Part 008 # Malam Pertama Dengan yang Ke Dua

Yasmine beranjak dari duduknya, menerjang Alfin yang masih berdiri di depan pintu. "Minggir!" Kesal Yasmine sembari mendorong tubuh Alfin ke samping.

"Lif! Buka nggak! Aku nggak terima ya! Kamu apa-apaan sih! Buka Nggak!" Teriak Yasmine.

Alfin yang ada di sebelahnya sampai nyengir karena berisik, ia bahkan sampai menutup kedua telinganya. "Benar-benar bar-bar," gumam nya yang masih bisa di dengar oleh Yasmine.

Tapi, Yasmine tidak perduli. Ia tetap menggedor pintu itu.

Yasmine dan Alifa memang berbanding terbalik. Jika Alifa lembut, maka, Yasmine kasar. Jika Alifa dewasa, kalem, maka Yasmine kebalikannya. Yasmine adalah perempuan manja, dan kekanak-kanakan.

Maka dari itu jarang sekali pemuda yang mau dengan dirinya. Karena setiap pemuda menginginkan wanita yang baik, Sholehah dan dewasa. Pintar masak juga tentunya. Tapi, tidak dengan Yasmine, ia bahkan tak tahu caranya masak air.

Yasmine adalah sosok perempuan penuh kasih sayang, semua kasih sayang ia dapatkan, jadi jangan salahkan dia jika sampai kini masih begitu manja.

Terlepas dari pergi nya Reyhan, dua lelaki sebelumnya adalah lelaki yang kenal lewat media sosial dengan Yasmine. Jadi tidak mengerti dengan jelas seperti apa sebelumnya mereka. Lagi pun Yasmine tidak ingin pacaran, akhirnya semuanya jadi berantakan karena sebelumnya tidak saling mengenal dan keluarga pun tak tahu asal-usul calon suami sebelumnya.

Kembali ke kamar.

Alfin lantas duduk di ranjang, menunggu Yasmine yang masih setia menggedor-gedor pintu.

"Percuma, kamu gedor-gedor Yas." Ujar Alfin.

"Terus. Pasrah aja gitu, di sini, sama kamu?! Ogah!" Ketus Yasmine.

"Udah nggak sedih ya?! Udah kembali tuh jutek nya." Seloroh Alfin.

Yasmine mengembuskan nafas kasar lantas melepas rok mukenah nya, tapi tidak dengan mukenah atasannya. Ia tidak mau membuka jilbabnya di depan Alfin. Padahal Alfin adalah suaminya.

Keduanya memang tidak pernah terlibat dalam obrolan, sekali nya ngobrol sekilas saja. Dan ya ... Yasmine memang jutek orang nya, ia selalu saja seperti itu pada setiap laki-laki.

Bahakan sampai sama Reyhan pun sama, namun Reyhan yang dewasa mampu mempertahankan Yasmine sampai mau berjalan menuju pelaminan. Yang akhirnya peran nya harus di gantikan oleh Alfin.

Yasmine melipat rok mukenah dan sajadahnya, lalu di taruh nya di atas meja. Ia berdiri di depan jendela, menyibak gorden dan menatap ke arah luar sana. Yang menampakan sebuah halaman depan rumah Alfin. Ya, rumah Alfin dan Alifa.

Alfin menatap dari tempat duduknya, memandang punggung berbalut mukenah yang menatap ke luar jendela.

Ia tersenyum, ia tahu kalau Yasmine sama seperti dirinya. Bingung dan malu. Karena keduanya memang tidak pernah berada di keadaan berdua saja. Inilah kali pertama mereka berdua dalam satu ruangan.

"Kamu, nggak lapar Yas?! Kamu makan terkahir pagi-pagi 'kan?!" Tanya Alfin.

Yasmine diam tak menjawab.

"Kadang ... apa yang kita kira baik, belum tentu baik menurut Allah. Begitupun sebaliknya, apa yang menurut kita buruk, belum tentu buruk bagi Allah." Ujar Alfin.

Yasmine masih diam, namun ia mendengarkan.

"Allah lah sebaik-baiknya perencana Yas, kita tidak bisa berbuat apa-apa, saat Allah menetapkan yang lain sementara itu bukan ingin kita. Kita hanya perlu bersyukur dalam setiap hal." Sambung Alfin.

