episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah

...episode 03...

...Menjual harta peninggalan ayah...

...----------------...

Pada pagi itu, Su Luxie dan Su Tiao Tie berjalan dipasar dengan membawa sebuah kantungan yang berisi cukup banyak oleh barang-barang.

"Adik, apakah ibu yakin menyuruh kita menjual ini semua?"

"Inikan peninggalan dari ayah." Ucap Su Tiao Tie.

"Yah... kalau kita memiliki cukup uang maka kita harus menebusnya kembali. Ibu terlihat sangat menyayangi barang-barang ini." Jawab Su Luxie.

"Kau benar. Tapi, adik. Dengan uang penjualan perhiasan ini, apakah yang akan kau lakukan berikutnya?"

"Paling tidak aku akan menyulih pil. Lalu menjualnya." Jawab Su Luxie.

"Ba-baiklah."

Mereka berjalan menuju toko perhiasan yang berada dipojok pasar. Toko itu terlihat lumayan besar namun penampilannya cukup terlihat lusuh tidak terawat.

Su Luxie dan kakaknya memasuki toko itu dan kemudian mulai menyapa.

"Halo pak penjual emas." Sapa Su Tiao Tie.

"Ah kalian berdua. Masuklah." Pak penjual emas itu mempersilahkan mereka berdua masuk kedalam toko emas miliknya.

"Dia adalah teman dari ayahku. Dia terlihat sangat bisa dipercaya."

"Pak penjual emas, aku ingin menjual semua emas ini. Bisakah kau melihatnya dan menentukan berapa harga dari emas-emas ini?" Tanya Su Luxie.

"Emas-emas ini ya... baiklah, aku akan melihatnya."

Pak penjual emas itupun memeriksa beberapa emas yang akan di jual kepadanya. Dia memeriksa ukuran, berat, warna, tekstur, dan kualitas. Yah.. dia terlihat cukup puas pada emas-emas itu.

"Emas ini telah dirawat dengan baik. Aku akan membelinya, kira-kira berjumlah 3 koin rulex."

not: Koin munir-perak dan koin rulex-emas. satu koin rulex setara dengan 1000 koin munir.

"Hanya 3 koin rulex.. huhh setidaknya ini cukup membeli sejumlah herbal yang akan ku sulih nanti."

"Tidak masalah." Jawab Su Luxie.

"Ini banyak sekali adik, ini bisa untuk kita makan satu tahun." Su Tiao Tie terlihat kagum pada jumlah yang disebutkan oleh pak penjual emas.

"Banyak kepalamu! Ini bahkan tidak cukup untuk membeli ramuan kumis naga!"

"Terima kasih, kami akan pergi."

Mereka berdua pergi dari sana dan lanjut untuk menelusuri pasar. Pada saat hendak menelusuri pasar, mereka justru dikejutkan dengan kehadiran Mu Anlong dan Su Manman yang sedang bergandengan melihat pernak-pernik disalah satu kios.

"Feng, sayang. Ini sangat indah." Ucap Su Manman takjub pada sebuah kantong wewangian yang bewarna hijau gelap.

"Bungkus ini."

Mu Anlong yang mendengar itupun tidak mau tinggal diam dan segera membungkus kantong wewangian itu untuk Su Manman.

Su Tiao Tie yang melihat itu merasa sangat kesal. Dia hendak ingin maju namun Su Luxie menghentikan dirinya lalu berkata.

"Jangan hiraukan mereka. Kita pergi saja dari sini." Ucap Su Luxie melarang kakaknya untuk melabrak mereka berdua.

"Mereka... kita perlu memberi mereka pelajaran!"

"Sebaiknya jangan. Selagi mereka tidak melihat kita mari kita pergi dari sini."

"Aku tidak mau berurusan dengan kedua manusia itu. Aku butuh healing dan melupakan semua tragedi ini, aku tidak boleh menambah beban pikiranku!"

(tragedi yang dimaksudkan adalah datang kedunia asing setelah kematian)

Dengan berat hati Su Tiao Tie meninggalkan Mereka bersama Su Luxie untuk pergi ke kios herbal.

...****************...

"Huh dasar penjual herbal yang jelek! Dia mau menipu kita dengan menjual herbal dengan herga tinggi?! Langkahi dulu mayatku!" Su Taio Tie berjalan dengan kesal masuk kedalam kediamannya sambil meletakan beberapa bahan makanan yang mereka beli.

Sedangkan Su Luxie membawa sejumlah kantungan herbal lalu masuk kedalam kamarnya.

"Kakak, katakan pada ibu jika aku tidak akan keluar sampai besok pagi. Jadi jangan panggil aku untuk makan." Kata Su Luxie pada Su Tiao Tie.

"Tapi... baik adik, kakak akan menyampaikan pesanmu."

