...episode 08...
...Meracik obat...
...****************...
Jika dihitung-hitung, terdengar puluhan petir yang menyambar didaratan Xiao. Tidak dapat dibayangkan sebanyak apa pil yang telah disulih oleh Su Luxie pada malam tadi.
Dan sekarang dirinya malah tidur setelah membuat kekacauan sepanjang malam.
"Sepertinya Luxie sangat kelelahan. Apa yang telah dia lakukan akhir-akhir ini?" Tanya Su An'yang pada Su Tiao, sembari meletakkan beberapa mangkuk kecil diatas meja.
"Adik sedang menyulih pil, ibu." Jawab Su Tiao.
"Menyulih pil? Lagi?"
"Yah... dia sudah berusaha dengan sangat keras. Setidaknya biarkan dia tertidur dengan pulas setelah lama bergadang." Ujar Su Tiao.
"Tapi... ibu sudah masak makanan kesukaannya. Dia sudah semakin kurus karena selalu sibuk menyulih pil-pil itu."
"..........."
...****************...
...Didalam istana kekaisaran...
Sang kaisar terlihat sedang duduk disinggasananya sambil mengerjakan beberapa berkas yang sudah menumpuk. Ditemani oleh sang kasim setia miliknya.
"Petir parmacy kembali terdengar. Tapi kita masih belum tahu siapa penyebab kedatangan petir-petir itu!" Gumam kaisar
Sang kasim hanya bisa terdiam sambil mengangguk. Dia melihat pada sang kaisar yang masih disibukkan oleh beberapa berkas.
"Jika saja ada orang yang bisa membuat pangeran mahkota sadar dari komanya, maka kaisar tidak akan murung seperti ini." Benak sang kasim ikut sedih memikirkan sang tuan yang terlalu berlarut-larut kedalam kesedihan.
"Setelah kejadian kemarin, banyak sekali orang datang dengan mengaku telah mendatangkan petir parmacy yang terdengar diseluruh daratan Xiao. Namun setelah dicoba, mereka bahkan tidak bisa menyadarkan putra mahkota yang telah jatuh koma cukup lama."
"Dan setelah itu mereka dihukum gantung oleh kaisar. Pada akhirnya kaisar menjadi semakin murung karena tidak memiliki harapan lain, selain menunggu putra mahkota untuk bangun." benak sang kasim.
"Datangkanlah lagi seorang parmacy dari negara lain untuk menyembuhkan putraku. Kita harus terus mencoba." Titah kaisar.
"Dilaksanakan, kaisar."
...****************...
"Ah lelah sekali... perutku lapar." Su Luxie mengeluh kelaparan lalu keluar dari kamarnya.
Disana dia menemukan Su Tiao dan Su An'yang sedang duduk dimeja makan sambil terdiam menganggurkan beberapa hidangan dimeja.
"Eh ibu, kakak. Kalian..."
"Adik, kau sudah bangun."
"Luxie, kemarilah dan makan."
Mereka terlihat sangat gembira begitu melihat kehadiran Su Luxie. Perlahan Su Luxie mendekat kepada mereka dan melihat kearah hidangan yang sama sekali belum disentuh.
"Kalian sudah lama menyiapkan ini, kenapa masih belum memakannya?"
"Ya sengaja saja."
" Ibu rasa, makan bertiga jauh lebih nikmat."
Mereka menjawab dengan wajah tersenyum sehingga membuat Su Luxie tertegun.
"Padahal kalian tidak perlu melakukan itu. Maaf..."
"Kenapa malah minta maaf? Tidak salah apa-apa kok malah minta maaf!" Ujar Su Tiao.
"Luxie pasti lapar ya? Duduklah dan makan. Ibu membuat makanan kesukaan Luxie." Ujar Su An'yang.
"Wah benarkah. Ini pasti sangat lezat."
"Tentu saja. Siapa dulu yang masak."
"Ibu kita!" Mereka berbicara serempak lalu disusul dengan tertawaan.
Su An'yang hanya bisa tersenyum melihat tingkah dari kedua anak nya itu.
Setelah selesai dengan lelucon Masing-masing, Masing-masing dari mereka menjadi lebih fokus kepada makanan sehingga ruangan menjadi hening seketika.
Su Luxie makan dengan lahap, jika mengingat dirinya sudah lama tidak makan selahap ini karena harus beradaptasi dengan dunia barunya.
Tak lama, satu persatu sudah selesai menyantap makanan mereka dan kini hanya tinggal membereskan beberapa alat makan saja.
Su Luxie berdiri dan hendak ingin mengangkat beberapa alat makan ke dapur, namun tiba-tiba Su An'yang menghentikan dirinya.
"Luxie, letakkan itu disana. Ibu yang akan membereskan itu semua." Ujar Su An'yang.
"Tapi, ibu..."
"Letakan saja."
" Baiklah."
Su Luxie mau tidak mau meletakan alat makan itu kembali dan duduk disamping Su Tiao.
"Ibu terlihat bersemangat sekali pagi ini?" Bisik Su Luxie pada Su Tiao.
"Karena melihat kau semangat makannya ibu juga ikut semangat, adik." Jawab Su Tiao.
"Ah yang benar saja?"
"Yasudah kalau tidak percaya."
Mereka berdua duduk disana sambil melihat Su An'yang yang sedang membereskan seisi rumah dengan semangat.
Ditengah-tengah itu pula, Su Luxie, mengambil kesempatan untuk berbicara 4 mata pada Su Tiao.
"Pil mu sudah siap. Kau bisa meminumnya saat ini juga. Selepas itu aku perlu mengeluarkan darah kotor yang menyumbat dialiran manamu." Ujar Su Luxie.
"P-pil? Jadi itu benar-benar bisa sembuh?" Tanya Su Tiao kaget.
"Yah aku kan sudah bilang. Kita harus melakukannya hari ini juga. Jangan buang banyak waktu."
"Baiklah, adik. Kakak akan melakukan apapun yang adik suruh."
"Heh memang nya kau ini anjing?"
"Kakak kan adalah anak anjing salju yang menggemaskan!"
"Berhentilah, atau tidak aku akan memberimu pil agar suaramu benar-benar seperti anjing!"
"Ah adik... ampun..."
Selepas dari candaan itu, siangpun datang dengan cepat.
Kini, Su Luxie dan Su Tiao, segera menjalankan aksi mereka.
Su Tiao telah meminum pil yang baru saja disulih oleh Su Luxie. Tubuhnya perlahan-lahan menjadi lebih berisi dan berotot. Aliran mana terasa dialiran darah Su Tiao.
Itu cukup menunjukkan hasil yang signifikan. Dan bahkan titik meridian nya yang hancur, perlahan-lahan kembali lagi menjadi bentuk semula.
Namun sangat disayangkan jika Su Tiao masih tidak bisa menerobos ketingkat berikutnya.
"Itu karena titik meridianmu masih terlalu muda. Makanya aku bilang padamu jika aku akan mengeluarkan darah kotor dari tubuhmu itu." Ujar Su Luxie.
"Bagaiaman caranya?"
"Akupuntur dan bekam." Jawab Su Luxie tersenyum manis sambil menunjukan sebilah jarum tajam kearah Su Tiao.
Su Tiao mendadak menyeridik ngeri melihat jarum yang panjang dan juga tajam itu. Dia mendadak mundur kebelakang karena merasa tekanan dari arah Su Luxie.
"Ah tidak usah adik...kakak tidak punya darah kotor kok."
"Oho... apakah kakak ku yang perkasa sedang merasa ketakutan?"
"Tidak. Aku ketakutan."
Dengan segala rayuan yang dikeluarkan Su Luxie, akhirnya Su Tiao mau menyerahkan diri kepada Su Luxie.
Su Luxie tidak mau membuang banyak waktu dan akhirnya segera melakukan proses akupuntur dan bekam.
Meski terasa cukup menyakitkan namun proses itu memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
Darah kotor yang dikeluarkan dari tubuh Su Tiao benar-benar banyak dengan warna merah gelap.
Su Luxie berpikir jika itulah yang telah menyumbat aliran mana untuk menyebar keseluruh tubuh dan pada akhirnya aliran mana menumpuk dan menjadi sebuah hambatan disaluran darah, Su Tiao.
"Setelah istirahat selama dua hari, cobalah untuk memulai kultivasi kembali." Suruh Su Luxie.
"Tapi... siapa yang akan membantumu jika harus menjual pil?"
"Bodoh! Memangnya aku tidak bisa membayar orang untuk membantuku?!"
"Wah kau sungguh kaya, adik." Puji Su Tiao mengulurkan 2 jempol kearah Su Luxie
"Yah... aku memang kaya."
^^^To be continued_^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
dita18
emg Su Luxie gk bisa kultivasi jg ya?
2024-01-22
5
N'Dön Jùañ Shakespeare
bergidik
2023-10-28
1
Women-Stars🍁 Al-Zha
si Luxie kereeen
2023-01-17
3