"Sudah ceramahnya Pak Ustadz, aku mau tidur." Kata Yasmine dengan membalik badannya.

"Silakan," Alfin mempersilakan Yasmine untuk ke ranjang.

Yasmine mendekat dan mengambil bantal, ia lalu menaruhnya di atas permadani yang terbentang di sebelah ranjang. Alfin hanya melihat tanpa menegur. Percuma saja ia mengatakan apapun. Jelas tidak akan di dengar dan di pakai oleh Yasmine untuk saat-saat ini.

Jadi, yang Alfin lakukan hanya diam membiarkan.

...***...

Malam pertama dengan yang ke dua, mengingat ini Alfin tersenyum sedih. Dalam benaknya tidak pernah terpikir akan seperti ini. Tapi pada kenyataannya ....

Alfin tersenyum setelah mendengar suara dengkuran halus dari Yasmine. Ia tak ingin memindahkan Yasmine ke atas ranjang, tapi ia turut tidur di bawah. Alfin mengambil selimut dam menyelimuti tubuh Yasmine.

Lalu, ia mengambil selimut lain untuk alas dirinya tidur. Tidak mungkin 'kan, Alfin tidur di ranjang sementara istri nya tidur di lantai. Ah, lagi-lagi kata istri terasa susah di ucapkan di mulut Alfin. Ia masih merasa tengah bersama orang lain di kamar ini.

...***...

Sementara itu, Alifa kini tengah duduk ditemani Mbak Ina. Minum teh di ruang keluarga. Sebenarnya ia kasihan pada Alfin dan Yasmine yang ada di dalam sana, dengan perut yang kelaparan. Tapi, jika tidak seperti ini, lantas bagaimana keduanya akan bicara?! Begitu pikir Alifa, tanpa tahu yang sebaliknya di dalam kamar.

"Mbak, Lifa kok mau sih, punya madu?!" Tanya Mbak Ina.

Alifa yang baik pada semua, tak pernah membedakan antara majikan dan pekerja. Jadi, Mbak Ina merasa seperti tengah ngobrol dengan seorang Kakak. Karena memang Ina lebih muda dari Alifa.

"Kenapa, tidak mau Mbak In?! Berbagi itu indah 'kan?!" Gurau Alifa.

"Ya, 'kan nggak berbagi suami juga Mbak." Kata Mbak Ina.

"Hehehe," Alifa tertawa lirih, "aku pasti akan rela berbagi suami, apalagi jika berbagi dengan sahabatku yang paling aku sayangi Mbak In, Yasmine itu begitu penting, dialah yang selalu membuatku tertawa dengan segala manja nya." Ujar Alifa jujur.

"Tingkahnya selalu membuat orang-orang di sekitarnya menghangat," sambung Alifa.

"Ya, kalau sudah kenal Mbak. Kalau belum kenal mah kata orang-orang Mbak Yasmine galak." Seloroh Mbak Ina.

Alifa semakin melebarkan senyumnya, "iya. Dia memang galak. Tapi, di balik galaknya, dia juga hanya manusia biasa yang bisa menangis karena sebuah ucapan yang menyakitkan. Aku pernah melihat nya menangis sampai aku sendiri merasakan sakitnya Mbak In. Pernah menemani nya berjalan di jalan yang penuh dengan cemoohan. Ya ... di depan orang-orang ia terlihat bodoh amat, tapi, di belakang orang-orang, ia merasakan sakit yang begitu luar biasa. Sakit hati yang tidak ada obatnya. Jadi, bagaimana bisa aku membiarkan sahabatku kembali merasakan itu untuk yang ke tiga kalinya Mbak In." Curhat Alifa panjang lebar.

Ya, yang tahu tentang segalanya pada Yasmine adalah Alifa.

Mbak Ina mengangguk, "iya. Mbak, aku juga kasihan jika sampai gagal lagi. Walaupun belum bisa menerima juga, kalau ternyata yang menikahinya Mas Alfin. Tapi, ya ... mau bagaiman ya Mbak, semua sudah terjadi. Saya hanya bisa mendoakan agar Mbak Alifa, Mas Alfin dan Mbak Yasmine akur selalu, bahagia selalu, bisa bersama-sama berjalan melewati hari-hari berikutnya tanpa ada perselisihan." Ujar Mbak Ina.

