menyebalkan

"Bawa Dewa menjauh dari desa ini,biarkan saja Kasyo yang mengajari dewa," kata Malik memijat keningnya.

"Tidak bisa, itu bisa melukai Dewa," bantah Hujan yang tak akan tega putra kesayangannya menjalani kehidupan di panti rehabilitasi.

"Terus apa yang akan kamu lakukan, setelah semua yang kamu lakukan selama ini, kamu kira ini terjadi karena siapa, sekarang aku tak mau tau, Garra antar dia pergi," perintah Malik yang tak akan mempan lagi dengan rayuan Hujan.

Pasalnya karena Hujan dia tak jadi mengirimkan putranya itu ke tempat Kasyo karena tak ingin istrinya sedih.

Tapi semua sudah cukup, dia sudah terlalu malu dengan semua yang di lakukan oleh putranya itu.

"Sudah lah bunda, aku juga sudah malu dengan semuanya, apa bunda tak ingat bagaimana keluarga kita malu karena Dewa, entah kenapa pria ini seperti aib sekarang," kata Shakira kesal.

"Shakira!! tutup mulut mu," marah Hujan.

"Aku benci bunda dan dewa, karena bunda selalu saja memanjakan dia!!" marah Shakira yang pergi.

"Selamat bunda, ini semua karena kasih sayang bunda yang pilih kasih, beruntung aku dan Shakira masih punya ayah, jadi sekarang dia harus pergi," kata Garra yang menarik Dewa.

Shakira keluar dengan barang milik Dewa dan memasukkan semuanya kedalam mobil.

Beberapa warga datang untuk menjemput putra mereka masing-masing atas perintah Malik.

Dia menahan Hujan saat mobil yang di kendarai oleh Garra dan Shakira meninggalkan rumah untuk mengantarkan pria itu ke tempat yang seharusnya.

Bahkan Malik meminta mantan anak buahnya itu melarang siapapun mengunjungi Dewa nantinya.

Lessa kembali ke rumah sakit dan beruntung kedua orang terpentingnya itu juga sudah keluar dari ruang operasi.

Mama Dian langsung memeluk Lessa yang langsung menangis sesenggukan.

Japar juga baru datang, "entah apa yang Malik lakukan,hingga punya anak seperti Dewa,"

"Sepertinya itu bukan salah mas Malik, tapi mbak Hujan yang terlalu memanjakan putranya itu," kata Mei yang juga sudah ikhlas.

Saat subuh Ibram sudah mulai masak nasi dan membuat makanan jadi saat para orang yang pergi itu pulang.

Mereka bisa langsung makan, tapi Ibram aneh karena tak ada kabar sedikit pun.

"Mas sudah memasak, kenapa tak menungguku?" tanya Keisha.

"Kamu sudah bangun,habis mas masih belum terbiasa, apa Fahri atau mama memberikan kabar?" tanya Ibram penasaran.

"Sudah kok, beruntung operasi dari om habis dan Jerry berjalan baik, aku tak mengira jika mereka bisa terluka karena di keroyok oleh geng motor," kata Keisha.

"Lah kok aneh, bagaimana seorang om Javis yang begitu kuat bisa kalah?"

"Namanya juga manusia mas, belum lagi dia ingin melindungi Jefry dan Jerry melindungi gadis yang ingin di lecehkan," jawab Keisha yang langsung berubah raut wajah dan mata wanita itu berkaca-kaca.

Melihat itu Ibram memeluk tubuh Keisha adiknya, "sudah jangan sedih, aku masih belum bisa memaafkan pemuda yang ingin melecehkan mu," kata Ibram

"Terima kasih mas,"

Keisha dan keluarga masih merahasiakan semuanya, dan masih ingin melihat suasana.

🌺🌺🌺🌺🌺

Ibram keluar dengan motor miliknya yang masih terlihat sangat terawat meski di tinggalkan cukup lama.

Dia berkeliling di desa mencari suasana baru saja, hingga tanpa sadar dia sampai di rumah keluarga Malik yang nampak sepi.

Saat melihat sekeliling, tiba-tiba sebuah mobil masuk kedalam rumah.

Ibram turun dan bergegas menghampiri kedua orang itu, "permisi,apa benar ini rumah om Malik Yusvandani?"

Mendengar itu Garra menoleh dan kaget melihat sosok pemuda yang sudah lama tak di lihatnya.

Tapi dia juga langsung memeluk Ibram erat dan berusaha bersikap biasa, "Ibram... ku kira siapa! bagaimana kabar mu dek?" tanya Garra yang sudah lama tak bertemu pria itu

"Alhamdulillah baik mas, tapi kenapa kemarin tak datang saat aku mengadakan acara," kata Ibram.

"Ah itu... kebetulan kami sedang sibuk, maaf ya ayo masuk, Shakira lihatlah siapa yang datang," kata Garra yang berusaha bersikap biasa.

Ibram pun masuk kedalam rumah bersama Garra dan Shakira, tapi dia merasa aneh karena Shakira seperti terus menghindar darinya.

"Duduklah dulu, aku akan segera kembali, bunda.. ayah.. ada Ibram datang," panggil Garra sedikit berteriak.

Malik dan Hujan keluar kamar mereka, tapi Keduanya terlihat begitu terkejut melihat Ibram.

"Kamu datang kesini, apa orang tua mu tak me-"

"Selamat datang Ibram,maaf bunda sedikit terkejut sepertinya," sapa Malik yang memotong ucapan istrinya.

"Tak masalah om, ah maaf aku tak pernah berkunjung, karena kesibukan ku sebagai seorang mahasiswa,karena aku ingin segera menyelesaikan semuanya dan menikah," kata Ibram melirik seseorang.

"Benarkah itu, siapa gadis beruntung itu, aku yakin pasti bukan Shakira yang urakan ini kan," kata Hujan yang sadar jika pasti keluarga itu akan menolak untuk Ibram menikahi Shakira

"Ha-ha-ha nanti kalian juga tau, tapi aku merasa jika gadis urakan ini sepertinya berubah ya, dia sekarang jadi pendiam sekali," kata Ibram merasa heran.

"Tidak ada, aku hanya lelah, aku mau pamit dulu dan mandi karena tubuh ku sangat lelah," pamit Shakira

Karena penasaran, Garra memancing bertanya tentang sesuatu.

"Apa kamu sudah tau siapa pelaku yang hampir melecehkan adik mu?" tanya Garra

"Belum mas, karena semua orang sepertinya merahasiakan semuanya dariku," kata Ibram.

"Owh begitu, kalau begitu aku juga mau mandi, Ibram sama orang tua ku dulu ya," kata Garra.

Dia berjalan ke dapur dan melihat adiknya itu, "kamu tak perlu takut, sepertinya keluarga om Japar tak membencimu, jadi jangan menyerah ya dek," kata Garra yang membuat Shakira tenang

"Iya mas," jawab gadis itu.

Ibram terus berbincang dengan Malik bahkan mereka bermain catur bersama.

Keduanya begitu akrab, Shakira datang dengan setelan yang nyaman di kenakan.

"Mau berkeliling Ibram, aku sudah lama tak mengendarai motor bersama mu," kata Shakira yang kembali kepada dirinya yang lama.

"Tentu saja, ayo," jawab Ibram yang berhasil mengalahkan Malik lagi.

Mereka pun pergi dengan mengunakan motor sendiri-sendiri, "mau kemana!" tanya ibram berteriak karena tak terdengar.

"Ikuti aku," kata Shakira yang langsung melesatkan motornya ke suatu tempat.

Ibram pun mengikuti motor Shakira dengan kecepatan tinggi, sedang Garra juga keluar untuk membeli sesuatu.

Saat sedang berada di lampu merah, Garra tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang membagikan makanan.

Gadis itu sangat cantik dengan wajah teduh dan senyum yang mengembang indah.

"Betapa cantik makhluk ciptaan mu Tuhan," gumam Garra.

Tapi dia sadar jika mereka berbeda iman, tapi semua akan selalu indah jika sesama manusia memiliki sikap kemanusiaan yang baik.

Lampu lalu lintas sudah berubah hijau,mobil Garra pun pergi meninggalkan taman itu.

Terlihat dari spion mobilnya, jika gadis itu mengendarai motornya dan sekarang berada di belakang mobil Garra.

Entah karena dia tak fokus ke depan,atau karena dia melamun, dia kaget saat ada motor berhenti mendadak, dan dari belakang motor menabrak mobilnya.

"Sialan!!" maki Garra.

Terpopuler

Comments

Tukang Halu🤭

Tukang Halu🤭

semangat up-nya kak

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!