Su Luxie menutup kembali pintu kamarnya disusul oleh Su Tiao yang sedang mengemasi sejumlah barang belanjaannya.

"Ini aneh. Apakah adikku telah mendapat pencerahan setelah memutuskan untuk mengakhiri hidup? Dia berubah menjadi lebih tenang dan juga lebih cerdik. Senyumannya pun sangat anggun seperti senyuman mendiang nenek."

"Syukurlah, dia bertambah dewasa dan bisa mengontrol emosinya. Aku tidak takut lagi jika dia akan mengacau kepada kediaman utama."

"Jika dipikir-pikir lagi, dulu dia akan mengacau dan berteriak dikediaman utama karena terpancing emosi oleh Su Manman. Dan akhirnya, keluarga paman memotong pengeluaran kami sebesar 100 keping munir perbulan. Tapi mengingat dirinya yang sekarang...aku sudah tidak takut lagi."

bisik hati Su Tiao tersenyum sambil membereskan sejumlah barang yang ada didapur.

...****************...

...Kamar Su Luxie...

Su Luxie terlihat sedang menyiapkan beberapa barang yang akan dia pergunakan untuk menyulih beberapa pil.

Dia mengambil sebuah tungku obat yang terlihat cukup besar bewarna hijau gelap dan bercahaya.

Su Luxie kagum melihat penampilan tungku obat itu. Dia mengusap-usap nya dengan takjub dan selalu berkata

"Ini keren! Bagaiaman di dunia ini memiliki tungku obat yang sehebat dan semenakjubkan ini!"

"Ini adalah tungku obat peninggalan mendiang nenek Su Luxie. Ini dirahasiakan oleh keluarga utama karena jika mereka tahu, mereka pasti akan mengambil ini lalu menjualnya."

"Tapi sekarang. Diri Su Luxie yang baru, yaitu aku, akan mempertahankan tungku obat ini dan akan membunuh siapapun yang mengambilnya."

"Ini sangat beharga. Dulu pada saat aku hidup di abad 22 aku hanya memakai tungku obat level 5, itu pun hasil peninggalan kakek roh obat. Tapi... ini adalah tungku level 10! Level 10 adalah level tertinggi yang setidaknya mencapai level surgawi. Akhhh aku senang sekali."

Note: nanti kalian akan dapat jawaban siapa si kakek roh obat ini.

Su Luxie mulai menjalankan aksinya. Dia mulai mencampur berbagai herbal. Disana terdapat gingseng akar 100 tahun, sisik ikan obat 100 tahun, tanaman bunga merah, dan kumis ikan obat.

Melihat dari bahan-bahan tersebut, Su Luxie berniat ingin menyulih pil penambah kekuatan mana dan meningkatkan tingkatan kultivator menjadi 2 tingkatan.

Menyulih pil ini sangat lah susah, tapi hal itu akan mudah dilakukan oleh Su Luxie. Mengingat jika kakek roh obat selalu mengajarkan dirinya tekhnik meracik ramuan apapun itu fungsinya.

"Dengan pengetahuan dari kakek roh obat, aku bisa membuat apapun pil yang tidak berguna di abad 22 namun sangat berguna di abad ini. Apalagi nilai jual pil ini sangat besar dipasaran. Seharusnya pil ini cocok dijual di pelelangan karena orang-orang akan berebutan menawar dengan harga yang tinggi." Ucapnya.

Dia mulai fokus dan terus mengalirkan mana kearah tungku obat itu. Tungku obat membuat reaksi yang siknipikan. Terlihat jika progres dalam pembuatan obat akan segera berhasil dengan diringi oleh sambaran petir parmacy.

Malampun semakin larut seiringan dengan petir yang terus menyambar tanpa turun setitik hujan pun.

Su An'yang dan Su tiao sedang berjaga didepan pintu kamar Su Luxie. Mereka duduk disana dengan menyeret meja dan kursi untuk mereka berjaga sambil duduk jika kelelahan.

"Tiao, ini sudah semakin larut. Adik mu belum makan sama sekali dan tidak terdengar sedikit pun suara dari dalam." ucap Su An'yang gelisah.

"Tidak perlu khawatir, ibu. Luxie sudah berpesan pada diriku bahwa tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Dia akan keluar besok pagi dan membawa kabar yang bahagia." Jawab Su Tiao meredakan kekhawatiran Su An'yang.

"Tapi... adikmu takut petir. Bagaiamana bisa dirinya sendirian didalam sana disaat petir terus menyambar."

"Kita hanya bisa menunggu ibu."

