15. Talk show

Rekaman yang diam-diam diambil oleh seseorang tersebut booming tersebar dalam internet. Sehingga berita tersebut menjadi hot topik di dalam dunia maya. Sekaligus membuat khalayak penasaran dengan film yang tengah digarap oleh perusahaan yang bekerja sama dengan Presdir Vena.

Potongan cuplikan film tersebut tersebar dan mendapat sambutan hangat oleh masyarakat. Karena karakter Vena yang bekerja sama dengan perusahaan perfileman ini memiliki sikap yang sangat dikagumi oleh masyarakat.

Menganggap sang Presdir Rivena Claudya memiliki cara yang aesteitik dalam menghukum Rose. Nama perusahaan Vena semakin melejit, begitu juga dengan Rose ikut melejit. Meski hal yang dibicarakan merupakan sasuatu yang buruk, paling tidak nama Rose masuk ke dalam trending topik.

Sementara Tuan Adam, ayah dari Vena menjadi murka saat mengetahui Elsa dimarahi oleh publik figure yang bernama Rose. Sehingga Tuan Adam mendatangi kantor yang telah dihibahkannya kepada putrinya, Vena.

Dia mencari seseorang yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Lalu Vena mengatakan bahwa dirinya lah yang bertanggu jawab atas segala hal yang terjadi. Karena lalai tidak memberikan ruang khusus pada masing-masing aktor dan aktris yang sedang bekerja.

"Untuk ke depannya, saya akan melakukannya dengan lebih baik lagi," ucap Vena kepada ayahnya dengan tegas.

Beberapa waktu kemudian, syuting kembali dimulai. Kali ini Rose tidak berani macam-macam lagi kepada anak baru yang bernama Elsa. Karena dia sudah mengetahui kedekatan Elsa dengan Presiden Direktur Rivena Claudya bukan lah kedekatan yang biasa.

Meski pun Elsa sama sekali tidak memiliki bakat, tetapi sutradara tidak sanggup menegurnya. Karena dia takut hal yang dialami oleh Rose, akan menimpanya jika berani berbuat sesuatu yang aneh pada anak kesayangan Presdir Vena.

Setiap kejadian yang terjadi di dalam penggarapan film yang mereka buat, mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Secara tak langsung promo atas film tersebut telah heboh sebelum ditayangkan. Masyarakat yang tak sabar, meminta agar home production film tersebut segera menayangkannya.

Karena antusiasme masyarakat atas film itu, membuat kru yang menggarap film tersebut mendapat undangam secara eksklusif di layar televisi. Seluruh kru dan aktris yang bertugas diwawancarai dalam acara gelar wicara (talk show) yang sangat terkenal di negara mereka.

Sosok Rose dan Elsa menjadi semakin booming karena kejadian beberapa waktu lalu yang viral dalam internet. Mereka menjadi pemeran dalam rekaman diam-diam tersebut. Tentunya tokoh utaman yang paling melejit karena kejadian tersebut adalah sosok Rivena Claudya.

Setelah semua usai diwawancarai, akhirnya Vena mendapat giliran terakhir dan menjadi yang paling dinantikan. Vena yang diisi oleh jiwa Laura Marrie menyambut hangat tanggapan positif yang didapatkannya⁰ dari masyarakat.

"Apa yang sebenarnya terjadi hingga menjadi viral di dunia maya?" tanya sang pembawa acara.

Seorang Rivena Claudya menanggapi pertanyaan tersebut dengan candaan. Dia malah menanyakan kembali kepada sang pembawa acara. "Kira-kira kejadian apa ya?" tanyanya.

Pembawa acara tertawa dan mengajak para penonton untuk tertawa juga. "Aku disuruh berandai masuk pada tubuhnya ternyata." Penonton pun tertawa atas dua aksi lucu publik figur tersebut.

"Sebenarnya, kemarin itu aku sengaja lho? Karena aku tahu kami sedang direkam oleh seseorang. Makanya aku sedikit berakting." Vena melambaikan tangannya kepada kamera, memberikan flying kiss kepada pemirsa yang menonton acara tersebut di rumah.

