Ibram hanya bisa mengeleng, dia tak mengira di desa ini masih ada hukum macam itu.
pasalnya kegiatan makin hakim sendiri seperti ini itu sangat merugikan meski yang di grebek itu salah.
Ibram pun pamit karena tak ingin ikutan, tapi dia menghubungi pak lurah setidaknya ada aparat desa yang tak akan membiarkan warganya main hakim sendiri.
"mas mau di buatkan sesuatu?" tanya Lessa yang membawa kue itu ke dapur.
"tolong buatkan kopi dan bawa ayam goreng tepung buatan mama ke depan ya dek, aku ingin bekerja di teras," kata Ibram dengan lembut.
"iya mas," jawab Lessa.
Ibram keluar dari rumah membawa laptopnya karena harus mengerjakan beberapa.
pekerjaan miliknya, seperti laporan bengkel dan restoran miliknya, serta beberapa laporan dari pabrik tahu yang selama ini juga mulai dia bantu dalam administrasi.
karena ayah Japar juga semakin tua, dan Ibram tak ingin membuat ayahnya kehilangan waktu bersama dengan istrinya.
Lessa menaruh pesanan suaminya di meja, dan dia menemani suaminya yang sedang bekerja.
karena dia juga memiliki beberapa usaha bersama beberapa orang yang menjadi rekan bisnisnya.
termasuk adik iparnya yang sekarang mengelola restoran milik sang ibu mertua.
"kamu sebelumnya kerja apa dek sebelum di terima sebagai guru?" tanya ibram penasaran.
"aku bekerja serabutan, ya jabang bantu bunda kadang bantu ayah, kadang jadi guru les buat si kembar," kata Lessa dengan santai.
"apa kamu yakin, aku dengar kamu punya usaha Frozen food, memang berapa keuntungannya karena melihat mu cukup sibuk," kata Ibram yang tak percaya.
"Alhamdulillah mas, untungnya cukup, ya sekitar tujuh ratus lah," kata Lessa tersenyum.
"kalau sebulan tujuh ratus ribu, lebih baik tutup gerai mu dan fokus menjadi istriku dek," kata Ibram tertawa.
"tujuh ratus juta mas, satu gerai itu pun bersih," jawab Lessa tersenyum malu.
mendengar itu Ibram tersedak ayam goreng yang dia makan, "mas minum dulu," kaget Lessa yang langsung memberikan air minum.
Ibram tak menyangka kekayaaan dan penghasil istrinya akan begitu besar, padahal terlihat Lessa ini gadis yang sederhana.
"kamu tak bercanda, wah ... itu bahkan lebih besar keuntungan mu dari pada usaha bengkel ku," kata Ibram yang terkejut.
"mas, itu adalah uang investasi, itu juga bisa mas pakai jika butuh, tapi taku akan mengharamkan itu di pakai jika untuk wanita lain atau hal yang di haramkan agama," kata Lessa.
"aku juga tak berpikiran sejauh itu, dan pantang bagiku mengunakan uang milik istriku, karena yang benar adalah, semua harta ku milik mu, dan harta mu tetap akan jadi milik mu," kata Ibram tegas.
Lessa mengangguk saja, semua orang lewat depan rumah dari Ibram untuk melakukan pengerebekan.
ternyata yang di grebek adalah rumah yang berada di ujung gang perumahan itu.
setahu dari Lessa itu adalah orang baru, "mas bukankah itu tetangga baru, aku tadi tak sengaja melihatnya saat ke toko kelontong di sampingnya,"
"benarkah,semoga bapak-bapak ini tak melakukan kesalahan ya dek," kata Ibram yang tak ingin terlibat jadi memilih untuk duduk di rumah saja.
rombongan para bapak-bapak itu mulai berteriak dan terdengar sangat keos.
beruntung mobil polisi datang bersama pak lurah dan aparat desa yang lain untuk memenangkan massa.
Ibram dan Lessa ikut keluar rumah dan melihat dari jauh saja, toh mereka tak ingin ikut campur.
"tunggu dulu, kenapa kalian main hakim begini, ini kenapa tak ada yang tanya, siapa pria ini?" marah pak lurah.
"itu tak perlu pak, mereka ini pasti pasangan selingkuh, lihat saja mereka hanya berduaan di rumah yang terkunci, padahal kemarin waktu lapor pak RT ibu ini cuma tinggal seorang diri," kata Andi yang menjadi kompor meleduk.
"itu tidak benar, saya dan pria ini memiliki ikatan ibu dan anak, ini adalah anak pertama saya dan istrinya sedang di rumah mertuanya, dan untuk anak ketiga saya belum pulang dari kerja di luar kota, itulah kenapa saya bilang jika saya tinggal sendiri, kami punya bukti pak RT dan pak lurah," tangis ibu itu.
"bohong.... itu hanya alibi saja biar tak di usir dari sini," bantah semua warga.
"cukup hentikan, kalian ini keterlaluan, lihat ini, dari KTP dan KK ini sudah bisa di jelaskan jika mereka memang ibu dan anak, tapi Bu ini anda berusia tujuh belas tahun saat memiliki putra pertama anda?" kaget pak lurah.
"iya pak lurah, saya hamil di luar nikah, dan ini putra saya, dan yang sebenarnya suami saya meninggal dunia dua tahun lalu," jawab ibu itu.
semua warga pun diam, mereka ternyata benar-benar salah sasaran.
Ibram pun mengeleng melihat tingkah warga di desa itu, "itulah kenapa lebih baik bertanya dari pada bertindak dan salah," gumamnya.
"iya mas, aduh suamiku bijak sekali," puji Lessa tersenyum.
"kamu baru tau jika aku bijak dek?" tanya ibram.
dengan yakin Lessa mengangguk dan membuat Ibram tertawa, mereka pun masuk dan bersiap untuk istirahat.
Ibram pun melihat Lessa yang sedang di depan cermin meja rias, dia kemudian duduk berlutut di depan istrinya.
"ada apa mas?" bingung wanita itu.
"boleh aku menjadi suami mu seutuhnya, seperti halnya janji yang ku buat dengan ayah mertua, aku juga bersumpah atas nyawa ku, jika tak akan ada wanita lain yang akan hadir di antara kita," kata Ibram.
"jangan bilang seperti itu, jika kita memiliki anak pasti akan ada wanita lain di antara kita," bantah Lessa.
"iya juga ya, maksud ku wanita lain yang bisa merusak hubungan suami istri kita dek, apa aku boleh memintanya," tanya ibram dengan serius.
melihat keseriusan suaminya, Lessa pun mengangguk dan menyetujui keinginan itu.
"aku pegang janji mas, jika mas menghianati diriku, ku pastikan aku akan pergi dan aku berdoa pada Allah semoga hidup mas tak akan pernah bisa tenang, dan setiap melihat wanita yang merusak hubungan kita, mas akan membayangkan dosa dan rasa bersalah yang mas lakukan padaku," kata Lessa.
"aku terima itu sayang, aku terima ..." jawab Ibram yang berhasil meluluhkan hati istrinya.
keduanya pun bangkit dan mengambil wudhu dulu untuk melaksanakan sholat sunah.
setelah itu, mereka pun duduk bersama di tepi ranjang, pertama Ibram melepas jilbab Lessa.
Ibram pun terkejut melihat kecantikan istrinya yang selama ini di jaga dengan baik, rambut panjang hitam tergerai indah.
"subhanallah.... begitu indah makhluk ciptaan mu ya Allah," gumam Ibram.
kemudian Ibram mulai mencium kenin,mata dan kedua pipi istrinya, baru kemudian bibir merah ranum yang nampak menggoda.
skip...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments