Sharen menatap gugup pria berstatus suaminya itu. Pembawaannya yang keras, membuat perempuan itu belum berucap sudah menciut nyalinya lebih dulu.
"Kenapa dia ke sini?" tekan Kean hingga menggebrak meja. Sendok dan piring di atas meja sampai bergeser tak beraturan.
"Dia datang tiba-tiba, aku dan almarhum Fio mengenalnya, tidak terlalu dekat denganku."
Mendengar nama Fio disebut oleh Sharen, seketika membuan Kean bertambah murka. Pria itu begitu sensitif dan langsung mengamuk bila mengingat adik kesayangannya itu.
"Owh ya, bagaimana dia tahu dan terlihat akrab denganmu? Apa kalian punya masa lalu?" tuduh Keanu dingin. Menatap tajam istrinya yang menunduk bingung.
Sharen mencurigai Daniel, tetapi ia juga tidak bisa menuduh begitu saja tanpa bukti yang jelas. Pria itu terlihat begitu misterius. Terus pentingkah tentang Daniel yang berusaha dekat dengannya? Mungkin juga Keanu tidak akan peduli, atau bahkan mengira halu dan perempuan itu sungguh percaya diri.
"Maaf, Tuan, di luar ada wartawan," lapor art rumahnya menyeru.
Keanu langsung menghentikan acara marah-marahnya.
"Suruh dia menunggu, aku akan menemuinya nanti," jawab Keanu dingin. Masih dengan muka garang menatap Sharen.
"Hapus wajah sedihmu, dan ganti pakaianmu yang baik," titah pria itu menatap tajam.
Sharen langsung berlalu menuju kamarnya, ia menukar pakaian sesuai apa yang diinginkan suaminya. Pria itu sudah menunggu, seorang wartawan dari pemburu TV dan majalah terkenal ingin mewawancarainya mengenai pernikahan mereka yang sempat ramai di laman sosial media.
Resepsi pernikahan yang digelar kemarin, cukup menghebohkan jagat maya. Seorang pengusaha sukses yang menikahi perempuan biasa-biasa saja. Hingga membuat dari mereka merasa penasaran, dan tertarik meliputnya.
"Selamat siang Tuan, terima kasih sudah berkenan memberi waktu. Sebelumnya selamat atas pernikahannya," ucap wartawan menyambut izin dari Tuan rumah.
"Siang, terima kasih," sahut Kean datar. Menyambut uluran tangan pemburu berita itu.
Sharen sendiri baru keluar setelah mempercantik diri sesuai keinginan Kean.
"Wah ... pengantin Anda sangat cantik Tuan, kami izin mengambil beberapa foto untuk dipasang di cover utama," ujar pria itu menatap kagum Sharen. Hingga membuat Keanu sedikit tak suka.
Usai mewawancarai pengantin baru yang jawabannya tentu lebih didominasi Keanu. Mereka diambil gambarnya.
"Perlihatkan senyum terbaikmu," bisik Kean menarik pinggangnya agar lebih merapat. Membuat Sharen sedikit kaget, dan tersenyum kepaksa.
Jarak mereka sangat rapat, menempel sempurna dengan tangan kiri Kean memeluk pinggangnya.
Pria itu membuat adegan spontan yang begitu dekat. Hingga sejenak hampir membuat Sharen sesak napas karena gugup dan takut dibuatnya.
Kedua netra itu saling beradu, melirik dalam diam, sebelum akhirnya menghadap ke kamera dengan pose paling romantis layaknya pengantin baru yang sangat berbahagia.
Beberapa jepretan telah diabadikan dalam foto, tentu saja hasilnya membuat orang takjub dan begitu cantik. Sampai kabar ini terdengar oleh Mesya dan juga orang tua Kean, Nyonya Abraham. Perempuan setengah abad itu terlihat murka.
Perempuan itu pun meminta Keanu pulang dengan berdalih kesehatan Nyonya kembali menurun. Lantaran selama beberapa hari ini, Keanu tinggal di rumahnya sendiri.
Sementara di kediamannya, Mesya terlihat begitu kesal menatap layar ponselnya memperlihatkan gambar-gambar Keanu dan istrinya yang nampak mesra. Perempuan itu merasa sakit hati berkelanjutan. Hingga timbullah sebuah angan untuk memisahkan dengan caranya.
"Keen, akhirnya kamu pulang juga," sambut Mesya langsung berdiri menyambut kedatangan Keanu. Pria itu baru saja sampai di rumah utama, dengan Sharen ikut serta dengannya.