"Aamiin ... Allahuma Aamiin. Makasih doanya Mbak In," ucap Alifa serius.

Alifa lantas menghabiskan teh nya, ia juga tidak makan malam ini. Tidak mungkin dia tidur dalam keadaan kenyang sementara suami dan madu-nya tidur dalam keadaaan lapar. Lagi pun jika makan, pasti lah rasanya jelas tidak akan enak, makan tanpa kehadiran orang-orang tersayang nya.

Setelah habis teh nya, Alifa lantas naik ke lantai atas. Kamarnya. Ia juga ingin istirahat.

Tadi, ia sudah pesan pada Mbak Ina kalau sudah lewat larut malam, kunci kamar Yasmine suruh di buka. Takutnya keduanya kehausan karena di kamar tamu tidak ada stok air minum.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

mampir

2023-07-11

1

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

Alifa seorang sahabat yg membuat sahabatnya/Yasmine memasukkan kedalam penderitaan tanpa minta persetujuan dahulu dari Yasmine.

2023-03-31

1

Noviyanti

Noviyanti

semoga kamu tidak menyesal ya alifa

2023-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Part 001 # Bukan Ingin Yasmine
2 Part 002 # Mimpi Buruk Yasmine
3 Part 003 # Kenyataan Pahit
4 Part 004 # Kenapa?
5 Part 005 # Taman Bunga
6 Part 006 # Seatap Tiga Nyawa
7 Part 007 # Hati yang Belum Menerima
8 Part 008 # Malam Pertama Dengan yang Ke Dua
9 Part 009 # Nasihat Umi Untuk Alfin
10 Part 010 # Nasihat Umi Untuk Yasmine
11 Part 011 # Curhat Yasmine
12 Part 012 # Ternyata
13 Part 013 # Bertiga Dalam Satu Bicara
14 Part 014 # Berteman
15 Part 015 # Mama Dan Papa Datang
16 Part 016 # Mogok
17 Part 017 # Kabar yang Mengagetkan
18 Part 018 # Mengambil Mobil (bagian 1)
19 Part 019 # Mengambil Mobil (Bagian 2)
20 Part 020 # Hati yang Aneh
21 Part 021 # Lagu Favorit
22 Part 022 # Satu Imam Dua Makmum
23 Part 023 # Memeluk Makmum Ke Dua
24 Part 024 # Di Antar Suami
25 Part 025 # Banyak yang Di Pikirkan
26 Part 026 # Toko Kue
27 Part 027 # Rasa Cemburu
28 Part 028 # Pulang Ke Rumah Ibu
29 Part 029 # Solusi dari Ibu
30 Part 030 # Nasihat sang Kakak
31 Part 031 # Di Jemput
32 Part 032 # Mengatakan nya
33 Part 033 # Ketakutan Yasmine
34 Part 034 # Tak Lagi Sama
35 Part 035 # Ke Suatu Tempat
36 Part 036 # Nasihat Ibu Naila
37 Part 037 # Maaf Dan Terimakasih
38 Part 038 # Apartemen
39 Part 039 # Rasa yang Aneh
40 Part 040 # Makan Mie
41 Part 041 # Gelombang Cinta
42 Part 042 # Pengakuan
43 Part 043 # Belanja
44 Part 044 # Satu Pelukan
45 Part 045 # Merasakan Bagaimana Rasanya Alifa
46 Part 046 # Rumah Baru
47 Part 047 # Porsi Cinta yang Sama
48 Part 048 # Lagi Pengin Di Manja
49 Part 049 # Gampang Nangis, Gampang Tertawa
50 Part 050 # Mangga Muda
51 Part 051 # Perasaan yang Sama
52 Part 052 # Rasanya Berbagi Suami
53 Part 053 # Positif
54 Part 054 # Sepuluh Minggu
55 Part 055 # Jangan Menyesal
56 Part 056 # Rasa Rindu
57 Part 057 # Merasa Paling Tampan
58 Part 058 # Satu Supir Dua Penumpang
59 Part 059 # Sudah Bersama Sejak Lama
60 Part 060 # Cinta yang Besar
61 Part 061 # Kabar Bahagia
62 Part 062 # Langkah yang Sama
63 Part 063 # Tempat Indah Untuk Kabar Bahagia
64 Part 064 # Kejutan Untuk Ibu Hamil
65 Part 065 # Kumpul Semua calon Nenek-kakek
66 Part 066 # Seperti Mengingat Sesuatu
67 Part 067 # Senyumin Aja Untuk yang Lalu
68 Part 068 # Beda Bayangan
69 Part 069 # Inilah Hidup Yas
70 Part 070 # Ada Apa?
71 Part 071 # Tiga Nama Dalam Satu Lingkaran
72 Part 072 # Kesempatan
73 Part 073 # Bangun Dalam Bahagia
74 Part 074 # Rasa Itu Kembali Muncul
75 Part 075 # Empat Bulanan
76 Part 076 # Rasa yang Terpendam
77 Part 077# Dua Hati Dengan Satu Rasa
78 Part 078 # Lebih Dari Sakit
79 Part 079 # Luka Hati
80 Part 080 # Rasa Cemburu yang Besar
81 Part 081 # Menjauh
82 Part 082 # Saran Dari sang Kakak
83 Part 083 # Kesedihan Seorang Ibu
84 Part 084 # Tidak Bisa
85 Part 085 # Biarkan Aku Sendiri
86 Part 086 # Dilema Cinta
87 Part 087 # Meminta Saran
88 Part 088 # Flashback
89 Part 089 # Tak Menemukan Jalan
90 Part 090 # Dukungan Umi
91 Part 091 # Para Orang Tua Baik-baik Saja
92 Part 092 # Membujuk 1
93 Part 093 # Membujuk 2
94 Part 094 # Menurut
95 Part 095 # Resign
96 Part 096 # Surat Dari Yasmine
97 Part 097 # Isi Surat Yasmine
98 Part 098 # Kamu Di Mana?
99 Part 099 # Bagaimana Bisa?
100 Part 100 # Datang
101 Part 101 # Terucap
102 Part 102 # Tak Selamanya Cinta Harus Bersatu
103 Part 103 # Mengikuti Arus
104 Part 104 # Cinta Ibu
105 Part 105 # (Tidak) Baik-baik Saja
106 Part 106 # Bahgialah
107 Part 107 # Pulang
108 Part 108 # Mantan Madu
109 Part 109 # Kembali Untuk Pergi
110 Part 110 # Kehidupan Baru
111 Part 111 # Sahabat Baru
112 Part 112 # Rasa yang Sesungguhnya
113 Part 113 # Sadar Akan Hati
114 Part 114 # Tujuh Bulanan
115 Part 115 # Jangan Panik
116 Part 116 # Tangisan Bayi
117 Part 117 # Muhammad Taqa El Fatih
118 Part 118 # Taqa Pulang
119 Part 119 # Baiklah
120 Part 120 # Permintaan Taqa
121 Part 121 # Rasa Senang Taqa
122 Part 122 # Tidak Mau
123 Part 123 # Taka Mau Pulang Saja
124 Part 124 # Ibu, Aku Mau Ayah
125 Part 125 # Aku Dapat Ayah
126 Part 126 # Serius
127 Part 127 # Deg-degan
128 Part 128 # Menemui Ayah Dan Ibu Bagian 1
129 Part 129 # Menemui Ayah Dan Ibu Bagian 2
130 Part 130 # Dua Sahabat
131 Part 131 # Malam yang Hangat
132 Part 132 # Perlahan Lepaskanmu
133 Author Abal-abal menyapa
134 Part 133 # Bertemu Nenek Umi
135 Part 134 # Menuju
136 Part 135 # Rencana Satu Bulan Lagi
137 Part 136 # Dejavu
138 Part 137 # Aku Bahagia
139 Part 138 # Alisha Yasmine Dan Alisia Yasmine
140 Part 139 # Ungkapan (Bagian 1)
141 Part 140 # Ungkapan (Bagian 2)
142 Part 141 # Senyuman Manis
143 Part 142 # Jilbab Untuk Ibu
144 Author Bertanya (Takon)
145 Part 143 # Hadiah Dari Suami
146 Part 144 # Tidak Ada yang Tahu Perasannya
147 Part 145 # Air Matanya Keluar
148 Part 146 # Di Sambut Baik
149 Part 147 # Kabar Duka
150 Part 148 # Masih Sama
151 Part 149 # Maaf
