Sharen menyiapkan kopi di meja suaminya. Perempuan itu menunggunya di ruangan yang sama, tanpa melakukan apa pun yang tentu saja membuatnya bosan. Hanya pemandangan Keanu dan sekitarnya yang tentu saja membosankan. Tanpa sadar, perempuan itu pun terlelap di sofa.
Keanu melirik sekilas, dirinya merasa lapar karena memang jam makan siang. Pria itu menyuruh seseorang untuk membelikan makanan.
Suara ketukan dua satu dua di ruangannya, menandakan Tomi yang datang membawa pesan. Pria itu mempersilahkan masuk. Asisten pribadinya membawakan apa sesuai yang dipesan.
"Ini pesanannya Tuan, dua porsi sesuai selera Tuan," ucap Tomi menaruh di atas meja sofa.
"Terima kasih Tom, jangan lupa pesanan saya tadi pagi, dikirim langsung ke rumah, merk dan model yang paling baru, enak dipandang, dan tentu saja tidak membuatku kecewa," ucap pria itu mengulang detail kata yang sama persis seperti saat pria itu mengirim pesan.
"Siap Tuan, dijamin selera Anda," jawabnya yakin.
Usai Tomi keluar, Keanu langsung beranjak ke sofa. Lebih dulu mengambil air, lalu meneteskan ke muka istrinya agar terbangun dari tidur yang bukan waktunya. Tentu saja itu membuat Sharen kaget, dan parahnya dengan kejailannya itu membuat Keanu bangga. Tak peduli, ia tertawa lepas tanpa beban. Hal yang tidak lucu sama sekali, tetapi sungguh begitu langka. Di mana si iblis itu menampakan deretan giginya tanpa beban.
Sharen terdiam dengan wajah tanpa ekspresi, ia tidak marah diperlakukan seperti ini. Hanya jengkel dan naasnya, ia tidak punya wewenang apa pun untuk menolak hatinya untuk tidak melakukan apa yang diperintahkan suami kejamnya itu.
Usai tertawa puas, Keanu terdiam begitu saja menatap tajam istrinya.
"Siapkan makanan ini," titah pria itu kembali ke bentuk semula, menyebalkan. Menunjuk paper bag berlogo makanan sehat.
Sharen tak menyahut, tetapi beranjak membuka isinya. Menyiapkan dengan benar, lalu menaruh tepat di depannya.
"Kamu boleh makan setelah aku selesai makan," ucap Keanu memperingatkan.
Sharen yang belum terlalu lapar tidak peduli, bahkan tidak berselera menyentuh makanan itu yang sejatinya cukup menggugah selera.
Sementara Keanu, makan dengan nyaman, melirik istrinya yang menatap ke arah lain. Sepertinya dia tidak menyukai pemandangan di depannya, yang jelas hanya ada Keanu seorang.
"Ambilkan minum, aku sudah kenyang," ujar pria itu beranjak dari sofa.
Sharen beranjak mengambil air mineral yang ada di meja. Sedikit kesulitan saat membuka tutupnya. Membuat pria itu gemas melihatnya, dengan tidak sabar, Keanu menyambar dari tangan Sharen lalu membukanya sendiri. Minum begitu saja dengan pikiran nyalang dan tatapan dingin melirik istrinya. Hingga tanpa sadar membuatnya tersedak, dan sedikit tumpah ke kemeja yang tengah dipakaianya.
"Pelan-pelan Mas, tidak ada yang akan merebutnya," ucap Sharen spontan. Mengambil tisu lalu berusaha mengeringkan kemeja suaminya.
Sejenak Keanu terpana, sepertinya sudah lama tak mendengar suaranya selain tangis terakhir kalinya. Keanu terdiam, memperhatikan tingkahnya yang cukup berani, tanpa diperintah menyentuh dirinya.
"Apa yang kamu lakukan!" sentak Keanu cukup keras. Seketika Sharen terdiam, berhenti dan langsung menarik tangannya. Sadar dengan kebodohannya yang terlalu penurut, hingga tanpa sadar melakukan sesuai instingnya.
Perempuan itu mundur beberapa langkah memberi jarak. Keanu berdiri merapikan pakainya yang sedikit lebih baik, tidak begitu basah akibat tangan terampil istrinya
"Jangan habiskan waktumu hanya diam, habiskan makan itu yang sudah sengaja dibelikan untukmu!" titah pria itu tak ada manis-manisnya.
