Keanu membuat keputusan sepihak yang tentu saja membuat semua orang terkejut. Bagaimana tidak, keluarga Abraham yang cukup kondang dan kaya raya itu putranya akan menikahi seorang asisten pribadinya dari kalangan bawah. Tentu saja bukan standar keluarga Abrahan. Apalagi Nyonya besar sudah menyiapkan calon istri yang digadang-gadang paling baik menurutnya.
"Kenapa harus Sharen? Apa kurangnya Mesya?" tekan Nyonya Abraham jelas tidak setuju putranya menikahi gadis biasa-biasa saja.
"Itu sudah menjadi keputusan aku, Ma," jawab Keen tak peduli. Dirinya yang terbiasa diabaikan sejak kecil, membuat hatinya begitu keras, bahkan dengan sang ibu yang tak pernah dekat.
Perempuan separuh abad itu tentu tak mau tinggal diam, dia tidak rela putranya menikah dengan orang biasa-biasa saja.
Sementara Sharen yang mendengar itu, jelas ia shock. Dirinya memang berstatus tawanan dan harus menebus hutang keluarganya. Namun, bukan berarti untuk menikah. Apalagi dengan pria kejam macam Keanu. Sharen tentu saja tidak mau menaruhkan hidupnya bersama Keanu.
Suara pintu dibuka tanpa mengetuk, Keanu mendatangi kamar Sharen yang saat itu baru saja menukar pakaiannya.
"Besok, kita akan menikah, kamu akan diantar Tomi mengambil berkas dokumen pengantar nikah di keluargamu. Setengah hari saja, dan langsung kembali ke sini!" ucap pria itu dingin.
Bagai raga tak bertulang, lungseh dan tak bertenaga mendapati kabar yang diperjelas oleh pelaku yang membuat pernyataan langsung. Bukan apa-apa, Sharen tentu saja tidak setuju menikah dengan pria itu. Jangankan cinta, bahkan semenjak pertama kali bertemu, sudah menumbuhkan luka dan benci di hatinya.
"Maaf Tuan, saya keberatan, dan saya berhak menolak," jawab Sharen mencoba pembelaan.
Pria itu menatap tajam perempuan di depannya yang telah diklaim sebagai calon istri. Mengikis jarak, lalu mengintimidasi dengan kekuasaannya.
"Kamu tidak berhak menolak apa pun keputusanku? Ingat Sharen, kamu hanya gadis penebus hutang yang ayahmu gadaikan padaku!" tandas Keen garang. Mungkin Keen bisa saja menikahi dengan sembarang perempuan di luar sana sesuai kriterianya yang mengantri. Namun, entah mengapa pria itu nyeltuk kata Sharen begitu saja. Terlebih, ia akan semakin mudah membuatnya tak berdaya.
Kali ini gadis itu memberanikan netranya membalas sorot mata Keen tajam. Sharen terdiam, tetapi otaknya berpikir banyak hal. Termasuk kesempatan untuk pergi bila ada celah.
Perempuan itu seketika bernapas lega saat pria itu keluar dari kamarnya. Ia tidak habis pikir, mengapa harus dirinya yang menikah. Pria itu bisa memilih siapa saja yang ia mau untuk dinikahi, tetapi kenapa harus Sharen, perempuan yang jelas Keanu benci.
Semalaman Sharen tidak bisa tidur, kepikiran akan nasibnya bila benar terjadi pernikahan. Perempuan itu memang berniat menyelidiki kasus kematian Fiona, tetapi menikahi pria itu jelas bukan pilihan.
Usai keberangkatan Keanu ke kantor. Nyonya Abraham langsung menemui Sharen yang saat ini tengah di rumah saja. Perempuan itu dibuat kaget dengan panggilan untuk dirinya yang mengharuskan menghadap Nyonya besar.
"Nyonya memanggil saya?" tanya Sharen sopan. Menemui Nyonya besar di ruangan miliknya.
"Iya, kamu tahu kan Keen adalah pewaris keluarga ini. Tentu saja keluarga menginginkan calon menantu dari kelas dan kasta yang sama. Katakan padaku, berapa uang yang kamu butuhkan, aku bisa membuat rekeningmu gemuk seketika!" ucap Nyonya Abraham membuat kesepakatan. Menyodorkan sebuah cek kosong yang terserah akan diisi berapa pun.
Bukan uang yang Sharen inginkan, melainkan kebebasan dirinya untuk pergi dari rumah itu. Membuat Sharen jelas galau dengan keputusan yang hendak diambil. Sekilas mengingat kekejaman Keanu berseliweran di kepalanya, membuat Sharen tidak berani membubuhi nominal sepeserpun.
"Saya akan meninggalkan putra Nyonya, jangan khawatir, tanpa embel-embel uang sekalipun," jawabnya yakin. Tentu saja kesempatan ini diambil baik oleh Sharen. Pergi sejauh mungkin yang ia bisa.
Tentu saja yakin, ini adalah kesempatan Sharen untuk minggat dari rumah besar yang seakan memenjara dirinya. Untung tak dapat diraih, malang kian benderang. Diam-diam Keanu yang putar balik karena ada berkas yang tertinggal, dibuat tercengang dengan pembicaraan ibunya pada Sharen.
Pria itu mengepalkan tangannya kesal di balik pintu setelah mendengar jawaban Sharen. Tentu saja Keen tidak akan pernah membiarkan itu terjadi. Hingga menjelang siang, Keen memilih mengerjakan pekerjaannya di rumah. Tidak ke mana pun, dalam diam mengawasi Sharen yang keluar masuk hanya untuk mengurusinya.
"Ganti pakaianmu, kita akan keluar sekarang!" titah Keen dingin.
Sharen menurut, menukar pakaian pergi miliknya. Perempuan itu baru beranjak dari kamar, tetiba Jordi memergokinya.
"Sha, mau ke mana? Bukankah Keen sedang tidak ada di rumah?" goda Jordy menatap penampilan gadis cantik itu yang cukup sopan.
Sharen tidak menjawab, perempuan itu berlalu begitu saja menghindari tatapan nakal Jordi yang membuatnya risih.
"Eits ... ditanya tuh dijawab, nggak usah jual mahal, kamu di sini cuma seorang asisten, lebih baik ikut denganku merubah nasib, bagaimana?" goda Jordi sembari menjawil dagu Sharen.
Sharen menepis tangan Jordy dengan kasar. Merasa sangat dirugikan dengan tabiatnya yang begitu sembrono.
"Anda yang sopan Tuan, permisi!" pamit Sharen menatap waspada.
"Judes amat sih, cuma pembantu aja sok jual mahal. Ayolah ... jangan muna!" Jordy menarik tangan Sharen lalu membawanya ke belakang. Perempuan itu memekik dan memberontak, membuat pria itu membekapnya sedikit kasar.
"Ya ampun ... galak banget sih, baru aku pegang, kalau nggak mau dikasarin, nurut dong, aku akan bayar," ucapnya memandang rendah perempuan itu.
Sharen menahan amarahnya, berusaha menghindari ciuman paksa Jordi yang mengurungnya dipepet dinding dengan tubuhnya makin kurang ajar.
"Lepasin! Tolong!" pekik Sharen mengudara. Dirinya ditarik ke gudang belakang yang cukup sepi. Membuat segelintir orang yang ada di rumah tidak mendengar.
Keanu yang sudah terlalu lama menunggu jelas tidak sabar. Mengapa Sharen tak kunjung muncul. Membuatnya beranjak dari kursi kebesarannya, dan mengalah menyusul ke kamarnya.
Samar suara berisik di belakang, jelas terdengar begitu jelas Sharen yang meminta pertolongan. Keanu langsung berjalan cepat, mendapati Sharen dalam bahaya, pria itu langsung menarik Jordi dengan kasar lalu memukulnya tanpa ampun.
"Bajingan kamu, jangan menyentuhnya!" hardik Keanu murka. Sementara Sharen cukup shock mendapati dirinya hampir dilecehkan di tempat itu.
"Keen, berhenti memukulku, dia hanya seorang pembantu, kamu begitu marah? Kamu bisa memilih wanita mana pun yang kamu mau," salak Jordi melakukan pembelaan atas dirinya.
Jordi jelas tersinggung, hanya karena dirinya menggoda Sharen yang notabene perempuan dari kasta rendahan, pria itu begitu marah dan membelanya.
Keen memang membenci Sharen, tetapi melihat kelakuan sepupunya kurang ajar pada perempuan itu, membuat Keen begitu murka. Tidak boleh ada yang menyakiti Sharen selain dirinya. Hanya Keanu yang berhak menindasnya.
.
Tbc
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
gia nasgia
Rasain
2024-05-09
0
Ney Maniez
bkn masalah
2024-03-20
0
Isabella Huang
Si Jordi pria gatel...mmg kau ini gk da akhlak y...pmbantu rmhmulah kau lecehkn jgn asisten pribadi Keanu kau lecehkn...gilaa amat sih nih org...😱
2023-11-01
1