episode 19 : Mendiaknosa

...episode 19...

...Mendiaknosa...

...****************...

Dibawah sinar mentari yang terik, Su Luxie dan Merlyn dipandu menuju sebuah taman yang terbentang luas dengan taman mawar merah.

Setiap jalan menuju istana pangeran mahkota selalu terjejer rapi oleh mawar merah itu.

Pemandangan disana sangat bagus namun sangat awkward untuk Su Luxie. Dia merasa jika mawar-mawar itu ditanam bukan untuk memperindah melainkan sebagai rasa duka cita seseorang.

Namun, Su Luxie memilih untuk diam dan terus mengikuti langkah kaisar menuju sebuah kastil megah nan mewah itu.

"Apa maksud mawar-mawar, ini? Mawar ini bukan berasal dari daratan Xiao melainkan didatangkan langsung dari tibbet kerajaan Libbey. Ini berasal dari luar negri, tempat asal Merlyn."

"Ini tidak sesederhana yang dipikirkan. Tapi... bukan berarti aku ingin ikut campur dengan urusan mereka. Urusan ku saja belum selesai maka aku tidak mau terlibat cukup jauh."

Benaknya tidak mau ambil pusing tentang kecurigaannya terhadap makna lain dari mawar-mawar itu.

Dia terus melangkah dan melangkah sampai sesuatu hal yang sangat aneh terjadi. Sebuah aliran mana yang sangat kuat terpancar dan melesat kearah Su Luxie seolah-olah aliran mana itu sedang menyerang Su Luxie seperti musuh.

"!"

Kedua netra Su Luxie membesar tat kala mendapat serangan itu. Dengan segala siap siagaan Su Luxie yang terbilang sangat bagus, dia menghindar sehingga aliran mana itu melesat kebelakang dan menyondong kearah kanan.

Sikap yang terlalu tiba-tiba itu cukup mengagetkan ketiga orang yang sedang bersama dengannya. Mereka melihat Su Luxie keheranan, sedangkan Su Luxie?

"Ada apa, nona?" Tanya Merlyn.

Begitu juga kaisar dan kasim yang ikut bingung sambil memperhatikan Su Luxie.

"Tidak, tidak ada yang terjadi. Aku hanya menghindari serangga yang baru saja terbang kearah ku." Jawabnya santai.

Naifnya, mereka hanya mengangguk dan mempercayai perkataan Su Luxie.

"Baiklah, kita lanjutkan perjalanan," Ucap kaisar dan kemudian berjalan kembali "Istananya sudah ada didepan. Lihatlah, disana." Lanjutnya.

Kaisar sedang menunjuk kepada sebuah kastil yang megah dengan segala keamanan yang sangat ketat. Su Luxie dan Merlyn bisa melihat dengan jelas pada penjaga-penjaga yang memiliki tubuh besar dan juga memiliki kultivasi yang terlampung tinggi.

Mereka bisa merasakan jika bulu kuduk mereka berdiri karena bersinggungan dengan para penjaga itu. Tapi Lagi-lagi mereka bersikap cuek dan santai, meskipun merasakan rasa mengintimidasi yang cukup kuat dari mereka.

"Hell yeah!! Lagi-lagi aku merasakan rasa ini!" Benaknya karena harus merasakan sebuah rasa yang benar-benar membuatnya terintimidasi secara paksa. (sebuah reaksi tubuh yang sebenarnya tidak bisa diintimidasi tapi dipaksa terintimidasi oleh sesuatu)

Merlyn hanya bisa memperhatikan Su Luxie dari belakang. Dia cukup merasakan rasa khawatir pada Su Luxie. Dia beranggapan jika Su Luxie sedang dalam keadaan yang tidak sehat.

"Mungkin saja kepalanya pusing sehingga terhuyung seperti tadi." Benak Merlyn secara naif mulai menerka-nerka kejadian barusan saja terjadi.

Mereka sudah berada didepan kastil. Secara sigap para penjaga membuka pintu kastil untuk kaisar dan yang lainnya. Tanpa mau berleha-leha, kaisar segera masuk pada ruangan kastil yang amat teramat megah. Interior yang tergeletak maupun bergelantungan disana memiliki harga yang sangat mahal dan langka.

Disana memiliki sebuah ruangan depan dengan dua tangga besar yang terbentang tinggi menuju lantai dua. Terdapat tangga kiri dan kanan, sementara kaisar menuntun Su Luxie dan Merlyn melewati tangga kanan daripada harus melewati tangga kiri.

Su Luxie hanya mengikuti sambil berbisik didalam hati "Inilah susahnya hidup diistana. Kau harus berjalan kaki dalam beberapa menit hanya untuk pergi kekamar." Ucap manusia yang pernah hidup dimension yang terbentang luas mengalahi kastil yang sedang dia pijaki itu.

Setapak dua tapak dirinya menaiki anak tangga sambil melihat pada lukisan besar yang berjejer rapi didinding ruangan. Saat ini mereka memasuki koridor ruangan.

