Bab 16

Keanu mencengkram dagu Sharen dengan kuat dan gemas. Lalu menghempaskan perempuan itu ke sofa. Sharen hanya bisa terpejam sejenak merasakan sesak di dada. Mencoba memahami apa sebenarnya keinginan pria itu. Untuk apa sebuah resepsi besar, toh Sharen juga tidak pernah dianggap sebagai istri yang dihargai.

"Ganti pakaian terbaikmu, kita akan makan malam di rumah bersama mama dan juga keluarga Mesya. Lakukan semua untukku dengan baik. Paham!"

Sharen terdiam, masih merasa kesal. Ia juga tidak tertarik untuk makan malam bersama mereka semua. Namun, lagi-lagi wajahnya dan suaranya yang dingin mampu membuat gadis itu menurut dari pada mengamuk.

Perempuan itu beranjak, Keanu mengikutinya tanpa aba-aba. Masuk begitu saja. Lagi-lagi membuat Sharen mati gaya.

"Ambilkan ganti untukku dulu!" titah pria itu bosan menunggu.

Sharen menatapnya sekilas, lalu mengambil satu kemeja yang pas. Sementara Keanu melepas atasannya sendiri begitu saja.

Sharen memakaikannya seperti biasa, kali ini Keanu menatapnya lebih lama. Namun, Sharen tak sedikit pun membalas tatapan itu.

Usai memakaikan atasan suaminya, Keen langsung keluar. Merapihkan rambutnya sendiri. Sementara Sharen menukar pakaiannya.

Keanu keluar lebih dulu, mendapati semua orang telah menunggu di meja makan. Nyonya Abraham beserta keluarganya Mesya.

"Itu dia Kean sudah datang, mari kita mulai saja acara makan malamnya," seru Nyonya Abraham tak ingin menunggu lagi.

"Sebentar Ma, istriku belum hadir," sela Kean enggan memulai.

Sebelum Nyonya Abraham menyatakan keberatannya. Keanu telah menarik satu kursi tepat di depannya. Mempersilahkan Sharen untuk menempati.

"Malam Sayang, ayo duduk di sini, semua orang sudah menunggumu," ucap Kean lembut. Mempersilahkan perempuan itu bak ratu. Tentu saja Sharen merasa aneh, tetapi segera sadar itu semua hanya acting belaka.

Sharen mengangguk seraya menggumamkan terima kasih. Hal itu tentu saja membuat Mesya panas dan sekaligus membuka tembok penghalang yang besar. Bahwa Kean seakan benar-benar memperlakukan wanitanya dengan baik. Tidak seperti tuduhan mama beberapa menit tadi.

Ketegangan nampak nyata di ruang makan. Duduk di kursi yang nyaman, tak serta merta membuat gadis itu tenang. Salah perhitungan, Keanu akan membuat hidup gadis itu makin sengsara.

"Makan yang banyak, ini enak sayang." Kean mengambilkan untuk Sharen. Mengisi dengan menu lainnya penuh perhatian.

Sharen hanya diam, mengangguk seraya menggumamkan terima kasih. Tetapi justru sikap Kean yang begitu berbanding terbalik dengan aslinya. Membuat gadis itu susah menelannya.

Semua terasa nyangkut di tenggorokan.

Sharen tersedak begitu saja. Membuat Nyonya Abraham yang sedari tadi nampak sinis, bertambah tak peduli. Begitu pun dengan Mesya, kesal sekali hari ini. Gadis itu mengira, setelah kedok Sharen terbongkar hanya sebagai penebus hutang, mereka akan bertengkar dan ujungnya berpisah. Jangankan keributan, malah keromantisan yang ia lihat. Membuat hatinya makin perih saja.

"Sayang, hati-hati, minum dulu!" Keanu menuang air putih lalu memberikan gelasnya pada Sharen.

Keanu yang selalu terlihat dingin dan tak peduli itu, menjelma begitu manis. Membuat Nyonya Abraham hampir tidak percaya. Bahkan Mesya sampai meninggalkan meja, lantaran tak kuasa menahan api cemburu.

"Maaf, saya sudah kenyang. Saya permisi Tante," pamit Mesya dengan netra memerah. Hatinya sakit melihat Keanu dan Sharen begitu akrab dan romantis.

"Sayang," panggil Nyonya Adiwongso. Perempuan setengah abad itu ikut pamit juga karena putrinya sudah lebih dulu keluar.

"Mesya! Berhenti sayang, kenapa meninggalkan meja makan. Kamu bahkan belum makan," tegur Nyonya Adiwongso kesal.

"Maaf Ma, Mesya tidak sanggup berada di sana, Keanu benar-benar melakukan Sharen dengan baik. Kenapa sih Ma, apa kurangnya Mesya, aku mencintainya seumur hidupku, sedang gadis itu hanya si miskin yang Keanu pungut. Ini nggak adil Ma, Keanu benar-benar merendahkan harga diri Mesya."