^^^To be continued_^^^

Terpopuler

Comments

dita18

dita18

knp gk panggil Tuan aja,,, kalo Pak rasa nya kurang cocok baca nya aplg ini zaman kekaisaran

2024-01-21

1

_cloetffny

_cloetffny

*signifikan

2023-10-13

4

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

aku mampir Thor

2023-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2 episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3 episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4 episode 04 : Menjual pil sulihan
5 episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6 episode 06 : Keributan
7 episode 07 : Rencana pembelian gedung
8 episode 08 : Meracik obat
9 episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10 episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11 episode 11 : Membalas dendam
12 episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13 episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14 episode 14 : Kematian seseorang?
15 episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16 Episode 16 : Pergi ke istana
17 episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18 episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19 episode 19 : Mendiaknosa
20 episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21 episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22 episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23 episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24 episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25 episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26 episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27 episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28 episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29 episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30 episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31 episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32 episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33 episode 33 : Pergi ke akademi angin
34 episode 34 : Terintimidasi
35 episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36 episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37 episode 37 : kondisi kritis
38 episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39 episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40 episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41 episode 41 : Kepulangan Su Naling
42 episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43 episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44 episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45 episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46 episode 46 : Momen bersama yang langka
47 episode 47 : para bangsawan penjilat
48 episode 48 : Keluar
49 episode 49 : Emosi Su Manman
50 episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51 episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52 episode 52 : Ke istana
53 episode 53 : Ibu Mellen
54 episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55 episode 55 : Berbincang bersama raja
56 episode 56 : Meminta bantuan
57 episode 57 : God bless you
58 episode 58 : Eksekusi
59 episode 59 : Wanita tua
60 episode 60 : Status black one
61 episode 61 : Hukuman Su Manman
62 episode 62 : Pengepungan
63 episode 63 : penculikan
64 episode 64 : Pengorbanan
65 episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66 episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67 episode 67 : Pahlawan?
68 episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69 episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70 episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71 episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72 episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73 episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74 episode 74 : Abu Dupa
75 episode 75 : Salah paham #1
76 episode 76 : Salah paham #2
77 episode 77 : Salah paham #3
78 episode 78 : Salah paham #4
79 episode 79 : Salah paham #5
80 episode 80 : Salah paham #6
81 episode 81 : Salah paham #7
82 episode 82 : Salah paham #8
83 episode 83 : Salah paham #9
84 episode 84 : SLP #10
85 episode 85 : SLP #11
86 episode 86 : SLP #12 TAMAT
87 Chapter spesial
88 Chapter spesial
Episodes

Updated 88 Episodes

1
episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2
episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3
episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4
episode 04 : Menjual pil sulihan
5
episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6
episode 06 : Keributan
7
episode 07 : Rencana pembelian gedung
8
episode 08 : Meracik obat
9
episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10
episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11
episode 11 : Membalas dendam
12
episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13
episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14
episode 14 : Kematian seseorang?
15
episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16
Episode 16 : Pergi ke istana
17
episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18
episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19
episode 19 : Mendiaknosa
20
episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21
episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22
episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23
episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24
episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25
episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26
episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27
episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28
episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29
episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30
episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31
episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32
episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33
episode 33 : Pergi ke akademi angin
34
episode 34 : Terintimidasi
35
episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36
episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37
episode 37 : kondisi kritis
38
episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39
episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40
episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41
episode 41 : Kepulangan Su Naling
42
episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43
episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44
episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45
episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46
episode 46 : Momen bersama yang langka
47
episode 47 : para bangsawan penjilat
48
episode 48 : Keluar
49
episode 49 : Emosi Su Manman
50
episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51
episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52
episode 52 : Ke istana
53
episode 53 : Ibu Mellen
54
episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55
episode 55 : Berbincang bersama raja
56
episode 56 : Meminta bantuan
57
episode 57 : God bless you
58
episode 58 : Eksekusi
59
episode 59 : Wanita tua
60
episode 60 : Status black one
61
episode 61 : Hukuman Su Manman
62
episode 62 : Pengepungan
63
episode 63 : penculikan
64
episode 64 : Pengorbanan
65
episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66
episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67
episode 67 : Pahlawan?
68
episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69
episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70
episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71
episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72
episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73
episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74
episode 74 : Abu Dupa
75
episode 75 : Salah paham #1
76
episode 76 : Salah paham #2
77
episode 77 : Salah paham #3
78
episode 78 : Salah paham #4
79
episode 79 : Salah paham #5
80
episode 80 : Salah paham #6
81
episode 81 : Salah paham #7
82
episode 82 : Salah paham #8
83
episode 83 : Salah paham #9
84
episode 84 : SLP #10
85
episode 85 : SLP #11
86
episode 86 : SLP #12 TAMAT
87
Chapter spesial
88
Chapter spesial

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!