Pada sisi kiri hanya memiliki tembok kosong dengan segala lukisan. Sementara disisi kanan memiliki pintu-pintu megah yang cukup memeliki jarak-jarak yang berjauhan. Kamar satu saling berjauhan dengan kamar dua. Bisa dibayangkan, sebesar apa kamar tersebut.

"Kita sudah sampai, mari kita masuk." Ajak kaisar.

"Tidak. Aku harus memeriksa putra mahkota secara pribadi. Berikan kami ruang." Tukas Su Luxie menghentikan niat kaisar untuk masuk kedalam ruangan.

Langkah kaisar mendadak terhenti. Dia menoleh sambil berkata "Apa jaminanmu untuk keselamatan putraku?" Tanya dirinya yang berubah menjadi dingin hanya dalam sekejab mata.

Keadaan menjadi awkward. Namun Su Luxie berusaha untuk santai lalu menjawab "Tangan kananku ada disini, bersama kalian." Jawabnya.

"Merlyn, aku percaya padamu." Ujarnya menoleh pada Merlyn.

Merlyn mengangguk, "Kau bisa mengandalkanku, nona." Jawab Su Luxie.

Kaisar menghembuskan napas kasar dan kemudian mulai menepi untuk membiarkan Su Luxie masuk seorang diri didalam kamar putra mahkota.

"Khmm... sekali ini saja." Ujarnya.

"kau bisa mengandalkanku, kaisar." Sahut Su Luxie dan kemudian mulai masuk kedalam pintu megah yang sedikit terbuka itu.

Srett... suara pintu yang perlahan-lahan ditutup kembali oleh Su Luxie terdengar menggema diruangan. Keadaan menjadi sunyi dalam sekejab.

Sebuah mata yang dipenuhi dengan harapan yang sangat besar itu terlihat dimata kaisar. Dia bersandar diantara dinding-dinding yang kokoh itu sambil berkata

"Seharusnya... ini adalah usaha terakhirku...benarkan?" Gumam kaisar.

...****************...

Digermelap ruangan yang hanya terpapar oleh remang-remangnya cahaya, Su Luxie berjalan menuju sebuah ranjang megah dengan kelambu-kelambu putih terawang yang dengan setia bergelantungan disana.

Karena keterbatasan cahaya, Su Luxie sedikit merasakan kewalahan karena harus berjalan begitu pelan demi bisa terhindar dari barang-barang yang akan melukainya.

Pelan-pelan sekali, Su Luxie menggait kelambu tipis itu dan kemudian mulai membukanya. Dengan membuka helaian dari kelambu itu, secara perlahan-lahan Su Luxie melihat sesosok pria dengan penampilan rapi dan juga bersih sedang terbaring selayaknya orang yang sedang tertidur dengan lelap.

Rambut panjang hitamnya tergerai begitu indah diantara bantal-bantalnya. Wajah yang sangat tampan itu cukup membuat Su Luxie terpana saat baru pertama kali melihatnya. Memang, Su Luxie juga mengakui bahwa pria itu memiliki wajah tampan dengan rahang yang tegas, kulit putih, bertubuh atletis dan juga mata yang indah.

Hal itu sungguh menjadi pengalaman bagus untuk Su Luxie. Melihat seorang pria tampan yang tidak sadarkan diri, sungguh nikmat mana lagi yang dapat kau dustakan?

Namun, kembali lagi pada pandangan Su Luxie. Dia tidak terlalu fokus pada fisik pria itu melainkan lebih fokus pada sesuatu yang membuat pria itu tidak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama.

Ditubuh pria itu terpancar sebuah aura besar sehingga sankin besarnya aura pria itu terlihat sebuah kelombang-gelombang cahaya yang memiliki banyak cahaya sedang menyelimuti tubuh pria tersebut.

"izinkan aku untuk memeriksamu, pangeran." Gumam Su Luxie, mulai naik keranjang itu. Hal itu perlu dia lakukan karena tubuh putra mahkota terbaring ditengah-tengah ranjang sehingga tidak memungkinkan bagi Su Luxie untuk memeriksanya ditepian.

Pelan-pelan dia menaiki ranjang itu dan kemudian memegang tangan yang dua kali lipat lebih besar dari tangannya itu. Dengan kedua jarinya dia periksa denyut nadi tangan putra mahkota.

...........

Terbilang cukup lama Su Luxie memeriksa denyut nadi pangeran mahkota. Dengan wajah seriusnya dia mulai berkata.

"Aihh, kau ini tidak memiliki penyakit apapun! Lalu apa yang membuatmu sampai tidak sadarkan diri?"

"Denyut nadinya teratur, detak jantungnya juga teratur. Napasnya...yah ini juga tidak memiliki masalah apapun. Ah... apa ada masalah pada otak nya?"

Su Luxie kembali bertindak. Dia terlihat sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam jubahnya. Terlihat sebuah kotak yang berisikan jarum akupuntur milik, Su Luxie.

Dia mulai mengambil satu jarum dan kemudian mulai mengarahkan jarum itu pada jari telunjuk putra mahkota.

