Lessa sudah mendapatkan balasan dari Jerry, dia mengiyakan sedang Jefry masih menyesuaikan jadwalnya.
Bagaimana pun dia tak bisa pergi begitu saja, karena ada yang harus di bahas dengan beberapa orang kepercayaannya.
Mie ayam pesanan para guru datang, karena rapat kali ini hanya ada jajanan saja.
Jadi tadi Lessa memesan mie ke tempat langganannya. "loh Bu Khadijah ini kan gak ada anggarannya,"
"Saya tau Bu, tapi sekarang adalah harus ulang tahun saya, anggap saja traktiran untuk semua orang, dan tunggu dulu sebelum pulang, nanti bawa kue yang sebentar lagi di antar, oke semua," kata Lessa yang membuat Ibram terdiam.
"Siap Bu Khadijah," jawab semua guru.
Mereka semua menunggu kue yang di maksud, ternyata benar saja tak lama ada beberapa karyawan dari toko milik bundanya.
"Mbak bos, kami antar kue," kata Dina.
"Ya taruh di sana dan untuk yang black forest taruh di mobilku, boleh," kata Lessa.
"Siap mbak, selamat ulang tahun yang kedua puluh dua tahun," kata Dina dan Lia.
"Terima kasih," kata Lessa.
Semua orang di ruang guru kaget, kenapa batu dua puluh tahun,padahal mereka mengira jika usia dari Lessa sudah cukup.
Pasalnya dia adalah seorang guru dengan lulusan terbanyak, itulah kenapa dia memiliki kemampuan yang sangat baik.
Ibram makin di buat pusing, bagaimana dia bisa lupa ulang tahun istrinya.
Pantas saja Dita mengingatkan dirinya untuk membeli kado, ternyata untuk istrinya itu.
Akhirnya semua orang pun selesai dan setelah beres, mereka pun bersiap-siap pulang.
"Terima kasih ya Bu Khadijah," kata para guru yang lain.
"Iya sama-sama semuanya," kata Lessa.
Ibram menunggu istrinya itu naik ke mobil, "sekarang kita pulang mas," kata Lessa.
"Tentu saja tidak, kita harus ke suatu tempat dulu," kata Ibram tersenyum mengecup pipi istrinya.
Sebelum pergi, Ibram memberikan uang pada kedua penjaga sekolah dan tukang kebun.
Mereka menuju ke luar kota,Lessa tak tau suaminya itu ingin mengejarnya kemana.
"Mas ini mau kemana?" tanya Lessa.
"Kita ke tempat yang akan cukup jauh, dan semoga kamu tak marah karena aku tak mengucapkan selamat ulang tahun dari pagi,"
"Tidak apa-apa mas, lagi pula aku merasa ulang tahun itu hanya sebuah peringatan saja, jadi tak perlu takut begitu, aku tak akan mengigit mu,"
Mendengar itu Ibram tertawa saja, akhirnya mobil itu sampai di tempat yang di tuju.
Ibram bergegas membuka pintu mobil untuk istrinya itu, "tolong hati-hati ya nyonya,"
"Tentu suami ku tercinta," jawab Lessa tersenyum.
Tapi saat akan pergi Ibram menahan istrinya itu, "tunggu sebentar, mata mu harus di tutup sayang,"
"Mas, aku paling tak suka hal seperti ini," kata Lessa yang tak bisa menolak.
Setelah matanya di tutup, Ibram menuntutnya menuju ke suatu tempat.
Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka sampai dan Ibram membuka penutup mata itu.
Lessa kaget melihat sebuah ruangan yang sudah di hias seperti kamar pengantin.
"Mas ini apa..." kaget Lessa tak percaya.
"Aku berhutang bulan madu,sekarang kita akan menginap di sini, meski tak bisa lama, tapi setidaknya ini bisa menebusnya meski tak sepadan, dan selamat ulang tahun istriku," kata Ibram mengeluarkan sebuah kotak beludru.
"Ini berlebihan mas,"
"Tidak karena ini untuk mu sayang ku," kata Ibram yang mengecup bibir istrinya itu.
Dia pun membuka kita itu dan sebelum memakaikan kalung, dia melepaskan jilbab istrinya itu.
Setelah itu baru kalung itu di pasangkan oleh Ibram, dan itu ternyata kalung yang bertuliskan inisial Ibram dan Lessa.
Setelah itu Ibram mulai mencumbu istrinya, mereka pun menikmati aktifitas panasnya.
Bahkan mereka berdua benar-benar tak bisa berhenti, Ibram bangun dan melihat istrinya yang masih tidur terlelap.
"Aku mencintaimu, karena aku sadar sekarang jika hanya kamu yang ada di dekat ku," kata Ibram.
"Maaf telah melukai mu saat pertama pernikahan kita, tapi sekarang aku tak bisa hidup dengan mu," kata Ibram memeluk Lessa.
"Mas.... aku juga mencintaimu,"
mendengar itu Ibram malah menghujani istrinya itu dengan ciuman.
dan itu membuat Lessa kegelian dan mereka pun lagi dan lagi menikmati kehangatan bersama.
bahkan mereguk manisnya cinta yang di rasakan oleh keduanya, bahkan Ibram benar-benar tak bisa jauh dari Lessa.
〰️〰️〰️〰️
hari yang di janjikan akhirnya datang, semua murid sudah menuju ke basecamp untuk pendakian.
dan ternyata yang ikut hanya sekitar seratus orang, dan guru juga tak banyak.
karena ibram memberikan opsi lain yang membuat guru dan murid lain memilih pilihan kedua.dan itu akan di lakukan sepuluh hari dari sekarang.
"baiklah, ini akan di bagi jadi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan ada beberapa guru yang ada di kelompok, kalau begitu kita berdoa dulu, setelah itu kelompok pertama berangkat duluan," kata Ibram yang sudah menyelesaikan doa.
bebar saja, tak lama rombongan Bu citra berangkat duluan, bersama tiga puluh orang.
kelompok kedua dan ketiga juga pergi, tak lama giliran dari rombongan terakhir.
dan ini adalah rombongan Ibram, Lessa, dan dua adiknya, yaitu Jefry dan Jerry.
serta semua murid kelas sebelas E yang ikut, karena murid lain tak mau satu kelompok dengan mereka.
mereka pun mulai pendakian yang cukup lama, tapi mereka tak akan lama di atas.
atau kemungkinan tak akan ke puncak karena kondisi gunung Arjuno sedang tak baik.
pasalnya di awal pendakian saja sudah mulai hujan, dan yang di takutkan akan ada yang terluka.
tapi Lessa merasa tubuhnya tiba-tiba begitu mudah lelah, padahal biasanya dia dan dua adiknya itu cukup kuat untuk mendaki gunung.
terlebih kepalanya sangat pusing, padahal dia juga sudah sarapan dan meminum suplemen sebelum naik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments