang hampir memiliki banyak usaha waralaba yang tersebar di Indonesia.

"kalau mas mau tanya ya tinggal tanya, toh itu juga usaha milik istrimu," kata Fahri tersenyum.

Ibram diam, dia takut jika Lessa nyatanya lebih kaya darinya itu akan membuat dirinya terlihat rendah.

tapi dia tak boleh patah semangat,dia harus fokus untuk mengembangkan usaha miliknya dan juga harus bisa sukses dalam karir dan kehidupannya.

keduanya pun keluar dan ternyata dia melihat istrinya itu sedang bagi-bagi uang pada beberapa orang.

"ada acara apa ini?" tanya ibram yang menghampiri istrinya.

"tidak ada, hanya ingin bagi-bagi saja, lagi pula ada hak mereka di harta kita,. jadi ini tak salah kan?"

"tentu saja tidak dong sayang, kamu bisa melakukannya saat ingin, toh aku akan berusaha untuk membuat mu bahagia," kata Ibram.

"memastikan aku bisa melihat mu tersenyum dan berada di dekat mu saja, itu sudah membuat ku sangat bahagia," kata Lessa

"berarti aku tak perlu bekerja?" tanya ibram dengan usil.

"tidak masalah, kan aku bisa menghidupi kita," jawab Lessa.

"betapa tak bergunanya suami saat makan uang istrinya," kata Ibram mengajak istrinya itu kembali duduk di saung.

tak lama ada penjual bakwan malang yang lewat, jadi Ibram memberhentikan bakwan itu.

dan memborong semua dagangannya, dan siang itu satu pabrik makan bakwan.

sedang para orang tua sibuk mempersiapkan acara keluarga, yang kebetulan ada acara lamaran.

belum lagi nanti malam mereka harus menghadiri acara resepsi pernikahan dari saudara mereka

sedang di Jakarta, Satria sudah habis di hajar oleh Garra, bagaimana tidak dia baru tau jika adiknya dan pria busuk ini melakukan kesalahan semalam.

"kamu bisa membunuhku, tapi asal kamu tau bukan aku yang memaksanya karena adik mu sendiri yang datang dan menyerahkan dirinya, bahkan dia tak berkata apapun setelah kami melakukannya, aku sudah meminta maaf dan siap bertanggung jawab," kata Satria membela diri.

"tapi kamu merusaknya sialan, sejarang aku akan membunuh mu," marah Garra.

prang....

sebuah tongkat besi menghantam kepala dari Garra yang membuat pria itu pingsan.

seorang gadis yang menolong satria yang hampir meregang nyawa di tangan pria itu.

"apa aku membunuhnya?" tanya gadis itu.

"tidak Elia, dia hanya pingsan dan kemungkinan dia terkena gegar otak ringan," kata Satria yang meminta beberapa anak buahnya membawa Garra ke rumah sakit.

satria tak mengira jika akan berhadapan dengan kakak dari Shakira, "tebang saja, aku sudah menghubungi om ku agar mengatur semuanya,"

"baiklah aku mengerti," jawab Satria.

sedang saat ini Shakira memang sudah tak ada di Jakarta karena Elia sudah membawanya ke rumah untuk tinggal wanita itu selama setahun kedepan.

karena Shakira ingin bersembunyi dari semua orang dan menenangkan dirinya.

terlebih hidupnya yang sudah benar-benar hancur sekarang, entah apa lagi yang harus terjadi padanya setelah ini.

Terpopuler

Comments

Winnie Irwansyah

Winnie Irwansyah

baca novel ini jd ngingetin ak sm kebaikan kluarga juragan Raka -Rafa...ak lupa judul ny apa

2023-01-21

0

Tukang Halu🤭

Tukang Halu🤭

keturunan dari Malik dan hujan kok jadi arogan

2023-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!