Bab 15

Sharen pura-pura tertidur saat Keanu mengunjungi kamar rawat. Perempuan itu sengaja membuatnya tak banyak berinteraksi agar sedikit lebih tenang. Berharap Keanu pulang atau keluar dengan urusan lainnya. Benar saja, Keen langsung keluar saat mengetahui Sharen tengah beristirahat.

Begitu pintu ditutup, Sharen langsung membuka matanya. Turun dari ranjang, mengintip ke luar. Tepat lima menit kemudian Dokter Arya mengadakan kunjungan pasien.

"Apa yang kamu lakukan? Bukankah seharusnya istirahat?" tanya Dokter Arya sungguh tak mengerti.

"Ar, aku butuh salinan hasil lab otopsi kematian Fiona, apa benar dia meninggal karena keracunan? Atau ada indikasi penyakit lainnya?" tanya Sharen mulai menggali informasi.

"Benar Sha, Fio meninggal karena keracunan makanan. Tetapi bukankah kasus ini tidak dikembangkan, bahkan ditutup rapat oleh keluarga, pihak rumah sakit saja tidak ada yang berani mengoreknya, jadi untuk apa kamu ingin tahu?" tanya Arya penasaran.

Sharen sedikit kaget akan hal itu. Kalau memang Fio keracunan kue yang sama, seharusnya dirinya juga kena karena Sharen lebih dulu mencicipinya dulu sebelum akhirnya diberikan ke Fio. Gadis itu mengingat-ingat dengan detail, terakhir ketemu sebelum ke tempat Fio, dan setelah sampai di sana. Ia tidak ingat pasti, tetapi sedikit yakin ada indikasi terselubung setelahnya. Ia tidak bisa menuduh seseorang tanpa bukti yang jelas.

"Aku hanya ingin tahu saja Ar, Fio pergi begitu cepat, aku merasa sangat kehilangan," ucap Sharen sendu.

"Yang sabar ya, semua sudah menjadi garis takdir yang Kuasa."

Rasanya Sharen ingin pergi ke rumah di mana dulu Fio tinggal. Mungkinkah masih ada jejak seseorang yang sengaja mengarahkan padanya. Hingga Keanu langsung menuduhnya begitu saja.

"Terima kasih Ar, sudah membagi informasi ini. Apa aku boleh meminta nomormu?"

"Aku tidak pernah menggantinya, masih yang dulu," jawab Arya yang tentu saja masih menyimpan nomor Sharen.

"Ponselku hilang, aku belum kebeli lagi, catat saja ya, siapa tahu aku butuh sesuatu."

"Ini kartu nama saya, hubungi saja aku jika memang perlu berkonsultasi. Sekarang kamu tinggal di mana?"

"Aku?" Sharen terdiam, tidak mungkin juga perempuan itu akan jujur pada Arya. Ia terlalu takut Keanu tahu dan bisa menghancurkan karir Arya. Mengingat pria itu begitu kejam tanpa ampun.

Mendengar handle pintu yang terbuka, Sharen buru terbaring. Arya sedikit merasa aneh, tetapi ia mencoba biasa saja memeriksa layaknya kontrol pasien seperti lainnya. Perkara hal harus bersandiwara tentang penyakitnya, itu cukup menjadi rahasia.

"Bagaimana kondisi istri saya, Dok?" tanya Keanu membuat Arya sedikit terkejut.

Sharen tidak bilang kalau pria yang diduga kakaknya Fio adalah suaminya. Tentu saja membuat Arya sedikit tidak paham dengan drama rumah tangga keduanya. Yang jelas Arya tangkap, temannya itu seperti banyak menyembunyikan sesuatu.

"Kondisinya cukup stabil, tetapi masih butuh istirahat. Sepertinya istri Bapak banyak tekanan," jawab Dokter Arya yang membuat Keanu tidak suka mendengarnya.

"Terima kasih, Dok," ujar Keanu ramah. Arya meninggalkan ruangan.

Hening, Sharen yang terdiam sepi, sempat melirik Keanu sejenak, sebelum akhirnya memilih tidur dari pada harus menatap wajahnya yang dingin. Ingin menikmati sejenak suasana damai yang hampir hilang dari dirinya.

Keanu sendiri duduk di sofa tunggu, sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Jujur, Sharen lebih suka pria itu tidak ada di ruangan yang sama. Ia lebih suka tidak ditungguinya. Sama-sama seperti terpenjara, karena pria itu tidak beranjak sama sekali. Membuat Sharen kesal juga.