"Ini akan sedikit sakit, tahan ya." Ujarnya lalu menusukan jarum itu kejari telunjuk putra mahkota.

^^^To be continued_^^^

Terpopuler

Comments

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

moga bisa sadar putra Mahkota

2023-01-03

5

lihat semua
Episodes
1 episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2 episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3 episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4 episode 04 : Menjual pil sulihan
5 episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6 episode 06 : Keributan
7 episode 07 : Rencana pembelian gedung
8 episode 08 : Meracik obat
9 episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10 episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11 episode 11 : Membalas dendam
12 episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13 episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14 episode 14 : Kematian seseorang?
15 episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16 Episode 16 : Pergi ke istana
17 episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18 episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19 episode 19 : Mendiaknosa
20 episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21 episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22 episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23 episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24 episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25 episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26 episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27 episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28 episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29 episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30 episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31 episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32 episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33 episode 33 : Pergi ke akademi angin
34 episode 34 : Terintimidasi
35 episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36 episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37 episode 37 : kondisi kritis
38 episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39 episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40 episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41 episode 41 : Kepulangan Su Naling
42 episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43 episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44 episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45 episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46 episode 46 : Momen bersama yang langka
47 episode 47 : para bangsawan penjilat
48 episode 48 : Keluar
49 episode 49 : Emosi Su Manman
50 episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51 episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52 episode 52 : Ke istana
53 episode 53 : Ibu Mellen
54 episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55 episode 55 : Berbincang bersama raja
56 episode 56 : Meminta bantuan
57 episode 57 : God bless you
58 episode 58 : Eksekusi
59 episode 59 : Wanita tua
60 episode 60 : Status black one
61 episode 61 : Hukuman Su Manman
62 episode 62 : Pengepungan
63 episode 63 : penculikan
64 episode 64 : Pengorbanan
65 episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66 episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67 episode 67 : Pahlawan?
68 episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69 episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70 episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71 episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72 episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73 episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74 episode 74 : Abu Dupa
75 episode 75 : Salah paham #1
76 episode 76 : Salah paham #2
77 episode 77 : Salah paham #3
78 episode 78 : Salah paham #4
79 episode 79 : Salah paham #5
80 episode 80 : Salah paham #6
81 episode 81 : Salah paham #7
82 episode 82 : Salah paham #8
83 episode 83 : Salah paham #9
84 episode 84 : SLP #10
85 episode 85 : SLP #11
86 episode 86 : SLP #12 TAMAT
87 Chapter spesial
88 Chapter spesial
Episodes

Updated 88 Episodes

1
episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2
episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3
episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4
episode 04 : Menjual pil sulihan
5
episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6
episode 06 : Keributan
7
episode 07 : Rencana pembelian gedung
8
episode 08 : Meracik obat
9
episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10
episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11
episode 11 : Membalas dendam
12
episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13
episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14
episode 14 : Kematian seseorang?
15
episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16
Episode 16 : Pergi ke istana
17
episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18
episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19
episode 19 : Mendiaknosa
20
episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21
episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22
episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23
episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24
episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25
episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26
episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27
episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28
episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29
episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30
episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31
episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32
episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33
episode 33 : Pergi ke akademi angin
34
episode 34 : Terintimidasi
35
episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36
episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37
episode 37 : kondisi kritis
38
episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39
episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40
episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41
episode 41 : Kepulangan Su Naling
42
episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43
episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44
episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45
episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46
episode 46 : Momen bersama yang langka
47
episode 47 : para bangsawan penjilat
48
episode 48 : Keluar
49
episode 49 : Emosi Su Manman
50
episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51
episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52
episode 52 : Ke istana
53
episode 53 : Ibu Mellen
54
episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55
episode 55 : Berbincang bersama raja
56
episode 56 : Meminta bantuan
57
episode 57 : God bless you
58
episode 58 : Eksekusi
59
episode 59 : Wanita tua
60
episode 60 : Status black one
61
episode 61 : Hukuman Su Manman
62
episode 62 : Pengepungan
63
episode 63 : penculikan
64
episode 64 : Pengorbanan
65
episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66
episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67
episode 67 : Pahlawan?
68
episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69
episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70
episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71
episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72
episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73
episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74
episode 74 : Abu Dupa
75
episode 75 : Salah paham #1
76
episode 76 : Salah paham #2
77
episode 77 : Salah paham #3
78
episode 78 : Salah paham #4
79
episode 79 : Salah paham #5
80
episode 80 : Salah paham #6
81
episode 81 : Salah paham #7
82
episode 82 : Salah paham #8
83
episode 83 : Salah paham #9
84
episode 84 : SLP #10
85
episode 85 : SLP #11
86
episode 86 : SLP #12 TAMAT
87
Chapter spesial
88
Chapter spesial

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!