Sharen membuka bungkusan yang sama seperti tadi, sungguh ia tidak berselera makan sama sekali. Rindu kebebasan yang pernah ada. Semenjak terjebak dalam lingkaran bengis pria kejam itu. Masa depan Sharen terenggut di tempat itu. Ia terpenjara dalam tekanan. Walau berkali-kali mencoba ikhlas, tetap saja batinnya merasa tertekan.
Perempuan itu beranjak, sekadar ingin menghabiskan di ruang lainnya. Mungkin kantin di kantor sembari menikmati sisa terik siang ini yang begitu terasa. Walaupun di ruangan ini terasa dingin, tetapi hatinya yang tentu saja panas dirasakan.
"Mau ke mana? Siapa yang menyuruhmu beranjak dari sana."
Sharen menatapnya kesal tanpa suara, kembali duduk dalam tatapan rasa tidak nyaman.
"Makan! Kurang jelas perkataan aku!" sentaknya semakin tidak membuat Sharen berselera.
Dengan perasaan enggan menyuap satu persatu suapan. Keanu meliriknya saja tanpa banyak komentar. Usai makan siang, Sharen mengemas wadahnya ke sampah.
Perempuan itu kembali duduk di sofa, entah sampai jam berapa. Namun, sedikit lebih lega dan merasa sedikit bebas saat Keanu beranjak meeting, tentu saja meninggalkan Sharen di ruang itu sendirian.
"Jangan menyentuh barang apa pun di meja tanpa perintah dari aku. Diam di sini menunggu aku kembali," ucap pria itu sebelum beranjak.
Tidak tahu harus melakukan apa, sangat membosankan hidupnya. Tertinggal jauh berita di luar sana, yang mau tidak mau Sharen tinggalkan dengan terpaksa. Siapa sebenarnya perempuan itu, Sharen yang biasa sibuk di toko kue, selain karyawan di sana, dia adalah seorang conten creator yang berkreasi dengan jenis olahan makanan dan kreasi kue yang dibuatnya. Tentu saja perempuan itu telah kehilangan kegiatan yang seru yang dulu selalu menemaninya.
Hingga kebosanan itu berakhir dan berganti suasana suram karena lagi-lagi harus pulang ke rumah yang seperti memenjara dirinya. Turun dari mobil, langsung bergegas menyiapkan ini itu untuk suaminya.
"Besok, mama sudah pulang ke rumah, jangan membuat beliau tidak percaya kalau kita sudah menikah. Tugas kamu, hanya perlu bersikap baik di depannya, tentu saja sesuai perintahku!" ucap Keanu dingin.
Sharen mengangguk ngerti, sore ini, entah ada urusan apa, Keanu kembali ke luar. Membuat Sharen sedikit lebih tenang bila tidak berhadapan dengan pria itu.
"Jangan beranjak dari rumah, aku akan kembali petang nanti. Pakailah pakaian baru yang sudah disiapkan di lemari, jangan membuatku marah!" pesan Keanu sebelum beranjak.
Seperti biasa Sharen hanya mengiyakan lewat anggukan kepala. Kembali ke kamarnya dengan perasaan sedikit lebih lega. Namun, usai membersihkan diri, ia dibuat bingung sendiri dengan gaun malam yang berjejer rapih menghiasi lemarinya. Apakah ini pakaian yang dimaksud Keanu? Haruskah perempuan itu menurutinya.
Sharen tentu saja tidak nyaman, kembali menukar pakaiannya dengan baju tidur miliknya seperti biasa. Namun, mengingat pesan Keanu sebelum berangkat, membuatnya dirundung galau sendiri.
Sementara Keanu pulang cukup larut malam. Masuk ke kamar dibuat kaget dengan pemandangan di depannya yang membuatnya panas. Di mana Sharen tertidur di sofa dengan gaun malam yang cukup cantik, dan tentu saja menggoda iman.
"Sialan si Tomi, masa beli baju yang ginian, kurang ajar tuh orang!" umpat Keanu merutuki dirinya sendiri yang hampir menyentuhnya. Namun, urung demi mengingat rasa sakit hati yang masih tersimpan di hatinya.
.
Tbc
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ketawang
kalo gini mah gak ada kejam"nya,wong smua di fasilitasi...mkn enak pula,mski hidup bgai pnjara gak boleh kmna" sendirian🤣🤣🤣
2024-09-05
0
gia nasgia
siap"aja kepala mu keleyengan 🤣🤣🤣
2024-05-09
0
Bundanya Pandu Pharamadina
baca ulang kisah Keanu Sharen
berasa pengin nabok Keanu 🤣
2024-03-07
0