Bab 8

Sharen menangis ketakutan mengamankan diri di kamar. Gadis itu benar-benar merasa tidak nyaman. Ia terduduk di lantai kamar depan pintu dengan tubuh gemetar. Menyesali nasibnya yang teramat sial harus berakhir di rumah yang sama sekali tidak memberikan perdamaian. Kembali membayangkan kejadian live beberapa saat lalu di mana perkelahian dua saudara itu begitu sengit. Keanu yang menghajar habis Jordi tanpa ampun.

Kekacauan di rumah utama terdengar Mesya, gadis itu juga merasa kesal atas sikap Keen yang membela gadis itu mati-matian. Ia merasa Keen telah banyak berubah dan semakin tidak peduli dengan keberadaannya yang bahkan selalu setia memberi Keen perhatian.

Suara ketukan pintu yang masuk ke kamar Keen, membuat pria itu menghentikan kegiatannya yang tengah mengobati lukanya sendiri. Sudut bibirnya pecah akibat balasan tinju dari Jordi. Namun, itu sama sekali tak berasa dibanding suasana hatinya yang kacau saat ini.

"Keen, kau tak apa? Aku dengar kamu berkelahi dengan Jordi, apa yang terjadi?" tanya Mesya khawatir. Mendekati Keen hendak menyentuh wajahnya. Namun, pria itu langsung menghindari tangan Mesya lalu menatapnya tak suka.

"Kamu terluka, aku hanya ingin lihat!" kata Mesya menarik tangannya.

"Keluar dari kamarku!" usir Keen dingin.

"Tapi Keen," sela Mesya enggan beranjak.

"Keluar!" sentaknya kesal.

Mesya pun akhirnya melangkah mundur, meninggalkan pria itu yang nampak masih begitu marah. Berusaha mengatur emosinya dengan tenang.

Sementara Sharen masih ketakutan dan kebingungan menghadapi ini semua. Ia sama sekali tidak menyangka pria iblis itu akan menolong dirinya. Mungkinkah dalam hati kecil pria itu masih terselip rasa baik yang menghuni hatinya. Sungguh Sharen tak ingin membahas apa pun tentang itu semua. Yang perempuan itu tahu, kalau dirinya diperlakukan kurang adil olehnya.

Sharen bersiap mengambil gunting di laci, berjaga bila nanti ada yang berani mengusiknya lagi. Sungguh ia akan bertarung nyawa demi menjaga kehormatannya.

Suara handle pintu yang ditekan membuat gadis itu seketika berdiri. Sharen langsung bersembunyi di dekat pintu sembari menahannya. Tentu saja takut kalau tiba-tiba pria itu kembali dan merasa dendam dengan dirinya.

"Buka!" Suara bariton seorang pria menggelegar memenuhi sekitar.

Itu adalah suara Keanu, untuk apa pria itu datang ke kamar.

Sejenak gadis itu terdiam, membiarkan saja Keanu tetap memekik di luar. Guncangan dan gedoran itu semakin keras.

"Buka atau aku dobrak pintunya!" pekik Keanu murka.

Karena merasa takut, Sharen akhirnya memutar kunci dan langsung mendapati Keanu mendorong pintunya.

"Keluar!" titahnya dingin.

Sharen mengelap sudut matanya yang masih basah ketakutan. Berjalan keluar sesuai perintahnya.

"Ayo jalan!" ujar pria itu mendahului perempuan itu begitu saja.

Sharen yang merasa bingung pun akhirnya mengikuti pria itu berjalan keluar hingga masuk ke dalam mobilnya.

"Anggap kejadian tadi tak pernah ada," ucap pria itu dingin.

Segampang itu menyimpulkan sebuah masalah. Tanpa tahu bagaimana hebatnya hati untuk tetap waras di tengah banyaknya tekanan dan guncangan kehidupan yang jelas terasa mendzoliminya.

Sharen hanya terdiam tanpa menimpali, duduk dengan tenang sembari memilin jarinya, sementara Keanu melirik kesal lewat pantulan kaca spion belakang sambil mengemudi. Rupanya pria itu membawanya pulang ke rumah orang tua Sharen. Gadis itu bertanya-tanya, apakah Keanu akan berbaik hati mengembalikan dirinya? Tentu saja itu yang paling Sharen harapkan.

Rupanya gadis itu terlalu baik menerka, mana ada pria itu telah menjelma menjadi orang baik dalam waktu sesingkat itu. Impossible!

Kedatangan Keanu ke rumah tidak serta merta merubah keputusan dan juga nasibnya. Pria itu meminta kepada orang tua Sharen untuk sekedar memberi restu di acara pernikahan mereka. Tanpa melibatkan kekeluargaan dengan baik pada kedua orang tua itu yang notabene telah menjual Sharen untuknya.

Tentu saja tanpa alasan, Keanu tidak sudi menerima keluarga Sharen sebagai bagian dari kehidupannya. Hanya saja butuh kehadiran orang tua itu untuk datang sebagai saksi dan wali untuk pernikahan mereka.

Orang tua Sharen yang awalnya begitu senang mendengar anaknya akan dipersunting Keen orang terpandang dan sangat kaya, mendadak biasa saja dengan alasan pria itu. Terlebih dirinya telah mendapatkan impas yang setimpal lantaran hutang piutangnya telah digugurkan selama Sharen menjadi jaminan.

Sharen mengira ini adalah kesempatan dirinya untuk pergi sejauh mungkin. Ia berpikir setidaknya ayahnya akan melakukan pembelaan untuk dirinya atau merasa iba sedikit saja. Namun, ternyata Sharen salah, karena bahkan kedua orang tuanya sama sekali tidak peduli.

Usai memberi kabar dan mengharapkan ayah Sharen pasti datang tepat waktu di suatu tempat yang telah disepakati. Itu pun hanya seorang diri, tanpa pendampingan ibu. Sharen kembali dibawa Keanu pulang ke rumah utama menghadap Nyonya Abraham sekaligus.

"Besok, saya akan menikah!" ucap pria itu cukup gamblang dan tenang.

Nyonya Abraham menatap tak suka pada putranya yang keras kepala tanpa mau tahu perasaan ibunya. Jelas saja perempuan itu menentang habis-habisan, terlebih perkara Jordi kemarin yang membuatnya ikut kesal lantaran putranya terlalu membelanya.

Nyonya Abraham tidak menyahut, pergi begitu saja sembari menatapnya jengkel. Atas aksi nekat putranya yang tidak mau mendengar, membuat kesehatan Nyonya Abraham memburuk dan harus dilarikan ke rumah sakit. Entah itu suatu musibah yang menggembirakan, atau malah memperburuk keadaan. Haruskah Sharen bahagia lantaran dengan sakitnya Nyonya Abraham, maka pernikahan dirinya dan Keanu tidak bisa dilanjutkan.

Gadis itu merasa ada kesempatan untuk kabur dari rumah itu. Keen yang tengah sibuk di rumah sakit mengurus ibunya dan tentunya menyisakan Sharen di rumah yang sebenarnya banyak penghuni, sayang sekali sibuk dengan ketentuannya masing-masing. Sharen juga takut kalau tiba-tiba Jordi akan muncul kembali di rumah itu.

Perempuan itu bersiap mengambil ancang-ancang, sengaja meninggalkan semua barang miliknya agar tidak ketahuan kalau dirinya hendak minggat. Berjalan keluar lewat pintu belakang. Melangkah cepat saat sudah berhasil membuka pintu belakang.

Sementara Keen, hanya sebentar saja, mengurus pendaftara, lalu menyuruh orang untuk stay di sana. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Keen hanya mengantar ke rumah sakit, selebihnya berlagak layaknya tidak ada masalah yang berarti. Dengan atau tanpa izin ibunya, Keen tetap dengan keputusan.

Sharen sendiri telah berhasil keluar dari gerbang belakang. Gadis itu sedikit berlari menjauh dari rumah yang begitu megah dan besar itu. Tanpa diketahui kalau Keen sebenarnya telah kembali dan merasakan rumah begitu sepi.

Pria itu langsung ke kamar Sharen, hanya ingin memastikan saja kalau gadis itu benar-benar ada di sana dan sudah merasa aman. Karena Keen, tanpa sepengetahuannya telah mengusir Jodi dari rumah itu. Melihat kamar yang kosong, tentu membuat pria itu kesal. Apalagi saat tidak menemukan gadis itu di mana pun, Keanu jelas murka.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Mau bagaimana pun usaha mu untuk melarikan diri sang jelmaan iblis akan menemukan mu😢

2024-05-09

0

Ney Maniez

Ney Maniez

🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2024-03-20

0

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

kean, kau sungguh kejaaaaammmm

2023-11-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!