pesan seseorang

Lessa sedang duduk menikmati waktunya sambil menemani Jerry dan ayahnya berjemur.

"Mbak kamu gak mau cari pekerjaan, kenapa jadi pengangguran setelah lulus kuliah jauh-jauh," kata Jerry.

"Apa maksud mu pengangguran,aku punya toko dan beberapa usaha adik, jadi tak usah bingung karena mbak mu ini bisa begitu santai," jawab Lessa tersenyum.

"Kamu lupa Jerry, toko makanan beku dan beberapa outlet makanan bakso bakar yang di bantu Jefry kelola milik siapa, kamu tak lupa bukan," kata Javis sambil menikmati suasana pagi yang hangat itu.

Tapi sebuah pesan masuk kedalam ponsel miliknya, dia pun membuka pesan itu dan ternyata itu pesan dari orang yang mobilnya dia tabrak.

"Ada apa ini, kok dia kirim sesuatu," gumam Lessa melihat ada link yang harus dia klik.

Tapi saat link itu di klik, ternyata dia sudah tersambung dengan sebuah layanan yang privasi.

Lessa kaget sampai membuat wajah kesal, Jerry kaget mendengar kakaknya berdecak.

"Ada apa ini," gumamnya kesal.

"Ada apa sih mbak, kamu kok ngomel begitu?" tanya Jerry penasaran.

"Kepo deh kamu, sudahlah sekarang kalian masih mau disini atau mau masuk kedalam rumah," kata Lessa.

"Bantu ayah sayang, ayah ingin masuk,"

"Baik ayah,"

Mereka langsung masuk bersama, memang luka Javis lebih parah di banding dengan luka Jerry.

Sedang di tempat lain,Shakira sedang terdiam melihat dirinya yang sekarang sudah di depan rumah satu keluarga yang sudah hampir satu tahun ini tak pernah dia injak.

Bahkan sekarang jantungnya berdegup kencang, dia takut akan melihat apa yang terjadi.

"Kenapa tegang begitu, ayo kita masuk, karena ada yang ingin aku katakan dan itu perlu kamu di sisiku," kata Ibram mengenggam tangan dari Shakira.

"Tapi mau apa?" tanyanya.

"Sudah masuk dulu saja," kata Ibram

Di dalam rumah sudah seluruh ada keluarganya. mereka sedang duduk dan menikmati suasana yang begitu menyenangkan.

Ibram masuk kedalam rumah, "assalamualaikum... semuanya lihatlah siapa yang datang," kata Ibram dengan senang hati mengandeng tangan Shakira.

Keisha kaget melihat itu, tiba-tiba dia teringat pada malam kelam itu, "tidak usir dia, suruh dia pergi," marah Keisha yang kambuh.

Fahri yang melihat istrinya seperti itu, dia langsung menarik istrinya masuk kedalam kamar.

Ibram kaget melihat reaksi dari adiknya itu, dia tak pernah mendengar jika Adiknya itu masih begitu trauma.

Ibram ingin mendekat ke arah kamar Keisha untuk melihat apa yang terjadi,tapi mama Dian menahannya.

"Tunggu,biarkan Fahri yang membereskan semua,kamu mau apa mengajak Shakura kemari," tanya mama Dian.

Ibram kaget mendengar pertanyaan dari mamanya yang begitu dingin, ayah Japar pun menengahi apa yang akan terjadi.

"Sudah ayo kita duduk dulu, mbok Jum tolong ambilkan minum untuk tamu ya," kata Japar mengajak istrinya itu duduk.

Sedang Shakira tau apa yang terjadi,dia tau tatapan dari mama Dian padanya.

"Kenapa kalian hanya berdiri saja di sana, duduklah," kata ayah japar.

Ibram mengenggam tangan Shakura dan mengajaknya duduk di depan kedua orang tuannya.

Mama Dian begitu marah melihat hal itu, "apa kamu sudah menjadi mualaf, apa jamu sudah hafal jus amma?" pertanyaan yang langsung menohok untuk Shakira.

"Sayang..."

"Mama ... dia pasti bisa belajar," kata Ibram.

"Aku tak perlu jawaban mu, aku mau mendengar jawaban dari Shakira,kenapa kamu diam jawablah," kata mama Dian.

"Aku akan masuk Islam saat menikah dan aku bisa belajar nanti mama, karena aku ingin menjadi istri yang baik," jawab Shakira.

Mama Dian tersenyum, "istri baik, kamu bahkan meninggalkan tuhan mu untuk memiliki cinta mu, apa itu baik, kamu saja bisa meninggalkan Tuhan, apa kamu yakin bisa menjadi istri yang baik nantinya, dan sayangnya aku tak ingin melihat menantuku yang baru belajar agama, terlebih aku tak bisa menerima gadis yang urakan tak bisa di sosok yang aku inginkan," kata mama Dian.

"Tapi ma aku yang menikah!" bantah Ibram.

"Ibram!!!" bentak japar.

"Kalau begitu pilihlah, aku atau wanita yang ada di samping mu, karena aku tak akan pernah merestui hubungan ini,karena aku tak ingin melihat putriku terluka lagi," kata mama Dian.

"Mana, aku tak bisa memilih," jawab Ibram sedih dan bingung.

"Minta mereka pergi,aku tak ingin melihat mereka lagi yah, aku sudah lelah," kata mama Dian yang bangkit dari sofa dan berjalan menuju ke kamarnya.

Tapi baru juga beberapa langkah, tiba-tiba tubuh mama Dian jatuh dan itu membuat panik semua orang.

Sedang di tempat lain Lessa sudah membawa uang yang harus dia ganti untuk mengantikan semua kerusakan yang harus dia bayar.

Dia menunggu di sebuah kafe yang menjadi salah satu cabang dari cafe bakso bakar miliknya.

Garra datang ke kafe yang sudah di sepakati, dia melihat sosok gadis mengenakan gamis berwarna coklat.

"Khadijah,maaf kami menunggu lama," sapa iris itu yang datang dengan setelan jas rapi.

"Tak masalah mas, ini adalah uang yang menjadi ganti rugi untuk kerusakan mobil anda, dan sekarang saya tak ada keperluan lain dengan anda," kata Lessa dengan tegas

"Kenapa anda buru-buru, Aku ingin berkenalan dengan anda sekarang," kata pria itu.

"Maaf aku tak bisa melakukan itu," jawab Lessa yang langsung pergi.

Dia langsung bangkit dan ingin pergi, tapi Garra menahan tangan gadis itu.

Karena kaget, Lessa menghempaskan tangan pria itu dari tangannya.

"Jangan menyentuh sembarangan, kita bulan mahram," kata Lessa.

"Ah maaf, aku hanya ingin mengajak mu berteman," kata Garra yang merasa tak enak.

"Maaf mas, aku tak bisa menerima ajakan mu, jadi lebih baik kita sudahi semuanya," kata Lessa yang langsung pergi meninggalkan pria itu

Mama Dian di larikan ke rumah sakit, ternyata wanita itu terkena serangan jantung.

Keisha datang bersama Fahri setelah menitipkan anaknya ada mbok Jum di rumah.

Terlihat ayah Japar begitu cemas, Keisha langsung memeluk sang ayah.

"Mama kenapa ayah, kenapa keluarga kita harus seperti ini," kata Keisha yang begitu emosional.

Dia kemudian menatap tajam ke arah Ibram, "seharusnya kamu tak pulang, dan membaur keluarga ini terluka lagi!! seharusnya kamu tak datang membawa wanita ini!!" teriak Keisha.

"Tidak sayang, ini rumah sakit," kata ayah japar yang mencoba menenangkan putrinya itu.

Beruntung dokter datang, "permisi apa di sini ada yang bernama Lessa, karena pasien terus memanggilnya," kata dokter itu.

"Apa..." kaget Ibram.

"Gadis sialan itu lagi, kenapa harus dia," marah Shakira.

"Tutup mulutmu, dia itu adalah orang yang berkali-kali menolong ku, kamu tau itu! sedang kamu itu cuma biang masalah," marah Keisha.

"Keisha yang sopan dengan Shakira, bagaimana pun dia lebih tua darimu," marah Ibram

Terpopuler

Comments

Tukang Halu🤭

Tukang Halu🤭

Shakira sama Lessa bermusuhan,,seperti javis dan malik

2023-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!