"Ya, mama menghubungiku," jawab Kean dingin. Mengarahkan Sharen untuk langsung ke kamar tanpa mempedulikan perempuan yang tengah bercakap dengannya.
"kenapa tidak menetap di rumah utama saja, kasihan Tante sendirian," bujuk Mesya membuat dirinya leluasa jika ingin bertemu.
"Ya, lihat saja nanti," jawab Kean beranjak menuju kamar ibunya.
Melihat kedatangan Keanu, Nyonya Abraham langsung bangkit dari ranjang. Menyender pada headboard dengan wajah lesu.
"Ada apa lagi, Ma? Mama perlu ke rumah sakit?" tanya Kean sembari duduk di bibir ranjang.
"Aku tidak menyukai caramu, tinggalah di sini," pinta Nyonya Abraham hampir tidak mengenali putranya yang sekarang.
"Berita pernikahan kamu menyebar luas, kamu benar-benar membuat mama pusing, bagaimana bisa kamu dengan tenang mempublikasikan pernikahanmu dengan perempuan itu?" tanya Bu Abraham terlihat kesal.
"Ada yang salah, peduli apa dengan status sosial atau tidak, toh tidak terlalu penting bagi Mama, karena semuanya dijadikan bisnis yang akan menguntungkan Mama sendiri," jawab Keanu tidak ada kompromi.
Sejak perpisahan kedua orang tuanya, Keanu membenci keduanya yang sama-sama sibuk dengan pasangan mereka masing-masing.
"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, Kean, tidak sesederhana itu masalahnya, kamu tidak akan pernah mengerti kehidupan kami, justru mama menyelamatkan kehidupanmu."
Keanu merasa sakit hati atas perceraian kedua orang tuanya. Hanya karena uang membuat ibunya berpaling demi kehidupan yang lebih layak, dan ayahnya menikah lagi. Tanpa peduli saat itu, dirinya dan Fio tidak menginginkan perpisahan itu.
"Lebih baik Mama istirahat, semoga lekas sehat," ucap Keanu beranjak.
Pria itu keluar dari kamar ibunya, merasa sedih bila mengingat kehidupan masa kecilnya dulu. Demi menetralisir rasa kesal yang bergemuruh di dada, pria itu merilekskan dengan memutuskan berolahraga renang sore itu.
"Sorry," sesal Sharen memergoki Kean tengah berganti pakaian saat tiba-tiba perempuan itu keluar dari kamar mandi.
Sharen yang merasa canggung dengan penglihatan di depannya, langsung menghindar memilih keluar.
"Sediakan pakaian untukku, handuk bersih, dan jus jeruk rendah gula," pinta Keanu menghentikan langkah perempuan itu.
Sharen kembali memutar tubuhnya, tak berani menatap suaminya yang kini hanya bertelanjang dada, menutupi dengan handuk kimono.
Perempuan itu menurut dengan menganggukkan kepalanya. Usai menyediakan ganti, beranjak keluar. Menuju dapur membuat pesanan Kean.
Satu jus minim gula telah tersaji dalam gelas, bersiap membawanya ke sisi kolam. Pria itu terlihat sudah berada di air, tak jauh dari sana Mesya memperhatikannya.
"Apa itu untuk Kean? Biar aku bantu," ujar Mesya menghadangnya. Sharen menatap ragu, takut salah-salah pria itu mengamuk bila minuman ini bukan dirinya yang membawanya.
"Terima kasih Mbak, suamiku tidak tertarik diurus orang lain," jawab Sharen cukup membuat Mesya mendelik di tempat. Berlalu begitu saja menaruhnya di meja kecil pinggir kolam.
Perempuan itu kembali beranjak setelah menaruh jusnya. Namun, tanpa diduga pria itu menyerukan namanya.
"Sha!" Sharen menoleh, menanti titah selanjutnya.
"Tetap di sini, bawa jus itu kemari!" titah pria itu membuat Sharen kembali mendekat.
Sharen membawa jus itu ke hadapan Kean. Pria itu minum dari tangannya.
"Duduk dengan benar, turunkan kakimu!" perintah Kean membuat Sharen terdiam sesaat, menatap bingung.
"Turunkan kakimu!" ujarnya menarik begitu saja hingga membuat gadis itu menjerit tak siap. Terjerembab ke dalam dada Kean.
.
Tbc
.
Promo novel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
gia nasgia
ehhhh apa nggak bahaya ta😂😂🤭
2024-05-09
1
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
👍👍👍👍
2024-03-20
0
Aira Zaskia
Mantap sharen
2023-03-10
1