"Ternyata Anda orang yang sangat humoris sekali Nona Vena. Padahal jelas sang pengunggah mengatakan bahwa kejadian tersebut direkamnya secara diam-diam. Dia tidak menyangka animo masyarakat negara ini begitu excited dengan tindakan heroik yang Anda lakukan ini.

Vena kembali melambaikan tangannya kepada kameramen untuk fokus kepada dia. "Sang pengunggah, I Love You! Kamu sudah membuatku jadi terkenal. Bahkan aku lebih terkenal dibanding artis papan atas niihh?" Vena memberikan mini love lewat sorotan kamera yang fokus kepadanya. Sejenak dia melirik Fernando Jose yang sedari tadi hanya terdiam.

Semua yang menyaksilan acara tersebut tertawa terbahak, tidak menyangka seorang CEO wanita muda ini begitu rendah hati. Padahal berita beredar mengatakan bahwa Presdir Vena memiliki watak yang sangat arogan, angkuh, dan sangat sombong.

Namun, yang mereka lihat bahwa ternyata seorang Rivena Claudya adalah wanita muda, nan cantik, baik hati, pembela kebenaran, dan tidak sombong. Sehingga membuat masyarakat yang menonton acara tersebut benar-benar jatuh hati pada sosok yang mereka wawancarai saat ini.

"Apa pesan dan kesan yang akan Anda sampaikan kepada para pemirsa yang menyaksikan acara ini?"

Presdir Vena terlihat tengah memikirkan sesuatu. Setelah kamera benar-benar fokus terhadap wajahnya, baru lah dia mulai bicara.

"Halo semuanya ... Jangan lupa saksikan penayangan film yang kami garap nanti ya. Film tersebut berkisah antara kisah cinta yang berbeda kasta dan ras. Jadi wajib ditonton ya!"

Presdir Vena menyudahi pesannya terhadap masyarakat. Hal ini membuat sang pembawa acara merasa tidak puas, karena dia mengharapkan Presdir Vena bisa mengatakan sesuatu yang bisa memotivasi masyarakat yang menonton acara ini.

"Hanya itu saja, Nona Vena? Apakah ada hal yang yang bisa Anda sampaikan kepada seluruh masyarakat negeri ini yang menonton Anda di televisi mereka?"

Laura tampak berfikir kembali. "Apa ya?" Laura menggoyang Rose yang kebetulan duduk di sampingnya.

Akhirnya Rose angkat bicara. "Jangan menilai seseorang hanya lewat wajahnya saja," timpal Rose yang ikut menjadi terkenal karena kejadian tersebut.

Laura bertepuk tangan. "Nah, itu bener banget. Don't Judge a Book by its Cover!" tambah Laura.

Rose kembali memberi penjelasan bahwa dulu menyangka bahwa Presdir Vena itu adalah orang yang jahat. Hal ini ditambah karena sorot matanya yang tajam. Sehingga terkadang membuat orang lain salah paham akan watak yang tersembunyi dalam diri seseorang.

Rose melakukan ini tentu bukan karena benar-benar menyukai Vena. Namun untuk mengambil hati masyarakat. Dia tahu bahwa Presdir ini tengah dielukan oleh masyarakat. Dengan begini, dia berharap namanya pulih dan semakin melejit ke depannya.

Akhirnya Elsa dengan malu-malu membenarkan apa yang disampaikan oleh Rose. Tampilan polos Elsa pun mencuri perhatian masyarakat. Secara diam-diam ada sepasang mata yang terus memperhatikannya berbicara terus memuji wanita yang dibencinya.

Pria itu tidak setuju bahwa Elsa ikut terjun ke dalam dunia seni peran. Dia takut jika Elsa akan jatuh bangun di dalam dunia hiburan ini. Seperti yang tengah dia alami saat ini. Hal yang paling ditakutkannya lagi adalah, jika Elsa menjadi sosok yang selalu dilihat oleh orang lain. Memikirkannya saja membuat hati Fernando Jose terbakar.

Nama Fernando Jose tidak terlalu melejit kali ini. Karena pamornya dikalahkan oleh nama seorang Rivena Claudya. Dia bagai cecunguk yang tidak diperhatikan sama sekali dalam talk show tersebut.

*

*

*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!