152 Part 150 # Alifa Pulang
153 Part 151 # Bercerita
154 Part 152 # Flashback
155 Part 153 # Akhir Dari Cerita
156 Part 154 # Bonus 1
157 Terimakasih dari Author
158 Part 155 # Bonus 2
159 Part 156 # Bonus 3
160 Part 157 # Bonus 4
161 #Part 158#Bonus 5
162 Part 159# Tak Ada yang Mengerti (Taqa)
163 Part 160 # S2
164 Part 161 # S2
165 Part 162 # S2
166 Part 163 # S2
167 Part 164 # S2
168 Part 165 # S2
169 Part 167 # S2
170 Part 168 # S2
171 Part 169# S2
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Part 001 # Bukan Ingin Yasmine
2
Part 002 # Mimpi Buruk Yasmine
3
Part 003 # Kenyataan Pahit
4
Part 004 # Kenapa?
5
Part 005 # Taman Bunga
6
Part 006 # Seatap Tiga Nyawa
7
Part 007 # Hati yang Belum Menerima
8
Part 008 # Malam Pertama Dengan yang Ke Dua
9
Part 009 # Nasihat Umi Untuk Alfin
10
Part 010 # Nasihat Umi Untuk Yasmine
11
Part 011 # Curhat Yasmine
12
Part 012 # Ternyata
13
Part 013 # Bertiga Dalam Satu Bicara
14
Part 014 # Berteman
15
Part 015 # Mama Dan Papa Datang
16
Part 016 # Mogok
17
Part 017 # Kabar yang Mengagetkan
18
Part 018 # Mengambil Mobil (bagian 1)
19
Part 019 # Mengambil Mobil (Bagian 2)
20
Part 020 # Hati yang Aneh
21
Part 021 # Lagu Favorit
22
Part 022 # Satu Imam Dua Makmum
23
Part 023 # Memeluk Makmum Ke Dua
24
Part 024 # Di Antar Suami
25
Part 025 # Banyak yang Di Pikirkan
26
Part 026 # Toko Kue
27
Part 027 # Rasa Cemburu
28
Part 028 # Pulang Ke Rumah Ibu
29
Part 029 # Solusi dari Ibu
30
Part 030 # Nasihat sang Kakak
31
Part 031 # Di Jemput
32
Part 032 # Mengatakan nya
33
Part 033 # Ketakutan Yasmine
34
Part 034 # Tak Lagi Sama
35
Part 035 # Ke Suatu Tempat
36
Part 036 # Nasihat Ibu Naila
37
Part 037 # Maaf Dan Terimakasih
38
Part 038 # Apartemen
39
Part 039 # Rasa yang Aneh
40
Part 040 # Makan Mie
41
Part 041 # Gelombang Cinta
42
Part 042 # Pengakuan
43
Part 043 # Belanja
44
Part 044 # Satu Pelukan
45
Part 045 # Merasakan Bagaimana Rasanya Alifa
46
Part 046 # Rumah Baru
47
Part 047 # Porsi Cinta yang Sama
48
Part 048 # Lagi Pengin Di Manja
49
Part 049 # Gampang Nangis, Gampang Tertawa
50
Part 050 # Mangga Muda
51
Part 051 # Perasaan yang Sama
52
Part 052 # Rasanya Berbagi Suami
53
Part 053 # Positif
54
Part 054 # Sepuluh Minggu
55
Part 055 # Jangan Menyesal
56
Part 056 # Rasa Rindu
57
Part 057 # Merasa Paling Tampan
58
Part 058 # Satu Supir Dua Penumpang
59
Part 059 # Sudah Bersama Sejak Lama
60
Part 060 # Cinta yang Besar
61
Part 061 # Kabar Bahagia
62
Part 062 # Langkah yang Sama
63
Part 063 # Tempat Indah Untuk Kabar Bahagia
64
Part 064 # Kejutan Untuk Ibu Hamil
65
Part 065 # Kumpul Semua calon Nenek-kakek
66
Part 066 # Seperti Mengingat Sesuatu
67
Part 067 # Senyumin Aja Untuk yang Lalu
68
Part 068 # Beda Bayangan
69
Part 069 # Inilah Hidup Yas
70
Part 070 # Ada Apa?
71
Part 071 # Tiga Nama Dalam Satu Lingkaran
72
Part 072 # Kesempatan
73
Part 073 # Bangun Dalam Bahagia
74
Part 074 # Rasa Itu Kembali Muncul
