Ibram merebahkan istrinya di ranjang, kemudian keduanya berciuman cukup mesra.
Ibram pun mulai memberikan kecupan di leher jenjang istrinya dan meninggalkan jejak di sana.
Lessa bangkit dan mendorong suaminya itu karna malu, Ibram pun menarik istrinya hingga jatuh ke pangkuannya.
Dia mulai mencium bahu istrinya dan memberikan rangsangan yang membuat Lessa lemas.
Akhirnya yang di tunggu akan terjadi, "pelan mas, aku takut," lirih Lessa mencengkram bahu suaminya.
"Rileks saja sayang," kata Ibram yang langsung menikmati malam bersama isterinya itu.
Ibram pun seperti tak bisa melukiskan apa yang dia rasakan saat ini.
Pasalnya lessa begitu menggoda dan membuatnya tergila-gila, dan sekarang mereka resmi menjadi pasangan suami istri seutuhnya.
Keesokan harinya, mereka bangun pukul setengah empat pagi, Lessa mandi terlebih dahulu.
Ibram terbangun dan tak mendapati istrinya di sampingnya, dia membuka selimut dan melihat ada bercak merah di sana.
"Ah... ternyata ini yang pertama, terima kasih bunda dan ayah mertua, kalian memberikan putri kalian yang begitu berharga," gumam Ibram bahagia.
"Mas sedang apa, lekas mandi junub," kata Lessa mengingatkan suaminya itu.
"Baiklah sayang, ah ... kamu begitu menggoda," kata Ibram yang bergegas ke kamar mandi.
Lessa segera mengantikan sprei yang kotor dengan noda darah karena hubungan pertama mereka.
Setelah sholat subuh, Lessa ingin memasak, tapi Ibram menahannya dan mengatakan jika masakan mama Dian semalam sudah cukup untuk sarapan.
Mereka memilih melakukannya sebentar lagi, dan pukul tujuh pagi keduanya sudah selesai bersiap karena harus ke sekolah.
"Mau naik motor atau naik mobil bersama sayang," tanya ibram dengan lembut.
"Aduh mas, kenapa kamu begitu manja, kalau kita bersama naik satu mobil apa itu akan baik, karena jam pulang kita kan tak tentu, terlebih aku mungkin jam sebelas sudah pulang," jawab Lessa.
"Baiklah, kalau begitu kita berangkat sendiri-sendiri," kata Ibram yang tak bisa membantah istrinya itu.
Tak butuh waktu lama,mereka pergi dengan mengunakan kendaraan yang berbeda.
Lessa berhenti disebuah minimarket untuk membeli camilan untuk anak jelas sebelas E.
Bahkan dia juga sempat membuat mie goreng dan somay, dan dia meninggalkan di mobil karena jika di bawa turun bisa habis.
Ibram dari ruangannya di lantai tiga sekolah, bisa melihat mobil istrinya itu baru datang.
Ternyata saat membuka ponselnya ternyata Lessa izin untuk mampir ke minimarket.
Dan kelas sebelas begitu heboh saat Lessa masuk karena setelah jam pelajaran wanita itu.
Adalah Jam istirahat yang di tunggu semua murid untuk menikmati waktu bersama dengan makan bareng.
Terlebih mereka sudah berjanji membawa makanan yang wajib bawa sesuai dengan huruf depan nama mereka.
Akhirnya jam pelajaran berjalan lancar, dan sepuluh menit sebelum jam berakhir.
Lessa meminta beberapa murid membantunya untuk mengambil barang-barang yang ada di mobilnya.
Yudha terkejut melihat barang bawaan Lessa yang begitu banyak, tak percaya dengan apa yanga dia lihat.
"Ini Semua Bu Khadijah?"
"Tentu saja, cepat bawa sebelum yang lain istirahat," kata Lessa.
Mereka pun membawa tiga kantong besar dan sebuah kotak piknik, mereka lari menuju ke lantai dua sekolah.
Sesampainya di kelas, semua heboh di buatnya, pasalnya mereka tak menyangka jika Lessa benar-benar membawa apa yang di perintahkan.
Bahkan bawaan wanita itu melebihi apa yang di perkirakan. saat bell istirahat terdengar, mereka semua langsung mengumpulkan makanan.
"Semuanya selamat makan, kita makan yang berat dulu ya, baru camilan di bagi pada semua orang boleh?" tanya Lessa.
"Boleh Bu," jawab semua murid di dalam kelas.
Ibram menelpon istrinya itu dan meminta pria itu datang ke kelas sebelas E.
