Bab 13

Keanu mengendurkan dasinya seraya mengumpat kesal. Merutuki tubuhnya yang merespon dengan baik berdasarkan apa yang tersaji di depan matanya. Pria itu pun berusaha mengabaikan, tetapi tetap saja pemandangan itu menodai netranya.

Sialan ... gue kenapa sih!

Dengan kasar Keen mengambil selimut lalu melempar ke tubuh Sharen begitu saja. Membuat perempuan yang tengah tertidur itu terjaga atas ulahnya.

Sharen kaget, membuka matanya menemukan suaminya sudah pulang. Wajahnya nampak marah menyorotnya tajam.

"Maaf Mas, aku ketiduran," sesal Sharen langsung berdiri. Merapikan pakaiannya yang jelas tidak nyaman.

"Kamu sengaja ingin menggodaku?" tuduh Keanu mengikis jarak. Membuat Sharen mundur teratur menjauh. Hingga tak ada celah dan kembali terduduk di sofa kamar.

"Apa seperti ini kegiatan kamu di luar? Sudah berapa lelaki yang kamu rayu untuk menyentuhmu? Apa tubuhmu semurahan ini?" kata Keanu terdengar keterlaluan.

Sharen berdiri dari duduk, balas menatap tajam Keen di depannya.

"Saya memang digadaikan ayah, tapi saya lebih tertarik menukar semua yang saya punya dan menjadi pembantu dari pada kehormatanku, Tuan. Saya juga tidak sudi berada di sini, apalagi menjadi istrimu!" kata Sharen cukup berani. Berlalu meninggalkan Keen yang terdiam di tempat itu. Tak percaya perempuan itu bisa seberani itu.

Sharen menuju ruang ganti, lalu menukar pakaiannya dengan pakaian yang tertutup. Sumpah demi apa pun, hatinya dipenuhi rasa benci yang mendalam.

Sementara Keen, melesat ke kamar mandi untuk meredam semuanya. Saat pria itu keluar, seperti biasa ada pakaian ganti yang sudah tersedia. Namun, ia tidak menemukan Sharen di dalam kamarnya. Ke mana sesungguhnya Sharen pergi?

Keanu melihat ke luar jendela kamarnya, terlihat perempuan itu tengah menangis di pinggir kolam. Membuat pemandangan itu serasa tak nyaman di mata dan hatinya pria itu. Apakah dirinya terlalu kelewatan? Untuk apa juga Keen harus merasa kasihan, atau bahkan merasa bersalah sekalipun.

Hingga larut perempuan itu belum juga kembali ke kamar, membuat Keen gemas dan beranjak dari kamarnya. Menghampiri istrinya yang jelas tengah termenung sendirian.

"Apa yang sedang kamu lakukan di sini!" bentak Keanu meninggikan suaranya. Membuat Sharen kaget, tanpa sadar oleng ke samping, naasnya perempuan itu refleks mencari pegangan dengan meraih yang ada di dekatnya. Keduanya tercebur ke kolam bersama.

Keanu langsung menepi dengan keahliannya berenang. Sementara Sharen, tidak berniat menepi sama sekali. Lelah mengarungi hidupnya saat ini, walau sebenarnya ia mampu untuk berenang ke pinggir. Perempuan itu berada di titik putus asa. Membiarkan semuanya hilang tentang apa yang pernah ada. Termasuk kehidupannya yang hampir membuatnya gila.

Keanu masih di pinggir kolam, memperhatikan Sharen yang hanya diam, bahkan nampak pasrah saat air menenggelamkan tubuhnya. Cukup lama semua itu terjadi, membuat Keen panik sendiri dan kembali menyeburkan diri. Menepikan tubuh Sharen yang tak banyak merespon.

"Bangun, bangun Sharen!" sentak Kean menepuk pipinya. Pria itu menekan-nekan dada Sharen sebagai pertolongan pertama. Hingga membuat perempuan itu terbatuk menemukan kesadarannya.

"Merepotkan saja, kembali ke kamar saat malam tiba!" ucap Keanu langsung berdiri, meninggalkan Sharen yang masih terbatuk begitu saja.

Tak kunjung mengikutinya, membuat Keanu gemas sendiri. Bersiap menyeretnya, namun, hal tak terduga malah membuatnya tak percaya. Di mana perempuan itu kembali pingsan sebelum sempat beranjak.

Dengan kesal Keen berbalik, lalu mengangkat tubuhnya yang basah ke kamar.

Keanu memanggil asisten di rumah untuk membantunya. Memberikan handuk kering, lalu mengganti pakaian istrinya, sementara pria itu masuk ke ruang ganti. Menemukan beberapa gaun malam yang serupa tadi, teronggok di lantai begitu saja tak terurus.

Keanu pun melongo mendapati fenomena itu. Sepertinya Sharen begitu marah atas sikapnya yang memang kelewatan.

Selepas ART keluar dari kamarnya, Sharen terlihat baru tersadar. Ia turun dari ranjang, lalu menuju sofa. Tidak pernah sekalipun berharap untuk seranjang yang sama.

Lagi-lagi Keanu dibuat melongo mendapati Sharen yang sudah berpindah tempat. Menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut hingga rapat. Bahkan, tak peduli kalau Keanu ingin marah, lantaran dirinya harus tertidur lebih dulu dari pria itu.

Semalaman Keen susah terlelap, gelisah memindahi posisi tidurnya. Menatap istrinya yang tertidur di sofa. Ada apa dengan pria itu, kenapa malam ini begitu aneh.

Keesokan paginya, Sharen terjaga lebih dulu. Seperti biasa menyiapkan keperluan Keanu. Namun, ada yang berbeda kala pria itu mencoba menatap wajahnya cukup lama. Sharen terlihat begitu pucat, apakah perempuan itu sakit?

"Kenapa diam saja, apa suara kamu hilang?" tanya Keanu merasa gemas. Melihat istrinya tak menyahut sedikit pun pembicaraannya.

Saat menemani sarapan, tak sedikit pun Sharen menyentuh makanan miliknya, hingga membuat pria itu menggebrak meja agar Sharen memulai untuk sarapan. Perempuan itu tetap terdiam, enggan menyentuh makanan miliknya. Wajahnya semakin terlihat pucat. Membuat pria itu urung memarahinya. Berlalu begitu saja meninggalkan meja lalu berangkat ke kantor tanpa melibatkan Sharen setelahnya.

Siang harinya, Keanu mengunjungi rumah sakit. Hari ini ibunya sudah boleh pulang ke rumah. Pria itu sengaja pulang lebih awal untuk menjemput Nyonya Abraham. Terlihat Mesya juga sudah ada di sana.

"Ke mana istrimu, Keen?" tanya Kesya sengaja mencari-cari Sharen setelah sampai di rumah.

"Istri? Apa maksud kamu, Mesya?"

"Iya, istri Keanu, mereka sudah menikah Tante, Sharen, si asisten Keen itu," jelas Mesya dengan sengaja.

"Benar begitu Keen? Kamu benar-benar tidak mendengarkan mama!" Terlihat Nyonya Abraham yang baru pulih itu kembali marah.

"Istriku ada di rumah, apa kalian ingin bertemu, akan kupanggilkan untukmu!"

"Tidak perlu, mama mau ke kamar, mama tidak punya menantu, dan tidak akan menerima menantu di rumah ini selain Mesya."

"Tapi Tante, Keen sudah menikah, dan aku tidak mau menjadi pengganggu di antara rumah tangga mereka." Mesya mengantar Nyonya Abraham ke kamarnya.

Sementara Keanu menuju kamarnya, ia tidak menemukan Sharen di kamarnya. Pria itu pun mencari-cari istrinya, ternyata perempuan itu berada di ruang laundry tengah mengambil pakaian bersih milik suaminya untuk dibawa ke kamar.

"Dari mana saja, tidak dengar suara mobilku pulang? Mama sudah di rumah, jangan membuat tingkah yang menyebabkan beliau curiga tentang hubungan kita. Seharusnya kamu ikut menyambutnya."

Lagi-lagi Sharen tidak menyahut, hanya menatapnya dingin tanpa merespon. Membuat pria itu gemas, lalu merangkum mulutnya. Keanu merasakan tubuh Sharen begitu panas, melepaskan tangannya lalu menariknya masuk ke kamar.

"Jangan melakukan apa pun yang bukan pekerjaan kamu, lima belas menit lagi dokter akan datang memeriksamu. Diam di kamar, dan jangan keluar," pesan Keen merasa harus memanggil dokter untuk memeriksa tubuh Sharen.

Sharen kembali ke kamar, siap merebah ke sofa.

"Dokter keluarga akan mengunjungi kamarku, apa kamu ingin membuatnya bertanya-tanya. Pindah ke ranjang!" titahnya dingin.

.

TBC

.

...*******...

.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

ihhh si kanebo minta di buatkan kopi sianida kayaknya 😡

2024-05-09

0

Ney Maniez

Ney Maniez

😡😡😡

2024-03-20

0

Isabella Huang

Isabella Huang

MANTAAAP...KEREN KAU SHAREN...Tajamkn trs prkataanmu biar lgsg bucin suamimu ini...biarpn bkn TRCINTA...biar kapok dan rasakn...😠🤭

2023-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!