Tiga hari di rumah sakit, akhirnya memutuskan pulang. Kondisi Sharen benar-benar sudah fit, menyiapkan mental sekuat baja untuk menghadapi semua yang ada di rumah itu. Ia paham, bukan hanya Keanu yang tidak suka, melainkan ibunya dan mungkin semua orang yang ada di rumah utama.

Selama perjalanan pulang, keduanya sama-sama diam. Sharen yang duduk di samping kemudi pun memilih melihat luar jendela. Beberapa kali Keanu meliriknya, tetapi pria itu juga enggan untuk bicara.

Turun dari mobil setelah terparkir dengan benar. Sharen sedikit kaget saat tiba-tiba Keanu meraih tangannya. Ia ingin menolak, namun segera sadar di ruang tamu ada dua manusia yang sepertinya perlu penyambutan baik.

"Keanu dari mana?" tegur Nyonya Adiwongso. Dia adalah ibunya Mesya, tengah berkunjung ke rumahnya bersama Mesya.

"Sore Tante, Mesya, sudah lama? Kita baru saja pulang dari rumah sakit, maaf, kita ke dalam dulu," sapa Keanu ramah.

Diikuti Sharen yang mengangguk ramah, sebelum akhirnya masuk saling melepaskan tautan tangannya.

Saat habis melewati tangga, bertemu dengan Nyonya Abraham. Keduanya saling berhenti, dengan Sharen mengangguk hormat.

"Keen, mama mau bicara," sela perempuan itu. Sedikit pun tidak melihat keberadaan Sharen.

"Sebentar Ma, aku antar istriku dulu ke kamar," ujar Keanu terdengar manis.

Nyonya Abraham berlalu begitu saja. Sharen langsung ke kamar diikuti Keen. Pria itu melepas jas miliknya, lalu melempar asal ke ranjang. Menggulung kemejanya sampai siku. Sementara Sharen sibuk di kamar mandi.

"Ada apa, Ma?" tanya Keanu datar. Menemui ibunya yang sudah menunggu di ruangan.

"Mama ingin bertanya satu hal, apa benar kamu menikahi perempuan itu karena hutang ayahnya? Kamu tidak benar mencintainya, 'kan?"

"Mama dapat informasi receh itu dari siapa?" tanya Keanu dingin.

"Mesya, mama harap kamu segera menceraikan budak miskin seperti dia. Karir kamu akan berantakan kalau media dan orang luar mengetahui ini, seharusnya kamu berpikir untuk masa depanmu."

"Aku tersanjung mama begitu peduli padaku, tetapi sekali lagi, mama tidak berhak mendekte untuk masa depanku, termasuk soal urusan pasangan. Sharen Keanu pilih sendiri, terlepas ada urusan di belakangnya. Aku mencintainya," tandas Keanu yakin.

"Kamu benar-benar membuat pengakuan yang salah, seharusnya kamu ke bawah menemui ibunya Mesya dan meminta maaf. Apa pun alasan kamu, mama tidak akan merestui hubungan kalian."

Keanu meninggalkan ibunya yang terlihat menjengkelkan. Ia jelas kesal atas tindakan Mesya yang terlalu mencampuri urusannya. Pria itu kembali ke kamar, membuka pintu dengan kasar lalu menutupnya cukup keras.

Sharen yang tengah duduk di sofa langsung berdiri melihatnya begitu kesal.

"Besok, kita akan mengadakan resepsi, mengundang banyak orang dan mungkin wartawan akan meliputnya. Aku hanya perlu mendengar kamu mengiyakan," ucap Keanu dingin.

"Aku rasa Tuan tidak butuh pendapatku, karena semua keputusanmu bersifat memaksa sesuai keinginanmu," jawab Sharen yang tentu saja tidak suka mendengar itu.

Untuk apa Kean menginginkan sebuah resepsi, dan pengakuan dunia luar kalau mereka suami istri. Sedang dirinya pun tidak pernah dianggap layak dari seonggok sampah.

"Iya, kamu memang benar, aku tidak butuh pendapat apa pun dari kamu, karena semua keputusan yang aku punya bersifat mutlak, termasuk melakukan semua hal tentang dirimu," tandas Kean mencengkram dagu Sharen dengan gemas.

.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

yg ada si Kesya bakalan kejang"🤣🤣

2024-05-09

0

Ney Maniez

Ney Maniez

geregetan sm keen

2024-03-20

0

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

teka teki meninggalnya adik Keanu yg masih misteri

2024-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!