17. Kagum

Presdir Vena dan Elsa terlalu asik dengan obrolannya. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa semua yang hadir dalam acara makan malam itu telah hilang satu per satu.

Laura ingin sekali mempromosikan Elsa agar kariernya lebih melejit lagi. Elsa masih tampak belum siap dengan rencana yang diutarakan oleh Presdir Vena. Lalu mata kedua wanita itu menangkap sosok yang tengah bergerak menuju ke arah mereka.

"Bersiap lah dengan misi kali ini!"

Laura mendengar suara dari SISTEM. Karena di sana ada orang lain, Laura memilih untuk tidak menjawab apa yang akan disampaikan oleh Sistem.

"Buatlah protagonis Elsa menolak Fernando Jose! Jangan biarkan Elsa berlaku baik terhadap protagonis Fernando Jose!"

Seperti biasa Laura selalu tergidik mendapat perintah yang aneh tersebut. Ternyata Sistem masih mengarahkan Laura untuk menghancurkan hubungan protagonis wanita yang ditulisnya bernama Elsa, dengan tokoh pria bernama Fernando Jose.

Laura melihat kembali Fernando Jose yang terus mendekat kepada mereka. Fernando Jose tiba-tiba saja langsung menarik Elsa tanpa memberi aba-aba apa pun. Elsa yang ditarik dengan tiba-tiba langsung memberontak ingin melepaskan diri.

"Kamu ini apa-apaan sih? Lepas kan aku! Sakit tau nggak?"

Sorot elang dari mata Fernando Jose melirik ke arah Presdir Vena yang dianggap telah memengaruhi gadis yang lugu ini. Elsa terus memberontak ingin melepaskan diri dari pria itu.

"Pulang! Kamu tidak perlu terlalu dekat dengannya!"

Elsa menatap Fernando Jose dengan tanda tanya besar. Beberapa saat kemudian berganti dengan Presdir Vena yang menurutnya adalah orang yang sangat baik. Dia mulai memandang Presdir Vena dengan tatapan penuh kekaguman. Elsa kembali mencoba melepaskan diri.

"Ayo lah, Sayang! Aku akan mengantarkanmu pulang dengan selamat."

"Lepas!"

Fernando Jose melihat panjang akan perubahan sikap Elsa. Fernando Jose menarik Elsa ke dalam pelukannya. Beberapa waktu mereka terhanyut dalam kenangan kisah indah beberapa lalu. Mereka menjalin hubungan dengan diam-diam.

Laura yang melihat adegan itu, merasa gemas sendiri dan merasa ikut baper. Tidak menyangka orang-orang yang dia anggap sebagai anak-anak halunya, membuat dia berpikir sesuatu yang sedikit berlebihan.

Ternyata begini rasanya menjadi orang tua. Eh, iya ... aku kan belum menikah, batinnya.

"Ekheeemm ...." Laura sengaja berdehem memecah suasana yang menjebaknya menjadi sesosok asap obat nyamuk. Dia ada, namun tak dipedulikan.

Elsa kembali mencoba melepaskan diri. Namun, pelukan itu terus ditahan oleh Fernando Jose. "Tunggulah sejenak. Aku sungguh merindukanmu."

"Lepaskan! Aku merasa tidak enak pada Ibu Presdir. Kamu ini kenapa?"

"Aku sangat merindukanmu, Sayang."

Laura bergerak hendak meninggalkan mereka berdua. Elsa pun ikut bergerak untuk melepaskan diri dari dekapan pria itu. Fernando Jose mendekap erat tubuhnya.

"Jangan terlu dekat dengannya! Dia itu pasti memiliki sesuatu yang tersembunyi. Apa kamu lupa dengan sikap dia selama ini?"

Elsa memandang Fernando Jose dengan nanar dan marah. Dia merasa tidak rela bila seorang yang dikagumi dihina oleh orang lain. Termasuk seperti yang dilakukan oleh orang yang mengisi hatinya ini.

"Kau mau pergi ke mana Nona Vena?" tanya Fernando Jose, dingin.

Laura menghentikan langkahnya. Tanpa mengatakan apa pun, Elsa masih berusaha untuk melepaskan diri. Setelah lepas, Elsa berlari merapikan peralatannya yang masih berceceran. Tak lama, Elsa mengikuti langkah Presdir Vena-nya ini.

Fernando Jose menepuk tangannya dengan senyum sinis yang tipis. "Aku tak menyangka, ternyata kau begitu hebat bersandiwara wahai Nona Presdir?"

Akhirnya Laura membalikan tubuhnya, tepat berhadapan dengan Fernando Jose. Dia kembali memasang wajah sinis, melipatkan kedua tangan di dada. Dia ingin mendengar, apa yang akan diucapkan lagi, oleh pria ini.

"Kau begitu pintar mempermainkan wanita polos seperti dia. Padahal beberapa waktu lalu, kau baru saja mencoba tindakan penyergapan, dan penculikan terjadapnya."

Fernando Jose kembali menarik Elsa. "Kamu tahu, selama ini dia hanya berpura-pura baik. Apa kamu tidak ingat ketika malam waktu itu? Ketika malam saat kamu diikuti oleh banyak preman?"

Elsa mulai fokus mendengar dengan seksana. Dia memperhatikan Presdir Vena yang membuatnya kagum akhir-akhir ini. Memang benar seperti apa yang dikatakan oleh Fernando Jose. Dulunya Presdir Vena adalah wanita jahat dan kejam. Namun, tiba-tiba saja atasan utama ini berubah menjadi baik.

"Sudah! Lepaskan aku! Aku ingin bersama dengan Presdir Vena saja. Aku tidak ingin ada berita aneh yang menggangguku lagi!"

Fernando Jose merangkul pundak Elsa. Dia mencoba menangkap mata Elsa yang tak mau menatapnya. Pria itu menarik dagu Elsa. Namun, mata Elsa masih liar mengejar Presdir Vena sehingga membuat Fernando Jose menjadi geram.

"Elsa, tatap mataku!"

Akhirnya Elsa fokus menatap netra bewarna terang tersebut. Tatapan yang dulu membuat hatinya merasa teduh karena selalu merasa dilindungi. Namun, entah kenapa saat ini semua terasa berbeda.

"Aku janji, tak akan ada yang bisa menyakitimu. Termasuk, dia." Fernando Jose melirik Presdir Vena dari ujung matanya.

"Elsa, aku mohon kamu jangan pernah mendekat dengannya lagi. Aku tidak sanggup bila kamu disik sa olehnya."

Elsa merasa tidak terima saat Fernando Jose mangatakan hal tersebut. Dia meronta melepaskan dekapan dari Fernando Jose. "Lepas! Aku"

plaaaaak

Sebuah tamparan mendarat di pipi Fernando Jose. Elsa terlepas dari dekapan Fernando Jose. Elsa lari menuju ke arah Presdir Rivena Claudya yang begitu dikaguminya.

"Selamat Nona Laura Marrie! Anda berhasil membuat protagonis Elsa menjauh dari protagonis pria Fernando Jose." Laura mendengar suara SISTEM memberi informasi apa yang baru saja terjadi.

"Seperti apa yang telah Sistem janjikan, Anda akan mendapat hadiah. Waktu Anda berada di dalam novel ini akan dikurangi."

Mata Laura seakan membesar. Dia mencoba menjawab di dalam hati. "Maksudnya?"

"Kami akan mengembalikan Anda ke dunia nyata, Anda. Anda telah sukses menyelesaikan beberapa misi. Maka, setiap misi yang Anda selesaikan dengan baik, akan memberikan kesempatan semakin besar untuk kembali ke dunia nyata Anda!"

Perasaan Laura seketika menjadi bercampur aduk. "Bukan kah saya sudah meninggal?"

Namun, tak ada lagi jawaban dari Sistem. Meski sedikit geram pada Sistem yang suka seenaknya, tetapi sukses membuat Laura merasa bahagia. Dia akan bertemu kembali dengan orang-orang yang dikasihi di dunia nyata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!