Para murid awalnya kaget melihat kedatangan pria itu, tapi beruntung karena ibram sangat baik.
Beberapa orang dari kelas lain bergabung dan itu adalah beberapa siswa yang jarang jajan karena kesulitan ekonomi.
Ya sekolah ini meski terlihat elite, tapi masih memberikan kesempatan pada beberapa siswa untuk mendapatkan beasiswa full.
Setelah makan bersama, Ibram mengambil somay yang masih ada di mobil istrinya untuk menaruhnya di ruang guru.
Dan semua guru tak menyangka jika Lessa begitu pintar memasak, dan rasanya sangat enak.
Lessa selesai mengajar,dan saat akan pamit pada suaminya, dia tak menemukan pria itu tapi hanya laptop dan ponsel dari suaminya yang ada di ruangan.
Lessa tiba-tiba ingat kenangan semalam yang membuatnya malu, bahkan sidik jarinya dan sidik jari dari Ibram.
Kini bisa membuka ponsel masing-masing, jadi tak akan ada yang di sembunyikan oleh siapapun.
Lessa akan pergi, saat ponsel dari suaminya itu terus berdering, dia pun melihatnya dan terlihat ada nama dari Shakira yang masih ada tanda hati merah di ponsel suaminya.
"Allahuakbar... tenang Lessa," gumam wanita itu yang kembali meletakkan ponsel suaminya.
Saat akan pergi, bertepatan dengan Ibram yang masuk kedalam ruangannya.
"Ada apa dek, mau pamit pulang duluan?" tanya ibram yang memeluk istrinya itu.
"Iya mas, aku pulang dulu ya," pamit Lessa.
"Baiklah sayang, oh ya tapi kamu ganis menangis, ada apa?" tanya ibram yang melihat bekas air mata.
"Tidak ada mas,"
"Jangan bohong Lessa," kata Ibram.
"Aku hanya terkejut saat masih melihat nama di ponsel mas, tadi ada telpon dari mbak Shakira, sepertinya sangat penting karena menelpon mas berkali-kali," jawab Lessa menunduk takut
Ibram meninggalkan istrinya dan mengambil ponsel itu, "jawab telpon itu, dan bilang jika sekarang kamu istri ku," kata Ibram dengan tegas
"Tapi mas, itu bisa melukai mbak Shakira," kata Lessa khawatir.
"Aku memang sudah menyakitinya begitu pun dia yang membuatku muak dan membencinya, dan sekarang hanya kamu wanita yang ada di hatiku," kata Ibram meyakinkan istrinya itu.
Lessa pun memberanikan diri untuk menjawab telpon itu saat Shakira kembali menelpon Ibram.
"Assalamualaikum... iya mbak Shakira?"
Wanita di sebrang telpon pun kaget mendengar suara Lessa yang menjawab telpon pria yang masih di hatinya itu.
"Kenapa kamu yang menjawab telpon mas Ibram,mana pria itu? karena aku butuh dia bukan dirimu," marah Shakira yang terkenal memang mudah marah.
"Maaf mbak, sekarang ponsel ini dan nomor ini aku yang mengunakan, dan suamiku mengunakan nomor baru, dan aku sebagai istrinya tak suka jika ada wanita asing yang menelpon nya terlebih itu mbak Shakira," kata Lessa tegas.
"Sialan!! dasar tak tau malu,kamu merebutnya dariku,dan sekarang jamu dengan sombong ingin pamer hah,"
"Aku Tak merebutnya,kalian tak bisa bersama karena keyakinan dan Tuhan tak mengizinkan itu, untuk sombong aku tak pantas melakukannya karena aku hanya memiliki sedikit saja, bukan seperti Allah SWT yang memiliki seluruh semesta dan isinya," kata Lessa.
"Aku tak butuh ceramah mu, dan kamu itu munafik, sialan!!" bentak Shakira yang menutup telponnya.
Ibram geram dia tak menyangka jika wanita yang begitu dia puja dan cintai,begitu kasar dan buruk saat marah.
"Astaghfirullah... maafkan aku sayang," kata Ibram memeluk Lessa
"Iya mas, sekarang mas kembali mengajar,biar aku pulang karena masih ada sedikit kerjaan ya mas," pamit Lessa.
Sedang di keluarga Yusvandani, Malik sedang di buat pusing karena Shakira tiba-tiba menghilang dari tempatnya bekerja
Bahkan saat abak buah Malik mencari gadis itu belum ketemu dan Satria juga tak membantu.
Jadi hanya satu kemungkinan terbesar yaitu meminta tolong pada Ibram agar membuat putrinya itu keluar dari persembunyiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments