16. Cemburu

Usai rekaman berakhir, semua memberikan tepukan tangan yang sangat meriah untuk seluruh kru yang bertugas. Kecuali satu pria yang hanya berekspresi datar terhadap acara tersebut.

Setelah semua benar-benar berakhir, seluruh anggota kru yang bertugas mengadakan acara makan malam bersama di sebuah hotel. Mereka berharap film yang tak lama lagi tayang, meraih kesuksesan besar.

Mereka semua melakukan doa bersama, agar apa yang diharapkan atas pekerjaan ini benar-benar berhasil. Acara makan dilakukan dengan senda gurau dan saling melempar teka-teki untuk diselesaikan.

Malam itu mereka habiskan untuk bersenang-senang. Menikmati waktu bersama seperti ini. Apalagi yang mentraktir mereka semua adalah seorang Rivena Claudya.

"Semoga saja ini akan menjadi awal yang baik bagi film yang kita garap semua, bersulang!" ucap Edward.

Semuanya mengacungkan minuman yang ada di tangan mereka. Lalu ketika Elsa akan mencicipi minuman tersebut, dihalangi oleh Presdir Vena. Dia sangat tahu karakter Elsa ini, yang lembut dan lemah. Dia tidak akan membiarkan orang lain menjatuhkannya saat melihat gadis itu jadi mabuk nantinya.

Malam pun semakin larut, kru perempuan telah kembali ke peraduan mereka satu per satu. Sementara kru pria mulai meminum minuman yang memabukan.

"Nona Vena, ayo bersulang denganku!" Edward menyerahkan gelas baru berisi anggur merah kepada Presdir Vena dan Elsa.

Melihat hal tersebut membuat Fernando Jose menjadi kesal. Karena Presdir Vena mau-mau saja menerima minuman tersebut.

Laura mengadu gelas miliknya dengan gelas Edward. Edward meminumnya, tetapi tidak dengan Laura. Gelas itu diletakan kembali ke atas meja. Sudah banyak jejeran gelas anggur dan wiski yang ditawarkan oleh kru dan produser pelaksana program yang mereka garap.

Namun, tak satu pun yang diminumnya. Laura memilih minum jus dan memperhatikan keadaan sekitar. Matanya nyalang melihat mata Fernando Jose menatap mereka secara bergantian.

Mata tersebut jelas menggambarkan bahwa pria itu begitu takut Rivena Claudya akan menyakiti gadis yang sangat dicintainya ini. Namun, Laura menikmati pemandangan itu.

Dia ingin sekali menguji cinta Fernando Jose terhadap Elsa. Lalu berbisik pada Edward beberapa waktu. Setelah itu Edward berbisik kepada seorang bawahannyw. Bawahannya itu melirik ke arah Elsa yang sedang berbicara dengan Presdir Rivena Claudya.

Setelah semua menyelesaikan makan malam, seorang pria bangkit dari tempat duduknya. Dia menuju bangku tempat Elsa duduk santai usai makan.

"Nona Elsa, apa kamu masih mengingatku?" tanya pria itu disambut tatapan panjang Fernando Jose dan Presdir Vena.

"Ooh, tentu. Kamu kan kameramen kami, Alex. Masa aku melupakan orang yang berulang kali merekamku?"

Alex menengadahkan tangannya. Hal ini membuat dahi Elsa jadi berkerut. Elsa hanya menggunakan bahasa tubuh menanyakan maksud tangan Alex ini.

"Apa kamu mau menghirup udara segar keluar dari tempat ini sejenak?"

Elsa melirik ke Presdir Vena dan Fernando Jose secara bergantian. Dua wajah itu menatapnya dengan sangat panjang. Tangan Alex kembali bergerak meminta Elsa segera menyambut uluran tangannya.

"Apa kamu keberatan, Nona?" tanya Alex kembali.

Elsa menanyakan pendapat Presdir Vena dengan beberapa kode yang dapat dipahami wanita yang ada di sampingnya ini. Presdir Vena pun memberi kode kepada Elsa menyatakan terserah. Mau menerima atau tidak.

"Bagaimana, Nona?" Kali ini suara Alex terdengar lebih ditekan.

Laura melihat Fernando Jose hendak bergerak dari bangku tempat dia duduk. Namun terhenti karena melihat Elsa mau mengikuti Alex meskipun tanpa menyambut uluran tangan Alex.

"Tentu, mari," ucap Elsa berdiri di samping Alex.

"Alex? Kali ini kau mendekati artis baru ternyata?" seloroh Edward. Hingga membuat semua mata memandang ke arah Elsa dan Alex.

Hal ini membuat Elsa menjadi salah tingkah. Melihat reaksi Fernando Jose membuatnya menjadi kurang nyaman.

"Ooh, barang kali saja kali ini saya bisa berlabuh dengan Nona ini kan, Boss?" balas Alex.

Laura melihat reaksi Fernando Jose yang menjadi semakin panas. Wajahnya merah menahan amarah. Elsa menikmati pemandangan ini. Lalu memperhatikan Elsa yang berjalan di samping Alex dengan perasaan canggung.

Beberapa waktu mereka berbicara, Elsa masih melirik Fernando Jose yang ikut berjalan ke arah mereka. Pria itu tampak menghirup udara dengan dalam. Lalu menghembuskannya dengan kasar. Alex menyadari kehadiran Fernando Jose, sang aktor tampan memberi salam dari jauh, khas lelaki. Fernando Jose hanya mengangguk dengan wajah kesal.

Laura menperhatikan dari jauh. Fernando Jose memperhatikan kedua orang tersebut dengan lirikan tajam. Sementara Elsa tampak menikmati obrolan yang berhasil dicairkan oleh Alex. Tidak ada lagi rasa canggung di antara mereka berdua. Sehingga membuat pria yang berdiri tak jauh dari mereka tampak menahan emosi karena cemburu.

Setelah beberapa waktu ngobrol, Alex mengajak Elsa masuk kembali karena Elsa terlihat kedinginan. Hembusan angin malam membuat Elsa tergidik. Saat Alex mengajak Elsa masuk kembali, Fernando Jose menghalangi. Fernando Jose melepaskan jas yang melekat pada tubuhnya, memasangkan pada Elsa.

"Sekarang giliranku yang berbicara berdua dengan gadis ini. Kau boleh pergi!" ucap Fernando Jose, dingin.

"Baik lah," ucap Alex melirik sejenak dan masuk.

Elsa mencoba melepas jas yang dipasangkan padanya. Namun tubuh Elsa dipeluk dari belakang oleh Fernando Jose. "Kenapa kamu selalu menghindariku?"

"Sudah lah! Kamu jangan begini! Bagaimana jika ada berita baru lagi? Aku tak sanggup terus diburu oleh paparazzi dan wartawan!"

Fernando Jose menarik Elsa sehingga wajah mereka saling bertemu. "Katakan padaku, apa kamu sudah melupakanku begitu saja?"

Elsa mendorong Fernando Jose, dan melepaskan jas yang terpasang pada tubuhnya, melemparkan pada pria itu. "Sudah lah, aku ingin masuk saja."

Fernando Jose menatap langkah yang terus berangsur meninggalkannya. Dia menangkap Presdir Vena menyunggingkan senyum sinis kepadanya. Fernando Jose mengepalkan tangannya geram. Tampak Presdir Vena merangkul pundak Elsa, sambil melirik tersenyum sinis kepadanya.

Bagaimana Fernando Jose? Apa kau takut aku menyakitinya?

Tanpa terasa waktu terus berinsut semakin malam. Acara makan malam ini tak luput ditambah dengan acara minum minuman yang memabukan bagi yang menyukainya. Hingga semua usai dan pulang satu per satu mulai pergi karena mabuk berat.

Hingga yang tersisa tiga orang dari seluruh kru yang ikut serta tadi. Tiga orang itu antara lain Presdir Vena, Elsa, dan satu pria lagi adalah Fernando Jose.

Fernando Jose sengaja menanti mereka berdua. Dia merasa khawatir Presdir Vena akan menyakiti gadis yang dicintainya ini. Dia terus mengawasi mereka berdua. Dia khawatir, saat mereka berdua saja, Presdir Vena akan menyakiti gadis itu.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!