75
Part 075 # Empat Bulanan
76
Part 076 # Rasa yang Terpendam
77
Part 077# Dua Hati Dengan Satu Rasa
78
Part 078 # Lebih Dari Sakit
79
Part 079 # Luka Hati
80
Part 080 # Rasa Cemburu yang Besar
81
Part 081 # Menjauh
82
Part 082 # Saran Dari sang Kakak
83
Part 083 # Kesedihan Seorang Ibu
84
Part 084 # Tidak Bisa
85
Part 085 # Biarkan Aku Sendiri
86
Part 086 # Dilema Cinta
87
Part 087 # Meminta Saran
88
Part 088 # Flashback
89
Part 089 # Tak Menemukan Jalan
90
Part 090 # Dukungan Umi
91
Part 091 # Para Orang Tua Baik-baik Saja
92
Part 092 # Membujuk 1
93
Part 093 # Membujuk 2
94
Part 094 # Menurut
95
Part 095 # Resign
96
Part 096 # Surat Dari Yasmine
97
Part 097 # Isi Surat Yasmine
98
Part 098 # Kamu Di Mana?
99
Part 099 # Bagaimana Bisa?
100
Part 100 # Datang
101
Part 101 # Terucap
102
Part 102 # Tak Selamanya Cinta Harus Bersatu
103
Part 103 # Mengikuti Arus
104
Part 104 # Cinta Ibu
105
Part 105 # (Tidak) Baik-baik Saja
106
Part 106 # Bahgialah
107
Part 107 # Pulang
108
Part 108 # Mantan Madu
109
Part 109 # Kembali Untuk Pergi
110
Part 110 # Kehidupan Baru
111
Part 111 # Sahabat Baru
112
Part 112 # Rasa yang Sesungguhnya
113
Part 113 # Sadar Akan Hati
114
Part 114 # Tujuh Bulanan
115
Part 115 # Jangan Panik
116
Part 116 # Tangisan Bayi
117
Part 117 # Muhammad Taqa El Fatih
118
Part 118 # Taqa Pulang
119
Part 119 # Baiklah
120
Part 120 # Permintaan Taqa
121
Part 121 # Rasa Senang Taqa
122
Part 122 # Tidak Mau
123
Part 123 # Taka Mau Pulang Saja
124
Part 124 # Ibu, Aku Mau Ayah
125
Part 125 # Aku Dapat Ayah
126
Part 126 # Serius
127
Part 127 # Deg-degan
128
Part 128 # Menemui Ayah Dan Ibu Bagian 1
129
Part 129 # Menemui Ayah Dan Ibu Bagian 2
130
Part 130 # Dua Sahabat
131
Part 131 # Malam yang Hangat
132
Part 132 # Perlahan Lepaskanmu
133
Author Abal-abal menyapa
134
Part 133 # Bertemu Nenek Umi
135
Part 134 # Menuju
136
Part 135 # Rencana Satu Bulan Lagi
137
Part 136 # Dejavu
138
Part 137 # Aku Bahagia
139
Part 138 # Alisha Yasmine Dan Alisia Yasmine
140
Part 139 # Ungkapan (Bagian 1)
141
Part 140 # Ungkapan (Bagian 2)
142
Part 141 # Senyuman Manis
143
Part 142 # Jilbab Untuk Ibu
144
Author Bertanya (Takon)
145
Part 143 # Hadiah Dari Suami
146
Part 144 # Tidak Ada yang Tahu Perasannya
147
Part 145 # Air Matanya Keluar
148
Part 146 # Di Sambut Baik
149
Part 147 # Kabar Duka
150
Part 148 # Masih Sama
151
Part 149 # Maaf
152
Part 150 # Alifa Pulang
153
Part 151 # Bercerita
154
Part 152 # Flashback
155
Part 153 # Akhir Dari Cerita
156
Part 154 # Bonus 1
157
Terimakasih dari Author
158
Part 155 # Bonus 2
159
Part 156 # Bonus 3
160
Part 157 # Bonus 4
161
#Part 158#Bonus 5
162
Part 159# Tak Ada yang Mengerti (Taqa)
163
Part 160 # S2
164
Part 161 # S2
165
Part 162 # S2
166
Part 163 # S2
167
Part 164 # S2
168
Part 165 # S2
169
Part 167 # S2
170
Part 168 # S2
171
Part 169# S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!