"Udah, masuk mobil, ayo kita pulang," ujar Nyonya Adiwongso membukakan pintu mobil untuk putri kesayangannya.

Sementara di ruang makan, tersisa mereka bertiga. Mertua, anak, dan menantu dalam keheningan. Nyonya Abraham yang geram melihat tingkah putranya, berlalu begitu saja meninggalkan meja. Menyisakan Sharen dan juga Keanu yang langsung menatapnya tajam.

Sharen terdiam sejenak, menghela napas pelan. Rasanya sama sekali tidak nyaman.

"Jangan beranjak sebelum isi piringku habis, kamu harus menemaniku sampai selesai," ancam Keanu dingin.

Sharen mengunyah dengan pelan. Sama sekali tidak menatap Keanu yang sedari tadi mengunyah sambil menyorotnya penuh penekanan.

"Hal-hal seperti ini mungkin akan sering kamu jumpai, bersikaplah sewajarnya seorang istri Keanu jika dihadapkan dengan situasi yang sama," kata Kean cukup jelas.

Usai makan malam, Keanu ke ruang kerja. Sementara Sharen bertugas membuatkan kopi. Perempuan itu menyeduh satu cangkir kopi lalu mempersilahkan di ruang kerja pria itu.

Sharen pamit undur diri, lebih dulu ke kamarnya setelah itu.

"Jangan merasa senang karena diperlakukan anak saya dengan baik, aku tidak akan pernah menerima menantu seperti dirimu sekalipun Keanu menahanmu!" Nyonya Abraham menghadang Sharen sebelum gadis itu sampai ke kamarnya.

"Maaf Ma, andai aku bisa merubah satu keputusan yang suami saya buat, aku adalah orang yang paling bahagia," jawab Sharen cukup berani.

Apakah hari ini ada penawaran terbaik lagi? Mengusir Sharen dengan iming-iming imbalan uang untuk kebebasannya. Kali ini Nyonya Abraham tidak meminta itu. Namun, beliau memaki dengan nada pedas. Membuat satu titik bening runtuh dari pelupuk matanya. Bagaimana seorang wanita bergelar ibu bisa sangat merendahkan wanita.

Sharen berlalu ke kamar seraya menyusut air matanya. Ia paham akan penolakan dirinya di keluarga ini. Ia juga tidak menginginkan ada di sini. Pilu, itulah yang ia rasakan. Bagaimana rasanya tidak diterima dan tidak dihargai di mana pun berada.

Sementara Keanu, masuk ke kamar miliknya cukup larut. Pria itu menghubungi Tomi untuk kelangsungan acara besok yang akan di selenggarakan di rumah Keanu sendiri. Usai membereskan pekerjaannya, Keanu menuju kamarnya. Menemukan Sharen sudah tertidur di sofa. Keanu membiarkan saja. Dirinya memperhatikan ranjang, tersedia baju tidur terlipat rapih yang sudah Sharen siapkan untuknya. Keanu pun mengambilnya untuk dipakai malam ini.

Keesokan paginya, Sharen dan Kean terjaga hampir bersamaan. Keanu lebih dulu menggunakan kamar mandi, setelahnya Sharen. Saat perempuan itu keluar, nampak beberapa orang yang hendak meriasnya sudah menunggu. Sesungguhnya Sharen tidak suka akan hal ini, tetapi ia tidak bisa melakukan apa pun selain mengiyakan.

Kali ini acara resepsi dilakukan di kediaman pribadi Keanu. Tempat yang pernah Sharen singgahi beberapa waktu lalu. Ruangan itu benar-benar disulap menjadi ruangan yang begitu mewah dan indah. Keanu mengundang banyak orang termasuk semua relasi.

Keanu nampak menunggu pengantin wanita yang belum selesai dirias. Hingga beberapa menit berlalu, Sharen keluar dengan gaun yang begitu indah membungkus tubuhnya.

Keanu yang sudah menanti wanita itu di luar. Mengulurkan tangannya meminta diraih.

Sharen menatap tangan Keanu ragu. Namun, pria itu berkata dengan dingin.

"Lakukan untukku, jangan membuat kesalahan yang bisa membuatku malu, atau cerita besok akan lebih menyeramkan hanya sekadar bayangan!" bisik Kean dingin.

Keduanya berjalan bersama memasuki panggung pengantin.

.

Tbc

.

.

Promo novel

Terpopuler

Comments

Salsa Billa

Salsa Billa

critanya jalan ditempat gk ada perkembangan , kesalahan semakin ditutupi kebenaran semakin hilang

2024-05-23

1

gia nasgia

gia nasgia

penasaran lihat bucin nya jelmaan iblis 😏

2024-05-09

0

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

hubungannya stack dsni ajj, gk ad perkembangan

2024-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!