10. Dia milikku

Karena tidak mendapatkan jawaban atas keadaan Elsa, akhirnya Fernando Jose mendatangi mantan kantor tempat dia bekerja. Semua mata memandangnya dengan tatapan heran. Namun, seakan sudah memahami, mereka langsung melirik Elsa dari sudut mata masing-masing.

Melihat kedatangan Fernando Jose, membuat Elsa berlari ke ruang rapat yang dalam keadaan kosong. Fermando Jose mengikuti langkah di mana Elsa bersembunyi. Namun, dengan cepat Elsa mengunci ruangan tersebut dan menangis tersedu.

"Elsa, bagaimana keadaanmu?"

Elsa hanya menitikan air mata dalam diamnya. Dia masih mengingat semua kelakuan yang didapat setelah berita kedekatan mereka terungkap. Hingga menjelang laki-laki ini sampai, dia masih menjadi bahan bully orang-orang di kantor ini.

Namanya Elsa, seorang mahasiswa magang, yang memilih perusahaan ini sebagai tempat praktek kerja tugas akhir. Demi segera menyelesaikan pendidikan strata satu di bidang manajemen.

Perkenalan mereka pun terbilang cukup singkat. Di mana Elsa yang kala itu sebagai orang yang baru menginjakan kaki di perusahaan tersebut, tak sengaja bertemu Fernando Jose. Aktor tampan itu adalah idolanya semenjak beberapa tahun terakhir.

Waktu demi waktu berlalu, dengan kerja sama intens, membuat Fernando Jose ikut merasa jatuh hati kepada Elsa. Elsa yang terlihat sangat riang dan polos, selalu berhasil mencuri perhatiannya.

Suatu hari Presdir Vena mengetahui hubungan yang mereka jalin secara diam-diam. Sehingga kala itu, Fernando sering mendapatkan Elsa selalu disiksa oleh Vena. Sehingg dia menutuskan seseorang yang sangat dipercayai untuk diam-diam menjaga Elsa.

Suatu hari, saat Elsa harus pulang malam karena diberi tugas yang sangat banyak oleh Vena, Elsa seperti diikuti oleh beberapa orang penjahat. Kalau itu, Fernando Jose tengah melakukan syuting, sehingga tidak bisa menjemput Elsa pulang.

Maka, yang menjaga gadis itu ialah seorang yang sangat dipercayai oleh Fernando Jose. Dia menemukan Elsa tengah dikepung oleh beberapa penjahat bayaran. Para penjahat itu diduga merupakan orang suruhan dari Presdir Vena.

Orang suruhan Fernando Jose datang berdiri di hadapan Elsa. "Kamu pergi lah! Biar aku yang menyelesaikan urusan ini!" ucapnya.

"Ta-tapi, Kak? Mereka itu sangat banyak. Aku akan membantu memanggil polisi!" Elsa berlari namun ada yang hendak mengejarnya.

duuuughh

Pria itu memberikan tendangan kepada penjahat yang ingin mengejar Elsa. "Urusan kalian adalah denganku!"

Para penjahat tersebut menyeringai. Mereka membuka dasi yang melekat di leher lalu memutarnya pada kepalan tangan.

Elsa berlari dan terus berlari mencari pos polisi terdekat. Setelah itu dia segera melaporkan bahwa ada penjahat yang tengah menyerang seseorang. Polisi tersebut langsung menuju lokasi. Namun, ternyata, tak satu pun yang terlihat di sana.

"Anda mau mempermainkan kami, Nona?"

Elsa menggelengkan kepala, "Saya tidak berbohong, Pak. Tadi mereka ada banyak di sini. Ada satu pria yang dise--" Tiba-tiba Elsa memikirkan hal buruk telah terjadi pada pria yang menolongnya tadi.

"Pak, percayalah. Mereka pasti membawa pria tadi ke suatu tempat!"

*

*

*

"Elsa ... keluar lah! Aku ke sini karena ingin berbicara denganmu!"

Semua yang ada di dalam kantor tersebut, saling berbisik. Tentunya membisikan sesuatu yang tidak sedap. Hingga sampai langsung ke telinga Laura.

Laura bergegas menuju lokasi drama tersebut. Dia melihat keromantisan seorang pria yang berada di luar pintu memohon sang kekasih membujuk gadisnya untuk berbicara. Melihat hal tersebut, membuat hati Laura sang penulis begitu terenyuh.

Laura kembali mendengar bisikan-bisikan tersebut. Dilihatnya semua mata terus memandang ke arah Fernando Jose sebelah mata. Akhirnya membuat Laura menarik pria tersebut untuk diajak berbicara di dalam kantornya secara pribada.

"Apa yang kau lakukan padanya? Apa kau tak cukup puas membuat dia terlibat dalam masalahmu?"

Rahang Fernando Jose tampak mengeras. Dia merasa geram, saat Vena terus ikut campur pada urusan percintaan mereka berdua. "Bisa kah kau beri kami waktu untuk berbicara berdua?"

Laura duduk kembali di kursi putarnya. "Apa tak kau lihat keadaan saat ini? Kau datang di waktu yang tidak tepat."

Fernando Jose berjalan mendekat ke arah Vena. Memukul meja kerja milik wanita itu. "Aku tak butuh komentar darimu! Aku hanya ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja."

Laura pun bangkit, menantang sorot tajam mata itu. "Jika kau ingin dia merasa tenang, maka kau harus menjauhi dia!"

Fernando Jose dengan refleks menjepit dagu Laura, menatap langsung netra dengan sorot tajam milik wanita itu. "Lepaskan dia! Aku akan membawanya pergi!"

Laura mengibaskan tangan pria yang membuatnya terjepit. Lalu mendorongnya hingga terjengkang. Sekarang giliran Laura menundukan tubuhnya dan menjepit gadu pria itu.

"Kau harus tahu, bahwa dia lah yang meminta kesempatan untuk magang di tempat ini. Itu berarti, dia adalah milikku! Apa kau mampu memberikan nilai secara formali untuk membantu penilaian dan study akhirnya?"

Tiba-tiba, Sistem memberitahukan bahwa Laura telah menuntaskan misi. "Selamat! Misi untuk menyatakan bahwa Protagonis Elsa sebagai milik Anda, dinyatakan berhasil."

Laura mulai menyadari jika suasana hatinya sesuai dengan misi yang diberikan, maka dia akan berhasil melaksanakan misi tersebut. Namun dia merasa semakin heran atas segala perintah yang diberi oleh Sistem. Lalu Laura melepas jepitan pada dagu Fernando Jose.

"Kau boleh pergi! Jangan mengganggu dia lagi! Kau hanya akan menyusahkan dia!"

Pria itu bangkit, merapikan pakaian dengan kasar meninggalkan ruangan tersebut. Pria tampan itu kembali ke tempat di mana Elsa mengunci diri. "Elsa, jika kamu merasa menderita di tempat ini, maka ikut lah denganku! Kamu tidak perlu bekerja dengan wanita jahat itu. Nanti aku akan bantu segala hal untuk mendapatkan nilai yang bagus untukmu!"

Di dalam ruang rapat tersebut, Elsa hanya membisu. Dia memeluk lutut merasa ketakutan pada apa yang akan memimpanya setelah ini.

Kembali ke ruang kerja Presdir Vena, sebuah undangan melalui pesan pribadi masuk pada ponsel milik Vena. Laura membaca pesan tersebut yang masih datang dari Edward. Pria yang menginginkan investasi dari perusahaannya. Kali ini, Laura menerima undangan tersebut. Ada hal yang telah memenuhi isi kepalanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!